Sayup-sayup terdengar nyanyian merdu dari dalam hutan. Terlihat seorang gadis cantik berpakaian sederhana sedang berjalan berirama sambil melambai-lambaikan tangannya. Sementara tangan yang kiri membawa buntalan kain putih. Namanya adalah Reyna Wishley.
Angin sepoi menghembus rambutnya yang hitam bergelombang. Matanya berwarna biru teduh. Bibirnya yang kecil terlihat begitu menggoda. Sungguh sangat indah dipandang. Dia tidak mengira kehidupannya akan berubah sebentar lagi.
Setelah lagunya berhenti Rey menuju ke sebuah pohon besar yang sangat rindang dan duduk melepas lelah disitu. Ia membuka buntalan kainnya kemudian mengambil roti dan air. Memakan pelan-pelan sambil memikirkan neneknya. Ia tak mengerti kenapa nenek menginginkan Rey pergi ke Danau Darkwish. Dan mengatakan tentang takdirnya ?
Tiba-tiba mulutnya terpekik kecil. Rey ingat neneknya memberikan sebuah cincin yang selama ini dipakai neneknya. Segera ia mencari diantar barang-barang yang ia bawa. Diambilnya cincin bermata biru itu. Modelnya sederhana dan ukurannya agak besar. Rey tidak begitu menyukainya. Setelah menimbang sebentar akhirnya dicobanya memasang cincin itu di salah satu jarinya. Dan.....
Sebuah keajaiban terjadi. Cahaya memancar beberapa saat setelah cincin itu terpasang. Rey terkejut dan waspada. Tetapi yang terlihat hanyalah perubahan bentuk cincin itu, pelan-pelan modelnya berubah lebih kecil dan susunan permatanya ikut berubah. Tangan kanan Rey bergerak menutup mulutnya yang terperangah. Tak lama kemudian cahayanya meredup hilang.
Cincin itu sekarang tampak indah dan pas di ukuran jarinya. Sungguh Rey tak menyangka dengan cincin ini. Dipandanginya cincin itu agak lama. Telunjuk kanannya terulur sedikit gemetar, mencoba menyentuh permata biru itu. Ada rasa aneh merayap ke dalam hati, memaksanya memandang permata biru itu lebih dekat.
Mata Rey seketika terbelalak saat merasa dirinya seperti tersedot masuk ke dalam permata biru itu. " Aaaaahh..... . . . . " Rey berteriak dan memejamkan matanya. Tapi tak ada sesuatu apapun yang terjadi padanya. Hanya ada keheningan yang terasa damai. Segera Rey membuka matanya dan ia berada dalam sebuah kamar yang begitu mewah. Di depannya ada sebuah meja rias berwarna putih dengan sebuah mahkota besar tergeletak. Tidak ada hiasan permata apapun disisinya, hanya perpaduan warna hitam dan perak. Tapi mahkota itu tampak kokoh dan berat. Entah mengapa Rey tersenyum saat menyentuhnya.
Kemudian Rey membalikkan badannya bermaksud akan keluar dari ruangan ini. Namun langkahnya membeku dan nafasnya tercekat saat melihat seseorang bersandar di belakang pintu kamar sambil melipat tangannya.. Ia seorang pria yang gagah dan tampan. Rey hanya bisa ternganga tak mampu berkata-kata. Ia merasa takut dan malu karena ternyata ia berada di tempat yang salah.
" Oh tidak.... sudah berapa lama ia ada disitu dan memandangku ? " Rey memejamkan matanya dan menggigit bibirnya, mencoba menenangkan dirinya. Namun ketika ia membuka matanya kembali, yang ada hanya pemandangan hutan saat terakhir ia duduk dan memakan rotinya. "Apa ....... ?! "
Rey memandang sekeliling dengan bingung. Ia tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Barusan ia berada di kamar seorang pria yang tak dikenalnya, tapi mengapa saat memejamkan matanya ia kembali ke hutan ? Apakah ia sedang bermimpi ? Tapi bagaimana mungkin ? Apakah aku tadi tertidur..... ? Rey menghela nafas panjang dan membereskan barang-barangnya. Ia berfikir akan memikirkan hal itu nanti. Saat ini ia harus segera sampai ke Danau Darkwish sebelum gelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments