***
"Jadi kak,. untuk apa kakak membuat batu batu itu?" Tanyaku. Dia tampak sibuk dengan batu berpita yang aneh.
"Ini adalah latihan mu selanjutnya!" dia tersenyum mengerikan.
***
Aku bangun cukup pagi, bahkan lebih pagi daripada matahari disini. Kenapa? Alasannya karena kakakku!
Aku merasa, ini adalah sesuatu yang berat. Jadi tidak ada salahnya untuk melakukannya awal awal, bukan?
“Dasar kakak! Sampai membuatku melakukan ini semua, apa sih yang sebenarnya dia inginkan?” tanyaku pelan sambil berjalan menuju gunung tempat kakakku melempar beberapa batu unik itu.
“Dan juga, disini hawanya sangat dingin! Benar benar dingin! Aku sudah menduganya, bahkan aku sudah menggunakan pakaian hangat. Tapi tetap, ini sangat dingin." aku terus menggerutu.
"Seperti yang diharapkan dari trophosphere, lapisan atmosfer yang paling bawah. Semakin ke atas akan semakin dingin! Selain itu,” aku masih melanjutkan perjalanan. Nafasku mulai bertambah cepat.
“Udara di sini sangat tipis sial! Aku hampir tidak bisa bernafas tahu!”
Aku memaki diriku sendiri dengan keadaan itu. Aku terus berjalan, walaupun pelan, tapi ini sudah sangat menyiksa nafasku.
Tapi, dengan kecepatan segini, bisakah aku menemukan semua batu itu dengan cepat?
Masalanya adalah, sekali aku menarik nafas panjang, paru paruku akan menarik udara dingin, bisa bisa paru paruku robek karenanya. Sial!
***
Entah berapa kali aku mengatakan "sialan" pada hari ini, tapi ini benar benar menyiksaku. Matahari sudah terbit, tapi aku baru mendapatkan 6 buah batu berpita itu.
Seperti yang sudah ku bilang sebelumnya, ini bagaikan mencari jarum diantara tumpukan jerami! Hampir mustahil untuk dilakukan.
“Ahh! Kalau tidak cepat, 2 jam lagi bukanlah waktu yang lama!” aku berteriak panik.
Selain itu, ancaman yang diberikan oleh kak Ruly itu tidaklah main main.
Kalau aku tidak mendapatkan 1 batu saja, aku menambah hukuman 10 kali!
Apa dia ingin aku mati muda? Tidak! Aku baru saja mau memulai kehidupan ku dunia ini!
Membayangkan dunia luar yang penuh dengan kesenangan, mmbuatku menjadi lbih bersemangat untuk mencarinya.
Dunia yang berisi, labirin, atau yang bisa disebut dungeon, para petualang, serta legenda pedang suci seakan melambaikan tangan padaku. Aku tersenyum perlahan dalam anganku.
Kau tahu? Aku benar benar penggila game RPG dengan tema tidak terbatas seperti ini. Karena setidaknya membuatku bebas, dan membuatku menjadi orang lain, selain diriku sendiri.
Tapi, sebelum aku keluar ke masyarakat, aku harus menjadi lebih kuat!
Dan menjadi lebih kuat itu sulit, aku tau. Tapi jika itu bisa membuatku mlilndungi teman temanku dan pergi ke dunia luar, maka itu tidak seberapa!
Intinya aku berusaha memotivasi diri.
“Yosh! Aku harus semangat!” aku berteriak pada diriku sendiri, berniat untuk memberi semangat pada diriku sndiri.
Aku berlari, mencoba mencari di tempat yang memungkinkan dimana batu itu terjatuh.
Yahh, aku melihat kemana semua batu itu dilempar, jadi setidaknya aku bisa menghitungnya dan memperkecil daerah pencarianku menjadi 50 meter setiap batu yang jatuh.
Walau begitu tetap bukan hal yang mudah. Setelah mendapatkan lokasi, aku harus mencari dengan teliti di 50 m persegi itu, agar tidak ada yang terlewat.
UGHH!!
Aku terjatuh ketika berlari, aku mulai bisa merasakan paru paruku yang berdenyut seakan memberitahu bahwa dia tidak sanggup untuk melanjutkan ini
Jantungku masih bedetak pada batas normal, tapi yang menjadi masalah adalah system pernafasanku.
Disini, oksigen sangat sedikit, dinginnya udara, itu saja sudah cukup untuk menyiksa paru paruku.
Benar. Aku sudah tidak bisa bergerak lagi.
Bagian dalam paru paruku mungkin sobek, aku bisa mengetahuinya dari nafasku yang mulai lebih lembab serta lebih berat. Selain itu, sensasi sakit ini bukanlah asma biasa.
Jika kalian tidak mempercayaiku, maka kalian bisa coba untuk pergi ke gunung atau dataran tinggi dengan minimal tinggi 2500 mdpl, dan bangunlah sebelum jam 6.
Saat itu tariklah nafas dalam dalam 3 sampai 5 kali. Dan kalian akan tersiksa. Aku mnganjurkannya bagi kalian yang tidak percaya.
“Tak berguna! Aku harus menggunakan Magic Light, [Heal]!" aku mulai melancarkan sihirku.
Aku sudah berusaha untuk tidak menggunakan sihir di latihan ini, tapi sepertinya itu hal yang mustahil.
***
“Haha! Kau hanya bisa mengumpulkan 8? Berarti, sisanya 2, dan 2 kali 10 sama dengan 20 kau tahu!” kenapa kau ini?” kakak sadistic ini memang kejam.
“Aku hampir mati, kau tahu?” aku duduk, mengubah mimik wajahku menjadi menyedihkan.
Bukannya aku sengaja, tapi ini memang yang paling menggambarkan perasaanku saat ini.
Lagipula, aku jarang menggunakan skill [Poker Face] jika tidak terlalu dibutuhkan. Dan saat ini bukanlah keadaan seperti itu.
“Jika dihitung dengan sekarang, sudah 3 kali dalam 2 hari kau hampir membunuhku.” Kataku kesal. Kini berdiri dengan menyilangkan tanganku.
Aku tidak membuat buat. Jika aku tidak memiliki Magic Light dan tidak bisa menggunakan [Heal] aku bisa sekarat disana sampai akhirnya ada orang yang datang dan mau menolongku.
“Ahh, itu merupakan salah satu ujian untukmu, kalau kau tidak bisa mengikuti itu, maka kau tidak bisa lulus menjadi swordman terhebat!” dia mengatakan itu dengan penuh semangat.
Tentu, tak melupakan wajah sadisnya.
“Baklah kak, selanjutnya, kita melakukan hal hal seperti kemarin, kan?” aku mulai menanggapi dengan malas. Benar benar capek untuk berdebat.
“Ya! Sampai nanti kamu bisa mengendalikan nafasmu, kita akan terus melakukan ini. Ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan fisikmu, jadi semangatlah. Tidak ada yang sia sia.” Katanya.
Kini, dia bisa berbicara dengan sangat bijak, tidak seperti dia yang biasanya! Aku sedikit tercengang, kuakui.
“Ya ya! Aku mengerti.”
Dan begitulah, aku menjadi murid pelatihan, kata yang kugunakan kurang tepat.
Penyiksaan dari kakakku sendiri. Tapi apa yang dia katakan itu benar.
Aku memang merasakan sakit setiap hari, bahkan serasa tidak bisa bergerak ke atas kasur setiap sepulangnya dari latihan.
Tapi aku merasa sekarang aku menjadi lebih baik, dalam hal menahan nafas, ataupun fisik, serta mengatur nafas agar tidak merobek paru paruku lagi.
Sekarang hal seperti tempat dingin, atau oksigen yang rendah tidak terlalu menggangguku, berbeda dengan waktu pertama kali aku latihan.
Mungkin mekanisme nya sama dengan meningkatkan Fehl, tubuh akan dengan sendirinya beradaptasi dengan kondisi ekstrem yang didapat, dan menyesuaikan dengan keadaan alamnya supaya dapat bertahan.
Itulah insting bertahan hidup makhluk hidup.
Dan selama 6 bulan disiksa kakaku, aku merasa telah mendapat banyak sekali skill, yang aku sangat malas untuk mengceknya, tapi aku akan mengeceknya nanti jika pelatihan ini sudah berakhir.
Tapi, kini kakakku menjadi orang yang paling dekat denganku. Paling tidak, aku ingin menceritakan kebenarannya dengannya.
Dan dalam 6 bulan ini ada banyak sekali yang berubah. Aku sudah mampu bergerak dengan tenang di dalam air selama 6 menit.
Bahkan aku juga melalui semua hukuman dengan mudah!
Ini menjadi latihan yang menyenangkan sebenarnya.
Dan tentu saja, sekarang, aku masih berada pada level 1.
Mungkin karena aku sudah meminta pada Zadkiel untuk menghambat pertumbuhan levelku. Atau kemungkinan lain, aku tidak pernah membunuh monster satupun disini.
Disini sangat tenang. Dan berbeda dengan kakakku yang kini sudah mncapai level 23.
“Yosh! Kau sudah bisa menguasainya secepat ini, ya? Sudah kuduga, tapi tak kusangka secepat ini. Kau memang luar biasa!” kata kak Ruly, setelah aku selesai melakukan squat jump 75 kali dengan mudah.
“Ah, tidak juga, ini semua karena kakak yang mengajariku, bukan? Tanyaku sambil duduk disebuah batu, menghadapnya.
Yahh, walau bilang begitu, aku memiliki kemampuan kali 3 lebih cepat lho!
Dengan kata lain, aku yang berlatih selama 6 bulan, sama dengan yang berlatih selama 1 setengah tahun!
“Aku sudah menyiapkan beberapa alat ajaib. Setelah ini, selama 6 bulan selanjutnya, kau harus mempelajari ilmu beladiri tangan kosong lebih dahulu, sebelum bisa menggunakan pedang."
"Ilmu pedang bagus, tapi lebih baik kamu mempelajari ilmu tangan kosong. Kita tidak tahu kapan dan dimana kita tidak memilii senjata.” Jelasnya panjang lebar.
“Ah, kak. Aku sudah lama ingin bertanya pada kakak." aku sedikit menyelanya.
"Mengapa kakak bersikeras untuk membuat aku menjadi seorang petarung yang kuat?” tanyaku.
Yahh, aku memang ingin mengetahuinya karena mungkin ini ada hubungannya dengan masalah yang selama ini ditutupinya.
Bagaimana aku bisa tahu? Beberapa bulan lalu, aku merasa ada yang ganjil di senyumnya, dan sedikit memperhatikan caranya tersenyum.
Tapi tiba tiba aku mendapat sebuah skill aneh, [Obsever (Mimic)].
Aku mengerti maksudnya, observer, berarti pengamat, dan mimic, artinya mimik wajah. Dan aku mengalokasikan point skill ku ke sana.
Dan dengan mudah, aku bisa mengartikan wajah kakak, bahkan jika itu disembunyikan.
Rasanya, seperti menjadi seorang psikolog, tapi dengan cara cheat seperti ini.
“A-apa maksudmu? Kan kamu adikkku. Jadi tidak masalah kan, jika aku ingin menidikmu menjadi lebih kuat?” tanyanya.
“Yahh, tidak salah, yang salah adalah kakak yang menymbunykan sesuatu dariku. Kan kakak sendiri yang pernah bilang, aku itu jenius,” kataku sedikit menyombongkan diri dengan julukan yang diberikannya dulu.
“Apa kau yakin?”
“Tentu saja!”
Skill aqquired: [Seduce], [Interogate].
Heh? Apa ini? Aku mengerti dengan skill [Interogate] ini, tapi apa maksudnya skill [Seduce]? Aku tidak merayu kau tahu?
Ahh administrator sialan! Tapi baiklah, siapa tahu akan berguna suatu hari nanti.
“Baiklah jika kau memaksa,” ini dia! aku sudah menunggunya!
“Karena kau itu miirip denganku, kau tahu?”
“Hah??!” aku benar benar tidak paham. Keadaan menjadi hening, suasana berubah menjadi tidak mengenakkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Darkside
Kau tak tahu, anak muda. Siapa tahu skill ini nanti akan menyelamatkan mu....
2022-06-30
0
Darkside
Kek dosis obat, bedanya ini 3 kali 2 hari :v
2022-06-30
0
Haruki Yuuka
jir salah baca 🗿
2022-04-11
0