Gia masih tergolek lemas di atas tempat tidurnya, asam lambungnya langsung naik gara-gara telat makan di sambut dengan jus berisi obat pencahar.
Kemudian, malamnya bukan mendapat asupan makanan, malah mendapatkan makanan keasinan dan minuman buatan Aurelia yang teramat sangat asam.
Gia, jadi bertanya-tanya. Kenapa kedua putri Elsa, seakan tak suka padanya?
Padahal, sikap mereka terlihat sangat manis. Gia jadi berpikir, jika dia harus mendekatkan dirinya pada kedua putri kembar itu. Tapi, Gia juga harus hati-hati jika mereka sudah bersikap manis.
Takut-takut, mereka akan melakukan hal aneh yang merugikan dirinya.
Saat sedang asik dengan pikirannya, seorang asisten rumah tangga mengetuk pintu kamar, Gia. Gia pun mempersilahkan, wanita paruh baya yang bernama Bi Murni tersebut untuk masuk.
Wanita paruh baya itu membawakan Gia bubur, segelas air putih hangat dan juga obat yang Dokter berikan tadi pagi setelah memeriksa keadaan Gia.
Dokter berkata, selain asam lambungnya naik, lambung Gia juga terluka. Jadi, hanya bubur yang boleh Gia makan.
"Saya simpan di atas nakas ya, Den." ucap Bi Murni.
"Hem," sahut Gia.
"Bibi, tinggal. Jangan lupa dihabisin, biar cepat sembuh." ucap Bi Murni.
"Hem," jawab Gia lagi.
Bi Murni hanya geleng-geleng kepala, kemudian wanita paruh baya itu pun keluar dari kamar Gia.
Gia terlihat tak berniat untuk memakan bubur buatan Bi Murni, entah kenapa, Gia begitu ingin untuk bertemu dengan dengan Elsa dan kedua putrinya.
Gia malah asik melamun, asik memikirkan Elsa yang terlihat semakin cantik dan matang. Bahkan, Elsa terlihat lebih seksi.
Di beberapa bagian tubuh nya, kini semakin padat dan berisi. Bahkan, tadi malam, Elsa terlihat sangat seksi dengan hanya menggunakan baju terusan berbahan spandek.
Lekuk tubuhnya terlihat lebih jelas, dan bahkan, Gia dapat merasakan benda padat menempel di tangan kirinya, saat Elsa membantu Gia memijat tengkuk leher nya.
Saat sedang asik dengan lamunannya, samar-samar Gia mendengar suara anak perempuan tertawa dengan riangnya.
Gia pun penasaran, dengan sekuat tenaga, Gia bangun dan turun dari tempat tidurnya. Gia ingin tahu, siapa yang sudah meramaikan rumahnya.
Dengan perlahan, Gia membuka pintu kamarnya. Dengan langkah tertatih, Gia berjalan ke arah tangga. Dari atas, Gia dapat melihat kedua putri Elsa yang sedang tertawa bersama Disty di ruang keluarga.
Senyum di bibir Gia, langsung mengembang. Dia sangat senang karena melihat dua malaikat cantik yang sedang tertawa lepas.
Gia turun dan langsung duduk di antara Aurora dan Aurelia, mereka langsung terdiam saat Gia datang.
"Kenapa jadi diam, padahal aku hanya ingin bergabung." ucap Gia.
Awalnya Aurora dan Aurelia terlihat kesal karena Gia duduk di tengah-tengah mereka, tapi saat melihat wajah pucat Gia, mereka pun jadi tak tega.
"Tidak apa-apa, apa Om, baik-baik saja?" tanya Aurora.
"Wajah, Om, terlihat sangat pucat." ucap Aurelia.
Gia langsung tertawa dalam hati, dia merasa dapat perhatian dari kedua malaikat kecil di sampingnya.
Gia langsung menyandarkan kepalanya, di pundak Aurora.
"Om, lemas. Mau makan enak, tapi ngga bisa. Bolehnya cuma makan bubur aja, lambung Om, luka. Kayaknya karena kemarin ada yang ngerjain, Om." ucap Gia.
Gia menatap Aurora dan Aurelia secara bergantian, Gia sengaja memasang wajah semenyedihkan mungkin. Gia tahu, jika kedua putri Elsa itu sangat jahil. Tapi, mereka tetaplah anak kecil, anak kecil pasti tak akan tegaan, pikir Gia.
Memang benar perkiraan Gia, Aurora dan Aurelia terlihat iba padanya. Aurora bahkan tanpa sadar langsung mengusap kepala Gia, sedangkan Aurelia langsung mengusap lembut pundak Gia.
Mereka begitu lucu, pikir Gia. Cantik, manis dan juga menggemaskan.
"Om, yang sabar. Nanti juga Om akan sembuh," ucap Aurora.
"Iya, Om. Om harus makan yang banyak, biar cepet sehat lagi." ucap Aurelia.
"Tapi, Om lemas. Makannya susah," keluh Gia.
"Kalau begitu biar aku suapi, aku ambil makanan nya dulu." ucap Aurora.
Aurora hendak berdiri, dia mau pergi ke dapur untuk mengambil makanan untuk Gia. Tapi, dengan cepat dia cegah, Gia takut kejadiannya akan seperti kemarin.
"Jangan, biar Om, panggil Bi Murni saja." ucap Gia.
Aurora pun langsung duduk kembali, Gia pun tersenyum senang. Kemudian, Gia pun memanggil Bi Murni untuk membawakan Gia bubur.
Tak lama, Bi Murni pun datang dengan membawa semangkuk bubur dan segelas air putih hangat. Tak lupa, dia juga membawakan obat untuk Gia.
"Ini, Den." Bi Murni, menyimpan nampan di atas meja yang berisikan makan siang buat Gia.
"Terimakasih, Bi." ucap Gia.
Bi Murni, terlihat menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia pun pamit undur diri untuk melakukan tugasnya di belakang, Gia pun mengangguk.
Gia memandang Aurelia dan Aurora secara bergantian, kemudian dengan nada penuh manja, Giapun merengek kepada kedua Putri Elsa tersebut.
"Suapin, Om, laper. Tapi, lemas." ucap Gia.
Aurora dan Aurelia nampak memutar bola matanya, dia tak menyangka jika lelaki dewasa di hadapkannya ternyata sangat manja.
Aurora segera memasang senyum termanisnya, kemudian dia mulai menyendok satu sendok penuh bubur yang di bawa Bi Murni.
"Mulutnya di buka, Om." pinta Aurora.
Gia pun menurut, dia membuka mulutnya. Dan aku suapan pertama pun meluncur, dari tangan mungil Aurora.
Senyum Gia mengembang, tapi matanya berkaca-kaca. Dia senang, tapi dia juga sedih. Andai saja, dia langsung bertanggung jawab atas kelakuannya, mungkin saja sekarang Gia sudah bahagia bersama Elsa dan kedua putrinya.
"Gue harus deketin Elsa dan kedua putrinya, gue yakin mereka milik gue. Gue harus bisa ngambil hati Elsa, gue mau nikah sama dia."
Gia membatin dalam hatinya, Gia sangat yakin seyakin-yakinnya, jika kedua malaikat itu adalah darah dagingnya.
Tanpa Gia sadari, satu mangkuk bubur sudah berpindah ke dalam perutnya. Gia terlalu asik memandang wajah Aurora dan Aurelia secara bergantian.
"Obatnya di minum, Om." ucap Aurelia.
Gia tersentak kaget," Ah, iya Sayang. Terimakasih, kalian sangat baik."
Gia lalu mengambil obat dan meminumnya dengan air hangat, dia nampak bernapas dengan lega. Karena kali ini, dia tak di kerjai lagi oleh kedua putri Elsa.
Tanpa mereka sadari, Tuan Dirja dan Elsa memperhatikan kedekatan mereka. Ya, Elsa baru saja datang bersama dengan Tuan Dirja.
Karena ternyata, Kak Mellow yang sempat merekam penampilan Aurora dan Aurelia tanpa sengaja mengunggah aksi ke duanya di sosmed peribadi miliknya.
Responnya sangat baik, bahkan ada banyak tawaran yang begitu menggiurkan yang datang. Elsa sengaja di hubungi, dan tentunya harus datang ke rumah Tuan Dirja, untuk membicarakan semuanya.
+
+
+
Selamat hari senin, jangan lupa Votenya ya.. Aku sayang kalian, semoga kalian sehat selalu dan selalu patuhi anjuran pemerintah.
💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓 Sekebon Toge buat kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Nunik Wahyuni
sok gia yakinin hari km tes DNA ambil rambut sikembar....sok berjuang utk meluluhkan hati mrk bertiga....nikahi Elsa dan tgjawab atas perbuatan bejatmu dulu....biar sikembar happy punya daddy😍😍
2023-12-12
0
Febri Ana
cuss lanjuutt mantaapp
2022-05-19
1
Ryskha Priska
rasain
syukurin
org kaya luh emang harus digituin
itu belum seberapa buat org kaya luh
2022-02-23
0