Pagi ini Ksatria Asgar bersiap menghadap Raja Higo. Ia berniat akan mencari bersama sang peramal. Setelah makan pagi mereka berangkat ke istana.
Saat sampai di ruang kerja Raja, disana sudah ada Penasihat Bidoff dan Menteri Militer. Ksatria Asgar terpaksa menunggu diluar bersama sang peramal. Telinganya samar-samar mendengar perdebatan kedua orang di dalam .
" Bagaimana mungkin Raja tega melakukan ini terhadap putriku. Dia bahkan tidak meminta pendapatku lebih dulu ? "
" Maafkan saya Mentri Draco , saya sudah berusaha memberinya nasihat "
" Dimana peramal sialan itu, aku akan merobek mulutnya dan membakarnya di lapangan kota, ucapannya tidak bisa dipercaya "
Sang peramal yang juga mendengar perdebatan itu membelalakkan matanya. Ia menelan ludah sambil memandang Ksatria Asgar. Namun Ksatria Asgar hanya tersenyum miring. Ia merasa ucapan Menteri Draco ada benarnya juga. Bagaimana mungkin Raja langsung percaya pada ramalannya ?
Tak lama kemudian terdengar suara langkah beberapa orang di lorong. Ksatria Asgar dan sang peramal berdiri lalu membungkuk saat Raja Higo sampai di depan mereka. " Salam Baginda "
Mendengar ada orang memberi salam, Menteri Draco dan Penasihat Bidoff keluar dari ruangan dan bersama-sama memberi salam.
" Salam Baginda "
" Hmmm...... "
Raja Higo masuk ke dalam ruangan dan duduk tenang. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi sebentar lagi. Penasihat Bidoff dan Menteri Draco mengikutinya.
" Bidoff ? "
" Ya, Baginda... "
" Katakan padaku a.... "
Menteri Draco mendekat dan menyelanya
" Maaf Baginda Raja , apa maksud Baginda menyuruh orang mencari gadis yang dikatakan peramal itu ?
Tidakkah itu hanya omong kosong ? Belum tentu yang dikatakannya benar. Bisa saja peramal itu berbohong untuk mendapatkan uang " .
" ................ " Penasihat Bidoff terkejut dengan ketidaksopanan Menteri Draco.
Raja Higo hanya diam dan melirik tajam Menteri Draco. Ini adalah keinginannya, tidak ada seorangpun yang berani melarangnya. Bahkan penasihat Bidoff saja hanya memberinya nasihat.
" Jika peramal itu hanya menginginkan satu kantong uangku, lalu bagaimana denganmu yang menginginkan kekuasaan melalui putrimu ?
Tidakkah kau seorang busuk yang menjadikan anakmu seperti pelacur bagiku ? "
Seketika mulut penasihat Bidoff ternganga mendengar perkataan Raja. Ia melihat muka Menteri Draco yang memerah menahan marah. Kakinya melangkah mundur menyadari suasana yang memanas. Ksatria Asgar segera berdiri di pintu masuk, berjaga-jaga jika terjadi perseteruan antara Raja dan Menteri Draco.
" Bukan begitu Baginda Raja. Aku sungguh mendukung kedudukanmu sebagai Raja. Tapi putriku sangat mencintaimu, tidakkah Baginda menghargai pengorbanannya ? "
" Huh..... Apa kau sudah mengajarinya bagaimana bersikap sebagai calon Ratu ? Ia bahkan tak punya otak untuk memikirkan masalah kerajaan . Yang putrimu lakukan hanyalah sibuk berdandan dan menyingkirkan saingannya. Seperti itukah perempuan yang kau ajukan menjadi Ratuku ? "
Mendengar itu wajah Menteri Draco sungguh tak sedap dipandang. Ia menahan emosinya untuk menahan perkataannya. Saat ini posisinya tidak memungkinkan untuk menyerang Raja Higo. Ia akan membalasnya nanti . Dengan langkah lebar dan penuh kemarahan Menteri Draco segera keluar dari ruangan itu.
Sementara penasihat Bidoff menghela nafasnya. Ia tahu cepat atau lambat Menteri Draco akan melakukan pemberontakan. Sebelum mulutnya terbuka, Raja sudah memberikan perintahnya pada Ksatria Asgar.
" Asgar .... awasi Menteri Draco. Aku yakin dia akan melakukan sesuatu. Untuk Swansen, tukar satu pelayannya dengan orangmu. Pastikan dia akan melawan ayahnya sendiri.
" Dan kau Bidoff, perhatikan langkahmu. Aku akan memberikan satu pengawal khusus untukmu "
" Terima kasih yang Mulia "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments