Tolong terima saya..

Setelah rasa kaget di teras rumah Topan tadi. Kini Alia berada di dalam rumah Topan yang kosong tampa perabot. Hanya sebuah Sofa berbentuk L yang Alia duduk sekarang.

Terlihat Topan membawakan gelas mug putih pada Alia. Alia meraih dengan sungkan.

"Terima kasih, pak Topan.." ujar Alia tertunduk.

Topan pun akhirnya duduk di kursi plastik yang berada di sana.

Hening dan canggung.

"Silahkan di minum, Nyonya Alia.."

"Ah, iya.." sahut Alia sungkan, lalu ia pun menyerut teh dari gelas itu.

Sesaat Topan memperhatikan wajah bahkan pakai yang di kenakan mantan Nyonya Mahendra.

Pucat, lusuh dan sangat sederhana dengan hanya mengenakan celana panjang hitam dan kaos oblong berwarna Pink kusam. Bahkan di kaki sang Nyonya kini terlihat bekas sendal jerit yang membekas karena terbakar panasnya matahari.

Alia meneguk dua kali teh yang terasa segar karena dingin, hingga tanpa sadar ia ketagihan dan menyerutnya kembali hingga hanya senyisakan sedikit teh tersebut.

"Ah, teh ini enak dan segar sekali.." ujar Alia memuji.

Topan terkaget.

"Benarkah?? Syukurlah jika anda suka.." jawab Topan yang kaget karena ia hanya menyajikan teh kemasan yang selalu tersedia dikulkas.

Tak lama terdengar suara ibu Topan memanggil dari dalam kamar.

"Epan???" panggil ibu Topan yang berjalan keluar dari kamar menghampiri keduanya.

"Ada apa buk??" sahut Topan yang bangun dari duduknya dan menghampiri sang ibu.

"La-par" seru ibu Topan cemberut.

Topan mengangguk.

"Baiklah, Topan akan pesankan makanan untuk ibu.. ibu tunggu dikamar yaa??"

"Oh.." jawab ibu Topan mengangguk lalu Topan membalikkan badan sang ibu dan menuntutnya hingga kekamar.

Alia hanya melihat tanpa berkomentar, dan tak lama Topan pun kembali dengan duduk di tempatnya semula.

"Maaf, jika ibu saya.."

"Gak papa.." sela Alia pelan.

Topan terdiam dan Alia pun jadi salah tingkah.

"Dari mana Nyonya tau rumah saya??" tanya Topan yang akhirnya membuka suara.

Deg.. Alia terjegat kaget.

"Ahm, maaf.. sebenarnya.." ucap Alia tergantung ragu. "Saya tidak tau jika ini rumah pak Topan.."

Topan terheran menatap wajah ragu-ragu sang Nyonya.

"Saya.. saya datang dengan niat untuk mencari kerja.."

"Hah??" Topan terperangah mendengar ucapan mantan Nyonya kliennya itu. "Cari kerja???" ulang Topan bingung.

Alia seketika merasa ciut.

"Saya.. tidak sengaja mendengar jika, di rumah nomor 15 sedang mencari pembantu baru.. jadi karena itu saya datang ke-si-ni" jelas Alia terbatah-batah dan akhirnya ia menundukkan kepalanya dengan rasa malu pada Topan.

Topan mematung.

"Jadi, Nyonya ingin bekerja sebagai pembantu??" ulang Topan masih tak percaya.

Dengan wajah tertuduk, Alia menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan sang pemilik rumah.

"Tapi.."

"Tolong..!!" seru Alia dengan cepat memotong ucapan Topan. " Tolong saya, saya.." ucap Alia tergantung berat di kerongkongannya. "Saya benar-benar membutuhkan pekerjaan ini.. tolong terima saya" pinta Alia yang akhirnya membuang malunya pada pengacara yang sudah membuatnya bercerai dari sang suami.

"Nyonya??" seru Topan tak percaya dengan wajah putus asa Alia yang benar-benar memelas.

"Saya bukan seorang Nyonya lagi.. saya hanya pengangguran yang membutuhkan pekerjaan..." jelas Alia.

"Saya butuh uang untuk menyambung hidup saya, tolong.. tolong saya pak Topan" pinta Alia yang blak-blakan memelas di hadapan sang pemilik rumah.

Topan tak bergeming, ia bahkan kehilangan kata untuk menjawab semua rasa terkejutannya ini.

"Saya biasa bekerja apa pun dan berapa pun gajinya akan saya terima, jadi tolong.. tolong terima saya sebagai pembantu anda, Pak Topan" pinta Alia yang akhirnya menitikkan air mata putus asa di hadapan pengacara mantan suaminya itu.

Sungguh perasaan Topan bercampur aduk. Ia tak menyangka wanita yang ia lihat saat ini begitu berbeda dengan wanita tegar yang ada di persidangan saat itu.

Wanita yang terlihat tak menitikkan air mata di sidang perceraiannya. Wanita pendiam yang tak menuntut atau membantah tuduhan kejam pada dirinya dan hanya meminta perceraian dari sang suami.

Bahkan Topan masih mengingat dengan jelas jika Alia menoleh uang yang di beri oleh Rudy sebagai kompensasi perceraian.

Sungguh saat itu, Topan berpikir buruk pada Alia sebagai wanita yang angkuh.

Bahkan tersebar gosip bahwa mantan istri Mahendra begitu sombong dengan keluar dari rumah sang mantan suami tanpa menbawa apa pun karena telah mendapat pria kaya lain.

Namun kenyataan kini wanita tegar itu menangis di hadapannya dengan putus asa meminta pekerjaan terendah sebagai pembantu.

"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada wanita ini??" gumam batin Topan tak habis pikir pada apa yang ia lihat saat ini.

Dan akhirnya Topan hanya mendengar suara tangisan sang mantan Nyonya Mahendra di rumahnya.

***

Setelah cukup puas menangis, akhirnya kini Alia bisa bernafas lega.

Akhirnya pekerjaan yang ia butuhkan bisa ia dapat. Topan akhirnya menerima Alia sebagai pembantu baru dirumahnya.

"Tugas anda, hanya merawat ibu saya.." jelas Topan pada Alia.

Alia mendengar ucapan Topan tanpa membantah.

"Ibu saya menderita Alzaimer, bahkan ia hanya bertingkah seperti anak kecil, dan beliau juga melupakan saya anaknya.."

Alia terteguh mendengar penjelasan Topan.

"Maaf, kalau boleh tau dari kapan??"

"Dua tahun.." jawab Topan tenang.

Alia mengangguk.

"Karena itu lah, tidak ada yang betah menjadi pembantu rumah ini.. jadi ketika tak ada yang menjaga ibu, maka saya harus membawa ibu kekantor" jelas Topan sekilas.

"Apa seperti waktu itu??" tanya Alia yang mengingat saat pertama kali bertemu dengan ibu pak Topan.

"Yaa.." jawab Topan singkat.

Alia sekilas tersenyum.

"Anda sungguh anak yang berbakti" ujar Alia tulus.

Topan terpanah akan ucapan Alia.

"Sungguh, jika ibu anda sadar, pasti beliau begitu bahagia karena anda masih merawat dan menjaga beliau sepenuh hati.." sambung Alia bak angin surga di pendengaran Topan.

Karena selama ini banyak orang mencibir dirinya karena sang ibu dan baru kali ini ada yang bersimpati dengan dirinya.

"Saya akan menjaga ibu anda pak Topan.. saya akan merawat beliau.." ujar Alia.

"Ya, semoga anda betah.. Nyo.." ucap Topan terhenti kaku.

"Alia, anda bisa panggil nama saya, Alia.." ujar Alia.

Topan terlihat sungkan.

"A-lia.." seru Topan memanggil.

Alia pun reflek tersenyum.

"Terima kasih, pak Topan.."ujar Alia yang tiba-tiba mengulang tangan nya di hadapan Topan.

Topan terpaku. Namun tak lama ia menyambut jabatan tangan Alia.

Dan senyum Alia yang pernah ia lihat dulu pun kini kembali terkembang di hadapan Topan.

Terpopuler

Comments

Leka Falyn

Leka Falyn

Semoga ibu topan bsa sembuh oleh alia

2022-01-07

0

Liana Rismawati

Liana Rismawati

jgn menilai sesuatu hanya dr sampulnya

2022-01-06

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

don't judge from the cover pak topan

2022-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!