"Hoii! Apa sebegitu menyakitkannya hingga tidak bisa diceritakan?" aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Setifaknya, aku mencoba menarik benda kain mirip sapu tangan, dan berusaha untuk mengusap air matanya.
"Tidak! Aku, aku hanya. Bahagia! Tidak ada orang yang mau mendengarkan ku selama ini."
"Mereka semua hanya menjelek jelekkan aku. Mereka semua menjebakku. Hanya membawaku dalam rencana licik mereka!" Dia berkata pelan sambil mengelap air matanya.
"Tapi aku bertemu dengan manager, dan sekarang aku bertemu denganmu. Itu rasanya membahagiakan!" katanya tersenyum sambil memiringkan kepalanya.
Ahh, sepertinya aku telah memicu sebuah flag dengannya. Aku tahu itu!
Tapi biarlah. Aku hanya anak umur 6 tahun yang tidak mengerti apa apa! Aku tidak akan bisa dibilang tahu hal hal seperti itu! Ha ha ha!
"Baiklah kalau begitu, apa kau akan menceritakannya?" tanyaku lagi.
"Baik!" dia mengangguk keras.
***
Jadi singkatnya, dia adalah mantan penggawa kerajaan Kin, kerajaan dimana tempat kami tinggal sekarang.
Dia merupakan salah satu dari beberapa ksatria terbaik di kerjaaan ini, yang memiliki level diatas 50. Karena itu, ada "Former Knight" di dalam title nya.
Karena keterampilannya, dia ditunjuk untuk mengawal tuan putri kerajaan ini.
Tapi, setelah beberapa bulan, ada banyak kesatria wanita yang tidak suka melihat itu. Mereka merencanakan hal buruk disini, dengan mencelakakan putri, dan menyalahkan semua pada Rumia.
Dari sinilah dia mendapat title "Slandered", atau yang terfitnah.
Dan disini, tuan putri pun sudah mengatakan untuk tidak mengungkitnya lagi. Tapi, kakaknya, pangeran muda kerajaan Kin ini, tidak membiarkannya begitu saja.
Dia menjatuhkan hukuman mati untuk Rumia!
Aku sedikit curiga bahwa kakaknya ini memiliki kecenderungan sister complex, tapi aku tidak ingin ambil pusing.
Kakaknya ini dengan otoritasnya sebagai putra mahkota ingin Rumia dieksekusi. Tapi, sang tuan putri dengan baik hati meminta Rumia untuk melarikan diri agar selamat.
Mendengar Rumia melarikan diri, pangeran itu menjatuhkan vonis buron pada Rumia, dan membuatnya pantas dijatuhi hukuman mati di tempat jika ditemukan.
Aku sedikitnya mengetahui sekarang. Si pangeran pertama memiliki sifat bajingan disini. Bukan hanya siscon.
Ada baiknya untuk tidak mendekati keluarga kerajaan. Karena berurusan dengan bangsawan itu akan menjadi sesuatu yang melelahkan!
Dan berkat itu, hidup Rumia tidaklah aman. Dia terus berlari, menghindari semua orang yang memburunya hanya karena hadiah. Mereka tidak ada yang mau mendengarkan Rumia, bahkan setelah Rumia memberitahukan gelar yang dia dapat.
Dan disinilah dia berlari terus menerus, hingga akhirnya kelaparan dan masuk ke toko ini. Dia bertemu dengan manager toko ini. Dia sangat baik, ketika sang manager menggunakan [Evaluator] pada Rumia.
Pada saat itu, Rumia sudah tidak mampu bergerak lagi. Dia hanya bisa pasrah saat itu. Dan ternyata, manager ini memperlakukannya baik, bahkan memperbolehkannya untuk tinggal di sana.
Dia terkejut ketika itu, dan menceritakan semuanya pada managernya.
Sejak saat itu, Rumia menganggap managernya itu sebagai ibunya, dan manager itu memiliki skill khusus ras, Dwarf. Mereka memiliki skill [Replacement] yang bisa mengganti nama dan status seseorang.
Dengan itu, dia mengubah nama Rumia Eldorbach menjadi Rury, dan memperkerjakan ya disini.
***
"Begitulah. Aku sangat beruntung ketika bisa bertemu dengan manager. Kalau tidak, mungkin aku sudah mati di jalanan, kelaparan dan kedinginan. Walaupun aku mampu melewati itu, aku masih hidup dalam ketakutan akan dikejar kejar." Katanya menunduk.
Aku bisa mamahami kenapa dia seperti itu. Dia sudah berusaha untuk menjadi seorang ksatria terhormat, dan hanya karena fitnah dia jatuh hingga titik dimana dia harus dibunuh.
"Maafkan aku. Aku tidak tahu bahwa akan sulit untukmu menceritakanya," aku juga menunduk, merasakan kesedihannya mengalir padaku.
"Tidak tidak! Aku senang bisa bercerita padamu! Kan aku sudah bilang, tadi! Aku bahagia!" kembali, dia tersenyum manis.
Dan ini adalah senyumnya yang sebenarnya. Bukan dibuat buat.
"Kau manis jika tersenyum sungguh sungguh. Sangat berbeda dengan senyum palsu mu yang kau tunjukkan di awal tadi," kataku mengucapkan apa yang kupikirkan.
Mungkin itu yang sering dikatakan orang orang saat menghibur orang sedih, bukan?
Tapi entah kenapa, dia memegang pipinya, dan mata berbinar serta wajah yang memerah seperti demam. Aku akan mencoba tidak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya suasana mulai berubah menjadi canggung.
"Oh ya ngomong ngomong Rumia, aku ingin meminta suatu hal darimu!" kataku mencoba masuk ke permintaan utamaku.
"Aku ingin kau menjaga Suzu! Aku mungkin bisa menjaganya di rumah, tapi aku tidak bisa menjaganya di luar. Jadi aku ingin kau menjaganya, karena dia sudah menganggapmu sebagai teman, Rumia!" kataku memintanya.
"Teman, ya?" dia hanya menggumam perlahan.
"Jujur saja, aku sempat merasakan tatapan tatapan tajam yang memiliki niat jahat mengarah Suzu, jadi aku khawatir padanya." kataku melanjutkan cerita.
Seketika, ekspresi Rumia berubah, menjadi serius.
"Sejak kapan itu terjadi?" Dia sangat serius, hingga aku tak berani menjawab dengan bercanda.
"Sejak awal kami keluar dari kawasan rumah." Rumia menutup matanya, sepertinya mulai gelisah.
Dia segera bangkit, meninggalkanku dan pergi ke belakang. Tak lama kemudian dia kembali dengan pakaian kasual dan seseorang seperti manager di belakangnya.
"Ada apa ini? Ada apa? Sepertinya ada masalah serius? Dan juga, dari tadi Suzu belum kembali dari toilet! Apa yang terjadi, hei! Ada apa?!" aku sedikit panik melihat ini semua.
Tapi dia tetap diam, lalu berbincang dengan manager di belakangnya.
"Jangan abaikan aku!" aku berteriak marah, panik.
"Dengar dan tenanglah. Akhir akhir ini ada kasus penculikan anak, dan ada kemungkinan bahwa adikmu, Suzu juga diincar. Pasalnya, cucu manager, Shia juga sudah diculik," katanya memegang bahuku, menenangkanku.
"Diincar sedari tadi? Cih!" jangan bilang?!
Ahh, kenapa bisa aku sebodoh ini?! Aku seharusnya menjaganya! Sial!
"Kau mau kemana? Bukankah lebih baik kita bersama? Kau belum mengenal kota ini dengan baik!" teriaknya ketika aku berada di ambang pintu.
"Tidak! Ini keadaan darurat! Lebih baik dan lebih cepat untuk kita berpencar seperti ini!" sepertinya aku tidak berpikir tenang sekarang?
"Sial sial sial! Aku sudah merasakannya sejak awal, tapi aku tidak waspada! Dan aku melepaskan penjagaan ku pada Suzu! Sialan!!!" aku mengumpat akan kesalahanku.
"Aku harus cepat! Kalau tidak, ini akan menjadi bencana!" Aku berlari sekuat tenaga mencoba melihat ke sekeliling kota, mencari Suzu.
"Suzu, dimana kau?!" Aku semakin khawatir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Berak di hutan
kerajaan kin atau sierch . . .
2021-12-05
0