Lega

Setelah perbincangan yang menguras perasaan Alia. Kini Alia berpamitan pada sang pemilik rumah untuk pulang karena hari sudah malam.

"Biar saya antar" tawar Topan.

Alia menggeleng dengan cepat.

"Jangan pak.. jangan, saya bisa pulang sendiri dan ini masih ramai pasti aman" tolak Alia.

Namun Topan merasa tak yakin.

"Besok Alia akan datang jam 7 pagi.."

"Jam 8 saja, karena saya kekantor antara jam 8 atau 9" jelas Topan.

"Ooh.. baik" sahut Alia angguk. "Sekali lagi terima kasih pak Topan..Kalau begitu saya permisi" Alia pamit.

"Aaah, yaa sama-sama.. saya telfon Security dulu agar mereka tidak salah curiga dengan kamu" jelas Topan dengan hendak meraih handphonenya.

Alia pun bersegera bangun dari duduknya dan berlalu pergi tanpa menunggu Topan. Sehingga ketika Topan berbalik ia melihat punggung Alia sudah keluar dari pintu rumahnya. Topan pun mengikuti dan hanya bisa melihat wanita itu pergi meninggalkan rumahnya.

Topan pun mendengar suara nada sambung dan tak lama nada sambung itu bersambut.

"Hallo selamat malam??" seru suara pria dari sebrang telfon Topan.

"Ah, ya.. saya pak Topan rumah nomor 15.."

"Oooh, iya pak Topan ada yang bisa saya bantu?"

"Sebentar lagi ada seorang wanita lewat hendak keluar dari kompleks.."

"Ooh, iya.. siap pak??"

"Tapi besok pagi dia akan datang lagi.." jelas Topan.

"Oooh, pembantu baru ya pak???" tanya sang Security kembali.

"Bukan??? dia teman saya, namanya Alia Zatifah" jelas Topan dengan melihat punggung Alia yang berjalan pelan di bawah lampu penerangan jalan.

Alia berjalan dengan wajah senang dan lega. Lega karena akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sesekali Alia menarik ingusnya yang tiba-tiba meler.

"Aah, kenapa jadi pilek yaa?? apa karena terlalu banyak nangis hari ini??" tanya Alia pada dirinya sendiri.

Langkahnya terus berjalan menuju pos Security yang masih sedikit jauh.

Dan tiba-tiba perut Alia berbunyi nyaring tanda keroncongan melanda.

Krurururukk..krururuk..

"Adduuh.. lapeeeerr" seru Alia yang mengusap perut rasanya itu dengan terus berjalan.

"Sabar ya perut, sampai kost kita akan makan mie gelas double" ujar Alia pada dirinya sendiri. Dan ia pun mengubah langkah menjadi sedikit cepat.

***

Setiba di kost Alia benar-benar tak menyia-yiakan mie gelas yang ia sediakan dikamar yaa. Bukan cuma dua, tapi ia membuat 3 bungkus mie gelas dalam satu mangkuk sederhana.

Alia makan dengan rasa nikmat, rasa-rasanya mie gelas itu pun berubah bak rasa spagetti ala restoran di lidahnya.

Sungguh karena rasa lega dan bahagianya yang ia rasa, sehingga yang biasa menjadi luar biasa baginya malam ini.

Alia makan dengan antusias ia benar-benar menikmati makan malam ya.

Setelah hampir menghabiskan mie itu, baru lah perut Alia merasa kenyang dan sengkak karena makan berlebihan.

Ia mengusap perut kenyang ya itu dengan senang. Sudah lama rasanya ia tak merasa senang dan berselera seperti malam ini.

Sekilas ia mengingat tangis yang tumpah di luar kendali ya. Seolah rasa kesal dan beban hati Alia tumpah tanpa bisa di kendalikan di hadapan pengacara itu.

Alia sedikit memainkan sendok pada mie di mangkuk itu. Ia terbayang kembali wajah pak Topan yang begitu tenang mendengar tangis bodoh dirinya.

"Aaaah, dasar kamu cengeng Alia.. kenapa juga harus nangis di hadapan pak Topan, toh kan dia juga yang membuat kamu bercerai, Alia..alia???" rutu Alia pada dirinya sendiri.

Tapi di satu sisi, ia bersyukur ternyata pak Topan mau menerima dirinya menjadi pembantu dirumahnya.

Alia mengingat wajah ibu Topan yang meningatkannya pada almarhum ayah mertuannya dulu. Almarhum ayah mas Rudy juga memiliki penyakit Alzaimer bahkan yang merawat dan mengasuh beliau hanya Alia seorang.

Ibu mas Rudy tak bisa mengurus sang suami karena terus sibuk dengan arisan ibu sosialita.

Dan hal itu membuat Alia merindukan kedua orang tuanya yang juga telah meninggal dunia karena kecelakaan sebelum Alia menikah dengan Rudy.

"Huuufft.." Alia menghela nafas berat, ada rasa sesak ketika mengingat kedua orang tuanya yang telah tiada.

"Andai Papa mama masih ada, Alia mau merawat dan berbakti sama mama papa" ujar batin Alia yang seketika menjadi melow.

Hingga akhirnya ia menyampingkan bekas mangkuk mie yang masih sedikit bersisa yang akan ia bereskab besok pagi. Dan tanpa banyak bergerak ia langsung menjatuhkan diri di atas kasur usang yang terasa dingin dikamar yang sempit itu.

Alia kembali menghela nafas panjang untuk melepas lelahnya hari ini.

"Teri-ma ka-sih, pak To-pan" ucap Alia tanpa sadar.

Tak lama rasa kantuknya pun merajain kedua matanya. Perlahan kedua mata Alia terpejam dan tertidur.

***

Di sisi lain, Topan yang baru saja membereskan sang ibu akhirnya bisa masuk kedalam kamar utamanya yang luas namun kosong tanpa perabot lain, selain TV CCTV dan satu ranjang besar di sana.

Topan melepaskan kemeja yang sudah sedikit kotor karena terkena makanan sang ibu yang tak sengaja tertumpah.

Ia membuka semua pakaian kantor itu dan menggantinya dengan baju kaos lengan pendek juga celana treninng.

Rasa lelahnya benar-benar telah merajain tubuhnya.

Topan menjatuhkan dirinya di kasur empuk itu dengan nyaman.

Hening dan tenang. Ia berharap semoga sang ibu tidur dengan lelap dan semoga tidak ada kekacauan yang di timbulkan sang ibu di tengah malam nanti.

Ketika ia baru saja memejamkan kedua matanya. tanpa sadar ingatnya kembali pada sosok mantan Nyonya Mahendra.

Wajah Alia yang pucat dengan pakaian kusam sederhana telah menjelaskan bahwa hidup wanita itu begitu berubah setelah bercerai dari suami kaya.

Topan menghela nafas panjang. Sungguh Topan tak pernah melihat sosok wanita setegar itu. Berbeda dengan mantan istrinya yang sangat tidak bermoral.

Setelah bercerai dengan dirinya ia menjadi wanita pelakor pada beberapa pejabat negara.

Topan sampai menyesal telah menikah dengan wanita yang benar-benar buruk baik sifat dan kepribadiannya.

Mantan istrinya itu malah tega menyiksa ibunya yang saat itu belum mengetahui jika terserang penyakit Alzaimer.

Topan menarik nafas dalam, sungguh Rudy Mahendra adalah pria bodoh telah membuang wanita seperti Alia.

Masih terlihat jelas bening air mata Alia ketika memohon untuk bekerja sebagai pembantu. Pekerja yang sangat rendah, namun wanita itu memohon untuk bisa bekerja sebagai pembantu.

"Semoga dia betah" doa Topan yang akhirnya bisa bernafas lega karena telah menemukan pembantu.. bukan, tapi teman untuk mengasuh sang ibu.

Perlahan Topan pun benar-benar tertidur. Tenang dan damai.

Terpopuler

Comments

Lusyana_njus⋆⃝🌈

Lusyana_njus⋆⃝🌈

Mampir disini....
awal baca udah tertarik...bagus ceritanya...good job kak author 👍

2022-03-02

0

zha syalfa

zha syalfa

ooh duda ternyatah 🙃

2022-02-12

0

Indah Suprihatin

Indah Suprihatin

janda ketemu duda sm2 punya pengalaman menyakitkan dr pasangan masing2 jadi nya jodoh

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!