"Aku bisa kok membuatmu kembali jika sulit bagimu meninggalkan mereka." dia menutup mata pelan?
“Heh? Kembali? Tidak tidak. Tidak ada lagi yang mampu kupelajari disana."
Zadkiel mengangguk, tapi segera sadar.
"Uwahh! Cepat sekali kau berpikir seperti itu! Aku tidak menyangka kau akan dengan cepat memilihnya!" dia berteriak.
"Padahal aku pikir kau akan bimbang untuk memilihnya, lho!" lanjutnya. Sampai kemudian aku memikirkan sesuatu. Itu nampak jelas ke wajahku.
“Kenapa? Ada masalah?”
“Kau adalah Zadkiel, malaikat yang akan mengabulkan permintaan bukan?"
"Jadi aku mohon, kabulkanlah permintaan kecil dari teman temanku di dunia sebelumnya. Dan paling tidak, buat mereka tetap, dan selalu tertawa walau aku sudah meninggal.” Kataku menundukkan kepala.
Memang, aku tersenyum mengingat hal yang kami semua lalui bersama.
“Baiklah! Jadi, bisa kuanggap kau menyetujui untuk berreinkarnasi, bukan? Kalau begitu, mari kita atur kemampuanmu disana nantinya.” Katanya sambil menyentuh sesuatu.
“Lagi pula, keinginan teman temanmu hanya bisa terus bersamamu, bodoh!” dia bergumam pelan.
“He? Apa maksudmu?!”
Dan tiba tiba kami berubah ke sebuah tempat seperti sebuah peralatan masa depan, yang didepannya terdapat sebuah layar.
Terlihat seperti layar status sebuah game online menurutku. Dia sedikit mengutak atiknya.
“Heh?” tanyaku pelan.
“Ayo! Kita akan membuat karaktermu!” heh apa?! Karakter?
Aku memang pernah bermain sebuah game RPG mirip seperti ini, dengan kata lain ini tidak bisa diubah.
“Baiklah, pertama tama gender apa yang kamu inginkan?” tanyanya.
“Apa apaan itu?! Jelas laki laki!” teriakku.
Dia mengangguk, lalu menekan tombol selanjutnya.
“Selanjutnya, kamu ingin dilahirkan di ras mana? Setelah itu, bagaimana dengan kekuatanmu disana?"
"Aku bisa lo, membuat Fehl mu tidak terbatas. Selain itu, memiliki skill over power, dan bisa bersenang senang dengan keadaan dunia disana." dia mulai meracau.
"Oh ya! Fehl adalah “stamina” untuk sihirmu. Jadi, semakin banyak “Fehl” mu, semakin banyak dan besar sihir yang bisa kau gunakan.” Kata Zadkiel yang kini semakin bersemangat.
Saking bersemangatnya dia seperti sangat ingin membuatku menjadi karakter “pahlawan” atau mungkin “raja iblis”!
“Sebentar. Aku biasa mendengar ini. Apakah manusia juga memiliki “Fehl” ini? Kalau di plot film biasa, manusia adalah makhluk yang lemah karena tidak mampu menggunakan sihir."
"Kalau itu terjadi, apa gunanya aku pergi ke dunia itu jika tidak mampu menggunakan sihir!” jelasku mulai duduk disampingnya.
“Yahhh, kalau kau ingin menjadi penyihir hebat, aku menyarankan kau dilahirkan di ras elf." dia mengetikkan benda mirip bolpoin ke dahinya.
"Hanya saja untuk manusia, mereka memang bisa menggunakan sihir, tapi mereka biasanya tidak memiliki banyak Fehl. Jadi kemungkinanmu hanya bisa menggunakan mantra mantra kecil seperti support saja.
"Tapi aku yakin pasti kamu bisa menemukan cara menambah jumlah Fehl mu, bahkan tanpa kuberitahu sekarang.” Jawabnya sambil tersenyum pelan.
Aku kemudian menganggukkan kepala paham.
“Ohh, baiklah kalau begitu, masukkan aku ke ras Manusia saja." aku sedikit bersyukur bisa menjadi manusia di sana.
"Oh ya, tolong aturkan bagaimana caranya agar aku bisa dirawat oleh keluarga elf. Keluarga rata rata saja, yang terpenting ada beberapa buku atau benda yang bisa membuatku belajar sihir."
"Kalau aku berada di keluarga manusia normal, hal itu sangat tidak mungkin, bukan?"
"Selain itu, jangan beritahu aku hal yang bisa diketahui dalam dunia itu. Itu seperti “spoiler” yang membuatnya tidak seru untuk memainkannya.” Pintaku.
“Yahh, benar! Akan menjadi tidak seru ya!" dia sepertinya paham?
"Baiklah kalau begitu, semuanya sudah bisa diatur sesuai keinginanmu. Dan kuingatkan saja, di sana terdapat beberapa orang dari duniamu, jadi jangan terkejut dengannya. Selain itu,” dia menarik nafas, dan menghadapku sambil memegang kedua bahuku.
“Kamu harus menepati janjimu.”
“Heh? Janji?”
“Ya. Kau pernah berkata bahwa akan melakukan beberapa hal di kehidupan selanjutnya. Jadi, jangan lupakan itu!” katanya.
“Oh ya! Aku memang pernah mengatakan hal semacam itu sebelumnya”. Aku mengangguk perlahan, padahal aku lupa apa yang aku katakan waktu itu. Haha entahlah!
“Lalu, ada system level. Apakah kamu mau mendapatkan skill level boost? Jika levelmu meningkat, efek statusmu meningkat dan memberimu skill baru."
"Status dapat ditingkatkan dengan menaikkan level, tapi latihan biasa juga dapat menaikkan status itu, lho!"
Dia menawarkan skill cheat, level boost.
“Hmm, aku akan kerepotan kalau memiliki level lebih cepat dari yang lain." ya! Itu merepotkan!
"Kalau bisa batasan level ku jadikan 3 kali lipat saja! Supaya aku tetap berada di level yang rendah."
"Selain itu, untuk skill khususku, berikan aku kemampuan 3 kali lebih cepat belajar. Aku tidak bisa membuang waktuku untuk belajar selamanya, bukan?” Jelasku.
Yah, aku memang sudah sedikit berpengalaman dengan hal seperti ini. Ini seperti game online yang sering aku mainkan.
Dimana aku mengatur karakterku sendiri. Hanya saja, disini kekuatanku bisa kuatur sendiri, tidak seperti di dalam game.
“Hanya itu skill khususmu yang kau inginkan?"
“Memang harus berapa?”
“Paling tidak 1 lagi saja. Bagaimana?” hmm aneh. Kenapa malah dia yang meminta skill tambahan untukku?
“Baiklah. Aku minta skill transmutasi bagaimana? Mungkin aku akan membuat sesuatu disana.” Kataku memandang tangan kananmu.
“Wahh! Pintar sekali kamu! Baiklah. Itu sudah cukup. Sebenarnya, kamu bisa mendapatkannya lebih sih."
“Baiklah. Terima kasih.”
“Oke! Tapi, point skill, yang mana bisa untuk “upgrade” skill mu tetap berdasarkan status, jadi lebih mudah." tambahnya.
"Tunggu. Skill Point'?" apa itu?
"Ah, kau pasti tahu, skill yang akan kamu miliki nanti, bukan? Pasti kau akan mendapatkannya." dia menekan sesuatu, lalu menunjukkan kolom yang terlihat tulisan seperti [Evaluator] dan lain lain.
"Nah. Skill ini juga memiliki sistem level. Jelas semakin tinggi levelnya semakin baik." lanjutnya.
Ahh, sepertinya aku paham. Aku akan mendapatkan poin, dan poin poin itu dapat dialokasikan untuk skill.
"Sepertinya kau sudah paham. Kalau begitu, status mana yang ingin kau buat untuk patokan Skill Points mu?" apa dia peramal? Dia bisa membaca pikiranku!
"A-Ah. Mungkin aku akan membuatnya berdasarkan nilai MP ku, mungkin?" aku menjawabnya setelah berpikir sesaat.
"Hmm, kau menggunakan MP ya? Bukan Fehl. Yah, itu tidak apa sebenarnya."
"Tapi, menurutku akan sulit jika patokan Skill Points mu berdasarkan MP, bukan? aku sudah bilang tadi bahwa Human pada dasarnya memiliki MP awal yang sedikit, bukan?" dia mengingatkanku.
"Tidak. Aku rasa akan nyaman dengan itu. karena kekuatan fisik aku yakin ada batasnya." aku yakin dengan itu! Dia tampak lelah, lalu hanya mengangguk.
"Kalau begitu baiklah! Selamat jalan! Aku akan selalu mengawasimu dan melihatmu. Tapi jangan lupa, ini hidupmu. Lebih tepatnya hidup keduamu. Jadi, bersenang senanglah!” Zadkiel melambai perlahan.
“Ya! Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk bisa membuat diriku lebih berarti!” aku membungkuk dengan penuh ketulusan.
Aku kembali berdiri tegak, memandang Zadkiel yang terus melambaikan tangan, hingga dia mulai tertutup cahaya terang, dan mulai memudar dari pandanganku.
Dan tiba tiba, semuanya kembali menjadi gelap setelah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Surya Alam Gultom
telalu lebai... /Facepalm/
2024-01-17
0
Frando Kanan
ini seperti msk Dunia lain tpi mirip seperti msk Dunia game....seperti SAO....tpi bedany....utk Main Character hidup ke dunia lain...
2022-08-18
0
DNK • SLOTH SINN
nexxttt
2022-01-09
0