Prolog: Bab 3 - Last Battle

Aku sudah berusaha mengulur waktu selama mungkin, tapi dia tetap mengejar kami sesuai dengan perhitunganku.

Ditambah luka Shina, dia datang entah kenapa sangat tepat dengan yang kuperitungkan tadi. Apa dia sengaja? Tidak mungkin!

“Hahhh! Aku senang perhitunganku tepat, tapi aku sangat berharap di saat seperti ini bahwa hitunganku terlalu cepat.” Kataku pelan, cukup putus asa mungkin.

“Ayo kugendong!” Kataku sambil berjongkok, bersiap.

“A-a-apa maksudmu?”

“Apa boleh buat bukan?! Aku juga tidak mau meninggalkanmu disini!”

“A-a-apa b-boleh buat kan? Ingat ya! Aku terpaksa!” katanya setengah cemberut. Aku tersenyum.

“Baiklah baiklah! Cepat!” kataku menoleh ke belakang. Segera kuangkat dia dengan sekuat tenaga. Berat!

“Ha ha! Aku kurang olah raga! Serius! Di kehidupan selanjutnya aku bakalan rajin rajin olahraga dah!” batinku.

Segera aku berlari ke tangga. Tangga tersebut bagaikan ujian kematian bagiku. Aku merintih perlahan, sedangkan Shina hanya diam, tak bergerak sama sekali.

Langkahku mulai memelan ketika memasuki setengah banyaknya anak tangga yang harus aku daki.

“Kamu tidak apa, Shina?” tanyaku khawatir karena dia yang sedari tadi hanya diam saja. Dia sedikit menitikkan air mata.

“Hmm, aku baik. Baik baik saja. Umm, apa aku berat? Turunkan saja aku!” katanya tegas. Aku hanya diam. Berusaha mengumpulkan tenaga.

Aku berhenti sejenak di pertengahan anak tangga, menghitung tenaga yang tersisa dan perbandingannya dengan banyaknya anak tangga yang harus kudaki serta berat massa di tubuhku.

“Hyaaa!” teriakku segera berlari, menerobos pintu. Aku berhasil! Walaupun dengan badan tertindih Shina.

Sebenarnya, Shina tidak terlalu berat. Hanya saja, aku yang kurang bertenaga.

“Kamu baik bak saja?” tanyaku, ketika mendudukkan Shina. Aku melihat sekeliling, ada beberapa kitchen set dan meja serta kursi.

Ah! Kafe rooftop! Bagus sekali! Ada banyak benda untuk menambah waktu.

“Aku tidak apa…” Bam! Ledakan terdengar dari bawah. Gawat! 30 detik lagi dia pasti bisa menjebol pintu di bawah! Aku segera menutup pintu, menguncinya.

Sebuah kitchen set sekalian kompor kudorong ke pintu, paling tidak dapat menghambatnya untuk sementara.

Selain itu, kompornya juga bisa memberikan efek ledakan. Paling tidak melemahkannya walaupun hanya sedikit.

Aku segera membopong Shina untuk pergi menuju ujung gedung tersebut.

“Mana truk pemadamnya?” aku mulai sedikit panik. Kami hanya punya waktu maksimal 3 menit. Sedangkan truk pemadam belum juga tiba.

“Shina, setelah truk pemadam kebakaran tiba, aku ingin kamu utamakan keselamatan dirimu terlebih dahulu. Aku akan mengulur waktu selama mungkin. Dan aku akan segera menyusulmu.” Kataku menenangkan Shina yang sama paniknya.

Tak lama, aku mendengar suara sirine berserta truk warna merah yang segera menerjang ke tengah jalan dan mempersiapkan beberapa hal.

“Hoii! Kami ada di atas sini!” teriakku. Mereka segera menaikkan crane, ke atas. Tunggu, apa? Crane? Berarti orang yang bisa naik terbatas!

Tapi kalau dipikirkan dengan keadaan Shina sekarang, itu adalah yang terbaik. Seseorang datang mengendalikan crane, atau yang lebih tepat disebut elevator itu.

“Kami dari tim penyelamat! Silahkan naik, hanya saja salah satu dari kalian. Kami akan mengangkut kalian bergantian! Jadi kami akan kembali ketika salah satu dari kalian sudah turun dengan selamat. Kira kira membutuhkan watu 5 menit!” katanya tegas.

Huh! 5 menit katanya? Aku bisa bertahan 2 menit disini saja sudah beruntung!

“Shina, kamu turun saja duluan. Aku menyusul.”

“Tapi, tapi!” Shina tampak enggan.

“Shina! Aku ingin kamu melakukannya untukku! Kamu harus. Harus melakukannya! Berjanjilah, dan kita pasti akan segera bertemu lagi!” kataku, menarik wajahnya mendekati wajahku, menunjukkan betapa seriusnya aku untuk melindunginya.

Dia sedikit tersenyum lalu mengangguk mantap. Keraguannya sedikit berkurang.

“Aku akan menunggumu, Yami!” dan dia pun segera naik, ke elevator yang sudah disediakan. Lagipula, kenapa pihak pemadam kebakaran itu tidak menggunakan tangga sih?

Apa karena teknologi sudah maju? Jadi sudah tidak membutuhkan tangga? Ahhh! Sudahlah! Paling tidak, Shina bisa selamat.

“Ahh! Lagi lagi, aku harus berjuang, kah?” kataku pelan, mengambil ponsel merekam sesuatu. Aku membuang ponselku, ketika urusanku selesai. Aku berjalan pelan, ketika pintu akhirnya meledak.

“Hmm, dua granat sudah hilang, jadi dia hanya punya apa yang ada di tangannya?” tangan dan kakiku gemetar. Jujur saja, aku takut. Ya! Aku sangat takut sekarang.

Tapi, untuk apa aku berjalan sejauh ini? Bukankah mati saja aku sudah tenang?

“Hei bocah! Apa yang kamu lakukan? Dimana bocah yang lainnya?” teriak seseorang, berjalan pelan sambil menodongkan machine gun nya. Aku tertawa keras.

“Apa yang aku lakukan? Apa yang aku lakukan katamu? Aku hanya diam disini, menertawakan kebodohanmu! Dia sudah turun! Kenapa? Kau bingung?"

"Dan juga, sebentar lagi teman temanku akan membebaskan mereka semua yang ada di bawah! Kau tahu? Semua yang kalian rencanakan sudah berakhir! Dan semuanya berada dalam kendaliku! Ya! Semuanya ada di tanganku, orang yang kau katakan bocah ini!” teriakku dengan raut wajah puas. Tanganku masih bergetar.

“Apa! Siapa sebenarnya kau ini?” tanyanya, dengan mata berkilat penuh dengan amarah.

“Aku hanyalah, bocah SMA biasa!” teriakku melemparkan granat. Sialan! Ternyata yang kuambil malah granat asap!

Yah, itu tidak buruk, selama aku mengalihkan tembakannya ke tempat yang acak, membuatnya buta lalu menimbulkan suara di arah yang salah.

Cara yang tepat untuk menghabiskan peluru. Dia terus menembak ke tempat yang salah.

“Bocah sialaaan! Dimana kau!” teriaknya membuang senjata apinya yang kini sudah tak berperluru.

“Aku ini, dari dulu tidak bisa bergaul,” aku berteriak maju, menendangnya yang sudah tanpa senjata.

“Aku ini, dari dulu selalu sendirian,” kupukul perutnya, namun hanya membuat tangan kecil nan lemahku ini sakit.

“Aku, yang selalu mengurung diri di dalam kamar dalam kesendirian!” aku masih berusaha berlari, melemparnya dengan kursi, walaupun itu juga nampaknya tidak berarti apapun.

“Karena aku menganggap teman hanyalah penghalang!”

“Dasar bocah tengik! Dimana kau!” teriaknya, mencakar cakar ke segala arah.

“Tapi, setelah aku bertmu dengannya, dengan mereka,” asap mulai menghilang.

Aku mnyipitkan mataku, bersamaan dangan tubuhku yang lemah ini terlihat olehnya. Dia menyeringai aneh, sekaligus menakutkan.

“Aku mulai banyak belajar,” aku berlari.

“Betapa lemahnya diriku ini!” teriakku maju dengan penuh keyakinan, tapi tentu saja aku langsung dihempaskan ke belakang, menabrak beberapa meja dan kursi.

Beberapanya hancur karena itu. Cukup keras hingga membuatku mengeluarkan sedikit darah dari mulutku.

“Cih! Aku tidak bisa berbuat apa apa, ya? Aku berjanji pasti akan mempelajar bela diri di kehidupan yang selanjurnya!” kataku pelan, mengusap darah yang ada. Sekalian, aku juga ingat bahwa ini bukanlah manga atau novel.

“Ha ha! Sekarang kan terlihat! Aku tidak peduli lagi dengan masalah lain! Kali ini, akan kubunuh kau! Kalau semua tujuanku tidak tercapai, paling tidak aku pasti bisa membunuhmu!” dia berlari, menerjang.

Serius, sakit. Sangat sakit hingga aku ingin menangis. Dengan tenaga yang tersisa, aku berusaha untuk memegang sebuah balok kayu, mencoba menahan serangannya.

Dia datang, dengan sangat cepat hingga aku tak bisa lagi menghindar. Bogem mentah segera datang menuju perutku. Aku tak sanggup lagi menahan darah yang ada di dalam mulutku. Ah!

Sangat sakit! Aku terhempas jauh, dimana dia masih mengejarku bagaikan singa yang gila menginginkan mangsanya. Menarikku dan melemparku ke tembok pengaman pinggir gedung dengan keras.

Aku kaget tidak percaya. Apa apaan dengan kekuatannya itu? Selain itu, suara patahan terdengar di belakangku.

Aku tidak tahu, apaah itu suara tombok di belakangku, atau suara tanganku. Tapi kemungkinan, keduanya.

Aku ingin menangis, tapi sudah tidak ada tenaga lagi untuk melakukannya. Aku jatuh terduduk, berusaha menggerakkan tangan kananku yang kubuat menahan tabrakan tubuhku dengan tembok itu.

?!

Aku tidak bisa menggerakkan tangan kananku, bahkan aku pun tidak bisa merasakannya?!

“Ha ha ha!” aku tertawa keras, menyapu rambutku menggunakan tangan kiri ku yang masih bisa bergerak. Aku berusaha bediri dengan tangan kanan yang sudah tidak mau bergerak lagi.

“Memang hebat! Kekuatanmu itu memang hebat! Tangan kananku patah tulang tahu!” teriakku menunjuk tangan kananku ketika sudah bisa berdiri cukup tegak.

Setelah itu terdengar suara helikopter mendekat, dan aku pun tersenyum puas.

“Kuakui, kau luar biasa. Tidak hanya mampu menghentikan rencanaku, sampai mampu membuatku berada dalam kondisi seperti ini! Ha ha luar biasa!” teriaknya.

“Yahh, tapi di kesempatan ini aku yang menang,” kataku menunjuk ke atas.” Kami berdua terdiam, dia nampak sangat terkejut. Dia hanya berdiri tanpa berkata apapun. Hanya saja, kini ekspresianya terlihat sangat marah.

“Jangan bercanda!” teriaknya melihat beberapa helikopter yang sedang terbang menuju kemari. Aku tertawa pelan. “Aku menang!” batinku. Dia berjalan pelan ke arahku, semakn cepat.

“Yahh, walaupun aku harus babak belur begini tapi..” kata kataku terputus. Dia menerjangku, mendorongku dengan pukulan tangannya.

Tembok yang berada di belakangku entah kenapa bisa hancur, bagai bunga yang berguguran.

“Apa?!” kataku lemah, muntah darah tak menyadari apa yang terjadi dalam beberapa detik ini. Sepersekian detik kemudian, kami berada di udara.

Dia menarik kakiku, dan dengan cepat menghempaskan tubuhku kebawah. Aku terlempar ke bawah, dengan cepat menghantam mobil yang berada di bawahku.

Sesaat, semuanya menjadi lambat. Pecahan kaca berterbangan di sekitarku, seluruh tubuhku bersuara aneh, atap mobil menjadi penyok.

“Ha? Bukannya ini hanyalah perampokan biasa? Kenapa kejadiannya menjadi separah ini? Dia hanya penjahat biasa, bukan?” tanyaku dalam waktu yang rasanya terus melambat.

Kembali, mulutku mengeluarkan darah segar. Entah keberapa kalinya aku muntah darah. Seseorang berteriak, tapi aku hampir tidak bisa mendengarnya.

Semuanya mulai sunyi, suara orang-orang yang memanggilku berangsur angsur menghilang. Aku menoleh ke sekelilingku.

“Shina? Shino? Hikaru?” tanyaku ketika melihat mereka berlari ke arahku. Aku sempat melihat seseorang yang terduduk di atas truk, dengan senyum puas menatap ke arahku.

“Ah, kenapa jadi berlebihan begini? Seperti film anak anak saja! Dramatis!” batinku. Aku ingin segera bangun, tapi sepertinya memang mustahil.

Aku berusaha memeriksa kondisi tubuhku sendiri. Aku tidak bisa mempercayainya. Seluruh tubuhku tidak bisa kugerakkan!

Lagi lagi, apa yang mengalir hangat di punggungku? Aku juga kesulitan bernafas!

“Yami! Yami!” seseorang berteriak, menatapku dengan wajah terbalik. Aku tidak melihatnya dengan jelas. Sudah pasti seluruh indraku mati rasa.

“Yami,” katanya lagi, penuh penyesalan. Menangis, meneteskan air matanya ke dahi ku.

“Aku tahu suara ini. Aku tahu tangan ini,” batinku. Ah! Shina! Aku mengangkat tangan kiriku. Ajaibnya, dia masih bisa bergerak, dan mengelus pipinya, menghapus air matanya.

Namun apapun yang aku lakukan, air matanya tidak bisa berhenti, dan terus menghujani dahiku.

“Ambulans cepat! Panggil ambulans, dokter, pertolongan pertama, atau apapun itu! Apapun! Apapun!” teriak seseorang, dan aku yakin itu Hikaru.

Aku tersenyum, berganti melihat Shino yang tampaknya sibuk menghubungi rumah sakit.

“Nah, Shina! Kenapa kamu menangis?” tanyaku pelan.

“Kamu itu bodoh kah?” jawabnya masih terus menangis.

“Hei! Yang akan pergi aku. Seharusnya, aku yang menangis,” kataku. dia hanya diam, meneruskan tangisannya. Tangannya berpindah, menggenggam erat tanganku.

“Bertahanlah! Sebentar lagi ambulans akan datang! Kumohon, bertahanlah sebentar lagi!” dia masih menangis, kini makin menggenggam erat tangan serta jari jariku dengan kedua tanganya.

Aku terseyum. Sulit bagiku untuk bergerak. Jadi, tersenyum saja sudah cukup membuatku kesakitan.

“Hei, Shina. Kalau kau mau tahu keadaanku. 6 tulang rusukku patah, tulang belakang beberapa retak, tulang kaki remuk, beberapa organ dalamku mungkin tak berbentuk, dan aku sudah tidak bisa lagi merasakan badanku. Kita bisa bercakap cakap saat ini saja sebuah keajaiban. Jadi, kalau melihat keadaanku seperti ini, 99% aku akan mati disini,” kataku menjelaskan keadaanku yang sebenarnya.

“Tidak! Aku percaya! Aku percaya! Aku percaya pdaa 1% itu! Aku berusaha untuk..” Shina tidak melanjutkan perkataannya.

“Tapi, aku tersenyum, bukan?” aku tersenyum bahagia, menatapnya.

“Semua! Beri hormat! Terima kasih atas kerja kerasnya!” teriak Hikaru, menundukkan kepala.

“Ahh, siapa sangka kematianku menjadi acara drama seperti ini? Oi oi! Hentikan! Memalukan tahu!” teriakku dalam hati.

Suasana menjadi sangat tenang. Angin berhembus, seperti berusaha meniup lukaku, menyembuhkanku. Atau mungkin berusaha mengangkat nyawaku segera pergi. Mungkinkah ini perasaan seseorang sebelum meninggal?

“Uhh!” aku batuk, tidak mampu menahan lagi. Bernafas kini pun sulit. Setidaknya, aku harus memastikan teman teman melakukan apa yang aku katakan.

“Hei Shino!” kataku agak keras.

“Ya?!” dia mendekat. Dia tampak ingin menangis, tapi aku tahu dia menahannya.

“Hei, Shino. Tidak, untuk kalian berdua. Shina, Shino,” aku semakin kesulitan berbicara. Nafasku sudah semakin tidak teratur. Sial! Sedikit lagi!

“Tolong,” aku batuk semakin keras. Ahhhh! Tuhan, paling tidak, biarkan aku tersenyum tulus sekali saja! Aku menarik nafas,

“Lakukan permintaan terakhirku, ya!” aku tersenyum bahagia menatap mereka berdua.

Ahh, akhirnya aku bisa tersenyum tulus. Sepertinya sudah cukup untukku berusaha sampai sejauh ini. Pandanganku menggelap.

Aku masih ingin bersama mereka sedikit lebih lama lagi.

Tapi waktu sudah memberikan kebaikannya hingga aku berhasil bertahan sampai sekarang.

Mungkin ini sudah waktunya.

Selamat malam!

Terpopuler

Comments

"Lonely Dragon":)

"Lonely Dragon":)

/Sob/

2024-02-09

0

~ KING of MONARCH ~

~ KING of MONARCH ~

(╥﹏╥)

2022-06-30

1

Haruki Yuuka

Haruki Yuuka

hueeeeeee

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Bab 1 - Keseharianku yang Tenang Berakhir Hari Ini.
2 Prolog: Bab 2 - Kekuatan Hati
3 Prolog: Bab 3 - Last Battle
4 Interlude 1 - Keinginan Semua Orang
5 ACT 1: A LITTLE CREATURE WHO LEARNS ABOUT ANOTHER WORLD
6 ACT 1: Bab 1 - Panduan Sebelum Masuk Dunia Lain!
7 ACT 1: Bab 2 - First "Status"
8 ACT 1: Bab 3 - Insiden Kecil yang Menyenangkan!
9 ACT 1: Bab 4 - Ras di Dunia Lain
10 ACT :1 Bab 5 - Sedikit Tentang Sihir
11 ACT 1: Bab 6 - Sensasi yang Pernah Aku Rasakan
12 ACT 1: Bab 7 - Pelatihan "Iblis" (1)
13 ACT 1: Bab 8 - Pelatihan "Iblis" (2)
14 ACT 1: Bab 9 - Menjadi Guru!
15 ACT 1: Bab 10 - Efek Cheat
16 ACT 1: Bab 11 - Kota Eldergale
17 ACT 1: Bab 12 - "Rumia Eldorbach"
18 ACT 1: Bab 13 - Pertanda Bencana
19 ACT 1: Bab 14 - Pengejaran
20 ACT 1: Bab 15 - Kebetulan?!
21 ACT 1: Bab 16 - Reinkarnator
22 ACT 1: Bab 17 - Sebuah Petunjuk
23 ACT 1: Bab 18 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (1)
24 ACT 1: Bab 19 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (2)
25 ACT 1: Bab 20 - Escape Plan
26 ACT 1: Bab 21 - Manager Tea Paradise
27 ACT 1: Bab 22 - Shinigami
28 ACT 1: Bab 23 - Di Tempat Itu
29 ACT 1: Bab 24 - Diskusi kecil
30 ACT 1: Bab 25 - Kecerobohan Suzu
31 ACT 1: Bab 26 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan
32 ACT 1: Bab 27 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan (2)
33 ACT 1: Bab 28 - Pembantaian
34 ACT 1: Interlude 1 - Syila's story
35 ACT 1: EPILOG
36 Pengumuman
37 ACT 2: A HUMAN WHO TRY TO FIGHT THE DESTINY Prolog
38 ACT 2: Bab 1 - Childe Royze
39 ACT 2: Bab 2 - Pembicaraan Dalam Acara Minum Teh
40 ACT 2: Interlude 1 - Masalah Edna
41 ACT 2: Bab 3 - Manusia di Dunia Lain
42 ACT 2: Bab 4 - Perpisahan dengan Soeye
43 ACT 2: Bab 5 - Tujuan Baru
44 ACT 2: Bab 6 - Masalah Masing Masing Orang
45 ACT 2: Bab 7 - Bors Larvest dan Sedikit tentang Sihir
46 ACT 2: Bab 8 - Mari belajar sihir!
47 ACT 2: Bab 9 - Tempat aneh
48 ACT 2: Bab 10 - Gua Penuh Harta
49 ACT 2: Bab 11 - Yang Benar Saja!
50 ACT 2:Bab 12 - Itu adalah Sebuah Kesalahan
51 ACT 2: Bab 13 - Let's Begin the Battle
52 ACT 2: Bab 14 - End Game?
53 ACT 2: Bab 15 - Persiapan Untuk Ultimate Skill
54 ACT 2: Bab 16 - Ultimate Skill
55 ACT 2: Bab 17 - Hasil Melawan Naga
56 ACT 2: Bab 18 - Racun yang Manis
57 ACT 2: Bab 19 - Janji di Masa Lalu
58 ACT 2: Interlude 2 - Masalah Suzu
59 ACT 2: Bab 20 - Sebuah Awal
60 ACT 2: Bab 21 - Latihan
61 ACT 2: Bab 22 - Apostle
62 ACT 2: Bab 23 - Sebuah Hari yang Damai
63 ACT 2: Bab 24 - Sampai di Kota Cerida
64 ACT 2: Bab 25 - Seal
65 ACT 2: Bab 26 - Naif
66 ACT 2: Bab 27 - Keinginan Kecil dan Aneh ku
67 ACT 2: Bab 28 - Masa Lalu
68 ACT 2: Bab 29 - I am the Sadistic!!!
69 ACT 2: Bab 30 - Investigasi
70 ACT 2: Bab 31 - Pengetahuan Adalah Kekuatan!!
71 ACT 2: Bab 32 - Guildmaster Kota Cerida!
72 ACT 2: Bab 33 - Sanctuary
73 ACT 2: Bab 34 - Guild yang Aneh?
74 ACT 2: Bab 35 - Adventurer Guild Kota Furyuun
75 ACT 2: Bab 36 - Sebelum Kekacauan Terjadi
76 ACT 2: Bab 37 - Sedikit Kebenaran Dalam Dungeon
77 ACT 2: Bab 38 - Kekacauan!
78 ACT 2: Bab 39 - King of Hell Bee
79 ACT 2: Bab 40 - Malam Hari di Furyuun
80 ACT 2: Bab 41 - Hasil Mengelilingi Dungeon!!
81 ACT 2: Bab 42 - Penginapan
82 ACT 2: Bab 43 - Akademi
83 ACT 2: Bab 44 - Sedikit Persiapan
84 ACT 2: Bab 45 - Pertunjukan Kecil di Akademi
85 ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
86 ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
87 ACT 2: Bab 47 - Ren vs Suzu
88 ACT 2: Bab 48 - Reuni Kakak Beradik
89 ACT 2: Bab 49 - Dewa Dewi Dunia Lain
90 ACT 2: Bab 50 - Status Suzu
91 ACT 2: Bab 51 - Dungeon Rank-B
92 ACT 2: Bab 52 - Lilin Yang Mulai Redup
93 ACT 2: Bab 53 - Keputusasaan
94 ACT 2: Interlude 3 - Di Kota Furyuun
95 ACT 2: Bab 54 - Sebelum Semua Berakhir
96 ACT 2: Bab 55 - Kenyataan
97 ACT 2: Bab 56 - Pertemuan Terakhir
98 ACT 2: EPILOG
99 PENGUMUMAN ENDING ACT 2
100 ACT 3: A HUMAN WHO START THE ADVENTURE (PROLOG)
101 ACT 3: Bab 1 - Perjalanan Kecil
102 ACT 3: Bab 2 - Keadaan di Furyuun
103 ACT 3: Bab 3 - Lari!
104 ACT 3: Bab 4 - Penculikan yang Gagal
105 ACT 3: Bab 5 - Koneksi
106 ACT 3: Bab 6 - Sebelum Bertemu
107 ACT 3: Bab 7 - Momen yang Harus Dijaga
108 ACT 3: Bab 8 - Reuni dan Rencana
109 ACT 3: Bab 9 - Rencana
110 ACT 3: Bab 10 - Bermain di Pasar Gelap!
111 ACT 3: Bab 11 - Jackpot!
112 ACT 3: Bab 12 - Percakapan
113 ACT 3: Bab 13 - Anak yang Merepotkan
114 ACT 3: Bab 14 - Pembicaraan di Guild
115 ACT 3: Bab 15 - Misi Mustahil
116 ACT 3: Bab 16 - Pancingan
117 ACT 3: Bab 17 - Semua Rencana!
118 ACT 3: Bab 18 - Kebenaran yang Diselip Kebohongan
119 ACT 3: Bab 19 - Selamat Malam!
120 ACT 3: Bab 20 - Seed
121 ACT 3: Bab 21 - Kematian?
122 ACT 3: Bab 22 - Kebangkitan dan Mimpi Buruk
123 ACT 3: Bab 23 - Keributan di Pagi Hari
124 ACT 3: Bab 24 - Sebelum Melanjutkan Perjalanan
125 ACT 3: Interlude 1 - Diary dan Keberangkatan
126 ACT 3: Bab 27 - Di Tengah Perjalanan
127 ACT 3: Bab 28 - Pertemuan
128 ACT 3: Bab 29 - Balas Dendam dan Keputusasaan
129 ACT 3: Bab 30 - Efek Skill
130 ACT 3: Bab 31 - Diary dan Gadis Aneh
131 ACT 3: Bab 32 - Seorang Putri
132 ACT 3: Bab 33 - Beberapa Cerita
133 ACT 3: Bab 34 - Ibukota
134 ACT 3: Bab 35 - Pergi ke Gereja!
135 ACT 3: Bab 36 - Awal Kekacauan
136 ACT 3: Bab 37 - Rencana kecil
137 ACT 3: Bab 38 - Kekacauan?
138 ACT 3: Bab 39 - Pertemuan
139 ACT 3: Bab 40 - Seven Knights
140 ACT 3: Bab 41 - Pertanda Sesuatu yang Buruk
141 ACT 3: Bab 42 - Liontin Biru
142 ACT 3: Bab 43 - Kei dan Ren
143 ACT 3: EPILOG
144 Pengumuman Akhir ACT 3 dan ilustrasi.
145 ACT 4: A HUMAN WHO RESTART THE ADVENTURE - PROLOG
146 ACT 4: Bab 1 - Bangun
147 ACT 4: Bab 2 - Kehidupan Tenang di Furyuun
148 ACT 4: Interlude 1 - Hari di Akademi
149 ACT 4: Bab 3 - Pertarungan Assasin
150 ACT 4: Bab 4 - Rematch
151 ACT 3: Bab 5 - Berangkat
152 ACT 3: Bab 6 - Kota Fuheng dan Orang Aneh
153 ACT 4: Bab 7 - Adventurer Guild dan Pembimbing
154 ACT 4: Bab 8 - Tidak Sengaja
155 ACT 4: Bab 9 - Salah Paham
156 ACT 4: Bab 10 - Pohon Dunia
157 ACT 4: Bab 11 - Sebelum Berburu
158 ACT 4: Bab 12 - Menyusup
159 ACT 4: Bab 13 - Pertemuan
160 ACT 4: Bab 14 - Pertempuran
161 ACT 4: Bab 15 - Mendekati Akhir
162 ACT 4: Bab 16 - Cerita Masa Lalu yang Terhubung ke Masa Depan
163 ACT 4: Bab 17 - Purify!
164 ACT 4: Bab 18 - Kembali ke Pohon Dunia!
165 ACT 4: Bab 19 - Sova
166 ACT 4: Bab 20 - Sedikit Cerita
167 ACT 4: Bab 21 - Ritual Aneh
168 ACT 4: Bab 22 - Sore Hari yang Indah.
169 ACT 4: Bab 23 - Bangun
170 ACT 4: Bab 24 - Alpha
171 ACT 4: Bab 25 - Arti dari Memberi Sebuah Nama
172 Ilustrasi...
173 ACT 3: Bab 27 - Semua, Bangun!!
174 ACT 4: Bab 28 - Bingung
175 ACT 4: Bab 29 - Percakapan
176 ACT 4:Bab 30 - Serangan di Malam Hari
177 ACT 4:Bab 31 - Berangkat
178 ACT 4: Interlude 1 - Catatan Harian Beta 1 (Masa Lalu)
179 ACT 4: Bab 32 - Perjalanan....
180 ACT 4: Bab 33 - Berburu
181 ACT 4: Bab 34 - Kemampuan
182 ACT 4: Bab 35 - Diculik?
183 ACT 4: Bab 36 - Ketemu!
184 ACT 4: Bab 37 - Pertemuan
185 ACT 4: Bab 38 - Info Tambahan.
186 ACT 4: Bab 39 - Kembali ke Kota Fuheng!
187 ACT 4: Bab 40 - Back to Adventurer Guild
188 ACT 4: Interlude 2 - Catatan Harian Beta 2 (Pertempuran Melawan Master)
189 ACT 4: EPILOG
190 ACT 5 - A HUMAN WHO FIND NEW POWER
191 ACT 5: Bab 1 - Sedikit Kehidupan Tenang
192 ACT 5: Bab 2 - Ke kota Li Tian!
193 ACT 5:Bab 3 - Adventurer Guild Li Tian!!
194 ACT 5: Bab 4 - Misi Pertama
195 ACT 5: Bab 5 - Jimat
196 ACT 5: Bab 6 - Semua Sesuai Rencana.
197 ACT 5: Bab 7 - Putri yang Aneh
198 ACT 5: Bab 8 - Rahasia
199 ACT 5: Bab 9 - Rumah Keluarga Li
200 ACT 5: Bab 10 - Rumah Keluarga Li 2
201 ACT 5: Bab 11 - Pembicaraan
202 ACT 5: Bab 12 - Aneh?
203 ACT 5: Bab 13 - Pertemuan
204 ACT 5: Bab 14 - Pertarungan Kecil
205 ACT 5: Bab 15 - Syarat
206 ACT 4: Bab 16 - Menjadi Murid!
207 ACT 5: Bab 17 - Latihan dan Dunia Roh
208 ACT 5: Bab 18 - Anak Aneh di Dunia Roh!
209 ACT 5: Bab 19 - Sedikit Rahasia Dunia
210 ACT 5: Bab 20 - Energi Kehidupan
211 ACT 5: Bab 21 - Pertarungan di Tempat Lain
212 ACT 5: Bab 22 - Pertarungan dengan Ras Demon!
213 ACT 5: Bab 23 - Penentuan dan Bayangan Hitam
214 ACT 5: Bab 24 - Sedikit Tanda Bahaya
215 ACT 5: Bab 25 - Menjadi Penonton
216 ACT 5: Bab 26 - Kembalinya Shinigami!
217 ACT 5: Bab 27 - Bersandiwara
218 ACT 5: Bab 28 - Sedikit Berisik Disini
219 ACT 5: Bab 29 - Rossie
220 ACT5: Bab 30 - Orang Orang yang Merepotkan
221 ACT 5: Bab 31 - Rapat
222 ACT 5: Bab 32 - Rapat 2 dan Deja Vu
223 ACT 5: Bab 33 - Rencana Kecil.
224 ACT 5: Bab 34 - Party Adventurer Guild (1)
225 ACT 5: Bab 36 - Party Adventurer Guild (2)
226 ACT 5: Bab 37 - Tidak Ada Istirahat.
227 ACT 5: Bab 38 - Dain
228 ACT 5: Bab 39 - Fungsi Jimat
229 ACT 5: Bab 40 - Rencana Rahasia
230 ACT 5: Bab 41 - Penculikan
231 ACT 5: Bab 42 - Keadaan Penjara
232 ACT 5: Bab 43 - Persiapan
233 ACT 5: Bab 44 - Skill Aneh
234 ACT 5: Bab 45 - Pencarian
235 ACT 5: Bab 46 - Rencana Berangkat
236 ACT 5: Bab 47 - Ruangan Aneh
237 ACT 5: Bab 48 - Kebenaran...
238 ACT 5: Bab 49 - Sedikit cerita
239 ACT 5: Bab 50 - Sebelum Berpisah
240 ACT 5: EPILOG
241 ACT6: PAST FOR THE FUTURE - PROLOG
242 ACT 6: Bab 1 - Mimpi Atau Kenyataan?
243 ACT 6: Bab 2 - Memulai Perubahan
244 ACT 6: Bab 3 - Masa Lalu
245 ACT 6: Bab 4 - Semua Rencana
246 ACT 6: Bab 5 - Persiapan
247 ACT 6: Interlude 1 - Hanya Sebuah Gosip
248 ACT 6: Bab 6 - Sedikit Demi Sedikit
249 ACT 6: Bab 7 - Permulaan
250 ACT 6: Bab 8 - Pertempuran yang Dimulai
251 ACT 6: Bab 9 - Pertarungan(2)
252 ACT 6: Bab 10 - Sebelum bencana
253 ACT 6: Bab 11 - Game Mulai!
254 ACT 6: Bab 12 - Pertempuran di Eldergale (1)
255 ACT 6: Bab 13 - Pertempuran di Eldergale (2)
256 ACT 6: Bab 14 - Pertempuran di Eldergale (3)
257 ACT 6: Bab 15 - Sedikit Tekad
258 ACT 6: Bab 16 - Kilas Balik dan Penghancuran
259 ACT 6: Bab 17 - Di Sisi Lain
260 ACT 6: Bab 18 - Bola Salju dan Gempa Bagaikan Neraka
261 ACT 6: Bab 19 - Pertemuan pertama
262 ACT 6: Bab 20 - Kejutan Kecil dan Apostle Pertama
263 Act 6: Bab 21 - Sebagian Kecil
Episodes

Updated 263 Episodes

1
Prolog: Bab 1 - Keseharianku yang Tenang Berakhir Hari Ini.
2
Prolog: Bab 2 - Kekuatan Hati
3
Prolog: Bab 3 - Last Battle
4
Interlude 1 - Keinginan Semua Orang
5
ACT 1: A LITTLE CREATURE WHO LEARNS ABOUT ANOTHER WORLD
6
ACT 1: Bab 1 - Panduan Sebelum Masuk Dunia Lain!
7
ACT 1: Bab 2 - First "Status"
8
ACT 1: Bab 3 - Insiden Kecil yang Menyenangkan!
9
ACT 1: Bab 4 - Ras di Dunia Lain
10
ACT :1 Bab 5 - Sedikit Tentang Sihir
11
ACT 1: Bab 6 - Sensasi yang Pernah Aku Rasakan
12
ACT 1: Bab 7 - Pelatihan "Iblis" (1)
13
ACT 1: Bab 8 - Pelatihan "Iblis" (2)
14
ACT 1: Bab 9 - Menjadi Guru!
15
ACT 1: Bab 10 - Efek Cheat
16
ACT 1: Bab 11 - Kota Eldergale
17
ACT 1: Bab 12 - "Rumia Eldorbach"
18
ACT 1: Bab 13 - Pertanda Bencana
19
ACT 1: Bab 14 - Pengejaran
20
ACT 1: Bab 15 - Kebetulan?!
21
ACT 1: Bab 16 - Reinkarnator
22
ACT 1: Bab 17 - Sebuah Petunjuk
23
ACT 1: Bab 18 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (1)
24
ACT 1: Bab 19 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (2)
25
ACT 1: Bab 20 - Escape Plan
26
ACT 1: Bab 21 - Manager Tea Paradise
27
ACT 1: Bab 22 - Shinigami
28
ACT 1: Bab 23 - Di Tempat Itu
29
ACT 1: Bab 24 - Diskusi kecil
30
ACT 1: Bab 25 - Kecerobohan Suzu
31
ACT 1: Bab 26 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan
32
ACT 1: Bab 27 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan (2)
33
ACT 1: Bab 28 - Pembantaian
34
ACT 1: Interlude 1 - Syila's story
35
ACT 1: EPILOG
36
Pengumuman
37
ACT 2: A HUMAN WHO TRY TO FIGHT THE DESTINY Prolog
38
ACT 2: Bab 1 - Childe Royze
39
ACT 2: Bab 2 - Pembicaraan Dalam Acara Minum Teh
40
ACT 2: Interlude 1 - Masalah Edna
41
ACT 2: Bab 3 - Manusia di Dunia Lain
42
ACT 2: Bab 4 - Perpisahan dengan Soeye
43
ACT 2: Bab 5 - Tujuan Baru
44
ACT 2: Bab 6 - Masalah Masing Masing Orang
45
ACT 2: Bab 7 - Bors Larvest dan Sedikit tentang Sihir
46
ACT 2: Bab 8 - Mari belajar sihir!
47
ACT 2: Bab 9 - Tempat aneh
48
ACT 2: Bab 10 - Gua Penuh Harta
49
ACT 2: Bab 11 - Yang Benar Saja!
50
ACT 2:Bab 12 - Itu adalah Sebuah Kesalahan
51
ACT 2: Bab 13 - Let's Begin the Battle
52
ACT 2: Bab 14 - End Game?
53
ACT 2: Bab 15 - Persiapan Untuk Ultimate Skill
54
ACT 2: Bab 16 - Ultimate Skill
55
ACT 2: Bab 17 - Hasil Melawan Naga
56
ACT 2: Bab 18 - Racun yang Manis
57
ACT 2: Bab 19 - Janji di Masa Lalu
58
ACT 2: Interlude 2 - Masalah Suzu
59
ACT 2: Bab 20 - Sebuah Awal
60
ACT 2: Bab 21 - Latihan
61
ACT 2: Bab 22 - Apostle
62
ACT 2: Bab 23 - Sebuah Hari yang Damai
63
ACT 2: Bab 24 - Sampai di Kota Cerida
64
ACT 2: Bab 25 - Seal
65
ACT 2: Bab 26 - Naif
66
ACT 2: Bab 27 - Keinginan Kecil dan Aneh ku
67
ACT 2: Bab 28 - Masa Lalu
68
ACT 2: Bab 29 - I am the Sadistic!!!
69
ACT 2: Bab 30 - Investigasi
70
ACT 2: Bab 31 - Pengetahuan Adalah Kekuatan!!
71
ACT 2: Bab 32 - Guildmaster Kota Cerida!
72
ACT 2: Bab 33 - Sanctuary
73
ACT 2: Bab 34 - Guild yang Aneh?
74
ACT 2: Bab 35 - Adventurer Guild Kota Furyuun
75
ACT 2: Bab 36 - Sebelum Kekacauan Terjadi
76
ACT 2: Bab 37 - Sedikit Kebenaran Dalam Dungeon
77
ACT 2: Bab 38 - Kekacauan!
78
ACT 2: Bab 39 - King of Hell Bee
79
ACT 2: Bab 40 - Malam Hari di Furyuun
80
ACT 2: Bab 41 - Hasil Mengelilingi Dungeon!!
81
ACT 2: Bab 42 - Penginapan
82
ACT 2: Bab 43 - Akademi
83
ACT 2: Bab 44 - Sedikit Persiapan
84
ACT 2: Bab 45 - Pertunjukan Kecil di Akademi
85
ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
86
ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
87
ACT 2: Bab 47 - Ren vs Suzu
88
ACT 2: Bab 48 - Reuni Kakak Beradik
89
ACT 2: Bab 49 - Dewa Dewi Dunia Lain
90
ACT 2: Bab 50 - Status Suzu
91
ACT 2: Bab 51 - Dungeon Rank-B
92
ACT 2: Bab 52 - Lilin Yang Mulai Redup
93
ACT 2: Bab 53 - Keputusasaan
94
ACT 2: Interlude 3 - Di Kota Furyuun
95
ACT 2: Bab 54 - Sebelum Semua Berakhir
96
ACT 2: Bab 55 - Kenyataan
97
ACT 2: Bab 56 - Pertemuan Terakhir
98
ACT 2: EPILOG
99
PENGUMUMAN ENDING ACT 2
100
ACT 3: A HUMAN WHO START THE ADVENTURE (PROLOG)
101
ACT 3: Bab 1 - Perjalanan Kecil
102
ACT 3: Bab 2 - Keadaan di Furyuun
103
ACT 3: Bab 3 - Lari!
104
ACT 3: Bab 4 - Penculikan yang Gagal
105
ACT 3: Bab 5 - Koneksi
106
ACT 3: Bab 6 - Sebelum Bertemu
107
ACT 3: Bab 7 - Momen yang Harus Dijaga
108
ACT 3: Bab 8 - Reuni dan Rencana
109
ACT 3: Bab 9 - Rencana
110
ACT 3: Bab 10 - Bermain di Pasar Gelap!
111
ACT 3: Bab 11 - Jackpot!
112
ACT 3: Bab 12 - Percakapan
113
ACT 3: Bab 13 - Anak yang Merepotkan
114
ACT 3: Bab 14 - Pembicaraan di Guild
115
ACT 3: Bab 15 - Misi Mustahil
116
ACT 3: Bab 16 - Pancingan
117
ACT 3: Bab 17 - Semua Rencana!
118
ACT 3: Bab 18 - Kebenaran yang Diselip Kebohongan
119
ACT 3: Bab 19 - Selamat Malam!
120
ACT 3: Bab 20 - Seed
121
ACT 3: Bab 21 - Kematian?
122
ACT 3: Bab 22 - Kebangkitan dan Mimpi Buruk
123
ACT 3: Bab 23 - Keributan di Pagi Hari
124
ACT 3: Bab 24 - Sebelum Melanjutkan Perjalanan
125
ACT 3: Interlude 1 - Diary dan Keberangkatan
126
ACT 3: Bab 27 - Di Tengah Perjalanan
127
ACT 3: Bab 28 - Pertemuan
128
ACT 3: Bab 29 - Balas Dendam dan Keputusasaan
129
ACT 3: Bab 30 - Efek Skill
130
ACT 3: Bab 31 - Diary dan Gadis Aneh
131
ACT 3: Bab 32 - Seorang Putri
132
ACT 3: Bab 33 - Beberapa Cerita
133
ACT 3: Bab 34 - Ibukota
134
ACT 3: Bab 35 - Pergi ke Gereja!
135
ACT 3: Bab 36 - Awal Kekacauan
136
ACT 3: Bab 37 - Rencana kecil
137
ACT 3: Bab 38 - Kekacauan?
138
ACT 3: Bab 39 - Pertemuan
139
ACT 3: Bab 40 - Seven Knights
140
ACT 3: Bab 41 - Pertanda Sesuatu yang Buruk
141
ACT 3: Bab 42 - Liontin Biru
142
ACT 3: Bab 43 - Kei dan Ren
143
ACT 3: EPILOG
144
Pengumuman Akhir ACT 3 dan ilustrasi.
145
ACT 4: A HUMAN WHO RESTART THE ADVENTURE - PROLOG
146
ACT 4: Bab 1 - Bangun
147
ACT 4: Bab 2 - Kehidupan Tenang di Furyuun
148
ACT 4: Interlude 1 - Hari di Akademi
149
ACT 4: Bab 3 - Pertarungan Assasin
150
ACT 4: Bab 4 - Rematch
151
ACT 3: Bab 5 - Berangkat
152
ACT 3: Bab 6 - Kota Fuheng dan Orang Aneh
153
ACT 4: Bab 7 - Adventurer Guild dan Pembimbing
154
ACT 4: Bab 8 - Tidak Sengaja
155
ACT 4: Bab 9 - Salah Paham
156
ACT 4: Bab 10 - Pohon Dunia
157
ACT 4: Bab 11 - Sebelum Berburu
158
ACT 4: Bab 12 - Menyusup
159
ACT 4: Bab 13 - Pertemuan
160
ACT 4: Bab 14 - Pertempuran
161
ACT 4: Bab 15 - Mendekati Akhir
162
ACT 4: Bab 16 - Cerita Masa Lalu yang Terhubung ke Masa Depan
163
ACT 4: Bab 17 - Purify!
164
ACT 4: Bab 18 - Kembali ke Pohon Dunia!
165
ACT 4: Bab 19 - Sova
166
ACT 4: Bab 20 - Sedikit Cerita
167
ACT 4: Bab 21 - Ritual Aneh
168
ACT 4: Bab 22 - Sore Hari yang Indah.
169
ACT 4: Bab 23 - Bangun
170
ACT 4: Bab 24 - Alpha
171
ACT 4: Bab 25 - Arti dari Memberi Sebuah Nama
172
Ilustrasi...
173
ACT 3: Bab 27 - Semua, Bangun!!
174
ACT 4: Bab 28 - Bingung
175
ACT 4: Bab 29 - Percakapan
176
ACT 4:Bab 30 - Serangan di Malam Hari
177
ACT 4:Bab 31 - Berangkat
178
ACT 4: Interlude 1 - Catatan Harian Beta 1 (Masa Lalu)
179
ACT 4: Bab 32 - Perjalanan....
180
ACT 4: Bab 33 - Berburu
181
ACT 4: Bab 34 - Kemampuan
182
ACT 4: Bab 35 - Diculik?
183
ACT 4: Bab 36 - Ketemu!
184
ACT 4: Bab 37 - Pertemuan
185
ACT 4: Bab 38 - Info Tambahan.
186
ACT 4: Bab 39 - Kembali ke Kota Fuheng!
187
ACT 4: Bab 40 - Back to Adventurer Guild
188
ACT 4: Interlude 2 - Catatan Harian Beta 2 (Pertempuran Melawan Master)
189
ACT 4: EPILOG
190
ACT 5 - A HUMAN WHO FIND NEW POWER
191
ACT 5: Bab 1 - Sedikit Kehidupan Tenang
192
ACT 5: Bab 2 - Ke kota Li Tian!
193
ACT 5:Bab 3 - Adventurer Guild Li Tian!!
194
ACT 5: Bab 4 - Misi Pertama
195
ACT 5: Bab 5 - Jimat
196
ACT 5: Bab 6 - Semua Sesuai Rencana.
197
ACT 5: Bab 7 - Putri yang Aneh
198
ACT 5: Bab 8 - Rahasia
199
ACT 5: Bab 9 - Rumah Keluarga Li
200
ACT 5: Bab 10 - Rumah Keluarga Li 2
201
ACT 5: Bab 11 - Pembicaraan
202
ACT 5: Bab 12 - Aneh?
203
ACT 5: Bab 13 - Pertemuan
204
ACT 5: Bab 14 - Pertarungan Kecil
205
ACT 5: Bab 15 - Syarat
206
ACT 4: Bab 16 - Menjadi Murid!
207
ACT 5: Bab 17 - Latihan dan Dunia Roh
208
ACT 5: Bab 18 - Anak Aneh di Dunia Roh!
209
ACT 5: Bab 19 - Sedikit Rahasia Dunia
210
ACT 5: Bab 20 - Energi Kehidupan
211
ACT 5: Bab 21 - Pertarungan di Tempat Lain
212
ACT 5: Bab 22 - Pertarungan dengan Ras Demon!
213
ACT 5: Bab 23 - Penentuan dan Bayangan Hitam
214
ACT 5: Bab 24 - Sedikit Tanda Bahaya
215
ACT 5: Bab 25 - Menjadi Penonton
216
ACT 5: Bab 26 - Kembalinya Shinigami!
217
ACT 5: Bab 27 - Bersandiwara
218
ACT 5: Bab 28 - Sedikit Berisik Disini
219
ACT 5: Bab 29 - Rossie
220
ACT5: Bab 30 - Orang Orang yang Merepotkan
221
ACT 5: Bab 31 - Rapat
222
ACT 5: Bab 32 - Rapat 2 dan Deja Vu
223
ACT 5: Bab 33 - Rencana Kecil.
224
ACT 5: Bab 34 - Party Adventurer Guild (1)
225
ACT 5: Bab 36 - Party Adventurer Guild (2)
226
ACT 5: Bab 37 - Tidak Ada Istirahat.
227
ACT 5: Bab 38 - Dain
228
ACT 5: Bab 39 - Fungsi Jimat
229
ACT 5: Bab 40 - Rencana Rahasia
230
ACT 5: Bab 41 - Penculikan
231
ACT 5: Bab 42 - Keadaan Penjara
232
ACT 5: Bab 43 - Persiapan
233
ACT 5: Bab 44 - Skill Aneh
234
ACT 5: Bab 45 - Pencarian
235
ACT 5: Bab 46 - Rencana Berangkat
236
ACT 5: Bab 47 - Ruangan Aneh
237
ACT 5: Bab 48 - Kebenaran...
238
ACT 5: Bab 49 - Sedikit cerita
239
ACT 5: Bab 50 - Sebelum Berpisah
240
ACT 5: EPILOG
241
ACT6: PAST FOR THE FUTURE - PROLOG
242
ACT 6: Bab 1 - Mimpi Atau Kenyataan?
243
ACT 6: Bab 2 - Memulai Perubahan
244
ACT 6: Bab 3 - Masa Lalu
245
ACT 6: Bab 4 - Semua Rencana
246
ACT 6: Bab 5 - Persiapan
247
ACT 6: Interlude 1 - Hanya Sebuah Gosip
248
ACT 6: Bab 6 - Sedikit Demi Sedikit
249
ACT 6: Bab 7 - Permulaan
250
ACT 6: Bab 8 - Pertempuran yang Dimulai
251
ACT 6: Bab 9 - Pertarungan(2)
252
ACT 6: Bab 10 - Sebelum bencana
253
ACT 6: Bab 11 - Game Mulai!
254
ACT 6: Bab 12 - Pertempuran di Eldergale (1)
255
ACT 6: Bab 13 - Pertempuran di Eldergale (2)
256
ACT 6: Bab 14 - Pertempuran di Eldergale (3)
257
ACT 6: Bab 15 - Sedikit Tekad
258
ACT 6: Bab 16 - Kilas Balik dan Penghancuran
259
ACT 6: Bab 17 - Di Sisi Lain
260
ACT 6: Bab 18 - Bola Salju dan Gempa Bagaikan Neraka
261
ACT 6: Bab 19 - Pertemuan pertama
262
ACT 6: Bab 20 - Kejutan Kecil dan Apostle Pertama
263
Act 6: Bab 21 - Sebagian Kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!