Mengapa tak marah??

Topan tak pernah semarah itu jika menyangkut apa pun yang bukan urusannya, namun entah mengapa ketika nama Alia di sebut, mendadak ia menjadi marah. Ia marah ketika mendengar Alia di tuduh sebagai wanita yang mengeruk uang kompensasi perceraian dari Rudy Mahendra.

Terdengar lucu memang, ia malah membela mantan lawan kliennya di hadapan sang klien, Rudy Mahendra.

Dan sekilas Topan kembali mengingat layar CCTV malam itu, ia pun yakin alasan yang membuat Alia menangis semalam pasti karena Nyonya baru Rudy Mahendra. Dan ia juga yakin, pasti wanita tamak itu sudah menyakiti Alia dengan ucapan tajamnya.

Topan pun membawa mobil sedannya dengan cepat untuk segera sampai kerumah.

Ia kesal, ia marah dengan semua ucapan Nyonya baru Mahendra itu. Tuduhan sang Nyonya baru terlihat jelas jika ia merasa tersaingi dengan mantan istri Rudy. Padahal Alia sendiri hidup miskin, dan kini ia bekerja di rumah Topan sebagai pembantu.

Macetnya jalan ibu kota di jam siang telah membuat sakit kepala Topan kian berat. Ingin rasanya ia memukul seseorang untuk melepaskan rasa kesal yang tak beralasan ini.

Berselang beberapa menit akhirnya mobil sedan Topan lepas dari kemacetan, dan Topan tiba dirumah dengan sakit kepala yang kian menganggu.

Sehingga ketika tiba, Topan masuk dengan mengagetkan Alia juga ibu Topan yang tengah menikmati makan siang mereka.

Alia cepat-cepat bangun dari kursi duduk dengan wajah kaget.

Topan masuk dan tanpa sengaja melihat Alia dengan lekat.

"Hm, pak To-pan, sudah pulang?? apa sudah makan, pak??"tanya Alia ragu-ragu.

Topan tak menjawab, ia mengacuhkan Alia dengan langsung masuk kedalam kamarnya.

Alia merasa heran dengan sikap sang majikan yang biasanya akan bertegur sapa.

"Pak Topan kenapa??" tanya Alia heran.

"Sukma..sukma.. ini pedas" rengek ibu Topan yang menyadarkan Alia dari rasa herannya pada sang majikan.

"Ah, iya buk.. sebentar Alia ambil air minum" jawab Alia dengan segera mengambil air minum di dapur belakang.

***

Sudah jam setengah 3, dan Alia tampak gelisah ketika melihat pintu kamar sang majikan yang tertutup rapat. Ia mengigit bibir bawah dengan bimbang.

"Apa aku ketuk saja ya???" tanya Alia pada dirinya sendiri.

Dan lagi ia melihat jam pada dinding ruang makan. Harusnya ia sudah pulang dari tadi, karena itu janji sang majikan tadi pagi.

"Gimana ya??" gumam Alia menimbang.

"Sukma" panggil ibu Topan dengan wajah berkerut.

Alia terkaget lalu dengan cepat mengalihkan perhatiannya pada ibu Topan yang terlihat gusar. Ternyata ibu Topan sudah pipis dan hal itu membuat lantai tergenang.

Alia menghela nafas panjang.

"Yaaah..Ibu bocor lagi ya??" seru Alia tersenyum kecut melihat tugas yang sangat spesial ini. "Tunggu ya bu, Alia ambil kain pel dulu.. tunggu ya.. jangan jalan" perintah Alia yang dengan cepat beralih menuju dapur belakang untuk mengambil perkakas alat pel yang ia butuhkan.

Dan butuh 20 menit bagi Alia untuk memberekan kekacauan yang telah ibu Topan lakukan. Hingga akhirnya Alia pun dapat menidurkan wanita paruh baya itu.

Alia menghela nafas lega dan perlahan keluar dari kamar ibu sang majikan. Ketika pintu kamar itu tertutup sempurna, Alia berbalik namun langkahnya tertahan ketika mendapatkan sang majikan berada di hadapannya.

"Hm, ibu baru saja tidur.." ujar Alia canggung.

Topan mengangguk pelan.

"Terima kasih, Alia.."

Alia dapat melihat jika raut wajah sang majikan tidak begitu sehat.

"Pak Topan sakit??" tanya Alia ragu-ragu.

"Ehem, ya sedikit sakit kepala" jawab Topan apa adanya.

"Apa mau Alia buatkan teh lemon??" tawar Alia peduli.

Topan menggeleng.

"Tidak usah, terima kasih.. kamu, sudah bisa pulang" tolak Topan.

"Oh, baik pak.. besok Alia akan datang pagi"

"Ya.." jawab Topan datar, namun melihat sosok Alia dengan mengingat ucapan Nyonya baru Mahendra membuat sakit kepalanya kian sakit.

"Kalau begitu, Alia permisi" ujar Alia dengan hendak kedapur untuk mengambil tasnya disana.

Topan dapat melihat punggung Alia.

"Alia.." panggil Topan tiba-tiba.

Langkah Alia terhenti lalu seketika berbalik dengan wajah bingung.

"Ya?"

"Boleh saya bertanya satu hal??"

Alia terlihat menimbang, namun ia akhirnya mengangguk pelan.

"Hm, ya.. silahkan pak Topan??"

"Apa kamu tidak marah dengan saya??"

Kening Alia bertaut dengan bingung.

"Saya adalah pengacara yang sudah membuat kamu bercerai dengan Rudy Mahendra.. apa kamu tidak marah dengan saya??" tanya Topan bernada serius.

Alia tercengang mendengar pertanyaan tak terduga dari sang Majikan.

"Bahkan saya orang yang sangat kejam karena menuduh kamu dengan berbagai tuduhan di persidangan, apa kamu tidak marah pada saya??" cecar Topan dengan wajah gusar.

Alia tak dapat berkata, ia tidak tau ada angin apa sampai sang majikan kembali mengungkit hal itu kembali.

"Alia??"

"Tidak.. Alia tidak marah dengan pak Topan, hmm, maksudnya Alia mengerti karena pak Topan hanya seorang pengacara yang menjalankan tugas membela kliennya.. jadi tidak ada alasan Alia untuk marah dengan Pak Topan" jawab Alia apa adanya.

Topan merasa tak puas dengan jawaban Alia.

"Harusnya kamu marah, tidak.. kamu memang pantas marah pada saya, Alia!!" ucap Topan kesal pada dirinya sendiri.

Alia kian terheran dengan ucapan sang majikan.

"Pak Topan??"

"Kenapa Alia?? kenapa kamu.." ucap Topan tergantung berat di tenggorokannya. Seolah Topan telah melihat dosa yang telah ia perbuat. Betapa saat itu, ia tega membuat wanita baik ini kehilangan semua karena perceraian yang ia tangani.

Sesaat suasana terasa berbeda, Alia tak mengerti, namun Topan menatap lekat Alia seolah sesuatu telah terjadi begitu buruk atas dirinya.

"Alia tidak tau mengapa Pak Topan membahas hal ini, tapi.." ucap Alia tergantung. "Semua terjadi memang sudah di takdirkan seperti itu..jadi Bapak jangan merasa bersalah" terang Alia.

"Apa kamu tidak menyesal??" tanya Topan kembali.

Alia menggelengkan kepalanya dengan yakin.

"Alia rasa ini sudah yang terbaik.." jawab Alia.

Topan terteguh ketika melihat wajah Alia yang tenang. Seolah ketenangan wajah wanita di hadapannya ini dapat menetramkan perasaan Topan yang gemuruh bagai badai yang tak jelas.

Terpopuler

Comments

Amalia Apriliani

Amalia Apriliani

keren ihh sikapnya alia..top

2022-01-08

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

haduuh kok g dipakein pampers sihh...??

2022-01-03

0

Renda Biru

Renda Biru

saya suka untaian kalimat2nya😍

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!