Penyesalan

Gia, nampak sedang terbaring dengan lemah. Tuan Dirja, nampak setia mendampingi putra semata wayangnya.

Dia sangat cemas, melihat keadaan putranya. Karena selama ini, Gia tak pernah sakit. Gia selalu terlihat sehat, karena memang dia selalu menjaga pola hidupnya.

Mulai dari selalu makan makanan yang sehat, dan juga selalu rajin berolah raga. Tapi, kini Tuan Dirja bisa bernafas dengan lega.

Karena Gia, sudah mendapatkan perawatan intensif dari dokter. Setelah di lakukan serangkaian pemeriksaan, ternyata, Gia mengalami operdosis.

Dokter sampai bertanya-tanya, sebenarnya Gia sedang mempunyai masalah seberat apa, sampai-sampai meminum obat tanpa takaran yang tepat.

"Kamu kenapa bisa seperti ini, Nak?" tanya Tuan Dirja lirih.

Tak lama, Gia terlihat menggerakan jari-jari tangannya. Tuan Dirja pun berdecak senang, karena akhirnya setelah satu jam tak sadarkan diri, Gia sudah mulai merespon ucapannya.

"Boy," panggil Tuan Dirja.

Gia, nampak mengerjapkan matanya. Berusaha untuk menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya lampu yang menyala terang di dalam ruangan tersebut.

"Dad," panggil Gia.

"Akhirnya, Boy. Kamu sadar juga," ucap Tuan Dirja.

"Aku kenapa, Dad?" tanya Gia.

"Justru itu yang Daddy mau tanyakan sama kamu, kamu punya masalah apa?"

"Masalah?" Gia mengulang pertanyaan Tuan Dirja.

"Yes, obat apa yang kamu minum?" tanya Tuan Dirja.

"Obat? Obat apa?"

"Ya ampun, Boy. Kenapa kamu selalu mengulang pertanyaan Daddy?" tanya Tuan Dirja.

"Tapi, aku tak mengerti dengan semua yang Daddy tanyakan." ucap Gia.

"Kamu tak sadarkan diri karena terlalu bayak meminum obat pencahar," ucap Tuan Dirja.

"Obat pencahar? Seingatku, aku hanya meminum jus buah buatan Bibi." Gia berusaha untuk duduk, Tuan Dirja pun membantu.

"Lalu, kenapa Dokter berkata kamu terlalu banyak minum obat pencahar?"

"Entahlah, Dad. Sekarang aku ingin segera pulang, ada hal yang harus segera aku selesaikan." ucap Gia.

"Kamu masih lemas, Nak. Besok saja, masih ada waktu juga." ucap Tuan Dirja.

"No, Dad. Aku harus menyelsaikannya sekarang juga," ucap Gia.

"Memangnya, ada masalah apa?" tanya Tuan Dirja penasaran.

Gia terdiam, Gia merasa belum sanggup untuk menceritakan kesalahannya terhadap Elsa.

"Nanti, aku ceritakan. Sekarang, aku harus melakukan sesuatu, Dad. Please, izinkan Gia pergi." pinta Gia.

Tuan Dirja nampak menghela nafas panjang," Baiklah, Daddy akan mengurus kepulangan mu."

Gia nampak tersenyum, sedangkan Tuan Dirja, langsung pergi untuk mengurus kepulangan Gia.

Setelah selsai dengan urusannya, Tuan Dirja kembali ke dalam ruangan perawatan Gia dengan ditemani seorang suster.

Suster tersebut, membantu melepaskan selang infus

yang terpasang di tangan Gia.Setelah semua nya beres, suster tersebut membantu Gia untuk duduk di kursi roda.

Suster mendorong Gia, sampai di depan loby rumah sakit. Sedangkan Tuan Dirja, nampak mengikuti dari belakang.

Sampai di loby, supir pribadi Gia langsung membantu Gia untuk masuk ke dalam mobil. Setelah semuanya siap, Pak supir pun langsung melajukan mobilnya menuju kediaman Pranadtja.

Sampai di kediaman Pranadtja, Tuan Dirja nampak turun. Sedangkan Gia, meminta supirnya untuk pergi ke kediaman Elsa.

Saat tiba di rumah Elsa, keadaannya terlihat sepi. Padahal, waktu baru menunjukkan pukul tujuh malam. Dengan perlahan, Gia turun dari mobil menuju pintu rumah Elsa. Gia pun, segera mengetuk pintu kayu tersebut.

Tok !! Tok !! Tok !!

Setelah mengetuk pintu, Gia menunggu pintu terbuka sambil menyenderkan tubuh lemahnya. Tak lama, pintu pun terbuka. Nampaklah Elsa, yang terlihat sangat cantik dengan menggunakan baju terusan sebatas lutut berbahan spandek.

Lekuk tubuhnya terlihat begitu menggoda, Gia sampai berusaha keras untuk menetralkan perasaannya. Elsa terlihat sangat kaget saat melihat Gia, dia jadi bertanya-tanya dalam hatinya.

"Ma--mau apa, Kamu?" tanya Elsa.

"Bisa bicara sebentar, sepuluh menit saja." ucap Gia dengan suara lemahnya.

"Bicaralah, aku akan mendengarkannya." ucap Elsa.

"Boleh aku duduk?"

"Ah, silahkan." Elsa menunjuk dua bangku yang ada di depan rumahnya.

Dengan langkah tertatih, Gia duduk di salah satu bangku yang Elsa tunjuk. Elsa pun mengikuti, dia duduk di samping Gia.

"Sa, kedatanganku kemari. Untuk meminta maaf," ucap Gia seraya menunduk.

"Untuk apa?"

Gia mengangkat wajahnya, dia menatap wajah Elsa yang terlihat begitu cantik dengan tatapan teduhnya.

"Aku minta maaf, atas kesalahan yang telah aku. lakukan padamu. Saat itu, aku sedang mabuk. Aku kecewa, karena kekasihku berselingkuh. Bahkan aku menyaksikan sendiri, dia sedang bercumbu dengan temanku dekatku." ucap Gia.

"Lalu, kamu menjadikan ku sebagai pelampiasan. Begitu?!" tanya Elsa kesal.

"Maaf," ucap Gia penuh sesal.

Elsa memalingkan wajahnya, dadanya terasa sangat sesak mendengar pengakuan lelaki yang tengah merebut paksa kesuciannya.

Melihat Elsa yang hanya terdiam, Gia langsung bangun dan menjatuhkan tubuhnya di depan Elsa. Gia bersujud, sambil memeluk kaki Elsa.

Elsa yang merasa tak nyaman, langsung mendorong tubuh Gia.

"Ngapain kamu?"

"Maaf, Maafin aku. Aku ngga tahu lagi harus minta maaf kaya apa, aku mau kamu Maafin aku." ucap Gia.

"Bangunlah, aku sudah memaafkan mu." ucap Elsa.

Gia mendongakan kepalanya, dia menatap wajah cantik Elsa. Cantik sekali, pikirnya. Wajah oval, bibir kecil yang terlihat penuh, pipi nya yang terlihat sedikit cabi, dan... jangan lupa dengan bentuk tubuh Elsa yang aduhai.

"Jangan melihatku seperti itu!! Cepat bangun, dan jangan datang lagi." ucap Elsa.

"Aku lapar, bisakah kamu memberiku makanan. Aku belum sempat makan dari siang," ucap Gia.

"Kamu datang ke sini, mau minta maaf atau minta makan?" tanya Elsa.

"Kalau boleh, dua-duanya." ucap Gia dengan senyum termanisnya.

Elsa tidak menampik, jika Gia terlihat sangat tampan dan mempesona. Tapi, Elsa masih merasa sakit hati saat kesuciannya di renggut paksa, di berikan cek sebagai alat pembayaran atas keperawanannya, dan Elsa sakit hati saat di suruh untuk menggugurkan kandungannya, jika dia hamil.

"Kamu plang aja, aku ngga ada makanan." ucap Elsa.

"Tapi, aku--" ucapan Gia tertahan, karena tiba-tiba saja si kembar datang.

"Bunda, kenapa lama?" tanya Aurora.

"Bunda, aku mau ditemenin sama, Bunda." ucap Aurelia.

Elsa langsung bangun karena kaget dengan kedatangan kedua putrinya, sedangkan Gia, langsung terpental kebelakang karena kurang menjaga keseimbangan.

"Aduh,," ucap Gia seraya mengelus bokongnya.

Aurora dan Aurelia yang mendengar pekikan Gia, langsung menoleh kearaha Gia. Mereka pun langsung mengatupkan mulut mereka, agar tidak tertawa.

Mereka merasa sangat lucu, melihat Gia yang tampan dan gagah, tapi dalam keadaan jatuh terduduk seperti itu. Sedangkan Elsa, menjadi serba salah.

Kalau Elsa menolong Gia, dia tak enak dengan kedua putrinya. Tapi, kalau tak menolongnya, Elsa merasa kasihan melihat Gia.

"Kalian kejam sekali, kenapa tidak ada yang menolongku di saat keadaan ku yang lemah ini." ucap Gia dengan wajah yang di buat semenyedihkan mungkin.

Aurora dan Aurelia pun jadi mengingat perbuatan yang sudah mereka lakukan, Gia lemas pasti karena ulah mereka ,itulah yang berada di dalam pikiran Aurora dan Aurelia.

Tanpa Elsa duga, Aurora dan Aurelia menghampiri Gia dan membantu Gia untuk berdiri. Gia langsung tersenyum sambil memperhatikan, wajah kedua putri Elsa yang terlihat sangat mirip dengannya.

Terpopuler

Comments

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

Elsa memaafkan tapi tdk melupakan ....bikin gia jungkir balik nyari pengakuan anaknya bahwa dia daddy dr sikembar ....walau sikembar sdh tau faktanya.....😊😊

2023-12-12

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

segampang itu memaapkan wkwkwkw anjirrrr cuman ada di novel

2022-07-20

2

Ryskha Priska

Ryskha Priska

ck
elsa terlalu baik

kalo aku udah aku bikin babak belur
bikin koma dulu baru di maafin


enak aja sih gia

2022-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Hamil ?
2 Cek
3 Pulang Kampung
4 Aurora dan Aurelia
5 Bertemu Gia
6 Bertemu Dengan Tuan Dirja
7 Jalan-Jalan
8 Lomba
9 Kecurigaan Gia
10 Menutupi
11 Kenyataan
12 Mulai Beraksi
13 Penyesalan
14 Tes DNA
15 Mendekatkan Diri
16 Kecelakaan
17 Butuh Donor Darah
18 Ungkapan Hati
19 Cemburu?
20 Kejujuran Gia
21 Permintaan Maaf Tuan Dirja
22 Promo
23 Meminta Bantuan
24 Persiapan Tour
25 Menuju Negara S
26 Akurat
27 Jujurlah
28 Bukan Anak Yatim
29 Saingan
30 Lamaran Romantis
31 Kesempatan
32 Cemburu'Nya Gia
33 Jangan Takut
34 Panggil 'Sayang'
35 Rasa Yang Tulus
36 Bertemu Melinda 1
37 Bertemu Melinda 2
38 Pengganggu
39 Perawatan
40 Selangkah Lagi
41 Resmi
42 Malam Kebersamaan
43 Mencoba Keberuntungan
44 Akhirnya
45 Encok
46 Ramai
47 Efek Obat
48 Demam
49 Mie Instan
50 Kenangan Mantan
51 Usaha
52 Usaha VB
53 Beneran Pengen
54 Makan Siang
55 Kacau Balau
56 Dasar VB
57 Tak Sabar
58 Konferensi Pers
59 Mengembalikannya
60 Kado
61 Isi Kado
62 Sold Out
63 Gagal
64 Mabuk Berat
65 Balasan Untuk VB
66 Mencari
67 Mencari Lagi
68 Meminta
69 Buka Segel
70 Ngga Cukup Satu Kali
71 Jalan-Jalan Sore
72 Obat Anti Nyeri
73 Hilang
74 Saudara Sepupu
75 Tertembak
76 Operasi
77 Belum sadar
78 Kejamnya Elias
79 Dibekuk
80 Pulang
81 Periksa
82 Hasil Pemeriksaan
83 Libur Lama
84 Tidur Terpisah
85 Tersiksa Rasa
86 Penderitaan Gia
87 Kembali Bersama
88 Terhalang
89 Masuk Juga
90 Malang Sekali
91 Gadis Berliana
92 Dia Lagi
93 Boleh
94 Pertemuan Dina Dengan Gia
95 Kesal
96 Jajan
97 Brlum Bayar
98 Benci
99 Cilok Lagi Aja
100 Sugar Daddy
101 Seperti Bocah
102 Periksa
103 Kado Kejutan
104 Pergi Jauh
105 Menyusul
106 Pingsan
107 Minta Maaf
108 Kebersamaan
109 Gadis Bar-bar
110 Manusia Atau Malaikat?
111 Suka Minum Susu
112 Rujak Cingur
113 Merepotkan
114 Selalu Saja Terluka
115 Di Balik Kaos Tipis
116 Gelisah
117 Menolong Gadis
118 Ada Aku
119 Rayuan
120 Repot
121 Om Ajun
122 Pilihan
123 Pulangkan
124 Sudah Ridu
125 Tatapan
126 Ngga Romantis
127 Pertemuan
128 Tamu Tak Di Sangka
129 Flash Back
130 Flash Back 2
131 Album Foto
132 Menenagkan Diri
133 Dia Ayah Kandung Kamu
134 Kejutan Dari Gia
135 Meminta Izin
136 Terkejut
137 Tersadar
138 Panas Dingin
139 Gempa
140 Permintaan Tuan Alfonso
141 Acara Pernikahan
142 Pelepasan Pertama
143 Pelepasan Kedua
144 Melahirkan
145 Riuh Bahagia
146 Jalan-Jalan
147 Ada Syaratnya
148 Adelia Putri Pranadtja
149 Nasihat Ibu Mertua
150 Kekonyolan Gia
151 Bulan Madu
152 Menahan
153 Mencarikan Babysitter
154 Setuju
155 Belum Boleh
156 Buka Puasa
157 Ajun Bau
158 Ke Rumah Sakit
159 Gadis Hamil
160 Tak Bisa Bersentuhan
161 Mengantarkan Melani Pulang
162 Pertanyaan Tuan Alfonso
163 Membuntuti
164 Menyerahkan Bukti
165 Mencari Tahu Sendiri
166 Mencari Bukti
167 Bersiap
168 Servis Terakhir
169 Meminta Bantuan
170 Memutuskan Untuk Berpisah
171 Yakin
172 Kesempatan Yang Disia-siakan
173 Ketahuan
174 Ketakutan Aldino
175 Perdebatan
176 Permohonan Maaf Aldino
177 Obrolan Anak Dan Bunda
178 Kebodohan Gia
179 Efek Obat
180 Gugatan Cerai
181 Kesiangan
182 VB Pingsan
183 Dina Melahirkan
184 Menjenguk Baby Tampan
185 Berhenti Dari Dunia Keartisan
186 Menjual Perhiasan
187 Tetangga Baru
188 Bahagianya VB Dan Dina
189 Lapar Tengah Malam
190 Diledekin
191 Usaha Aldino
192 Fajri Demam
193 Pertolongan Cepat
194 Ingin Menjenguk Fajri
195 Merrisa Ulang Tahun
196 Diantar Pulang
197 Tak Enak Hati
198 Resmi Bercerai
199 Ikut Bekerja
200 Salah Tingkah
201 Mau Punya Anak Banyak
202 Males
203 Permintaan Maaf Melinda
204 Ajakan Andrew
205 Janji Di Masa Lalu
206 Berondong Gila
207 Menyebalkan
208 Permintaan Maaf Aldino
209 Tak Enak Hati
210 Dapat Juga
211 Pergi Bersama Dengan Andrew
212 Kejutan Atau Kejutan
213 Satu Bulan
214 Salah Duga
215 Rindu
216 Hari Bahagia
217 Nego
218 Yang Penting Bangun
219 Rencana Bulan Madu
220 Merajuk
221 Kaget
222 Memanfaatkan Situasi
223 Salah Mengenali
224 Sepenggal Kisah Lalu
225 Pikirkanlah
226 Kekesalan Anita
227 Anita Terkejut
228 Ayo
229 Menemui Calon Mertua 1
230 Menemui Calon Mertua 2
231 Setuju
232 Manten Anyar
233 Makan Malam Bersama
234 Pendekatan
235 Di Kompres
236 Tinggal Satu Atap
237 Baby Adelia Sakit
238 Menghabiskan Waktu Bersama
239 Bukan Aku Yang Mengundangnya
240 Salah Mengira
241 Perubahan Rencana
242 Otewe
243 Tidak Boleh
244 Resepsi Pernikahan
245 Obrolan Pengantar
246 Takut di Ceraikan
247 Membujuk Clarista
248 Pengertian
249 Terkejut
250 Keputusan Untuk Clarista
251 Memilikinya
252 Waktu Terus Berputar
253 Rengekan Manja Ibu Hamil
254 Lebih Segar
255 Martabak
256 Berpulang
257 Duka
258 Elsa Koma
259 Suamiku Tampan Tidak Buruk Rupa
260 Kerinduan
261 Bahagia
262 Bahagianya Elsa
263 Rencana Liburan
264 Otewe Pulau B
265 Bermain di Pantai
266 Ambruk
267 Bertumbuh
268 Tentang Keinginan
269 Salah Menduga
270 Canggung
271 Kesepakatan
272 Pergi Ke Butik
273 Menolong Pria Asing
274 Pesta 1
275 Pesta 2
276 Obrolan 1
277 Obrolan 2
278 Rayuan Cristian
279 Tamu Di Hari Minggu
280 Seperti Mimpi
281 Pagi
282 Mengantar
283 Pergi Bersama
284 Rasa Iri Aurelia
285 Tamu Untuk Aurelia
286 Menunggu Kamu
287 Ingin Menikahimu
288 Kebahagiaan Gia
289 Terlihat Menggemaskan
290 Mencobanya
291 Permintaan Bu Anira
292 Kebahagiaan
293 Takut
294 Lampu Merah
295 Resepsi Pernikahan
296 Jebol
297 Akhir Cerita (TAMAT)
298 Pemberitahuan Novel Baru
299 Pemberitahuan Novel Baru
300 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Hamil ?
2
Cek
3
Pulang Kampung
4
Aurora dan Aurelia
5
Bertemu Gia
6
Bertemu Dengan Tuan Dirja
7
Jalan-Jalan
8
Lomba
9
Kecurigaan Gia
10
Menutupi
11
Kenyataan
12
Mulai Beraksi
13
Penyesalan
14
Tes DNA
15
Mendekatkan Diri
16
Kecelakaan
17
Butuh Donor Darah
18
Ungkapan Hati
19
Cemburu?
20
Kejujuran Gia
21
Permintaan Maaf Tuan Dirja
22
Promo
23
Meminta Bantuan
24
Persiapan Tour
25
Menuju Negara S
26
Akurat
27
Jujurlah
28
Bukan Anak Yatim
29
Saingan
30
Lamaran Romantis
31
Kesempatan
32
Cemburu'Nya Gia
33
Jangan Takut
34
Panggil 'Sayang'
35
Rasa Yang Tulus
36
Bertemu Melinda 1
37
Bertemu Melinda 2
38
Pengganggu
39
Perawatan
40
Selangkah Lagi
41
Resmi
42
Malam Kebersamaan
43
Mencoba Keberuntungan
44
Akhirnya
45
Encok
46
Ramai
47
Efek Obat
48
Demam
49
Mie Instan
50
Kenangan Mantan
51
Usaha
52
Usaha VB
53
Beneran Pengen
54
Makan Siang
55
Kacau Balau
56
Dasar VB
57
Tak Sabar
58
Konferensi Pers
59
Mengembalikannya
60
Kado
61
Isi Kado
62
Sold Out
63
Gagal
64
Mabuk Berat
65
Balasan Untuk VB
66
Mencari
67
Mencari Lagi
68
Meminta
69
Buka Segel
70
Ngga Cukup Satu Kali
71
Jalan-Jalan Sore
72
Obat Anti Nyeri
73
Hilang
74
Saudara Sepupu
75
Tertembak
76
Operasi
77
Belum sadar
78
Kejamnya Elias
79
Dibekuk
80
Pulang
81
Periksa
82
Hasil Pemeriksaan
83
Libur Lama
84
Tidur Terpisah
85
Tersiksa Rasa
86
Penderitaan Gia
87
Kembali Bersama
88
Terhalang
89
Masuk Juga
90
Malang Sekali
91
Gadis Berliana
92
Dia Lagi
93
Boleh
94
Pertemuan Dina Dengan Gia
95
Kesal
96
Jajan
97
Brlum Bayar
98
Benci
99
Cilok Lagi Aja
100
Sugar Daddy
101
Seperti Bocah
102
Periksa
103
Kado Kejutan
104
Pergi Jauh
105
Menyusul
106
Pingsan
107
Minta Maaf
108
Kebersamaan
109
Gadis Bar-bar
110
Manusia Atau Malaikat?
111
Suka Minum Susu
112
Rujak Cingur
113
Merepotkan
114
Selalu Saja Terluka
115
Di Balik Kaos Tipis
116
Gelisah
117
Menolong Gadis
118
Ada Aku
119
Rayuan
120
Repot
121
Om Ajun
122
Pilihan
123
Pulangkan
124
Sudah Ridu
125
Tatapan
126
Ngga Romantis
127
Pertemuan
128
Tamu Tak Di Sangka
129
Flash Back
130
Flash Back 2
131
Album Foto
132
Menenagkan Diri
133
Dia Ayah Kandung Kamu
134
Kejutan Dari Gia
135
Meminta Izin
136
Terkejut
137
Tersadar
138
Panas Dingin
139
Gempa
140
Permintaan Tuan Alfonso
141
Acara Pernikahan
142
Pelepasan Pertama
143
Pelepasan Kedua
144
Melahirkan
145
Riuh Bahagia
146
Jalan-Jalan
147
Ada Syaratnya
148
Adelia Putri Pranadtja
149
Nasihat Ibu Mertua
150
Kekonyolan Gia
151
Bulan Madu
152
Menahan
153
Mencarikan Babysitter
154
Setuju
155
Belum Boleh
156
Buka Puasa
157
Ajun Bau
158
Ke Rumah Sakit
159
Gadis Hamil
160
Tak Bisa Bersentuhan
161
Mengantarkan Melani Pulang
162
Pertanyaan Tuan Alfonso
163
Membuntuti
164
Menyerahkan Bukti
165
Mencari Tahu Sendiri
166
Mencari Bukti
167
Bersiap
168
Servis Terakhir
169
Meminta Bantuan
170
Memutuskan Untuk Berpisah
171
Yakin
172
Kesempatan Yang Disia-siakan
173
Ketahuan
174
Ketakutan Aldino
175
Perdebatan
176
Permohonan Maaf Aldino
177
Obrolan Anak Dan Bunda
178
Kebodohan Gia
179
Efek Obat
180
Gugatan Cerai
181
Kesiangan
182
VB Pingsan
183
Dina Melahirkan
184
Menjenguk Baby Tampan
185
Berhenti Dari Dunia Keartisan
186
Menjual Perhiasan
187
Tetangga Baru
188
Bahagianya VB Dan Dina
189
Lapar Tengah Malam
190
Diledekin
191
Usaha Aldino
192
Fajri Demam
193
Pertolongan Cepat
194
Ingin Menjenguk Fajri
195
Merrisa Ulang Tahun
196
Diantar Pulang
197
Tak Enak Hati
198
Resmi Bercerai
199
Ikut Bekerja
200
Salah Tingkah
201
Mau Punya Anak Banyak
202
Males
203
Permintaan Maaf Melinda
204
Ajakan Andrew
205
Janji Di Masa Lalu
206
Berondong Gila
207
Menyebalkan
208
Permintaan Maaf Aldino
209
Tak Enak Hati
210
Dapat Juga
211
Pergi Bersama Dengan Andrew
212
Kejutan Atau Kejutan
213
Satu Bulan
214
Salah Duga
215
Rindu
216
Hari Bahagia
217
Nego
218
Yang Penting Bangun
219
Rencana Bulan Madu
220
Merajuk
221
Kaget
222
Memanfaatkan Situasi
223
Salah Mengenali
224
Sepenggal Kisah Lalu
225
Pikirkanlah
226
Kekesalan Anita
227
Anita Terkejut
228
Ayo
229
Menemui Calon Mertua 1
230
Menemui Calon Mertua 2
231
Setuju
232
Manten Anyar
233
Makan Malam Bersama
234
Pendekatan
235
Di Kompres
236
Tinggal Satu Atap
237
Baby Adelia Sakit
238
Menghabiskan Waktu Bersama
239
Bukan Aku Yang Mengundangnya
240
Salah Mengira
241
Perubahan Rencana
242
Otewe
243
Tidak Boleh
244
Resepsi Pernikahan
245
Obrolan Pengantar
246
Takut di Ceraikan
247
Membujuk Clarista
248
Pengertian
249
Terkejut
250
Keputusan Untuk Clarista
251
Memilikinya
252
Waktu Terus Berputar
253
Rengekan Manja Ibu Hamil
254
Lebih Segar
255
Martabak
256
Berpulang
257
Duka
258
Elsa Koma
259
Suamiku Tampan Tidak Buruk Rupa
260
Kerinduan
261
Bahagia
262
Bahagianya Elsa
263
Rencana Liburan
264
Otewe Pulau B
265
Bermain di Pantai
266
Ambruk
267
Bertumbuh
268
Tentang Keinginan
269
Salah Menduga
270
Canggung
271
Kesepakatan
272
Pergi Ke Butik
273
Menolong Pria Asing
274
Pesta 1
275
Pesta 2
276
Obrolan 1
277
Obrolan 2
278
Rayuan Cristian
279
Tamu Di Hari Minggu
280
Seperti Mimpi
281
Pagi
282
Mengantar
283
Pergi Bersama
284
Rasa Iri Aurelia
285
Tamu Untuk Aurelia
286
Menunggu Kamu
287
Ingin Menikahimu
288
Kebahagiaan Gia
289
Terlihat Menggemaskan
290
Mencobanya
291
Permintaan Bu Anira
292
Kebahagiaan
293
Takut
294
Lampu Merah
295
Resepsi Pernikahan
296
Jebol
297
Akhir Cerita (TAMAT)
298
Pemberitahuan Novel Baru
299
Pemberitahuan Novel Baru
300
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!