Tolong beri petunjuk

Pintu tertutup dan Alia melihat sekeliling rumah yang tampak luas dan kosong karena tidak ada perabotan rumah.

Alia membuang nafas dan menyemangati dirinya untuk memulai pekerjaan barunya.

"Oke.. kita mulai dari sapu rumah dulu.." ujar Alia yang akhirnya memulai kegiatannya.

Namun baru ia akan memulai pekerjaannya, tiba-tiba terdengar suara wanita paruh baya memanggil dari dalam kamar.

"Epan..Epan???" seru suara ibu Topan memanggil nama anaknya.

Alia bergegas menuju pintu kamar yang menjadi tempat asal suara. Perlahan Alia membuka pintu itu dan ketika pintu di buka, terlihat ibu Topan berdiri di samping tempat tidurnya dengan wajah gusar.

"Ibu???" seru Alia menyapa.

Wajah ibu Topan terpaku.

"Sukma??? Sukma, saya.. saya pipis!!" seru ibu Topan yang akhirnya menangis.

Alia mendekat dan ternyata wanita itu sudah ngompol dan terlihat genangan air kencing sang ibu sudah berada di lantai.

Alia menghela nafas dengan senyum.

"Ayo.. kita bersihkan.." ajak Alia yang memulai tugas barunya sebagai pengasuh orang tua.

Alia pun bergegas mencari peralatan ngepel atau apa pun yang bisa di gunakan untuk mengelap air kencing itu.

Alia yang belum tau dimana tempat peralatan bersih-bersih akhirnya mencari kesan kemari alat yang di butuhkan itu.

Dan setelah beberapa menit mencari kesana kemari tempat peralatan pel, akhirnya Alia malah menemukannya di kamar mandi di kamar ibu Topan sendiri.

"Aaaah.. akhirnya kamu ketemu juga pel!!" seru Alia yang akhirnya langsung menggunakan alat tersebut dan melakukan tugasnya.

Ibu Topan hanya melihat tanpa mengerti apa yang di lakukan Alia.

Setelah selesai mengepel, Alia menuntun ibu Topan menuju kamar mandi dan membereskan kekacauan pagi ini dengan membersihkan sang ibu.

Beruntung ibu Topan tidak bertingkah saat di mandikan, ia bahkan seperti anak kecil yang sibuk bermain dengan gelembung balon. Alia melakukan kegiatan itu dengan kilat.

Namun selesai mandi nyatanya membuat Alia kembali di hadapkan dengan permasalahan baru. Lemari pakaian sang ibu ternyata terkunci, dan lebih sakitnya lagi adalah kunci tersebut telah di sembunyikan oleh pak Topan.

Dan kini Alia bingung mencari dimana kunci lemari itu di sembunyikan.

"Sukma.. sukma..!" panggil ibu Topan yang masih berbalutkan handuk di tubuhnya.

Alia menoleh dan menatap ibu Topan.

"Aku lapar.." seru ibu Topan cemberut.

"Aaah.. anda lapar ya ibu.. hmm, baiklah.. anda sarapan dulu" ujar Alia dengan berhenti mencari kunci lemari itu.

Alia pun keluar dari kamar dengan menuju dapur yang terlihat rapi. Ia membuka satu persatu lemari dapur untuk mencari sesuatu yang di sebut sereal.

Namun lagi-lagi ia tak menemukan apa pun disana. Bahkan kulkas yang berukuran besar itu hanya berisi botol-botol aqua sedang yang telah kosong.

Alia menatap kulkas kosong itu dengan putus asa.

"Sukma.. aku lapar.." seru ibu Topan yang keluar dari kamarnya dengan handuk yang tak lagi di tubuhnya.

Alia menoleh dengan hela nafas berat.

"Ya Tuhan, tunjukkan satu petunjuk untuk ku.." doa batin Alia yang hampir tak bisa menyelesaikan tugas apa pun dengan benar.

***

Di tempat lain, Topan yang kini berada di salah satu ruang sidang perkara perceraian, terlihat ia tak menyimak pernyataan pihak lawan yang menolak totalan biaya hidup yang di berikan oleh klien Topan.

Salah satu tim kerjanya melihat Topan malah fokus melihat layar handphonenya.

Tiba-tiba Kevin, rekan kerja Topan pun berbisik.

"Kau sedang menunggu kabar seseorang?" tanya Kevin dengan tetap fokus pada pernyataan pihak lawan.

Topan menghela nafas, lalu ia mengubah posisi duduknya dengan bersandar dan melihat ruangan sidang yang selalu menjadi tempat kerjanya.

"Saya menolak dengan uang kompensasi itu, itu terlalu tidak wajar.. saya mengasuh dua orang anak yang masih kecil.. sedang kan dia.. dia bebas dari pengasuhan.. jadi saya menolak jika uang perbulan 11 juta.. saya mau 15 juta peranak" tuntut seorang wanita yang terang-terangan protes.

Pihak Topan tidak gusar, ia menampung semua protes tersebut tanpa menyela. Pihak Topan punya rahasia yang akan mukul mundur pihak wanita yang ternyata memiliki pria lain.

Kevin mengubah posisi duduknya agak dapat dekat dengan sisi Topan. Ia sedikit memiringkan badan pada Topan seolah tengah berdiskusi protes sang lawan.

"Ibu mu kemana???"

"Dirumah.." jawab Topan pelan.

Kevin terkaget.

"Kau sudah menemukan pembantu baru??" tanya Kevin menebak.

"Ya.." jawab Topan lagi dengan menarik secara kertas dan menulis sesuatu di sana.

"Waah, syukurlah.. aku cukup lega mendengarnya" seru Kevin yang sudah lama berteman dan menjadi tim kerja bersama Topan.

Sidang itu tetap berjalan dengan kubu lawan yang mulai gencar menerima tuntutan yang cukup berat bagi klien Topan.

Dan setelah mendengar semua tuntutan itu, akhirnya Topan pun bangun dari kursinya dengan wajah dingin.

"Yang Mulia Hakim..." seru Topan membuka suara dari kubunya.

Dan persidangan itu pun kian menjadi panas dengan mendengar penolakan dari pihak Topan. Perang saksi dan bukti pun terkuak disana.

Hingga akhirnya Hakim ketua memberi keputusan dengan menunda kembali sidang itu 2 minggu kedepan.

***

Setelah sidang yang panjang, Topan terus menatap layar handphonenya.

"Pan?? kenapa?? aku liat dari tadi perhatiin Hp terus.."

Topan menyimpan handphonenya kedalam saku.

"Sepertinya, aku harus kembali kerumah" ujar Topan dengan hendak berlalu.

"Loh?? bagaimana dengan sidang berikutnya??" tanya Kevin.

"Tolong kau maju sendiri.." seru Topan dengan pergi meninggalkan sang teman begitu saja.

"Ah, dasar..!! ada apa dengan dia hari ini???" rutu Kevin menebak heran pada Topan yang pergi terburu dari kantor pengadilan itu.

Terpopuler

Comments

Gustein Arifin👑

Gustein Arifin👑

aahh jdi keingit flm yo seung ho yg alzheimer juga ...tpi bedanya ini ibunya yg alzheimer.... sukses terus thor aku suka karyamu 🥰😍😍🥰🥰🥰😍

2022-04-03

0

Rina Indriyani

Rina Indriyani

kata yang kurang efektif dikurangi donk thoor.. cerita nya bgus.. bahasa sdh rapi.. namun ada belokan kecil ☺

2022-01-04

0

Nadiyah Husniyah

Nadiyah Husniyah

harusnya dikasih tau dulu Alianya

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!