Hingga malam harinya, setelah menyelesaikan makan malam ibu Topan. Alia membereskan orang tua itu sampai ia tertidur di kamarnya.
"Sebagai gantinya, besok kamu boleh pulang lebih awal" tawar Topan pada Alia, sebagai ganti ia menginap malam ini dirumahnya.
Alia mengatupkan kedua mulutnya dengan berpikir kembali. Namun akhirnya ia tak bisa menolak, karena suara derasanya hujan diluar benar-benar tak berhenti.
"Hm, baik pak Topan.. Alia, Alia akan meningap" jawab Alia pelan.
Topan mengangguk pelan.
"Kalau begitu, selamat beristirahat.."
"Ah, i-iya pak.. selamat malam juga, pak Topan" jawab Alia kaget.
Topan pun berbalik meninggalkan Alia yang berdiri terpaku di dekat meja makan.
Topan berjalan lurus menuju kamar pribadinya. Ia menutup pintu itu dan seketika merasa senang dan tenang. Karena Alia berada dirumahnya.
Hingga tanpa sadar ia menyeringai senyum kecil yang menbuatnya merasa aneh.
"Apa yang kau pikirkan Topan?? Apa kau sudah gila??" seru batin Topan dengan mengutuk dirinya sendiri. Lalu ia melangkah menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri.
***
Alia yang berada di tengah ruangan makan itu pun seketika menghela nafas pelan.
Ia sebenarnya ingin sekali pulang, karena hari ini benar-benar melelahkan bagi dirinya dan batinnya.
Namun di tengah lamunnya, Alia merasa perutnya begitu lapar.
Krurururukk..krurururukk..
Sontak Alia menahan tangannya di atas perutnya dengan wajah kaget.
"Ah, kenapa kamu berbunyi?" seru Alia enggan.
Namun Alia mengingat, memang sejak dari tadi siang ia tak makan apa pun. Selera makannya hilang ketika dirumah sakit tadi.
Krurururukk.. lagi perut Alia berbunyi.
"Baiklah-baiklah kita akan makan.." seru Alia dengan malas. Lalu ia pun beranjak dari ruang makan itu menuju dapur belakang. Alia berpikir untuk memasak mie instan saja, karena itu yang paling praktis dan cepat kenyang.
Alia rebus sebungkus mie instan di dapur belakang. Ia ingin sekali makan mie instan dengan rasa yang sangat pedas. Sehingga ia dengan sengaja menambah bumbu bon cabe pada rebusan mie instan yang tengah ia masak.
Ketika sedang menunggu mie itu mendidih, sekilas Alia mengingat kehidupannya ketika masih menjadi Nyonya Rudy Mahendra.
Dulu ia sangat jarang makan mie instan, bahkan dalam 1 tahun bisa di hitung jari. Ia lebih suka salad atau sejenis sayur dan buah untuk menu makan malamnya.
Alia tersenyum simpul mengingat rasa salad buah dan sayur yang begitu enak buatan bibik dirumah Mahendra. Namun kini semua berubah, ia tak pernah lagi mencicipi makanan sehat itu. Mie instan telah menjadi makanan pokoknya sehari-hari.
Alia mengaduk sesekali panci panas itu yang hampir mendidih. Bahkan 1 hari sekali bisa makan mie instan jauh lebih baik dari pada tidak makan sama sekali, begitulah perubahan drastis kehidupan Alia.
Kuah mie instan itu pun mendidih dengan kepulan uap yang muncul. Senyum Alia pun terkembang ketika melihat mie instannya sudah masak, ia pun dengan cepat mematikan api kompor dan mie instan milik Alia siap.
Dengan hati-hati Alia mengangkat panci mie instan dari kompor menuju ruang makan tengah. Ia membawa dengan hati-hati panci tersebut hingga sampai di meja makan.
Tap.. Alia menaruh panci panas itu begitu saja di atas meja.
Wajahnya yang sendu terlihat siap menyantap mie instan yang terlihat mengunggah perutnya yang kian keroncongan.
Dengan meraih sendok sup Alia bersiap untuk menyantap mie instannya. Walau kepulan uap panas masih terus terlihat namun hal itu tak menghalangi niat Alia untuk segera makan.
Sendok pertama pun terlihat di hadapan Alia, perlahan ia menghembuskan pelan pada sendok itu.
Huuufft...huufft..huufft..hembus Alia berharap mie itu dingin.
Dan depan perlahan ia punya menyantap mie yang masih panas itu.
Sluuupp.. hah..hah.. suara Alia menyerut mie itu ke dalam mulutnya dan seketika rasa panas menjalar keseluruhan rongga mulutnya.
Dengan mencoba menahan panasnya Alia berusaha menikmati mie instan didalam mulutnya dan mengunggah asal.
Rasa panas dan pedas pun menjuarai rasa rongga mulut Alia. Namun hal itu tak menyurutkan semangat Alia untuk terus menyantap sendok kedua.
Huuufft...Huuufft..huufft.. lagi, Alia menghembuskan mie itu agar lebih dingin.
Sluuup.. ia pun menyerut mie tersebut kedalam mulutnya dengan wajah penuh semangat menikmati mie pedasnya.
Dan lagi-lagi rasa panas dan pedas menjalar kedalam rongga mulut Alia. Cepat-cepat mulutnya mengunyah sehingga mie itu tertelan sempurna.
Sungguh ia bersyukur masih bisa makan malam ini. Kini rasa laparnya hilang entah kemana, berganti rasa hangat dan enak di mulut juga perutnya.
Ketika akan meraih sendok ke tiga dan menghembuskan nafasnya.
Seketika itu juga ucapan yang membuatnya terluka pun terlintas kembali.
"Tiga minggu lagi bayi mas Rudy akan lahir" ucap Bella dengan wajah bangga di hadapan Alia saat di rumah sakit tadi siang.
Saat itu Alia yang tengah menunggu obat ibu Topan tak sengaja bertemu dengan Bella yang ternyata berada dirumah sakit itu dan senang menunggu obat miliknya.
Alia hendak pergi berlalu di hadapan Bella, istri baru mantan suaminya yang tengah hamil tua.
"Kau sengaja ya pakai baju begini?? biar dapat uang kompensasi lagi?? biar mas Rudy iba? gitu??? dasar janda!!" nyinyir Bella yang akhirnya menghentikan langkah Alia.
Alia menhela nafas pelan hendak kembali pergi dan tak menghiraukan ucapan sampah istri mantan suaminya itu. Namun ternyata Bella menahan tangan Alia.
Grap.. sehingga Alia tertahan dengan Bella menatap lekat tiap inci tubuh Alia.
"Ckck.. baru beberapa bulan sudah habis?? kau pakai buat apa saja uang kompensasi itu sih???" tanya Bella dengan nada mengejek menatap Alia yang kini tampak berbeda di hadapannya. "Ingat Alia, kau bukan istri Rudy Mahendra.. bukan Nyonya kaya, jadi berhematlah" sindir Bella sengaja.
Alia diam dan menepis tangan Bella dengan kasar.
"Akh, kau jadi kasar Alia.. apa karena sudah janda jadi kasar?? ah.. kau harusnya tau.. jika saja kamu mau nerima aku, aku mau kok jadi istri kedua dan kamu masih bisa menikmati fasilitas jadi istri pertama mas Rudy.." ujar Bella berpura-pura.
Alia menyeringai kecil mendengar ucapan kebohongan Bella.
"Apa aku harus mengucapkan terima kasih?? karena ucapan mu??" tanya Alia sinis menatap tajam mata wanita yang sudah merusak rumah tangganya.
Sekilas Alia menatap perut buncit Bella dengan wajah marahnya.
"Lain waktu, berusahalah untuk tak terlihat di mataku kapan dan dimana pun.. jangan pernah menegur aku!!" ancam Alia memperingatkan Bella dengan wajah kebenci. Lalu Alia pergi.
"Hey wanita sombong!!" pekik Bella marah. " Kau pikir kau siapa??? kau sudah janda jadi jangan berlagak sombong!!" ujar Bella dengan nada tinggi sehingga menarik perhatian sekitaran ruang tunggu obat itu.
Alia terus berjalan tanpa peduli.
"Sudah JANDA!! MANDUL lagi.. masih berlagak sok kamu, Alia!!" serapah Bella kesal dan marah pada Alia yang meninggalkan dirinya. Semua ucapan Bella di dengar oleh orang-orang yang berada di sana dan semua menatap Alia yang berlalu pergi.
Dan kini Alia yang masih menatap sendok ketiganya yang tergantung di tangan. Tanpa sadar menjatuhkan air matanya dengan hati yang kembali teriris perih.
Sendok itu pun jatuh kembali kedalam panci, dan Alia seketika terisak menangis tanpa bisa membendungnya lagi.
Alia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis dengan hati pilu.
"Gak.. aku gak mandul!!" isak Alia dengan hati hancur.
***
Di sisi lain, di dalam kamar Topan. Ternyata ia yang baru saja selesai mandi sekilas tak sengaja melihat layar CCTV yang tanpa sengaja memperlihatkan aktivitas Alia tadi menyantap mie instan di meja makan dengan wajah riang.
Namun kini ia malah risau ketika melihat Alia menangis di ruang makan seorang diri.
Dan sesekali isakan tangis itu terdengar dari balik pintu kamarnya. Hal itu membuat Topan kian gundah.
"Apa yang terjadi pada mu, Alia?? apa yang membuatmu menangis" bisik batinTopan yang khawatir melihat sang pembantu menangis di layar CCTVnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Cahaya Nur Abhilal
Yang sabar ya alia tuhan tdk pernah tidur kok
2022-01-24
0
Siti Aisyah
kasihan alia...aku bisa merasakan kesedihannya..smg kelak mendapatkan kebahagian nya .🥺💞
2022-01-06
0
Nur Waisa
ternyata ini alasan air mata alia
2021-12-28
0