Tidak Ingin Serakah

"Sayang .... Ayolah .... Aku ingin menikmati makan siang hanya berdua saja," rengek Mona membujuk kekasihnya agar tidak membawa asisten Yan untuk makan siang bersama.

"Tapi aku terbiasa ada Abyan."

"Hhhhhhh..... Mulai sekarang biasakanlah dirimu denganku, jangan hanya Abyan saja."

Asisten Yan tersenyum sinis, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan selain hanya meminta ini itu," gumamnya dalam hati.

"Sudahlah, berhenti merengek, aku tidak suka mendengar rengekan. Hanya makan siang kan? Dimana?" Ray akhirnya menuruti kemauan Mona.

"Grey Savanna Restaurant."

"Pilihan cerdik, Nona," timpal Asisten Yan.

Mona mendengus dengan senyum sinis tanpa membalas dengan kata-kata.

"Aku hanya makan siang, paling lama satu jam aku sudah kembali," ucap Ray mengambil ponselnya di meja, ia masukkan ke saku jas dan beranjak meninggalkan ruangan.

Grey Savanna Restaurant merupakan cabang restoran kelas atas dari Prancis yang memberikan eksklusifitas bagi membernya, artinya hanya yang menjadi member saja yang dapat memesan meja. Member restoran tersebut bukan semata-mata orang yang beruang tapi juga orang yang prestisius di bidangnya.

Selain eksklusif, harga menunya juga fantastis. Biasanya yang diajak untuk menikmatinya adalah orang-orang yang memiliki hubungan spesial entah itu keluarga, bisnis atau asmara. Jangan ditanya bagaimana tempatnya, sudah pasti di desain mewah dan berada di lantai teratas gedung tertinggi di ibukota.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

"Maaf Litha, Nenek memanggilmu siang hari, benar tidak mengganggu kuliahmu?" tanya Nyonya Besar di halaman depan rumah utama.

"Tidak, Nek. Litha tidak kuliah hari ini, lagi malas saja, pengen mengembalikan mood dulu."

Litha tidak ingin kuliah karena masih ada sedikit rasa sakitnya di kampus. Dia butuh waktu sehari atau dua hari menata hatinya agar semua kembali normal.

"Kalau begitu, Nenek akan memperbaiki mood mu. Kau cukup mengikuti Nenek saja."

"Wah kemana, Nek?"

"Apa yang paling cepat untuk merubah suasana hati? Tentu saja dengan makanan. Ayo kita pergi sekarang, Nenek sudah memesan tempat."

Nyonya Besar sengaja mengajak Litha makan siang di luar untuk menghiburnya, ia ingin melihat keceriaan Litha kembali. Benar saja, mendengar memperbaiki mood dengan makanan, wajah Litha sangat antusias.

Disinilah mereka berdua berada. Restoran yang sangat mewah, yang Litha hanya lihat di film-film hollywood. Litha memperhatikan sekeliling, seketika dia merasa rendah diri dengan melihat pakaian yang dikenakan para pelayan yang jauh lebih bagus baik dari segi bahan serta modelnya.

Litha semakin terperangah melihat kilau kristal peranti makannya, taplak mejanya terasa sangat lembut di kulit tangan Litha dan diatasnya ada sebuket bunga segar yang wangi.

"Nek, tempat apa ini?" tanya Litha bingung melihat sekeliling dinding kaca restoran yang menyajikan pemandangan ibukota dari ketinggian pencakar langit.

"Kau suka tempat ini?" Nyonya Besar malah balik bertanya.

"Suka, tapi Litha tidak begitu nyaman, rasanya tidak cocok Litha disini, Nek, lihat saja baju pelayannya lebih bagus dari bajuku hehehehe..."

"Duduklah " titah Nyonya Besar kemudian memberi isyarat kepada salah satu pelayan agar membawa menu.

Demi apa yang dilihat Litha saat para pelayan menyajikan daftar menu-menu mewah. Jelas, semuanya tidak pernah Litha makan sebelumnya, bahkan namanya pun Litha tidak tahu.

"Makanlah semaumu," ujar Nyonya Besar tersenyum. Litha merasa canggung.

"Kau temani ngobrol Nenek disini, sambil makan apapun yang kau mau, setelahnya kau bisa langsung pulang."

"Benarkah?" Mata Litha mengerjap takjub, bayangkan saja satu menu dengan harga fantastis membuat tabungan Litha menjerit, apalagi semaunya dia.

"All can you eat. Psssttttt.... ini salah satu fasilitas khusus langsung dariku." Nyonya Besar menaruh telunjuknya di bibirnya dan melirik ke kanan dan kiri.

"Whaaaaa...... Nenek..... Aku sungguh ... sungguh beruntung mengenal Nenek."

"Oh ya?"

"Nenek memperlakukanku dengan baik sekali, sampai-sampai aku merasa cucu kandung Nenek iri padaku hahahahahaha...." Di akhir kalimat ia mengecilkan suaranya seakan takut kedengaran orang yamg dimaksud.

"Heheheh.... apa kau mau menjadi cucuku?"

"Litha sudah merasa menjadi cucu Nenek kok, perhatian dan kasih sayang Nenek ke Litha sangat luar biasa."

Bagi sebagian orang mungkin ucapan Litha seperti menjilat, tapi itulah yang Litha tulus rasakan. Bagaimana peran Nyonya Besar Pradipta membantu hidupnya belakangan ini, bahkan rasa perlindungan yang ia rasakan hilang sejak ayahnya meninggal, ia bisa dapatkan di sosok yang duduk di hadapannya.

"Mau kuberi nama Pradipta di belakang namamu?" Nyonya Besar berkata dengan ringannya, namun membuat Litha terhenyak, hatinya bergemuruh, ia sama sekali tidak menyangka dan membayangkannya sama sekali.

"Litha tahu di mana tempat Litha sesungguhnya Nek, Keluarga Pradipta bukan tempat Litha," pelan Litha berucap, ada getar samar disana.

Nyonya Besar tersenyum, lalu ia berkata "Itu adalah fasilitas khusus langsung dariku yang paling istimewa."

Litha terkejut, membelalakkan matanya tidak percaya. Nyonya Besar terkekeh kecil melihat reaksi Litha.

"Nenek .... Litha sudah sangat-sangat bersyukur dengan apa yang Nenek berikan ke Litha selama ini --"

"Hehehehe.... Cukup, apa kau berusaha menjilatku Litha hehehehe...." Nyonya Besar memotong ucapan Litha.

Litha menggeleng cepat, ada yang salah sepertinya.

"Tidak ... aku bercanda menganggapmu menjilatku, tapi aku benar-benar serius sebelumnya." Cepat-cepat Nyonya Besar mengklarifikasi ucapannya, khawatir Litha salah paham. Litha terdiam sejenak.

"Eng -- eng -- Nenek apakah Litha tidak sopan kalau menolaknya?" berhati-hati sekali Litha mengutarakannya.

Alis mata Nyonya Besar mengkerut ke tengah, 'kenapa?' begitu pertanyaan yang tersirat.

"Litha tidak ingin serakah Nek. Litha sudah merasa lebih dari cukup dengan apa yang selama ini Nenek berikan."

"Kau yakin?"

Litha mengangguk yakin.

"Kalau begitu ganti penolakanmu dengan makan sepuasnya disini. Apapun dan sebanyak berapapun yang bisa dihabiskan sampai kau bersendawa disini."

"Nenek, akan memalukan kalau bersendawa di tempat ini, kalau di warteg sih gak masalah."

"Hahahahaha.... akhirnya kau mengerti manner juga. Ternyata ajaran Pak Is berhasil hahahaha...."

Nyonya Besar tergelak menarik perhatian. Litha tersenyum malu. Sejak ia diumpat Rayyendra tidak tahu manner, besoknya Nyonya Besar langsung menginstruksikan Pak Is mengajari segala tata cara pergaulan kelas atas, dari cara makan, berjalan, berkomunikasi sampai berdansa.

"Nenek, tahu tidak Pak Is sangat galak padaku saat mengajarkannya, terutama cara berdansa, kakiku terus menerus diinjak Pak Is." Litha seperti mengadu ke neneknya sendiri, suasana mencair hangat.

Lagi-lagi Nyonya Besar tergelak, kali ini gelakkannya lebih keras dari sebelumnya, kontan saja semua orang memperhatikan mereka berdua. Siapa yang tidak mengenal Macan Betina Pradipta yang tegas, kini bahkan terbahak di depan seorang gadis muda.

"Makanya supaya pengajaran Iskhak tidak sia-sia, kau harus memperlihatkannya padaku di tempat umum seperti ini. Biar aku yang menilai apa dia berhasil mengajarimu, kalau tidak tentu dia yang akan mendapatkan hukuman." Nyonya Besar menahan tawanya karena sadar diperhatikan seisi ruangan.

Litha mengangguk dan berkata, "Lihat saja, ini saatnya akau membalas dendam ke Pak Is, biar dia yang mendapatkan hukuman."

"Hahahahahahahahahaha....." tawa panjang Nyonya Besar tidak tertahan lagi.

Litha begitu senang menikmati semua menu yang ada di daftar menu, semuanya ia minta satu-satu untuk dicoba, 'kapan lagi' bathinnya untuk bisa makan di tempat prestisius seperti ini, gratis pula karena semua Nyonya Besar yang membayarnya. Ia tidak sabar segera pulang dan menceritakannya semua ke Ninda. Litha senang sekali melihat matanya membulat kalau mendengar cerita tentang Keluarga Pradipta.

"Lihat!!! Kau bilang tidak ingin serakah tapi begitu rakusnya dirimu, gadis muda hahahahaha...."

"Oh, Nenek.... kapan lagi bisa menikmatinya kalau bukan hari ini. Litha hanya memanfaatkan keberuntungan dengan sebaik-baiknya hahahahaha....."

Sepanjang makan siang mereka diiringi keseruan dan tawa lepas, mengundang iri bagi beberapa orang. Sampai akhirnya Litha menyuapkan sendok terakhir dimulutnya, di lap mulutnya menggunakan serbet lalu ditahannya sejenak serbet itu di mulut.

Haaaggghhh....

Litha sekuat tenaga menahan sendawa di kerongkongannya. Mukanya merah padam, sangat malu, walaupun nyaris tidak ada suara sendawa terdengar, tapi Nyonya Besar terkejut.

"Lithaaaaa ...."

"Nenek ...." wajah Litha pucat. 'Mati aku...'

"Sepertinya aku harus menghukum Iskhak pulang nanti," seloroh Nyonya Besar.

"Ma-- maaf Nyonya ... Ini Litha yang salah, kenapa Pak Is yang dihukum?"

"Kan sudah kubilang kalau kau tidak berhasil menunjukkan mannermu, maka gurumu yang akan kena hukuman?"

"Jangan Nek! Jangan pecat Pak Is, Litha akan tanggungjawab kesalahan Litha." Mohon Litha menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Kadang kepolosanmu itu sangat menggemaskan hahahaha.... mana mungkin juga aku memecat Iskhak," bathin Nyonya Besar merasa lucu.

Nyonya Besar mengangkat tangannya, seorang pelayan mendekat.

"Tolong untuk satu porsi Foie Grass dibawa pulang, tambahkan juga seporsi Escargot."

"Baik Nyonya."

Setelah pelayan meninggalkan meja, Litha kembali memohon, "Nenek ... Litha mohon jangan hukum Pak Is ...."

"Lho, katanya kamu ingin membalas dendam karena Iskhak sudah membuatmu susah?"

"Tidak, Nek, Pak Is begitu karena Litha yang bebal, diberitahu berkali-kali gak nyambung."

"Litha mohon Nek ...." Litha terus meracau memohon maaf untuk Pak Is.

Nyonya Besar kembali tertawa "Ya Tuhan... gadis ini begitu polos dan menyenangkan untuk digoda. Andai saja kau itu cucuku."

Tiba-tiba...

"Nenek ..." suara berat namun hangat menyapa Nyonya Besar.

"Ray ...," sahut Nyonya Besar. Litha yang berada dihadapannya spontan berbalik. Dilihatnya Tuan Muda Congkak dengan seorang wanita cantik menggandeng lengannya. Para pemilik mata yang dilihatnya pun juga menatap heran Litha. Pandangan mereka semua bertemu. Ada banyak pertanyaan terbersit kemudian.

Apa?

Siapa?

Kenapa?

- Bersambung -

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Nb : Terimakasih dukungannya sudah membaca sampai episode ini. Semoga menghibur....

Terpopuler

Comments

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

litha gadis yg lucu bgi nenek dayyu

2021-11-10

2

Aulia Ashinta

Aulia Ashinta

masukan dkit ya thor, gpp ya
klu bs prckpanny agak di banyakin biar mkin asyik alur crtany 😁😁 mf ya thor

2021-11-03

1

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

nenekku pahlawan ku

2021-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2 Semur Jengkol
3 Amarah Sang Cucu
4 Berpura-pura Pingsan
5 Tanggungjawab Litha
6 Cukup Dengan Menemaniku Disini
7 Kerinduan Nyonya Besar
8 Harusnya Kau Berterimakasih
9 Keluarga Pradipta
10 Tuan Muda Congkak
11 Mengedepankan Logika
12 Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13 Sandaran Hati
14 Biarkan Berjalan di atas Relnya
15 Tidak Ingin Serakah
16 Nikmati Makananmu
17 Kehaluan Ninda
18 Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19 Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20 Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21 Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22 Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23 Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24 Hutang Budi
25 Adu Strategi
26 Bubur Polos Hangat
27 Anak Baik
28 Aku Mencintainya
29 Pernyataan Cinta
30 Memori tentang Tisha
31 Manusia atau Alien?
32 Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33 Kalah Telak
34 Visualisasi Tokoh
35 Janji Firza
36 Makan Malam
37 Surat Wasiat
38 You Are My Sunshine
39 Bathin yang Bergejolak
40 Kesempatan Terakhir
41 Ini pernikahan atau Bisnis?
42 Perjanjian Bersyarat
43 Restu Ibu
44 Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45 Nyonya Muda
46 Ibu, Aku Takut ...
47 Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48 Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49 Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50 Walk in Closet
51 Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52 Janji yang Tidak Ditepati
53 Tahu Diri
54 Berjuang Sampai Akhir
55 Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56 Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57 Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58 Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59 Berteman dengan Coklat
60 Tamu Tak Diundang
61 Tindakan Firza
62 Risau (Rayyendra)
63 Risau (Litha)
64 Perintah Terakhir Nyonya Besar
65 Hancur
66 Tunggulah 3 Bulan Lagi
67 Tidak Terpancing
68 Tom and Jerry
69 Kecewa
70 Sensitif
71 Unicorn tanpa tanduk
72 Separuh Jiwa Telah Pergi
73 Pembelaan Bibi Rima
74 Pertengkaran Dua Pradipta
75 Cinta dalam Hidupnya
76 Pejuang Cinta (Part 1)
77 Pejuang Cinta (Part 2)
78 Pejuang Cinta (Part 3)
79 Panggilan Khusus
80 Aku Merelakannya
81 Misteri Ibu dan Bibi Rima
82 Sparing dengan Tawon
83 Terngiang-ngiang
84 Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85 Lembar Kehidupan Litha
86 Perang (Part 1)
87 Perang (Part 2)
88 Perang (Part 3)
89 Perang (Part 4)
90 Sang Pemenang
91 Intermezzo (1)
92 Masa Lalu (Part 1)
93 Masa Lalu (Part 2)
94 Masa Lalu (Part 3)
95 Masa Lalu (Part 4)
96 Masa Lalu (Part 5)
97 Serasa Dunia Milik Berdua
98 Tempat Berkesan
99 Membantumu Lebih Tenang
100 Pulang
101 Sesal
102 Voldemort
103 Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104 Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105 Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106 Mengendalikan Ego
107 Kehancuran Tisha (Part 1)
108 Kehancuran Tisha (Part 2)
109 Tuas Pengaman
110 Alarm
111 CRF : Hangatnya Pagi
112 CRF : Titah Tertinggi
113 CRF : Menarik Perhatian
114 CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115 CRF : Run
116 CRF : Prasangka Evan
117 CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118 Cemburu
119 Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120 Titik Rapuh
121 Kau yang Bayar
122 Duo Matre
123 Menunggu Rapat
124 Prinsip Ekonomi
125 Mencintai dan Dicintai
126 Luka di Hati
127 Layu Sebelum Berkembang
128 Percaya Padaku
129 Tidak Jadi Menyesal
130 Hang Out ke Mall (Part 1)
131 Hang Out ke Mall (Part 2)
132 Cinta di Rumah Sakit
133 Ingin tunjukkan pada Dunia
134 Bravo, Litha!
135 Shortpink Fans Club
136 Hadiah Ulang Tahun
137 Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138 Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139 The Big Day : Nona Baik Hati
140 The Big Day : Posisi yang Diatur
141 The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142 The Big Day : Seleksi Akhlak
143 The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144 The Big Day : Kejutan Terakhir
145 Obrolan Sebelum Tidur
146 Penggeledahan di Amore Club
147 Benang Merah
148 Menjelang Pagi
149 Mantan Terindah
150 Aku Baik-Baik Saja
151 Memberi Pelajaran
152 Konsekuensi
153 Memaafkan
154 Belum Kelihatan Hilalnya
155 Putri Kesayangan
156 Bertemu Lucas
157 Presdir yang Posesif
158 River Flows in You
159 Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160 Bertahanlah, Nyonya ...
161 Jangan Kau Tahan Tangismu
162 Terima kasih, Pak Sas.
163 Bisakah Kau Melepas Cinta?
164 Intermezzo (2)
165 Pintar Bermain Kata
166 Waktu yang Bisa Menjawabnya
167 Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168 Intermezzo (3)
169 Aku yang Akan Menjagamu
170 Kobaran Api
171 Aku Mengizinkanmu Pergi
172 Hiduplah dengan Bahagia
173 Lahirnya Penerus Pradipta
174 Aku menyukaimu
175 Berdamai dengan Diri
176 Epilog
177 Bonus Chapter
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2
Semur Jengkol
3
Amarah Sang Cucu
4
Berpura-pura Pingsan
5
Tanggungjawab Litha
6
Cukup Dengan Menemaniku Disini
7
Kerinduan Nyonya Besar
8
Harusnya Kau Berterimakasih
9
Keluarga Pradipta
10
Tuan Muda Congkak
11
Mengedepankan Logika
12
Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13
Sandaran Hati
14
Biarkan Berjalan di atas Relnya
15
Tidak Ingin Serakah
16
Nikmati Makananmu
17
Kehaluan Ninda
18
Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19
Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20
Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21
Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22
Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23
Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24
Hutang Budi
25
Adu Strategi
26
Bubur Polos Hangat
27
Anak Baik
28
Aku Mencintainya
29
Pernyataan Cinta
30
Memori tentang Tisha
31
Manusia atau Alien?
32
Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33
Kalah Telak
34
Visualisasi Tokoh
35
Janji Firza
36
Makan Malam
37
Surat Wasiat
38
You Are My Sunshine
39
Bathin yang Bergejolak
40
Kesempatan Terakhir
41
Ini pernikahan atau Bisnis?
42
Perjanjian Bersyarat
43
Restu Ibu
44
Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45
Nyonya Muda
46
Ibu, Aku Takut ...
47
Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48
Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49
Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50
Walk in Closet
51
Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52
Janji yang Tidak Ditepati
53
Tahu Diri
54
Berjuang Sampai Akhir
55
Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56
Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57
Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58
Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59
Berteman dengan Coklat
60
Tamu Tak Diundang
61
Tindakan Firza
62
Risau (Rayyendra)
63
Risau (Litha)
64
Perintah Terakhir Nyonya Besar
65
Hancur
66
Tunggulah 3 Bulan Lagi
67
Tidak Terpancing
68
Tom and Jerry
69
Kecewa
70
Sensitif
71
Unicorn tanpa tanduk
72
Separuh Jiwa Telah Pergi
73
Pembelaan Bibi Rima
74
Pertengkaran Dua Pradipta
75
Cinta dalam Hidupnya
76
Pejuang Cinta (Part 1)
77
Pejuang Cinta (Part 2)
78
Pejuang Cinta (Part 3)
79
Panggilan Khusus
80
Aku Merelakannya
81
Misteri Ibu dan Bibi Rima
82
Sparing dengan Tawon
83
Terngiang-ngiang
84
Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85
Lembar Kehidupan Litha
86
Perang (Part 1)
87
Perang (Part 2)
88
Perang (Part 3)
89
Perang (Part 4)
90
Sang Pemenang
91
Intermezzo (1)
92
Masa Lalu (Part 1)
93
Masa Lalu (Part 2)
94
Masa Lalu (Part 3)
95
Masa Lalu (Part 4)
96
Masa Lalu (Part 5)
97
Serasa Dunia Milik Berdua
98
Tempat Berkesan
99
Membantumu Lebih Tenang
100
Pulang
101
Sesal
102
Voldemort
103
Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104
Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105
Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106
Mengendalikan Ego
107
Kehancuran Tisha (Part 1)
108
Kehancuran Tisha (Part 2)
109
Tuas Pengaman
110
Alarm
111
CRF : Hangatnya Pagi
112
CRF : Titah Tertinggi
113
CRF : Menarik Perhatian
114
CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115
CRF : Run
116
CRF : Prasangka Evan
117
CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118
Cemburu
119
Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120
Titik Rapuh
121
Kau yang Bayar
122
Duo Matre
123
Menunggu Rapat
124
Prinsip Ekonomi
125
Mencintai dan Dicintai
126
Luka di Hati
127
Layu Sebelum Berkembang
128
Percaya Padaku
129
Tidak Jadi Menyesal
130
Hang Out ke Mall (Part 1)
131
Hang Out ke Mall (Part 2)
132
Cinta di Rumah Sakit
133
Ingin tunjukkan pada Dunia
134
Bravo, Litha!
135
Shortpink Fans Club
136
Hadiah Ulang Tahun
137
Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138
Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139
The Big Day : Nona Baik Hati
140
The Big Day : Posisi yang Diatur
141
The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142
The Big Day : Seleksi Akhlak
143
The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144
The Big Day : Kejutan Terakhir
145
Obrolan Sebelum Tidur
146
Penggeledahan di Amore Club
147
Benang Merah
148
Menjelang Pagi
149
Mantan Terindah
150
Aku Baik-Baik Saja
151
Memberi Pelajaran
152
Konsekuensi
153
Memaafkan
154
Belum Kelihatan Hilalnya
155
Putri Kesayangan
156
Bertemu Lucas
157
Presdir yang Posesif
158
River Flows in You
159
Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160
Bertahanlah, Nyonya ...
161
Jangan Kau Tahan Tangismu
162
Terima kasih, Pak Sas.
163
Bisakah Kau Melepas Cinta?
164
Intermezzo (2)
165
Pintar Bermain Kata
166
Waktu yang Bisa Menjawabnya
167
Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168
Intermezzo (3)
169
Aku yang Akan Menjagamu
170
Kobaran Api
171
Aku Mengizinkanmu Pergi
172
Hiduplah dengan Bahagia
173
Lahirnya Penerus Pradipta
174
Aku menyukaimu
175
Berdamai dengan Diri
176
Epilog
177
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!