"Be--benarkah, Dad?" tanya Gia terbata.
"Hem, kalau saja kamu pernah berpacaran dengan Elsa. Aku pasti menganggap, jika kamu sudah meninggalkan benih di rahimnya." ucap Tuan Dirja seraya berlalu.
Wajah Gia terlihat pias, Dia jadi mengingat perbuatannya terhadap Elsa. Gia, merenggut paksa kesucian gadis cantik, yang sudah mengabdi selama tiga tahun pada Daddynya.
Saat itu, Gia baru saja pulang dari luar negeri, Dia berencana untuk memberikan kejutan pada kekasih yang sudah Dia tinggalkan selama dua tahun.
Seorang wanita cantik, yang sudah berpacaran dengannya sejak dari masa SMA. Tapi sayangnya, saat Gia sampai di rumah kekasihnya, Gia'lah yang mendapatkan kejutan dari sang kekasih.
Wanita yang dia puja, wanita yang selalu dia banggakan, wanita yang selalu dia cinta, ternyata sedang bercumbu mesra dengan temannya sendiri.
Gia marah, kesal dan benci dengan apa yang Dia lihat. Gia langsung pulang dan menenggak satu botol minuman beralkohol, hingga tanpa sadar Gia menumpahkan kekesalannya dengan merenggut kesucian Elsa.
Gia langsung memukul-mukul kepalanya sendiri, karena mengingat akan kejahatannya saat itu.
"Bodoh !! Kenapa aku sangat bodoh?! Kenapa juga, aku memperkosa gadis itu?! Jangan-jangan, anak kembar itu, adalah anak kandungku?" ucap Gia lirih.
Gia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, matanya menatap ke arah langit-langit.
"Ah, rasanya tak mungkin jika mereka adalah anakku. Aku sudah menyuruh wanita itu, untuk menggugurkan kandungannya, jika sampai Dia hamil karena ulahku." ucap Gia pada dirinya.
Gia segera menutup laptopnya, kemudian, Dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Rasanya, dia sudah tak ingin mengerjakan apa pun.
Gia langsung mengirimkan semua pekerjaannya pada Ajun lewat email, kemudian Dia langsung memejamkan matanya, Gia berharap, jika semua kejadian buruk yang menimpanya hanyalah mimpi semata.
...****************...
Pagi telah menjelang, Aurora dan Aurelia terlihat sedang asik berlatih di ruang seni tempat mereka sekolah. Jari lentik Aurora, nampak terlihat lincah memainkan piano. Sedangkan Aurelia, terlihat sedang mengimbangi permainan Aurora dengan suara indahnya.
Miss Yulie, Tuan Dirja dan Mister Edward, terlihat sangat terpesona dengan kolaborasi antara Aurora dan Aurelia.
Mereka tak menyangka, jika anak kembar yang baru berusia lima tahun, bisa dengan mudah menguasai alat musik dan tangga nada.
Apa lagi saat Aurelia menyanyi dengan nada yang tinggi, membuat mereka nampak terpana dengan mulut yang menganga lebar.
Nyanyian berakhir, Miss Yulie, Tuan Dirja dan Mister Edward langsung berdiri sambil bertepuk tangan.
"Good, i like it." seru Mister Edward.
"Yeah, kalian luar biasa." ucap Miss Yulie sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Kakek, sangat suka dengan lagu yang kalian nyanyikan." ucap Tuan Dirja.
"Terimakasih," ucap Aurora dan Aurelia bersamaan.
Tuan Dirja langsung menghampiri kedua putri Elsa," Sekarang kalian pulanglah, persiapkan diri kalian untuk tampil nanti malam." Tuan Dirja memberikan dua paper bag pada mereka.
"Ini, apa?" tanya Aurora.
"Baju, untuk kalian tampil nanti malam. Kakek harap, kalian bisa menampilkan yang terbaik." ucap Tuan Dirja.
"Siap, Kakek." ucap Aurora dan Aurelia.
...****************...
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Elsa sudah bersiap bersama dengan kedua putrinya. Aurora dan Aurelia terlihat sangat cantik dengan gaun pemberian dari Tuan Dirja.
"Kalian sangat cantik, Nenek do'akan, semoga kalian bisa jadi juaranya." ucap Ibu Anira.
"Semoga, Nek." jawab Aurora.
"Apa, nenek tidak ikut?" tanya Aurelia.
"Nenek, di rumah saja. Menunggu kabar baik dari, kalian." jawab Ibu Anira.
"Do'akan yang terbaik untuk kedua putriku, Bu." pinta Elsa.
"Pasti, Sayang." ucap Ibu Anira.
Elsa, beserta kedua putrinya langsung pergi ke gedung seni yang ada di pusat kota. Tentunya menaiki kendaraan yang sudah di siapkan oleh Tuan Dirja, beliau benar-benar memberikan pasilitas terbaik untuk Elsa dan kedua putrinya.
Awalnya, Elsa menolak. Dengan alasan, tak enak hati. Tapi, Tuan Dirja, tetap memaksa. Bahkan beliau berkata, akan membatalkan kontrak, jika Elsa tak mau menerima apa pun pemberian atau pasilitas yang disiapkan oleh Tuan Dirja.
Elsa pun pasrah, yang terpenting untuknya. Tuan Dirja, tak merasa curiga, kalau. kedua putrinya adalah cucu kandungnya.
Mobil yang Elsa dan kedua putrinya tumpangi, sudah sampai di depan loby gedung seni. Dengan perlahan, Elsa dan kedua putrinya turun dari mobil tersebut.
Banyak pasang mata yang terlihat kagum. melihat kecantikan kedua putri kembar yang berjalan dengan senyuman termanis yang mereka punya.
Tuan Dirja, Mister Edward dan Miss Yuli yang sudah terlebih dahulu datang ke sana, merasa sangat kagum melihat kecantikan Putri kembar Elsa tersebut. Bahkan malam ini, Elsa pun terlihat cantik dengan gaun malam berwarna merah marun yang dipakainya.
Sesaat setelah mereka datang, lomba pun dimulai. Dan ternyata, pesertanya tidak banyak. Hanya ada 10 peserta, dan semuanya berpasangan.
Satu orang bernyanyi, dan satu orang bermain musik. Para peserta terlihat gugup, tapi tidak dengan putri kembar Elsa.
Mereka terlihat tenang, dan terkesan sangat santai. Mungkin, karena ini adalah impian mereka. Hal, yang benar-benar mereka sangat inginkan.
Dalam waktu dua jam, semua peserta telah menunjukan bakat dan kebolehannya. Hingga juri mengumumkan, jika ada dua peserta yang imbang dengan nilai yang sama-sama tinggi.
Ternyata Putri kembar Elsa, mempunyai nilai yang sama dengan peserta asal kota M. Juri pun memutuskan, untuk melakukan battle.
Aurora dan Aurelia benar-benar menunjukan performa terbaik mereka, hingga juri pun memutuskan jika mereka'lah juara pertamanya.
Juara kedua, peserta yang berasal dari kota M, juara ketiga berasal dari kota J, juara harapan satu berasal dari kita B dan juara harapan dua berasal dari kota A.
Semua peserta yang mendapatkan urutan juara, langsung bersorak sorai. Apalagi Aurora dan Aurelia, mereka terlihat sangat bahagia.
Saat juri menyerahkan hadiah uang tunai 100 juta + kontrak Eksklusif untuk rekaman, Aurora dan Aurelia langsung berlari dan memeluk dan menghujani wajah Bunda mereka dengan ciuman.
Semua yang ada di sana nampak terharu, Bahkan ada yang sampai meneteskan air mata.
"Ini untuk, Bunda." Aurora menyerahkan cek bertuliskan nominal 100 juta.
"Ini juga untuk, Bunda." Aurelia menyerahkan, kontrak Eksklusif yang menyatakan mereka di kontrak untuk rekaman selama dua tahun.
Elsa, tak kuasa menahan haru, dia langsung menangis sambil memeluk kedua putrinya.
Semua yang ada di sana, langsung menghampiri mereka bertiga dan mengucapkan selamat.
Walaupun air mata bercucuran, tapi senyum di wajah kedua putri Elsa, tak pernah surut.
Mereka senang, mereka bahagia. Impian mereka untuk membahagiakan Bunda mereka, akan segera terlaksana.
Lomba pun telah usai, semua orang sudah mulai meninggalkan gedung seni. Tuan Dirja, Mister Edward dan Miss Yulie, langsung menghampiri Elsa dan kedua putrinya.
Mereka merasa sangat bangga dengan kemampuan kedua anak kembar itu, di usia mereka yang terbilang sangat muda, mereka sudah mempunyai talenta yang luar biasa.
Tuan Dirja bahkan, memeluk mereka dan mencium wajah mereka dengan penuh rasa bangga. Seseorang yang sedari awal memperhatikan penampilan mereka pun, ikut bangga.
Tanpa Dia sadari, Dia menyunggingkan sebuah senyuman saat melihat kedua putri Elsa, yang terlihat sangat luar biasa.
"Selamat ya, Sayang. Kalian, luar biasa!!" puji Tuan Dirja.
"Terimakasih, Kakek." ucap Kedua anak Elsa.
Elsa, terlihat tersenyum saat melihat kedekatan Tuan Dirja bersama kedua putrinya. Tapi senyumnya tiba-tiba saja sirna, saat Elsa melihat seorang pria yang tak jauh dari mereka.
Pria itu, terlihat sedang tersenyum kearah kedua Putri Elsa. Elsa jadi merasa takut, saat melihat senyuman pria tersebut.
"Gia," ucap Elsa lirih.
Gia segera menghampiri Elsa, Gia pun segera menarik tangan Elsa ke tempat yang lebih sepi. Elsa tidak mungkin berteriak, jika dia berteriak, maka akan memancing keributan di sana. Elsa pun hanya bisa pasrah mengikuti Gia.
"Apa yang anda lakukan?" tanya Elsa.
"Aku... Hanya ingin bertanya, apakah setelah aku melakukan itu padamu... Kamu hamil anak ku?" tanya Gia.
"Cih,,, berani sekali anda bertanya seperti itu pada ku? Bukankah anda sendiri yang berucap, jika anda sudah membeli keperawananku dengan sejumlah angka?! Anda juga yang menyuruh saya untuk menggugurkan kandungan, jika saya hamil keturunan anda!! Lalu, untuk apa anda menanyakan tentang kebenaran kedua putri saya?!"
Elsa berbicara dengan nafas yang memburu, Dia sangat kesal, dia benci dengan lelaki yang kini berada di hadapannya. Rasanya, Dia ingin menampar lelaki itu, menjambak nya dan memukulnya jika dia mampu.
"Apa itu benar?" tanya Gia dengan raut kecewa.
"Ya, itu benar." jawab Elsa seraya berlalu.
Gia hanya bisa diam sambil memperhatikan Elsa yang semakin lama, semakin hilang dari pandangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Ratu Emilly
lah, kan lomba internasional koq pesertanya dalam negeri semua Thor .. 🤭🤭🤭
2022-07-21
2
Ryskha Priska
aku harap Gia anjing nyesel bangettt
bila perlu sampe gila
2022-02-23
2
Arin
ya cri tau dong Gia...Oya Elsa knp duit yg dri Gia ngga di ksih lagi,ksih biar dia tau uangny ngga kmu pke
2022-02-22
2