Istri Wasiat Tuan Muda
Navia Litha Sarasvati, seorang mahasiswi tingkat pertama yang mencoba peruntungan dengan memasuki kampus favorit di ibukota, bekal beasiswa yang diterimanya setelah berjibaku dengan semua mata pelajaran selama tiga tahun menjadikannya percaya diri melangkahkan kakinya di kota metropolitan.
Aroma perkotaan yang sebenarnya tidak disukai Litha, penuh debu dan polusi kendaraan, belum lagi polusi suara yang memekakkan telinga di tengah-tengah padatnya hari, ditambah awan biru yang sudah tertutupi asap-asap limbah pabrik, sangat berbanding terbalik dengan asal kota kecil Litha dilahirkan dan di besarkan. Namun, bagaimanapun dia harus bertahan demi hidup yang lebih baik, demi keluarganya.
🍀 flashback on 🍀
"Kamu yakin Nak untuk kuliah di Ibukota?" tanya ibunya meyakinkan lagi ketika Litha meminta izin untuk berkuliah di Ibukota, menatap lekat Litha yang sebenarnya memohon untuk tidak pergi.
"Disini juga ada kampus yang bagus sesuai minatmu, Ibu bisa carikan jalan biayanya kalau alasanmu beasiswa kuliah di Ibukota," lanjut ibunya lagi meremas erat kedua tangan Litha di pangkuannya, ia tidak sanggup menatap mata putri keduanya, ada kobaran semangat disana, tidak tega ia harus memadamkannya.
"Ibu jangan khawatir, Litha akan baik- baik saja, ada paman Tino juga disana." Litha meyakinkan ibunya.
"Husss ... Pamanmu itu kerja di tempat yang sangat susah untuk ijin pribadi kecuali mendesak, menengok kakakmu saja harus merengek. Jangan terlalu berharap Paman akan siap sedia membantumu walaupun ia ingin," sahut Bibi Rima seraya membawa nampan camilan dan teh hangat untuk kudapan sore hari.
"Bibi tenang saja, justru dengan saya di sana, Paman tidak perlu sering ijin untuk menengok kakak, saya yang akan melakukannya, dan Paman tidak perlu mengkhawatirkan saya, saya akan cari kerja sambilan juga," ujar Litha tidak mau kalah.
"Tapi Nak, ibu takut ... " Suara Ibu menggantung, semakin diremasnya kedua tangan putrinya. Litha tersenyum, menatap lekat manik ibunya.
"Doakan Litha saja ya bu, agar Litha bisa merubah nasib kita sepeninggal ayah. Litha akan baik-baik saja, peristiwa yang sudah kejadian akan Litha ambil sebagai pelajaran agar tidak terulang, supaya ibu tidak menangis lagi, supaya Ibu akan tersenyum bahagia, ya Bu ... Litha mohon restunya biar Litha bisa besok berangkat dengan tenang untuk daftar ulang." Litha memohon dan memberinya ibunya pengertian dengan bersimpuh di depan kaki ibunya yang kaku.
🍀 flashback off 🍀
Di sinilah sekarang Litha berada, di depan kampus impiannya, impian banyak siswa untuk menjadi almamaternya. Dia menarik napas dalam-dalam tersenyum.
"Kamu juga Maba ya di jurusan ini?" Tiba-tiba ada yang nyeletuk di sampingnya.
"Eh iya, kamu juga ya? Kenalkan nama saya Litha, Navia Litha Sarasvati," sahut Litha ramah melihat gadis mungil nan cantik rambut sebahu yang mengenakan bando.
"Saya Ninda Kusuma, panggil saja Ninda," balas gadis itu.
Seiring waktu mereka menjadi sahabat sekaligus teman sekamar kost. Menjadi mahasiswa baru yang penuh antusias, bergaul dan penuh drama.
...***...
# Setelah dua semester terlewati #
"Tha, kayaknya Evan gak nyerah ngejar kamu terus lho," ujar Ninda ketika makan siang di kantin kampus.
"Hemmm, terus harus bagaimana? Aku gak ada perasaan sama sekali sama dia," sahut Litha sambil menyeruput es tehnya.
Ninda Kusuma, gadis cantik dan bertubuh mungil, anak bungsu dari tiga bersaudara, dan kedua abangnya menjadi anggota kepolisian. Dibesarkan di tengah keluarga yang hangat dengan penuh kasih sayang diantara kedua orangtua dan kakak lelakinya. Namun ternyata diam-diam ia menyimpan rahasia dari keluarganya.
"Hai Lith ... kamu senggang malam minggu pekan ini? Temani aku yuk ke klub." Evan tiba-tiba datang langsung merangkul pundak Litha. Terlihat Litha tidak nyaman dan perlahan melepas tangan Evan dari pundaknya.
"Maaf Van, sejak kapan aku punya waktu senggang di akhir pekan, kau tahu kan aku punya banyak pekerjaan paruh waktu." Litha menolak halus dengan sedikit memaksa senyuman di wajahnya, Ninda sudah mengalihkan pandangannya sambil mengaduk-aduk es jeruknya.
"Heh ... Kalau kau mau, aku bayar kau Lith, untuk menemaniku, bagaimana? Dua kali lipat dari bayaran part time mu malam ini." bujuk Evan.
"Kau pikir aku wanita bayaran apa, aku masih menahan diri karena kau sepupu Ninda," bathin Litha yang masih tersenyum.
"Terimakasih ajakannya Evan, lain kali saja ya."
Akhirnya Litha menyudahi dengan menepuk bahu Evan dua kali, dan langsung menarik tangan Ninda beranjak pergi.
"Lihat saja Litha, kau akan menjadi milikku," gumam Evan geram.
Evan Dellano Kusuma, mahasiswa satu tingkat dengan sepupunya, Ninda dan juga Litha. Berbeda dengan Ninda yang berasal dari keluarga sederhana, Evan merupakan anak tunggal dari perusahaan franchise kuliner kekinian yang selalu viral setiap mengeluarkan varian menu baru, sebab itulah Evan selalu ingin mendapatkan apa yang dimau dengan uang. Baginya tidak ada yang tidak mungkin jika memiliki uang dan ia memiliki wajah tampan, tubuh atletis, didukung materi yang berlimpah mudah saja ia bisa menggandeng perempuan manapun di universitas tempat belajarnya.
Evan sudah satu semester mengejar Litha yang berperawakan sedang dengan kulit terang. Tapi selalu hanya senyuman yang ia dapati, bukan kencan ataupun kepemilikan hati.
Berbeda dengan Litha, hidupnya tanpa ambisi kecuali lulus kuliah dengan baik, bekerja dengan baik dan mendapatkan penghasilan yang baik untuk Ibu dan kedua saudaranya perempuannya yang masih membutuhkan biaya. Ayahnya yang lebih dulu meninggalkan keluarga mereka memaksa Litha menjadi anak kuat karena di punggungnya terletak beban keluarganya meski keluarganya tidak pernah meminta. Ia hanya merasa bertanggungjawab karena dialah yang paling bisa diharapkan dari semua anggota keluarganya.
Selain menjadi mahasiswa, ia juga bekerja paruh waktu di restoran cepat saji. Ia berhasil meraih impian pendidikannya di kampus terfavorit di ibukota dengan penuh perjuangan, melawan kantuk dan lelah hanya untuk mendapatkan beasiswa.
Litha remaja sudah terbiasa membagi waktunya dengan belajar dan bekerja meski hanya sekedar membantu di warung bibinya, paling tidak dia merasa tidak numpang hidup begitu saja di keluarga pamannya, adik laki-laki ayahnya. Paman dan bibinya sendiri tidak keberatan mereka tinggal satu atap karena selain mereka tidak memiliki keturunan, mereka juga sudah menganggap semua keponakannya seperti anak sendiri.
Litha remaja benar-benar berusaha dan bekerja keras hingga akhirnya bisa menduduki kampus sekarang di tempat ia berada. Tidak ada waktunya untuk sekedar bermain atau bahkan mereguk kisah percintaan ala Cinta dan Rangga, di kepalanya hanya ada keberhasilan pendidikannya, kesembuhan kakaknya dan kaki ibunya juga sekolah adiknya.
Hingga suatu hari perjalanan hidup Litha terombang-ambing arus takdir. Dimulai ketika ia diminta tolong oleh bibinya untuk mengantarkan semur jengkol, masakan kesukaan suaminya ke tempat dimana pamannya bekerja. Hal ini biasa ia lakukan setelah pulang kampung dari kota kelahirannya. Tanpa ia sadari kunjungan ke tempat bekerja Paman Tino kali ini akan mempermainkan hati dan hidupnya.
- Bersambung -
'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-28
0
Devia Ratna
mampir
2022-12-28
0
Ifa
q udah mampir thor
2022-01-01
1