Misteri air mata Alia 2

Hingga malam harinya, setelah menyelesaikan makan malam ibu Topan. Alia membereskan orang tua itu sampai ia tertidur di kamarnya.

"Sebagai gantinya, besok kamu boleh pulang lebih awal" tawar Topan pada Alia, sebagai ganti ia menginap malam ini dirumahnya.

Alia mengatupkan kedua mulutnya dengan berpikir kembali. Namun akhirnya ia tak bisa menolak, karena suara derasanya hujan diluar benar-benar tak berhenti.

"Hm, baik pak Topan.. Alia, Alia akan meningap" jawab Alia pelan.

Topan mengangguk pelan.

"Kalau begitu, selamat beristirahat.."

"Ah, i-iya pak.. selamat malam juga, pak Topan" jawab Alia kaget.

Topan pun berbalik meninggalkan Alia yang berdiri terpaku di dekat meja makan.

Topan berjalan lurus menuju kamar pribadinya. Ia menutup pintu itu dan seketika merasa senang dan tenang. Karena Alia berada dirumahnya.

Hingga tanpa sadar ia menyeringai senyum kecil yang menbuatnya merasa aneh.

"Apa yang kau pikirkan Topan?? Apa kau sudah gila??" seru batin Topan dengan mengutuk dirinya sendiri. Lalu ia melangkah menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri.

***

Alia yang berada di tengah ruangan makan itu pun seketika menghela nafas pelan.

Ia sebenarnya ingin sekali pulang, karena hari ini benar-benar melelahkan bagi dirinya dan batinnya.

Namun di tengah lamunnya, Alia merasa perutnya begitu lapar.

Krurururukk..krurururukk..

Sontak Alia menahan tangannya di atas perutnya dengan wajah kaget.

"Ah, kenapa kamu berbunyi?" seru Alia enggan.

Namun Alia mengingat, memang sejak dari tadi siang ia tak makan apa pun. Selera makannya hilang ketika dirumah sakit tadi.

Krurururukk.. lagi perut Alia berbunyi.

"Baiklah-baiklah kita akan makan.." seru Alia dengan malas. Lalu ia pun beranjak dari ruang makan itu menuju dapur belakang. Alia berpikir untuk memasak mie instan saja, karena itu yang paling praktis dan cepat kenyang.

Alia rebus sebungkus mie instan di dapur belakang. Ia ingin sekali makan mie instan dengan rasa yang sangat pedas. Sehingga ia dengan sengaja menambah bumbu bon cabe pada rebusan mie instan yang tengah ia masak.

Ketika sedang menunggu mie itu mendidih, sekilas Alia mengingat kehidupannya ketika masih menjadi Nyonya Rudy Mahendra.

Dulu ia sangat jarang makan mie instan, bahkan dalam 1 tahun bisa di hitung jari. Ia lebih suka salad atau sejenis sayur dan buah untuk menu makan malamnya.

Alia tersenyum simpul mengingat rasa salad buah dan sayur yang begitu enak buatan bibik dirumah Mahendra. Namun kini semua berubah, ia tak pernah lagi mencicipi makanan sehat itu. Mie instan telah menjadi makanan pokoknya sehari-hari.

Alia mengaduk sesekali panci panas itu yang hampir mendidih. Bahkan 1 hari sekali bisa makan mie instan jauh lebih baik dari pada tidak makan sama sekali, begitulah perubahan drastis kehidupan Alia.

Kuah mie instan itu pun mendidih dengan kepulan uap yang muncul. Senyum Alia pun terkembang ketika melihat mie instannya sudah masak, ia pun dengan cepat mematikan api kompor dan mie instan milik Alia siap.

Dengan hati-hati Alia mengangkat panci mie instan dari kompor menuju ruang makan tengah. Ia membawa dengan hati-hati panci tersebut hingga sampai di meja makan.

Tap.. Alia menaruh panci panas itu begitu saja di atas meja.

Wajahnya yang sendu terlihat siap menyantap mie instan yang terlihat mengunggah perutnya yang kian keroncongan.

Dengan meraih sendok sup Alia bersiap untuk menyantap mie instannya. Walau kepulan uap panas masih terus terlihat namun hal itu tak menghalangi niat Alia untuk segera makan.

Sendok pertama pun terlihat di hadapan Alia, perlahan ia menghembuskan pelan pada sendok itu.

Huuufft...huufft..huufft..hembus Alia berharap mie itu dingin.

Dan depan perlahan ia punya menyantap mie yang masih panas itu.

Sluuupp.. hah..hah.. suara Alia menyerut mie itu ke dalam mulutnya dan seketika rasa panas menjalar keseluruhan rongga mulutnya.

Dengan mencoba menahan panasnya Alia berusaha menikmati mie instan didalam mulutnya dan mengunggah asal.

Rasa panas dan pedas pun menjuarai rasa rongga mulut Alia. Namun hal itu tak menyurutkan semangat Alia untuk terus menyantap sendok kedua.

Huuufft...Huuufft..huufft.. lagi, Alia menghembuskan mie itu agar lebih dingin.

Sluuup.. ia pun menyerut mie tersebut kedalam mulutnya dengan wajah penuh semangat menikmati mie pedasnya.

Dan lagi-lagi rasa panas dan pedas menjalar kedalam rongga mulut Alia. Cepat-cepat mulutnya mengunyah sehingga mie itu tertelan sempurna.

Sungguh ia bersyukur masih bisa makan malam ini. Kini rasa laparnya hilang entah kemana, berganti rasa hangat dan enak di mulut juga perutnya.

Ketika akan meraih sendok ke tiga dan menghembuskan nafasnya.

Seketika itu juga ucapan yang membuatnya terluka pun terlintas kembali.

"Tiga minggu lagi bayi mas Rudy akan lahir" ucap Bella dengan wajah bangga di hadapan Alia saat di rumah sakit tadi siang.

Saat itu Alia yang tengah menunggu obat ibu Topan tak sengaja bertemu dengan Bella yang ternyata berada dirumah sakit itu dan senang menunggu obat miliknya.

Alia hendak pergi berlalu di hadapan Bella, istri baru mantan suaminya yang tengah hamil tua.

"Kau sengaja ya pakai baju begini?? biar dapat uang kompensasi lagi?? biar mas Rudy iba? gitu??? dasar janda!!" nyinyir Bella yang akhirnya menghentikan langkah Alia.

Alia menhela nafas pelan hendak kembali pergi dan tak menghiraukan ucapan sampah istri mantan suaminya itu. Namun ternyata Bella menahan tangan Alia.

Grap.. sehingga Alia tertahan dengan Bella menatap lekat tiap inci tubuh Alia.

"Ckck.. baru beberapa bulan sudah habis?? kau pakai buat apa saja uang kompensasi itu sih???" tanya Bella dengan nada mengejek menatap Alia yang kini tampak berbeda di hadapannya. "Ingat Alia, kau bukan istri Rudy Mahendra.. bukan Nyonya kaya, jadi berhematlah" sindir Bella sengaja.

Alia diam dan menepis tangan Bella dengan kasar.

"Akh, kau jadi kasar Alia.. apa karena sudah janda jadi kasar?? ah.. kau harusnya tau.. jika saja kamu mau nerima aku, aku mau kok jadi istri kedua dan kamu masih bisa menikmati fasilitas jadi istri pertama mas Rudy.." ujar Bella berpura-pura.

Alia menyeringai kecil mendengar ucapan kebohongan Bella.

"Apa aku harus mengucapkan terima kasih?? karena ucapan mu??" tanya Alia sinis menatap tajam mata wanita yang sudah merusak rumah tangganya.

Sekilas Alia menatap perut buncit Bella dengan wajah marahnya.

"Lain waktu, berusahalah untuk tak terlihat di mataku kapan dan dimana pun.. jangan pernah menegur aku!!" ancam Alia memperingatkan Bella dengan wajah kebenci. Lalu Alia pergi.

"Hey wanita sombong!!" pekik Bella marah. " Kau pikir kau siapa??? kau sudah janda jadi jangan berlagak sombong!!" ujar Bella dengan nada tinggi sehingga menarik perhatian sekitaran ruang tunggu obat itu.

Alia terus berjalan tanpa peduli.

"Sudah JANDA!! MANDUL lagi.. masih berlagak sok kamu, Alia!!" serapah Bella kesal dan marah pada Alia yang meninggalkan dirinya. Semua ucapan Bella di dengar oleh orang-orang yang berada di sana dan semua menatap Alia yang berlalu pergi.

Dan kini Alia yang masih menatap sendok ketiganya yang tergantung di tangan. Tanpa sadar menjatuhkan air matanya dengan hati yang kembali teriris perih.

Sendok itu pun jatuh kembali kedalam panci, dan Alia seketika terisak menangis tanpa bisa membendungnya lagi.

Alia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis dengan hati pilu.

"Gak.. aku gak mandul!!" isak Alia dengan hati hancur.

***

Di sisi lain, di dalam kamar Topan. Ternyata ia yang baru saja selesai mandi sekilas tak sengaja melihat layar CCTV yang tanpa sengaja memperlihatkan aktivitas Alia tadi menyantap mie instan di meja makan dengan wajah riang.

Namun kini ia malah risau ketika melihat Alia menangis di ruang makan seorang diri.

Dan sesekali isakan tangis itu terdengar dari balik pintu kamarnya. Hal itu membuat Topan kian gundah.

"Apa yang terjadi pada mu, Alia?? apa yang membuatmu menangis" bisik batinTopan yang khawatir melihat sang pembantu menangis di layar CCTVnya

Terpopuler

Comments

Cahaya Nur Abhilal

Cahaya Nur Abhilal

Yang sabar ya alia tuhan tdk pernah tidur kok

2022-01-24

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

kasihan alia...aku bisa merasakan kesedihannya..smg kelak mendapatkan kebahagian nya .🥺💞

2022-01-06

0

Nur Waisa

Nur Waisa

ternyata ini alasan air mata alia

2021-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Akhir
2 Wanita Tua
3 Pertemuan Tak Terduga
4 Rumah nomor 15
5 Flash Back story Alia Zatifah
6 Tolong terima saya..
7 Lega
8 Resmi menjadi pembantu
9 Tolong beri petunjuk
10 Tour rumah nomor. 15
11 Tugas pertama
12 Ibu Tramtrum
13 Menginap
14 Sepenggal kisah Nyonya Alia
15 Misteri air mata Alia
16 Misteri air mata Alia 2
17 Kemarahan Topan
18 Mengapa tak marah??
19 Welcome pantai
20 Yang selama ini di sembunyikan
21 Pantai sore
22 Jalan Merdeka
23 Di jemput..
24 Satu atap yang sama
25 CCTV yang bikin senyum
26 Mr. Kecoa
27 Aku penasaran
28 Bukan Alia tapi Rudy
29 5 menit..10 menit
30 Alia
31 Moment berbeda
32 Gak bisa nyebrang
33 Cake ultah Topan
34 Topan cemburu
35 Neraka penyesalan
36 Cari jawabannya..
37 Aku takut masuk kerumah
38 Undangan yang mengusik
39 Alia pasti akan jemput ibu
40 Make Over..
41 Terpesona
42 Nyonya Alia kembali
43 Jangan..
44 Milik ku..
45 Aku bingung
46 Aku akan menahan mu
47 Terasa kosong
48 Rumah sakit
49 Target di temukan
50 Rudy tak percaya
51 Jadi statusnya, apa??
52 Aku hanya seorang pembantu
53 Aku akan bertanggung jawab
54 Tidak dingin tidak hangat
55 Aku percaya pada mu, Topan
56 Topan-Alia-Rudy
57 Bom waktu Alia
58 Duel
59 Luka yang berbeda
60 Lost Control
61 Pelukan
62 Pagi romantis
63 Gempar
64 Gagal lagi
65 Hadirmu mengubah hidupku
66 Ibu butuh perhatian
67 Keluarga Alia
68 Aku+kamu = keluarga
69 Gak bisa tidur
70 Segera
71 Tok..Tok
72 Tersangka
73 Topan di penjara
74 Surat Topan
75 Pertemuan singkat
76 Taktik
77 Pasal berlapis
78 Incaran
79 Jaga rumah nomor 15
80 Jalur Ninja
81 Kalah Cepat
82 Menghitung Hari
83 Hari H
84 Ruang Sidang
85 Kubu siapa yang panas??
86 Perkuat Alibi
87 Tuduhan menyaktikan
88 Harap-harap cemas
89 Kartu As
90 Detik menetukan
91 Ibu rindu berat
92 Tunggu aku
93 Rindu
94 Terlalu berharap
95 Pelukan Rindu
96 Pagi luar biasa
97 Menepati janji
98 Ya
99 Tim Sibuk
100 Mencari wali
101 Malam Duda
102 Pejuang Sakral
103 Ah-Hm
104 Malam Impian (21)
105 -
106 Nyonya Topan Syahputra
107 Pelet!!
108 Butuh??? atau laper mata??
109 Dinas Malam
110 Ibu Pergi
111 Hazah in memory
112 Hazah in memory 2
113 Doa kita
114 Coba saja
115 Bukti Cinta
116 New Ayah Bunda
117 Baby boy
118 Now I Know
119 Welcome New life
120 Perjuangan hidup dan mati
121 Menyapa
122 Extrapart Full House
123 Mr & Ms Second Lead
124 Jamu Mbak Sinta
125 Jamu Mbak Sinta 2
126 Jamu Mbak Sinta 3
127 Camp gagal move on
128 Adaptasi
129 Pemberitahuan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Keputusan Akhir
2
Wanita Tua
3
Pertemuan Tak Terduga
4
Rumah nomor 15
5
Flash Back story Alia Zatifah
6
Tolong terima saya..
7
Lega
8
Resmi menjadi pembantu
9
Tolong beri petunjuk
10
Tour rumah nomor. 15
11
Tugas pertama
12
Ibu Tramtrum
13
Menginap
14
Sepenggal kisah Nyonya Alia
15
Misteri air mata Alia
16
Misteri air mata Alia 2
17
Kemarahan Topan
18
Mengapa tak marah??
19
Welcome pantai
20
Yang selama ini di sembunyikan
21
Pantai sore
22
Jalan Merdeka
23
Di jemput..
24
Satu atap yang sama
25
CCTV yang bikin senyum
26
Mr. Kecoa
27
Aku penasaran
28
Bukan Alia tapi Rudy
29
5 menit..10 menit
30
Alia
31
Moment berbeda
32
Gak bisa nyebrang
33
Cake ultah Topan
34
Topan cemburu
35
Neraka penyesalan
36
Cari jawabannya..
37
Aku takut masuk kerumah
38
Undangan yang mengusik
39
Alia pasti akan jemput ibu
40
Make Over..
41
Terpesona
42
Nyonya Alia kembali
43
Jangan..
44
Milik ku..
45
Aku bingung
46
Aku akan menahan mu
47
Terasa kosong
48
Rumah sakit
49
Target di temukan
50
Rudy tak percaya
51
Jadi statusnya, apa??
52
Aku hanya seorang pembantu
53
Aku akan bertanggung jawab
54
Tidak dingin tidak hangat
55
Aku percaya pada mu, Topan
56
Topan-Alia-Rudy
57
Bom waktu Alia
58
Duel
59
Luka yang berbeda
60
Lost Control
61
Pelukan
62
Pagi romantis
63
Gempar
64
Gagal lagi
65
Hadirmu mengubah hidupku
66
Ibu butuh perhatian
67
Keluarga Alia
68
Aku+kamu = keluarga
69
Gak bisa tidur
70
Segera
71
Tok..Tok
72
Tersangka
73
Topan di penjara
74
Surat Topan
75
Pertemuan singkat
76
Taktik
77
Pasal berlapis
78
Incaran
79
Jaga rumah nomor 15
80
Jalur Ninja
81
Kalah Cepat
82
Menghitung Hari
83
Hari H
84
Ruang Sidang
85
Kubu siapa yang panas??
86
Perkuat Alibi
87
Tuduhan menyaktikan
88
Harap-harap cemas
89
Kartu As
90
Detik menetukan
91
Ibu rindu berat
92
Tunggu aku
93
Rindu
94
Terlalu berharap
95
Pelukan Rindu
96
Pagi luar biasa
97
Menepati janji
98
Ya
99
Tim Sibuk
100
Mencari wali
101
Malam Duda
102
Pejuang Sakral
103
Ah-Hm
104
Malam Impian (21)
105
-
106
Nyonya Topan Syahputra
107
Pelet!!
108
Butuh??? atau laper mata??
109
Dinas Malam
110
Ibu Pergi
111
Hazah in memory
112
Hazah in memory 2
113
Doa kita
114
Coba saja
115
Bukti Cinta
116
New Ayah Bunda
117
Baby boy
118
Now I Know
119
Welcome New life
120
Perjuangan hidup dan mati
121
Menyapa
122
Extrapart Full House
123
Mr & Ms Second Lead
124
Jamu Mbak Sinta
125
Jamu Mbak Sinta 2
126
Jamu Mbak Sinta 3
127
Camp gagal move on
128
Adaptasi
129
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!