Namaku Ren Larvest. Setidaknya begitulah namaku di dunia ini.
Dulu aku adalah seorang pelajar rajin yang tidak mengenal dunia luar, atau setidaknya karan traumaku terhadap teman temanku yang mengucilkanku.
Tapi aku sudah mati dan bereinkarasi di dunia ini. jadi, hidup itu, pilihan!
“Kakak! Ayo main keluar!” di sebelahku ini Suzu. Dia adalah anak ke 5 dari keluarga Larvest.
Dia kusebut bocah ber gen biru. Ya! Rambutnya serta matanya berwarna biru indah.
Kalau kalian semua tahu keimutannya kemungkinan jiwa lolicon kalian akan bangkit! Tapi beruntungnya, aku masih bisa menahannya.
“Suzu! Aku belum boleh keluar rumah. Nanti saja ya, nanti aku temani kamu jalan jalan." dia mulai cemberut.
Ahh, jangan menunjukkan wajah seperti itu, tolong!
"Sebagai gantinya, kamu kenalkan sekitar rumah denganku ya! Selain itu, kamu kan harus bersiap karena sebentar lagi kami mau masuk akademi dasar.” ahh, aku berhasil menghiburnya.
Ada satu hal yang lebih penting.
Sebelum aku berumur 6 tahun, keluargaku melarangku untuk pergi ke luar rumah. Mungkin karena aku adalah manusia disini, jadi keberadaanku sedikit mengganggu mereka.
“Ahh! Kenapa kakak tidak ikut masuk ke akademi? Kan kita berdua kembar. Jadi kalau aku akan berumur 6 tahun kakak juga berangkat!” Suzu berteriak.
Uhh, akademi, kah?
“Kakakmu itu jenius tahu! Jadi pelajaran dasar di akademi tidak ada gunanya bagi dia!” kakak tertuaku, Ruly Larvest.
Dia sedikit tomboy, bagaimana dia meneruskan untuk mengambil pelajaran untuk menjadi swordman, atau swordwoman mungkin?
Yah, intinya dia memilih untuk menjadi pendekar pedang. Katanya ingin menjadi petualang.
Yahh, soal pendidikan itu, aku sudah banyak mendapat informasi tentang ini.
Ada 3 pendidikan di dunia ini. Yang pertama, akademi dasar, yang mana kita diajari ilmu ilmu dasar seperti membaca, menulis, bertata karma, atau hal hal dasar lainnya.
Tidak hanya itu, bakat seseorang mulai terlihat dari sekolah ini.
Aku pernah diajak ayahku untuk pergi melihat lihat akademi, dan aku melihat seseorang yang menggunakan pedang, bahkan bisa sedikit mengimbangi instrukturnya.
Dan untuk yang berbakat dalam sihir, mereka bisa menggunakannya dengan baik!
Parahnya, ayahku berkata bahwa itu belum apa apa jika dibandingkan dengan Suzu! Dia bilang Suzu adalah jenius alami dalam sihir!
Sekolah ini dimulai seorang anak dari umur 6-12 tahun. Kalau dilihat lihat, ini mirip dengan sekolah dasar di duniaku sebelumnya.
Aku jadi kangen mengingat masa masa itu.
Tapi yang muncul dalam benakku hanyalah hal hal suram di dunia sebelumnya. Skip!
Selanjutnya, ada Sekolah menengah, atau di sini dinamai Akademi Atas. Yang mana memperbolehkan siswa siswinya untuk mulai mempelajar hal yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Sekolah ini dimulai sejak berumur 12-15 tahun.
Contohnya saja kakakku. Dia memilih menjadi swordman-uhh menyebutnya aneh, jadi akan kusebut kesatria, dan mempelajari beberapa teknik berpedang disana.
“Tidak seperti itu juga kok kak! Tapi memang jika aku pergi ke sekolah, tidak ada yang bisa kupelajari selanjutnya,” kataku menjawabnya.
“Yaaah! Seperti yang kuduga, adikku.” Katanya mengacak acak rambutku.
Ngomong ngomong soal rambut, aku cukup rajin memotongnya, tidak seperti saudaraku yang lain. Tapi tetap ini cukup panjang hingga menutupi sebagian jidatku.
Dan yang lebih parah, rambutku berwarna putih, dan warna mataku berwarna merah! Bukankah itu warna yang hanya dimiliki orleh orang orang dengan pigmen warna kurang, atau bisa disebut aku albino?!
Seseorang memanggil Yuzu. Dari suaranya pasti ibu. Dia mungkin akan menyiapkan anak bungsunya untuk berangkat sekolah besok.
Yahh, walau dia masih belum masuk umur 6, tapi pendaftarannya sudah dimulai minggu kemarin dan mulai masuk sekolah sekarang.
“Karena itulah kak,” aku mulai memegang pundak kak Ruly.
“Karena sudah tidak ada yang bisa kupelajari, jadi tolong, ajari aku teknik berpedang!” aku berkata dengan sungguh sungguh, kini memegang kedua tangannya.
Kini aku memakai teknik yang sudah kupelajari, mata memohon. Aku mendapatkannya dari adikku. Ini adalah kelemahan bagi kakak di seluruh dunia, begitu melihat keimutan adiknya, tidak ada yang bisa mengalahkannya.
“Ehh, baiklah! Aku akan menjadikanmu kesatria yang kuat!” katanya semangat.
Yosh! Paling tidak, tujuanku pertama bisa tercapai. Memperkuat diriku agar bisa melindungi orang orang yang aku sayangi. Itulah tujuanku!
“Baiklah! Akan kumanfaatkan 1 tahun ini!” kataku yakin.
“Ahh, sebenarnya tidak 1 tahun juga sih,” Ruly menggosok gosokkan jari telunjuknya di pipinya sambil melirik ke arah lain.
“Kenapa?” ah! Aku lupa!
Sebenarnya, setelah Akademi Atas, ada sekolah yang lebih tinggi, yaitu Akademi Lanjutan. Disana, para muridnya dilatih untuk melanjutkan apa yang mereka pilih di Akademi Atas.
Setelah lulus dari sana, terkadang ada yang menjadi penyihir kerajaan, atau kesatria atas kerajaan. Yah, cukup bisa dipastikan bahwa lulusan akademi itu cukup bagus hingga melahirkan sosok yang cukup berbakat.
“Ahh, anu, yahh kau tahu kakakmu seperti apa bukan? Mereka menuntutku untuk belajar menjadi seorang putri dulu selama paling tidak 3 tahun. Hehe,” katanya mengelus kepalanya sendiri.
“Hmm, sudah kuduga pasti akan begini. Setidaknya aku diuntungkan karena bisa belajar lebih lama dari kakak!” kataku senang. Ruly, dia pasti tahu bahwa aku bukanlah anggota keluarganya yang sebenarnya.
Mereka semua sudah diberitahu ketika mereka memulai Akademi dasar.
Walaupun aku tahu bahwa dia mengetahui itu sendiri karena pada saat pertama kali aku datang kesini dia pasti sudah berumur 9 tahun.
Tapi dia tidak membenciku. Dia bahkan berusaha untuk menjadikanku keluarganya. Dia memandangku sebagai adik, tidak kurang.
Dia juga menyayangiku dan melindungiku, seperti halnya seorang kakak.
Walau sikapnya sedikit berantakan sebagai puteri sulung keluarga bangsawan, tapi dia adalah sosok yang sangat berhasil sebagai seorang kakak.
Yang aku bilang dia melindungiku, itu benar benar lo! Anak kedua keluarga Larvest, Bors Larvest, dia sepertinya membenciku.
Dia adalah orang kedua yang sudah mengetahui jati diriku yang sebenarnya dari awal. Karena sejak awal dia sudah masuk Akademi Dasar ketika aku datang kesini.
Dia adalah laki laki licik yang cukup menyebalkan, dia sangat membenciku.
Aku tahu itu dari tatapan matanya yang selalu menyorot tajam ke arahku. Beberapa kelicikannya berusaha menjebakku berkali kali, tapi aku dengan mudah menyadarinya.
Dia juga tidak terlalu dekat dengan ayahku, tapi dia tampak dekat dengan pamanku.
Sama sepertinya, pamanku juga memiliki pandangan mengerikan di matanya. Instingku mengatakan aku harus berhati hati dengan mereka berdua.
Kini, Bors akan masuk ke Akademi Lanjutan. Aku menebak pasti dia akan masuk ke Sekolah Sihir, sekolah pilihan di Akademi Lanjutan.
Lupakan tentang Bors, aku sebenarnya cukup kecewa dengan diriku sendiri, ini adalah kali pertama hitunganku salah.
Aku mengira bahwa aku bisa mempelajari semua buku yang ada disini hingga aku berumur 5 tahun, tapi kenyataannya aku molor hingga 6 tahun! Sungguh kemunduran yang payah! Tapi sebenarnya, buku yang ada disini benar benar melebihi perkiraanku. Sial!
Intinya, di dunia ini terdapat beberapa ras, dari yang tertinggi, Priest, yang berisi makhluk mirip elf, tapi bedanya, mereka benar benar memiliki sayap, seperti seorang malaikat. Tapi karena mereka ras Priest, mereka benar benar seperti malaikat.
Energi sihir mereka tidak sedikit, tidak banyak. Selain itu, mereka juga memiliki pasukan yang terampil dalam menyerang dengan sihir. Sangat cukup untuk menjadi ras yang teratas di dunia ini.
Selain itu, kekuatan penyembuh mereka, merupakan yang terkuat di segala ras. Seperti yang kuduga, Priest memang luar biasa.
Selanjutnya, ada ras Elf, ras yang memiliki kekuatan sihir terkuat diantara seluruh ras, dapat memanggil roh alam, tapi cukup lemah di pertahanan.
Mereka kuat dari awal, tapi jika bertempur hingga waktu cukup lama, Priest lah yang menang karena mereka memiliki Healer tingkat atas yang tidak bisa kau remehkan penyembuhannya.
Lalu, ada Beast, ras Binatang buas. Bisa dibilang mereka mirip manusia, tapi mereka dapat berubah menjadi beberapa binatang yang ada di dalam gen mereka.
Bisa dibilang mereka adalah serigala jadi jadian.
Kekuatan sihirnya memang lebih lemah dari ras di bawah mereka, Dwarf. Tapi soal kekuatan fisik, jangan ditanya.
Dalam mode manusia, kekuatan mereka bahkan bisa melebihi semua ras!
Dan ketika masuk ke mode Beast-nya, kekuatannya bisa meningkat hingga 3 kali lipat! Tapi tetap saja, kekurangannya pada sihir dibanding dengan Elf dan Priest membuat mereka menapaki peringkat 3.
Dibawahnya ada Dwarf, ras yang memiliki sihir banyak, bahkan melebihi Beast, tapi memiliki kekuatan fisik di bawah Beast, sekiranya hampir sama dengan manusia.
Tapi, mereka dikenal sebagai ras pengrajin. Mereka mampu setidaknya melawan dalam perang antar ras, dengan menggunakan alat alat yang mereka buat.
Itu juga menandakan setidaknya mereka memiliki otak yang lumayan bisa dibilang pintar. Berarti dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rakyat Dwarf memiliki skill [Evaluator], yang mungkin membuatnya menemukan penjahat dengan mudah.
Dan yang paling bawah, Human. Ras manusia yang memiliki sihir sangat sedikit hingga hampir tidak ada dan kemampuan fisiknya rata rata.
Mereka sering mendapat perlakuan yang berbeda karena dianggap paling lemah, beruntung bahwa mereka masih memiliki sebuah negara yang mengakui mereka-Priest ras tertinggi disini yang mengakui mereka-membuat mereka tidak diperlakukan seperti budak.
Sedikitnya, aku curiga ada reinkarnator yang menaiki salah satu jabatan penting di pengelolaan Priest, dan dia merasa tidak enak jika terus melihat manusia ditindas. Tapi tetap, ras Human adalah barisan yang terbawah.
Lain halnya dengan Half, para manusia setengah binatang. Mereka bukanlah ras, tapi mereka dibedakan secara sendiri menjadi ras sendiri. Mereka memang memiliki wilayah dan negara sendiri, bahkan juga dilindungi oleh Ikrar Perjanjian Damai Seluruh Ras.
Tapi mereka terlalu terasing terlalu jauh, hingga ke kawasan banyak monster. Sering kali, desa mereka diserang dan akhirnya menjadi budak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Surya Alam Gultom
healer dengan penyembuh emang beda ya?
2024-01-17
0
Frando Kanan
bkn anggota keluarga sebenarny eh...
2022-08-18
0
miko
krama bos bukan karma
2022-04-15
0