Ke esokan paginya.
Entah karena terlalu senang, Alia bangun lebih cepat. Ia bahkan sempat untuk membereskan kamar kostnya sebelum akhirnya pergi menuju rumah Topan.
Dan ketika Alia tiba di depan komplek rumah mewah itu, ia malah berdiri di tempat post Security.
"Saya pembantu baru di rumah nomor 15, rumah pak Topan.."
Dua Security jaga pun tercengan mendengar ucapan Alia.
"Saya ijin duduk di sini sebentar boleh pak??? soalnya kecepatan 30 menit, gak enak sama Pak Topan..mungkin beliau masih tidur"
"Oooh, silahkan saja mbak.. tapi pak Topan sudah bangun dari tadi, biasanya begitu.."
Alia mendengar dengan heran.
"Kok bapak tau??"
"Ah, iya mbak.. pak Topan itu dulu tiap pagi jam setengah 5 pagi sudah jogging sebelum kekantor.. cuma semenjak ibunya sakit beliau tidak pernah jogging lagi.."
"Ooh" Alia menyahut dengan mulut bulat sempurna.
"Tapi, saya salut sama pak Topan.. dia benar-benar merawat ibunya dengan baik.. jarang sekali kita melihat di zaman sekarang ada orang yang mau merawat orang tuannya seperti itu.." puji salah seorang Security.
Alia reflek mengangguk setuju. Mungkin pak Topan adalah orang yang langka, karena masih mau merawat sendiri orang tuanya. Padahal jika ia mau dengan mengeluarkan sedikit uang yang tak seberapa, pak Topan bisa saja mengirim sang ibu ke pantai jompo yang merupakantempat merawat orang-orang tua.
"Saya saja, gak bisa urus mbok saya di kampung.. walau mbok saya masih kuat tapi.. mbok sudah tua dan tidak ada yang me jaga.." kenang salah seorang Security dengan nelangsa sedih.
"Semoga, ibunya Bapak sehat selalu.." doa Alia spontan.
Security itu hanya tersenyum kecil.
"Hidup sekarang memang keras, semua di kendalikan uang.. kalau tidak kerja merantu ke kota saya tidak bisa dapat pekerjaan ini..dan membiayai anak-anak saya untuk sekolah" sambung Security itu.
Obrolan pagi itu pun akhirnya berakhir ketika pak Security kedatangan teman yang datang untuk berganti sift jaga pos pengamanan.
Alia pun tersadar dan ikut berpamitan untuk menuju rumah nomor 15.
Setelah berjalan melewati beberapa rumah mewah, akhirnya langkah Alia tiba di nomor 15, rumah Topan Syahputra.
Perasaan gugup Alia mencoba untuk mengetuk pintu rumah mewah itu.
Tok..tok.. Alia mengetuk pintu rumah itu 3 kali.
Namun tampaknya belum ada jawaban dari dalam sana. Dengan perasaan ragu-ragu Alia mencoba untuk mengetuk kembali pintu mewah itu.
Tetapi belum sempat jari Alia mengetuk pintu kembali, tiba-tiba pintu mewah itu terbuka. Dan sosok Topan yang telah rapi muncul dengan wajah tersenyum. Sesaat Alia terkesima.
"Cepat lah masuk, ibu saya masih tidur.." bisik Topan pada Alia.
"Oh, iya.." sahut Alia mangut-mangut.
Perlahan pintu terbuka dan Alia masuk perlahan kedalam rumah yang hening itu.
"Ibu, masih tidur??" tanya Alia lagi.
"Iya.. biarkan dia tidur sedikit lagi.. dan saya bisa berberes"
Alia terjegat kaget.
"Ah, biar saya saja pak.." sela Alia cepat.
Topan menoleh pada Alia.
"Sa-ya kan pembantu dirumah ini, jadi biar saya yang bereskan rumah bapak.." ujar Alia tersenyum ragu.
Sejenak Topan berpikir, lalu akhirnya mengangguk.
"Tapi sebelum itu kamu harus baca ini.." ujar Topan sembari berjalan menujun meja dekat sofa berbentuk L tersebur lalu membawa beberapa lembar kertas pada Alia.
Alia meraih dengan wajah penasaran. Ia pun akhirnya membaca tulisan tangan yang tak bisa ia paham.
"Hmm, pak..maaf.. ini bacanya apa ya??" tanya Alia ragu-ragu dengannya menunjukkan tulisan cakar ayam itu pada Topan.
Kening Topan berkerut heran dan kembali menatap Alia aneh.
"Kamu gak bisa baca??" tanya Topan spontan.
Alia terkejut.
"Bisa kok pak, saya bisa baca kalau tulisannya bagus.. tapi ini saya gak bisa" sela Alia membela diri.
Topan kembali membaca tulisannya yang mudah ia pahami. Namun terlihat Alia susah paham.
"Ya sudah, nanti akan saya print saja.."
"Ah, terima kasih pak.." sahut Alia lega. "Jadi kalau pagi ibu biasa ngapain aja?" tanya Alia kembali.
"Sarapan, ibu biasa sarapan dulu baru mandi.."
"Ooh.." sahut Alia mulai mengingat kebiasaan itu.
"Sarapan pagi beri saja sereal dan susu non gula.. karena ibu memiliki riwayat penyakit gula.."
"Ooohh" lagi Alia paham.
"Setelah sarapan beliau mandi.. soal mandi.." ucap Topan tergantung ragu. "Apa kamu bisa?"
"Bisa" jawab Alia tanpa ragu.
Topan menimbang.
"Kamu yakin??"
"Ya, saya sudah terbiasa.." jawab Alia percaya diri dengan pengalamannya pernah mengurus almarhum ayah mertuanya dulu.
Topan mengangguk lega, setidaknya tugas itu Alia masih mampu lalukan.
"Bahkan jika anda menyuruh Saya untuk membersihkan kotoran ibu anda, saya juga bisa" ujar Alia tiba-tiba yang membuat Topan terkejut.
***
Setelah menjelaskan beberapa poin penting tentang pengasuhan ibu Topan. Di jam setengah 9 Topan pun bersiap untuk pergi kekantor.
"Saya akan kekantor dan pulang di jam 6 sore.. jika perlu sesuatu atau ada hal genting apa pun, tolong cepat hubungi saya.." jelas Topan sembari memberikan kartu nama pada dirinya.
Alia terpaku dan sedikit gusar ketika menerima kartu nama tersebut, ia memandang dan membaca nama sang pemilik kartu. Alia berpikir dalam diamnya.
"Apa ada yang mau di tanyakan lagi??" tanya Topan sebelum meraih tas ransel kerjanya.
"Ah..tidak..tidak" jawab Alia menutupi sesuatu.
"Ooh, baiklah.. kalau begitu saya pergi dulu" pamit Topan pada Alia.
"Ya.." sahut Alia dengan berbalik dan melihat jika Topab berjalan menuju pintu rumahnya.
Entah mengapa Alia malah reflek mengikuti langkah Topan dan akhirnya ikut mengantar pria itu untuk bekerja.
Topan berjalan menuju mobil, Alia hanya melihat punggung Topan yang akhirnya hilang masuk kedalam mobil. Sesaat ia seperti mengenang sesuatu di masa lalu, namun cepat-cepat ia tepis kenangan itu. Lalu perlahan Alia menutup pintu rumah.
Sebelum pergi Topan sempat melihat pada arah pintu rumahnya. Dan ia hanya bisa menghela nafas.
"Semoga baik-baik saja.." gumam batin Topan yang sejujurnya masih khawatir pada Alia juga ibunya sendiri.
Namun tiba-tiba terdengar suara telfon yang menyadarkan Topan. Ia meraih handphonenya tersebut dan menjawab telfon yang ternyata berasal dari Kevin yang merupakan rekan kerjanya di persidangan hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Tien Doang
saya kasih jempol selalu thor setiap babnya, dan saya bacanya marathon
bagus ceritanya aku suka, terimakasih thor
2022-01-03
0
Salsabila
topan hanya tinggal berdua dengan ibunya
2021-12-28
0
Andi Hastuti Uthy Maniest
roda kehidupan silih berganti dan Aliya berada di posisi terendah sekarang
2021-12-25
0