Hati Elsa kini sedang tidak baik, sebenarnya dia ingin sekali langsung pulang dan merenung di dalam kamarnya.
Tapi dia tidak boleh egois, masih ada dua putrinya yang mengharapkan kebahagiaan. Masih ada kedua putrinya, yang sangat menginginkan makan di sebuah Restoran Jepang.
Karena tak mau mengecewakan kedua putrinya, Elsa langsung mengambil ponselnya dan mencari Restoran Jepang yang berada di sekitaran rumahnya.
Setelah mendapatkan yang dia mau, Elsa langsung mengajak kedua putrinya beserta Ibunya ke Restoran Jepang tersebut.
Sampai di Restoran Jepang, mereka pun langsung memesan makanan yang mereka inginkan. Kedua putrinya terlihat senang, apa lagi ini pertama kalinya mereka akan mencicipi yang namanya masakan Jepang.
Saat pesanan mereka tiba, baik Aurora ataupun Aurelia begitu senang, mereka pun langsung mencoba setiap masakan Jepang yang mereka pesan.
Berbeda dengan Elsa, Elsa lebih banyak diam. Ibu Anira pun seolah paham. Dia memilih untuk diam, membiarkan Elsa dan tak menanyakan apa pun.
Aurora dan Aurelia seakan mengerti, sebenarnya mereka begitu penasaran, mereka begitu ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka sangat ingin bertanya, 'Kenapa setelah pertemuan mereka dengan pria tadi, Bundanya terlihat resah bahkan ada gurat ketakutan di raut wajahnya?'
Setelah selesai makan, tak ada yang berani bersuara. Aurora dan Aurelia hanya bisa menatap Bundanya dengan penuh tanya, begitupun dengan Ibu Anira.
Elsa seolah masih Ingin menutup dirinya untuk tidak berkata apapun. Baik kepada kedua putrinya, ataupun kepada Ibunya.
Sebelum pulang, Elsa menyempatkan diri untuk pergi ke swalayan. Dia membeli banyak bahan makanan, dan juga camilan untuk kedua putrinya.
...****************...
Pagi ini Aurelia dan Aurora sudah terlihat cantik dengan seragam barunya, mereka harus pergi ke sekolah baru untuk memulai pelajarannya.
Elsa pun sudah terlihat cantik dan rapi, karena harus mengantarkan kedua putrinya.
"Kalian, sudah siap?" tanya Elsa.
"Sudah, Bun." jawab Aurora dan Aurelia bersamaan.
"Bagus, kalau begitu, kalian pamit dulu sama Nenek." titah Elsa, kedua putrinya langsung menurut.
Aurora dan Aurelia pun langsung menghampiri Neneknya, mereka pun berpamitan untuk pergi sekolah. Tak lupa sebelum pergi, mereka pun mencium pipi Neneknya.
Ibu Anira pun tersenyum dia merasa sangat senang karena ternyata kedua cucunya bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berbakat.
Bahkan, untuk anak berumur 5 tahun yang sudah sekolah SD kelas 1 dan pandai bermain musik juga pandai menyanyi, baginya merupakan anak yang genius, lebih dari sekedar kata cerdas atau pintar.
Miss Andara ternyata sangat pengertian, dia menyiapkan rumah yang jaraknya sangat dekat dengan sekolah baru Aurora dan Aurelia.
Sehingga mereka hanya perlu jalan kaki, untuk sampai ke sekolah baru Aurora dan Aurelia.
Sampai di sekolah, mereka langsung menuju ruangan kepala sekolah di sana, Mister Edward. Sesuai dengan petunjuk dari Miss Andara.
Untuk kesopanan, Elsa langsung mengetuk pintu ruangan kepala sekolah tersebut.
Tok !! Tok !! Tok !!
"Masuk," terdengar sahutan dari dalam.
Elsa beserta kedua putrinya pun langsung masuk ke dalam ruangan kepala sekolah tersebut.
"Silahkan duduk, Nyonya." titah Mister Edward.
"Terimakasih, Mister." ucap Elsa.
"Nyonya Elsa, Aurora dan Aurelia." ucap Mister Edward membaca email yang terkririm di ponselnya.
Setelah membaca Email yang dikirim oleh Miss Andara, Mister Edward pun lalu memandangi wajah cantik Aurora dan Aurelia.
"Kalian sangat cantik, hari ini kalian mulai belajar di kelas 1 A. Siang nanti jangan pulang dulu, ada yang ingin bertemu dengan kalian dan juga Bunda kalian." Mister Edward nampak tersenyum dan menyimpan ponselnya ke dalam saku jasnya.
"Siapa, Mister?" tanya Aurora dan Aurelia bersamaan.
Mister Edward nampak terkekeh," Pemilik studio rekaman ternama, dia tertarik dengan kemampuan kalian. Dia bahkan mau memberikan kontrak eksklusif untuk kalian."
"Benarkah? " tanya Aurora dan Aurelia.
"Benar, Cantik." ucap Mister Edward.
"Tapi, Mister--" ucapan Elsa menggantung saat melihat tatapan yakin dari Mister Edward.
Mister Edward, seakan paham akan kegundahan hati Elsa.
"Jangan khawatir, Nyonya. Pemilik studio rekaman tersebut berani menjamin, bahwa kegiatan menyanyi dan bermain musik yang mereka jalani tidak akan mengganggu waktu belajar atau pun waktu bermain mereka." jelas Mister Edward.
"Saya hanya takut, mereka hanya akan fokus pada rekaman yang akan mereka jalani." ucap Elsa.
"Jangan takut, Nyonya. Saya bisa melihat, jika mereka bisa membagi waktu dengan baik. Buktinya saat mereka mengikuti lomba beberapa waktu yang lalu, mereka tetap bisa belajar dengan baik. Bahkan nilai mereka tidak turun sama sekali," jelas Mister Edward.
Elsa, tahu jika ini adalah impian kedua putrinya. Rasanya tak adil, jika dia lah yang akan menjadi penghalangnya.
Elsa pun bertekad, dia akan mendukung apa pun keinginan kedua putrinya. Selama itu, adalah jalan terbaik yang mereka ambil.
"Baiklah, Mister. Lalu, bagaiman dengan lombanya?" tanya Elsa.
"Lomba akan di adakan besok malam, di salah satu gedung kesenian yang ada di pusat kota." ucap Mister Edward.
Elsa nampak mengangguk paham, kemudian dia melihat jam yang melingkar di tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, sudah saatnya kedua putrinya untuk masuk.
"Baiklah, Mister. Kalau begitu, kami permisi." ucap Elsa.
"Silahkan, Nyonya. Jangan lupa, nanti siang langsung keruangan saya saja." ucap Mister Edward.
"Baik, Mister." jawab Elsa.
Elsa langsung mengajak kedua putrinya untuk keluar dari ruang Kepala Sekolah, kemudian Elsa pun mengantarkan kedua putrinya masuk ke dalam ruangan kelas barunya.
Wali Kelas Aurora dan Aurelia yang bernama Miss Yulie, langsung menyambut kedatangan mereka. Aurora dan Aurelia pun langsung berkenalan dengan teman-teman baru mereka dan setelah itu mereka pun memulai pelajaran pagi ini.
...****************...
Siang harinya, pelajaran sudah selsai. Aurora dan Aurelia langsung menghampiri Elsa yang telah menunggu mereka di depan kelas.
Saat kedua putrinya mendekat, Elsa langsung merentangkan kedua tangannya. Kedua putrinya pun langsung masuk ke dalam pelukannya.
"Bagaiman teman barunya?" tanya Elsa.
"Mereka sangat baik, Bun." jawab Aurora.
"Mereka juga sangat menyenangkan," jawab Aurelia.
"Bunda, senang mendengarnya. Sekarang, kita harus ke ruangan kepala sekolah." ucap Elsa.
Aurora dan Aurelia pun langsung mengangguk patuh," Baik, Bunda."
Elsa dan kedua putrinya langsung melangkahkan kaki mereka menuju ruangan kepala sekolah, ternyata pintunya sudah terbuka dengan lebar.
Di sana sudah ada kepala sekolah bersama seorang lelaki paruh baya, saat menyadari jika ada Elsa dan kedua putrinya Mister Edward pun langsung memanggil Elsa untuk masuk ke dalam ruangannya.
Elsa dan kedua putrinya pun langsung masuk ke dalam ruangan Mister Edward, saat Elsa melihat dengan jelas wajah lelaki paruh baya yang ada di hadapan Mister Edward, Elsa begitu sangat terkejut.
"Tuan Dirja !!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Handa Dhoni
mampir aku
2022-07-06
2
cloe
Palingan endingnya elsa sm gia, males deeh
2022-04-20
0
Imas
jngn mudah memaafkan..cerita apa adanya pada ank"nya
2022-01-01
1