Misteri air mata Alia

Ibu??" panggil Topan yang menarik perhatian sang ibu juga Alia.

Topan akhirnya selesai dari ruang dr. Heru.

"Epan..lapar" seru ibu Topan.

Topan mengangguk pelan.

"Ya, kita akan makan sekarang.. tapi.. Topan harus ambil obat ibu dulu" jelas Topan.

"Biar Alia saja pak, jadi Bapak bisa bawa ibu makan dulu.." tawar Alia.

Topan terlihat ragu lalu melihat pada sang ibu yang murung.

"Hmm, baiklah.." ujar Topan dengan memberikan resep pada Alia dan juga memberikan sejumlah uang untuk menembus obat yang mahal.

Alia menerima dua hal itu lalu ia menatap ibu Topan.

"Ibu.. ibu makan sama pak Topan yaa..Alia ambil obat ibu dulu" ujar Alia memberi pengertian.

Wajah ibu Topan terlihat enggan. Melihat respon ibu yang ragu, Alia pun spontan berbisik di telinga ibu Topan.

Ibu Topan reflek mengangguk ketika mendengar bisikan Alia. Alia tersenyum.

"Nanti Alia juga ketempat ibu.." seru Alia dengan beranjak bangun dari kursinya.

Topan hanya melihat hal yang begitu mudah untuk Alia memberi pengertian pada sang ibu, tanpa ada penolakan.

Dan ia semakin terkagum akan sosok Alia di tambah lagi, setelah mendengar cerita dr. Heru yang begitu memberi kesan spesial pada sosok Alia Zatifah.

"Saya, ambil obat dulu pak.."

"Hm.. saya bawa ibu makan di kantin rumah sakit"

"Oh, iya baik pak.."sahut Alia yang kemudian pergi meninggalkan ibu dan anak itu.

Topan melihat punggung Alia pergi, namun ternyata tangan sang ibu menyadarkan diri ya. Ibu Topan menarik baju sang anak.

"Lapar" serunya lagi.

Topan berbalik dan seketika tersenyum.

"Iya bu, ayo..kita makan" ajak Topan sembari membantu ibunya bangun dari kursi.

***

Selang 35 menit kemudian, akhirnya sosok Alia kembali bersama plastik obat ibu Topan.

Namun, ada hal yang membuat Topan terkejut, ia dapat melihat jika raut wajah Alia terlihat berbeda.

"Alia?? kamu??"

Alia dengan cepat menyentuh wajahnya dengan tangan dan berusaha untuk menyimpan hal yang ia sembunyikan

Wajah Alia terlihat sembab dan dari kelopak matanya seperti basah karena menangis.

"Ini, pak.. obat ibu" ujar Alia dengan suara sedikit parau lalu menaruh plastik obat itu di meja tempat ibu dan Topan berada.

"Ah, iya terima kasih Alia, kamu mau makan apa?? pesan saja.."

"Enggak pak, Alia gak lapar" tolak Alia cepat.

"Sukma, sini" ajak ibu dengan menepuk-nepuk kursi di sampingnya.

Alia mengangguk dan menurut saja untuk duduk di samping ibu Topan.

Raut wajahnya yang sendu membuat Topan berpikir heran.

"Apa Alia baru saja menangis? kenapa??" tanya batin Topan penasaran.

***

Dan di sepanjang jalan pulang pun, suasana mobil terasa hening. Canda tawa saat pergi tadi tiba-tiba hilang.

Hal itu mengundang rasa penasaran Topan. Selama menyetir sesekali Topan curi pandang melihat Alia dari kaca spion tengah mobilnya.

Terlihat jika sesekali Alia menyeka air matanya yang tumpah tanpa bisa ia kendalikan.

Macetnya jalan hari itu, membuat mobil Topan tiba di rumah sekitar jam setengah 6 sore. Topan melihat jika sang ibu masih tertidur di pundak Alia.

"Alia??"

"Hm, ya Pak?"

"Sudah sore, apa mau saya antar kamu pulang?" tawar Topan.

Alia terkaget.

"Hm, gak usah pak.. ibu udah kecapean.. Alia bisa pulang jalan kaki saja" tolak Alia.

Topan tak bisa menyela penolakan Alia, wanita ini terlihat tak manja dan memahami statusnya.

Topan turun dan akhirnya mengendong sang ibu yang masih tertidur lelap lalu membawanya masuk kedalam rumah.

Alia turun dan membantu pak Topan untuk mengangkat sang ibu, ia juga membawa tas yang di bawa tadi ke dalam rumah.

Setelah meletakkan ibu di kamarnya. Topan dan Alia keluar dari kamar itu.

Namun tak di sangka cuaca yang tenang berubah hujan yang tiba-tiba turun dengan lebat. Hal itu membuat Alia tidak bisa segera pulang.

Alia berdiri di depan pintu rumah Topan dengan ragu, jika ia pulang disaat hujan begini, maka bisa di pastikan ia akan jatuh sakit.

"Jika, kamu benar-benar ingin pulang, sebaiknya tunggu hujan reda.. walau pun pakai payung tapi takutnya, angin akan membuat kamu susah jalan.." jelas Topan yang mendekat pada Alia.

Alia sedikit terkaget dan ia hanya menoleh sekilas.

"Hm, iya.. Alia tunggu sampai hujan reda saja" sahut Alia memandang kosong pada air hujan yang turun tak terduga.

Sesaat Alia kembali tenggelam dalam pikirannya sendiri. Begitu juga dengan Topan yang mengingat kembali ucapan dr. Heru.

"Jadi..kamu kenal dr. Heru??" tanya Topan yang membuka pembicaraan.

Alia sedikit menoleh dengan kaget.

"Ah, iya.."

"Sudah lama?"

"Hm, dulu.. Alia sering membawa Ayah mertua untuk mengikuti terapi yang dr. Heru sarankan" jelas Alia.

"Ooh.."

Alia sedikit mengenang Ayah mertuanya.

"Ayah mas Rudy pengindap pikun dan Alzaimer.. beliau benar-benar lupa akan semuanya.. Dan karena hal itu Alia sering bertemu dengan dr. Heru untuk menjalankan beberapa terapi pada Ayah mertua"

Topan mengangguk pelan, seolah mendengar cerita itu dengan serius.

"Lalu??"

"Hm, sekitar 3 tahun yang lalu, Ayah jatuh sakit karena komplikasi penyakit jantung dan kecing manis.. dan hal itu memperparah kondisi Ayah mertua.."

"Dan semua itu kamu yang urus??" potong Topan menebak.

Alia terkaget, namun perlahan ia mengangguk kepalanya. Dengan wajah nanar ia menatap luar dengan hujan yang masih deras.

"Ibu mas Rudy sibuk.. mas Rudy dan adik-adiknya juga sibuk, mereka tidak bisa mengurus Ayah mertua secara khusus.. jadi Alia yang mengurus Ayah mertua sampai beliau meninggal"

Topan tercengang.

"Jika di ingat lagi, ibu dan mas Rudy juga tidak menangis pada saat Ayah mertua meninggal.." kenang Alia bernelangsa mengingat kejadian sedih saat itu.

Topan mendengar dengan wajah heran.

Alia menghela nafas pelan.

"Yaa, mungkin dengan meninggalnya Ayah mertua beban mereka juga jadi hilang.." seru Alia datar seolah itu adalah gambaran kehidupan nyata keluarga Mahendra.

Topan berdecak tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Rasanya Topan tidak percaya jika sosok Rudy Mahendra adalah seorang yang tidak peduli pada Ayah kandungnya sendiri. Padahal pria kaya itu begitu loyal di luar dan mendapat julukan pria yang sangat perhatian jika karyawan ada yang kesusahan.

Memang Topan belum mengenal betul sosok pribadi Rudy Mahendra dikeluarga dan hanya mengenal Rudy sebagai teman semasa kuliah dan baru 2 tahun menjadikan dirinya pengacara keluarga kaya itu.

Alia menghela nafas panjang.

"Ah, rasanya waktu cepat sekali berlalu.. padahal sebelum Ayah mertua sakit, beliau adalah sosok yang sangat baik dan pengertian.." kenangan Alia yang begitu berkesan terhadap almarhum Ayah mertuanya.

Topan hanya mendengar tanpa menyela. Dan seketika Alia tersadar sudah bercerita terlalu jauh.

"Ah, maaf pak.. Alia jadi.."

"Tidak.. tidak apa-apa.." sela Topan yang memaklumi.

Alia melihat cemas pada rintik hujan yang kian deras.

Tanpa sadar Topan memandang lekat wajah teduh Alia.

"Ternyata, kau tak benar-benar mendapat perlakuan layaknya seorang Nyonya.. bagaimana bisa kau bertahan begitu lama, Alia??" gumam batin Topan bertanya pada sosok wanita yang penuh tabir misteri dari wajah teduhnya.

"Hujan berhenti lah.." ucap Alia berdoa tanpa sadar.

Topan tersenyum kecil mendengar doa sang pembantu.

"Biarkan saja hujan turun" sela Topan. Alia reflek menoleh pada sang majikan.

"Karena ada yang berdoa agar Tuhan menurunkan hujan malam ini.." ucap Topan tersenyum tipis, lalu pergi meninggalkan Alia yang bingung dengan ucapan sang majikan.

"Ayo, tutup pintunya, dan kamu sudah menginap kan?" ujar Topan dengan suara senang, karena sang pembantu akan kembali menginap dirumahnya.

"Yaaah, masa nginep lagi.." seru Alia enggan.

Namun Topan tak peduli, karena ia adalah salah satu hamba Tuhan yang berdoa semoga hujan turun dengan lebat agar sang pembantu tetap berada di dalam rumahnya yang hangat.

Suasana malam semakin dingin dengan hujan yang terlihat tak akan berhenti hingga besok pagi.

Dan akhirnya Alia tak punya pilihan lain, ia pun akhirnya kembali menginap di rumah sang majikan.

Terpopuler

Comments

Mohd Rezz Jeniang

Mohd Rezz Jeniang

sedap bangat

2022-01-27

0

Massunamiyatha

Massunamiyatha

dr mulai nginap 1 ,2 kali lama tinggal serumah deh 😁😁😁

2021-12-30

0

Salsabila

Salsabila

ternyata doa anak Soleh yang di dengar Tuhan 🙏🙏🙏

2021-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!