Sementara sang peramal di ruangannya sedang melihat sesuatu yang tampak di bola kristalnya. Ia menatap sambil menyeringai.
Tiba-tiba pintu ruangannya di dobrak. Ksatria Asgar masuk sambil mengacungkan pedangnya ke leher si peramal.
" Cari tahu dimana gadis itu sekarang ! "
" Tuan, aku sudah katakan tidak tahu dimana dia berada karena ada kekuatan yang menutupinya. Aku hanya bisa melihatnya saat gadis itu keluar sendirian "
" Darimana dia berasal atau keluarganya ? "
" Ia tinggal dengan neneknya di pinggir hutan Higresia. Neneknya adalah penjual sayur di pasar desa "
" Kita akan kesana besok "
* * * * *
Rey meminta Alice mengantarnya menemui Kendrick. Ia menunggu sebentar sebelum Kendrick selesai berbicara dengan seorang yg sudah tua dan berjanggut putih.
Orang tua itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit saat melewati Rey. Rey segera masuk setelah orang tua itu berlalu. Ia berdiri di depan meja Kendrick.
Kendrick mengangkat kepalanya, ia heran ada apa gadis ini menemuinya. Diletakkannya pena bulu ditempatnya sebelum berdiri menghampiri Rey. Rey terkejut saat tangannya ditarik membuatnya jatuh di pelukan Kendrick. Suara bariton itu terdengar menggetarkan hatinya.
" Ada perlu apa ? "
" Ah.... Aku..... "
Rey mencoba melepaskan diri meski itu sia-sia. Ia memandang Kendrick tapi kemudian menunduk malu.
" Aku ...... ingin keluar ...... Aku bosan disini terus ..... "
" Denganku ? "
" Tidak, aku ingin sendiri .... "
" Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu ? Bukankah kemarin kau hampir tertangkap seseorang ? "
Rey teringat kejadian di pasar kemarin. Ia kembali memandang Kendrick meminta penjelasan.
" Dia adalah Ksatria Asgar. Orang yang akan membawamu ke hadapan Raja Higresia untuk dijadikan istrinya. Kau mau ? "
" TIDAK ..... ! " seketika Rey menutup mulutnya.
" Maaf, aku ...... " Rey ingat neneknya pernah menceritakan tentang Raja Higresia yang baru. Ia sering memaksa gadis manapun yang diinginkannya, bahkan membunuhnya jika gadis itu tak pandai melayaninya. Rey menggeleng-gelengkan kepalanya dan bergidik. Kendrick tersenyum lucu. Ia tahu apa yang sedang dipikirkan gadis itu.
Tiba-tiba Rey ingat neneknya. Bagaimana kabar neneknya sekarang ?
" Bolehkah aku menengok nenek ? "
" Hmmm , tapi tidak bisa hari ini, mungkin besok "
" Terima kasih "
Kendrick tersenyum menatap Rey . Wajahnya mendekat.
" K....kau ... mau apa ? "
Kendrick mengecup bibir Rey, seketika wajah Rey memerah. Kemudian segera menunduk. Tapi Kendrick mengangkat dagu Rey dan kembali mengecup bibirnya.
" Ah ....... Kendrick ..... ? "
" Hmmmm........ ? "
" Lepas..kaaan..... " Rey mulai meronta dan memukul-mukul bahu Kendrick. Jantungnya berdebar cukup keras hingga membuatnya malu dan gugup . Tapi Kendrick kembali memagut bibirnya dengan gemas .
" Mmmhh........ Mmmmhhh........... " Rey mencoba menarik bibirnya, meski sia-sia . Kendrick malah ******* bibirnya dengan bergairah. Membuat jantung Rey semakin tak karuan. Akhirnya Kendrick melepaskan bibirnya.
" Ahh..... Keeennn........ !? " nafas Rey terengah-engah. Tangannya mencoba meredakan debaran jantungnya.
Kendrick menatapnya sedikit menyeringai. Ia mencium pipi Rey.
" KEEEEENNNN ............ !? Rey setengah berteriak. Ia tak yakin mampu menahan debaran jantungnya jika Kendrick terus mencumbunya. Rey kembali memukul-mukul bahu Kendrick, kali ini lebih keras karena ia ingin segera lepas dari Kendrick.
Tapi Kendrick menangkap kedua tangannya dan melipatnya dibelakang pinggang Rey, membuat Rey tak berdaya. Dan Kendrick kembali memagut bibirnya, sambil merematnya sesekali .
" Mmmh..... Mmmmmhh.........
Perlawanan Rey melemah dan akhirnya pasrah saja . Ketika terasa hening Rey membuka matanya, ternyata ia sudah berada dikamarnya.
" Ah..... "
Rey mendesah. Jarinya menyentuh bibirnya, masih terasa bibir kokoh itu merematnya. Rey menggeleng-gelengkan kepalanya , ia merasa jengah mengingat semua hal tadi.
* * * * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments