Biarkan Berjalan di atas Relnya

Di ruang kerja rumah keluarga Pradipta.

"Terimakasih Pak Sas," ucap Nyonya Besar setelah mengetahui kejadian kemarin.

"Ada lagi yang ingin Anda perintahkan Nyonya?"

Nyonya Besar menarik nafas sejenak, pikirannya menerawang entah kemana, ia sandarkan punggung tuanya ke kursi.

"Aku masih ragu Pak Sas, begitu egoisnya keinginanku akan menghancurkan seseorang."

Tidak ada yang Pak Sas bisa lakukan dengan keluhan Nyonya Besarnya. Kemudian ia berkata, "Nyonya, ada baiknya Nyonya mempertimbangkan ulang, karena ini menyangkut lebih dari satu orang."

Nyonya Besar hanya terdiam melamun memikirkan kata-kata Sasmita barusan. Sisi egois manusianya bergejolak, terlebih di usia senjanya yang secara naluriah seperti bocah kecil yang ingin diperhatikan segala keinginannya.

Pak Sas undur diri keluar ruang kerja setelah menundukkan kepalanya. Di luar ia bertemu dengan Iskhak, ia menghela nafas dan menepuk pundak kepala pelayan yang telah dianggapnya saudara.

"Semoga keputusan Nyonya kali ini tepat." Pak Is bergumam, diamini dengan anggukan Pak Sas.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Di ruangan presdir gedung pusat Pradipta Corp., Rayyendra sibuk membaca laporan yang menumpuk di mejanya, hari yang sibuk. Asistennya duduk di sofa menelaah proposal yang akan diteruskan kepada bossnya.

"Yan, menurutmu apa yang membuat Nenek sangat peduli dengan Miss Responbility? sampai-sampai dia menasehatiku padahal jelas dia yang membuat masalah." Ray masih belum bisa menerima nasehat dirinya untuk menjaga perasaan Litha, "memang siapa dia?" bathinnya.

"Mungkin karena Miss Responbility anak yatim, Tuan. Nyonya Besar kan sangat menaruh perhatian pada anak-anak yatim di negeri ini," ujar Asisten Yan spontan.

Nyonya Besar begitu menaruh empatinya terhadap anak-anak yang kehilangan orangtuanya hingga ia menyisihkan sebagian besar laba Pradipta Corp. pada yayasan yang ia dirikan khusus untuk membantu anak-anak tidak beruntung karena kehilangan satu atau kedua orang tua.

Mendengar apa yang asistennya katakan, Ray terperanjat. Lebih tidak menyangka bagaimana asistennya mengetahui.

"Kamu menyelidikinya? untuk apa? bukannya tidak kusuruh."

"Maafkan saya Tuan, ini inisiatif dan keinginan saya pribadi Tuan." Abyan mengambil sikap, ia tahu Tuan Mudanya tidak menyenangi sesuatu diluar dari perintahnya.

Mata Rayyendra menyipit, mencari tahu kebenaran dalam manik Asisten Yan dan mencari tahu alasan kenapa ia melakukannya.

"Kenapa?"

"Maaf Tuan, saya hanya penasaran dia gadis seperti apa."

"Baiklah, kali ini kumaafkan. Tapi awas!!! kalau lain kali kau seperti ini." Ray memperingatkan, dia benar-benar tidak suka otoritasnya dilanggar.

"Baik Tuan."

"Jadi, apa yang kau tahu tentang dia?"

"Hahhh... apa?!? sesudah kau memperingatkanku dengan keras, sekarang kau juga mau tahu tentangnya. Tidak tahu malu memang kau Ray ...," umpat Asisten Yan dalam hati. Kalau yang duduk di kursi kebesaran itu bukan bossnya, sudah dia lempar map proposal ini ke mukanya.

"Yan....!!!" Suara Rayyendra meninggi.

"Tidak terlalu detail Tuan, karena saya hanya sekedar penasaran saja kenapa dia sangat senang mendapat gaji tinggi dari Nyonya Besar. Ada tanggungan yang harus dia pikul karena ayahnya telah meninggal, ibu dan kakaknya butuh banyak biaya untuk berobat juga sekolah adiknya. Singkatnya dia tulang punggung."

Rayyendra memainkan mimik mukanya isyarat dia mengerti. Tidak terlalu bereaksi, lalu melanjutkan kembali aktivitasnya memeriksa laporan secara rinci.

"Maaf Ray, aku hanya memberitahumu kulit luarnya saja, karena bagimu dia juga tidak penting, kan ..."

Tidak berapa lama, suara pintu di ketuk dan pintu dibuka oleh Sasha, sekretaris presdir. Seorang wanita tinggi semampai masuk dengan tampilan elegan seperti biasa. Ia menemui presdir sesuka hatinya tanpa harus membuat janji terlebih dahulu.

"Ray, siang ini kita makan siang bareng ya? kebetulan aku lewat depan kantormu." Ramona langsung menodong kekasihnya begitu langkahnya masuk ke dalam ruangan.

"Hehh ... kebetulan yang disengaja," gumam Asisten Yan.

"Hmmm... baiklah ...," sahut Ray tersenyum. Ramona rasanya terbang melayang melihat presdir yang jarang sekali tersenyum kini pemiliki senyum itu memberikan langsung padanya. Ramona makin melangkahkan kakinya mendekati Ray.

"Mon, jangan ganggu aku dulu, biar selesai semua sebelum jam makan siang. Kalau tidak, Yan yang menemanimu nanti."

Langkah Mona langsung berhenti.

"Cih ... Ngapain aku makan siang dengannya. Lebih baik aku menyuruh Bona menemaniku." Lirik mata Ramona sebal. Dia tidak begitu cocok dengan Abyan, Abyan sahabat yang baik bagi Rayyendra tapi sangat menjengkelkan baginya.

"Saya juga tidak berkeinginan untuk menemani Anda Nona." Asisten Yan beraksi terhadap lirikan mata Ramona.

"Kau ...."

"Sudahlah Mona, aku dan Yan lagi sibuk. Sebaiknya kau keluar dulu."

"Apa...?!? Ray mengusirku dan lebih memilih asisten sialan ini'," geram Mona dalam hatinya.

"Ya sudah, aku tunggu di ruang tunggu ya."

"Hemm ..." Ray menjawab tanpa menggerakkan bibirnya.

🍀 flashback on 🍀

Hingar bingar di Amore Club and Party semakin menggeliat melewati tengah malam. Ramona duduk disitu sambil meminum martini di depan bartender.

"Hei, kenapa kau tidak duduk minum di ruang VIP?" Bona mendekati temannya.

"Aku hanya mau minum di ruang VVIP.P

"Jangan gila kau, Ray bisa menghancurkan klubku kalau sampai ada yang menggunakan ruangan itu selain dia."

"Makanya aku mau minum dengannya di sana." Ramona meneguk lagi minuman di tangannya.

"Cih ... Jangan mimpi Mon! Ray tidak akan pernah minum bersama wanita, dan ruangan itu tidak pernah dipakainya minum, hanya untuk nongkrong."

"Aku ingin membuatnya mabuk dan meniduriku, Bon ...."

"Hahh ...!!! Sinting kau Mona!" maki Bona keras namun tidak begitu menganggu pelanggan yang lain karena suara musik memenuhi ruangan.

"Aku hanya ingin lebih menjeratnya. Aku takut kehilangannya." ujar Ramona posesif. Ia sangat mencintai Ray

🙋 Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Rayyendra, maskulinitas begitu terpancar dari sosoknya. Semua yang ingin dimiliki mahluk ada padanya, hidupnya yang nampak sempurna tentu akan membuat wanita manapun jatuh cinta 🙋

"Kau kan sudah jadi kekasihnya, apalagi yang mau kau jerat? Kau mau dia menikahimu? Sekali lagi bangun Mona dari mimpimu!!!" Bona tidak habis pikir dengan jalan pikiran temannya ini.

"Ambisinya menjalankan perusahaan sangat besar. Percuma kau memaksanya menikah, malah yang ada kau yang akan ditinggalkan." lanjut Bona.

"Ya, aku tahu, dia belum mau terikat secara resmi sekarang. Tapi aku hanya ingin mengikatnya sedikit lebih kuat dengan menyerahkan diriku."

"Astagaaaa Ramona ...?!? haruskah kusiram minuman di tanganku ini untuk membuatmu sadar."

"Cih... kau teman tidak berguna. Bukannya membantu malah mencelaku"

"Mona, lihatlah ... hanya kamu, wanita yang ia kenal secara personal, bahkan sebelum kau menjadi pacarnya, mana ada dia peduli sama perempuan selain neneknya. Tidak ada yang perlu kau takuti, Ray hanya fokus di bisnisnya." Bona berkata lebih pelan dan halus, ia tahu hati wanita tidak mudah untuk dimengerti.

"Ray memang tidak mengenal wanita secara personal selain aku. Tapi bagaimana kalau dia yang terus dikejar, bukannya dia akan mengenal siapa yang mengejarnya."

"Huahahahahaha........." tiba-tiba suara Bona tergelak nyaring.

"Hei ..., kenapa kau tertawa?"

"Ya ... ya ... ya ... kau benar! Seratus persen benar, kau adalah wanita yang ia kenal karena sebelumnya kau yang mati-matian mengejarnya hahahahahaha..... kalau begitu wajar kau khawatir hahahahahaha......" Bona makin tergelak.

"Sialan kau Bon ..." Ramona beranjak dari kursinya. Ia mau meninggalkan Bona, antara malu dan kesal rahasianya terungkap.

"Maaf .... maaf Mon, aku tidak bisa mengontrol diriku. Hahahaha..... Kuberitahu, lebih baik kau menjeratnya dengan cara wajar dan alami. Biarkan semua berjalan di atas relnya Mona ...."

Mona melengos pergi, masih ada kekesalan di hatinya. Ia takut kehilangan Ray, apalagi kemarin ayahnya memperingatkan agar ia lebih 'mengikat' presdir Pradipta Corp. itu semakin erat dengan cara apapun.

Kehadirannya di perusahaan sebagai direktur salah satu anak perusahaan atau lebih tepatnya sebagai penjaga kekasih tidak cukup bisa mengamankan Ray dari godaan wanita-wanita lain yang juga ingin menjadi kekasihnya. Hubungan antara Ray dan Mona sebenarnya hanya status belaka, kenyataannya Ray secara emosional lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurus Pradipta Corp.

"Aku tidak bisa kehilanganmu Ray .... Bagaimanapun dan kapanpun kau harus menjadi milikku." Mona berkata pada dirinya sendiri. Dia keluar dari klub dini hari, mengambil kunci mobilnya dan pulang.

🍀 flaahback off 🍀

- Bersambung -

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Ramona kamu sdh cacat di mata nenek Dayyu ..krn perbuatan papimu yg ampir buat bangkrut☝️☝️🙏😡😡

2021-11-29

0

ynynita

ynynita

mampir lagi 🙌 ditunggu

2021-11-18

1

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

ternyata ramonanya ngak tulus. ya

2021-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2 Semur Jengkol
3 Amarah Sang Cucu
4 Berpura-pura Pingsan
5 Tanggungjawab Litha
6 Cukup Dengan Menemaniku Disini
7 Kerinduan Nyonya Besar
8 Harusnya Kau Berterimakasih
9 Keluarga Pradipta
10 Tuan Muda Congkak
11 Mengedepankan Logika
12 Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13 Sandaran Hati
14 Biarkan Berjalan di atas Relnya
15 Tidak Ingin Serakah
16 Nikmati Makananmu
17 Kehaluan Ninda
18 Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19 Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20 Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21 Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22 Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23 Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24 Hutang Budi
25 Adu Strategi
26 Bubur Polos Hangat
27 Anak Baik
28 Aku Mencintainya
29 Pernyataan Cinta
30 Memori tentang Tisha
31 Manusia atau Alien?
32 Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33 Kalah Telak
34 Visualisasi Tokoh
35 Janji Firza
36 Makan Malam
37 Surat Wasiat
38 You Are My Sunshine
39 Bathin yang Bergejolak
40 Kesempatan Terakhir
41 Ini pernikahan atau Bisnis?
42 Perjanjian Bersyarat
43 Restu Ibu
44 Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45 Nyonya Muda
46 Ibu, Aku Takut ...
47 Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48 Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49 Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50 Walk in Closet
51 Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52 Janji yang Tidak Ditepati
53 Tahu Diri
54 Berjuang Sampai Akhir
55 Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56 Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57 Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58 Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59 Berteman dengan Coklat
60 Tamu Tak Diundang
61 Tindakan Firza
62 Risau (Rayyendra)
63 Risau (Litha)
64 Perintah Terakhir Nyonya Besar
65 Hancur
66 Tunggulah 3 Bulan Lagi
67 Tidak Terpancing
68 Tom and Jerry
69 Kecewa
70 Sensitif
71 Unicorn tanpa tanduk
72 Separuh Jiwa Telah Pergi
73 Pembelaan Bibi Rima
74 Pertengkaran Dua Pradipta
75 Cinta dalam Hidupnya
76 Pejuang Cinta (Part 1)
77 Pejuang Cinta (Part 2)
78 Pejuang Cinta (Part 3)
79 Panggilan Khusus
80 Aku Merelakannya
81 Misteri Ibu dan Bibi Rima
82 Sparing dengan Tawon
83 Terngiang-ngiang
84 Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85 Lembar Kehidupan Litha
86 Perang (Part 1)
87 Perang (Part 2)
88 Perang (Part 3)
89 Perang (Part 4)
90 Sang Pemenang
91 Intermezzo (1)
92 Masa Lalu (Part 1)
93 Masa Lalu (Part 2)
94 Masa Lalu (Part 3)
95 Masa Lalu (Part 4)
96 Masa Lalu (Part 5)
97 Serasa Dunia Milik Berdua
98 Tempat Berkesan
99 Membantumu Lebih Tenang
100 Pulang
101 Sesal
102 Voldemort
103 Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104 Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105 Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106 Mengendalikan Ego
107 Kehancuran Tisha (Part 1)
108 Kehancuran Tisha (Part 2)
109 Tuas Pengaman
110 Alarm
111 CRF : Hangatnya Pagi
112 CRF : Titah Tertinggi
113 CRF : Menarik Perhatian
114 CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115 CRF : Run
116 CRF : Prasangka Evan
117 CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118 Cemburu
119 Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120 Titik Rapuh
121 Kau yang Bayar
122 Duo Matre
123 Menunggu Rapat
124 Prinsip Ekonomi
125 Mencintai dan Dicintai
126 Luka di Hati
127 Layu Sebelum Berkembang
128 Percaya Padaku
129 Tidak Jadi Menyesal
130 Hang Out ke Mall (Part 1)
131 Hang Out ke Mall (Part 2)
132 Cinta di Rumah Sakit
133 Ingin tunjukkan pada Dunia
134 Bravo, Litha!
135 Shortpink Fans Club
136 Hadiah Ulang Tahun
137 Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138 Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139 The Big Day : Nona Baik Hati
140 The Big Day : Posisi yang Diatur
141 The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142 The Big Day : Seleksi Akhlak
143 The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144 The Big Day : Kejutan Terakhir
145 Obrolan Sebelum Tidur
146 Penggeledahan di Amore Club
147 Benang Merah
148 Menjelang Pagi
149 Mantan Terindah
150 Aku Baik-Baik Saja
151 Memberi Pelajaran
152 Konsekuensi
153 Memaafkan
154 Belum Kelihatan Hilalnya
155 Putri Kesayangan
156 Bertemu Lucas
157 Presdir yang Posesif
158 River Flows in You
159 Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160 Bertahanlah, Nyonya ...
161 Jangan Kau Tahan Tangismu
162 Terima kasih, Pak Sas.
163 Bisakah Kau Melepas Cinta?
164 Intermezzo (2)
165 Pintar Bermain Kata
166 Waktu yang Bisa Menjawabnya
167 Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168 Intermezzo (3)
169 Aku yang Akan Menjagamu
170 Kobaran Api
171 Aku Mengizinkanmu Pergi
172 Hiduplah dengan Bahagia
173 Lahirnya Penerus Pradipta
174 Aku menyukaimu
175 Berdamai dengan Diri
176 Epilog
177 Bonus Chapter
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2
Semur Jengkol
3
Amarah Sang Cucu
4
Berpura-pura Pingsan
5
Tanggungjawab Litha
6
Cukup Dengan Menemaniku Disini
7
Kerinduan Nyonya Besar
8
Harusnya Kau Berterimakasih
9
Keluarga Pradipta
10
Tuan Muda Congkak
11
Mengedepankan Logika
12
Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13
Sandaran Hati
14
Biarkan Berjalan di atas Relnya
15
Tidak Ingin Serakah
16
Nikmati Makananmu
17
Kehaluan Ninda
18
Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19
Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20
Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21
Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22
Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23
Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24
Hutang Budi
25
Adu Strategi
26
Bubur Polos Hangat
27
Anak Baik
28
Aku Mencintainya
29
Pernyataan Cinta
30
Memori tentang Tisha
31
Manusia atau Alien?
32
Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33
Kalah Telak
34
Visualisasi Tokoh
35
Janji Firza
36
Makan Malam
37
Surat Wasiat
38
You Are My Sunshine
39
Bathin yang Bergejolak
40
Kesempatan Terakhir
41
Ini pernikahan atau Bisnis?
42
Perjanjian Bersyarat
43
Restu Ibu
44
Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45
Nyonya Muda
46
Ibu, Aku Takut ...
47
Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48
Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49
Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50
Walk in Closet
51
Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52
Janji yang Tidak Ditepati
53
Tahu Diri
54
Berjuang Sampai Akhir
55
Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56
Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57
Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58
Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59
Berteman dengan Coklat
60
Tamu Tak Diundang
61
Tindakan Firza
62
Risau (Rayyendra)
63
Risau (Litha)
64
Perintah Terakhir Nyonya Besar
65
Hancur
66
Tunggulah 3 Bulan Lagi
67
Tidak Terpancing
68
Tom and Jerry
69
Kecewa
70
Sensitif
71
Unicorn tanpa tanduk
72
Separuh Jiwa Telah Pergi
73
Pembelaan Bibi Rima
74
Pertengkaran Dua Pradipta
75
Cinta dalam Hidupnya
76
Pejuang Cinta (Part 1)
77
Pejuang Cinta (Part 2)
78
Pejuang Cinta (Part 3)
79
Panggilan Khusus
80
Aku Merelakannya
81
Misteri Ibu dan Bibi Rima
82
Sparing dengan Tawon
83
Terngiang-ngiang
84
Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85
Lembar Kehidupan Litha
86
Perang (Part 1)
87
Perang (Part 2)
88
Perang (Part 3)
89
Perang (Part 4)
90
Sang Pemenang
91
Intermezzo (1)
92
Masa Lalu (Part 1)
93
Masa Lalu (Part 2)
94
Masa Lalu (Part 3)
95
Masa Lalu (Part 4)
96
Masa Lalu (Part 5)
97
Serasa Dunia Milik Berdua
98
Tempat Berkesan
99
Membantumu Lebih Tenang
100
Pulang
101
Sesal
102
Voldemort
103
Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104
Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105
Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106
Mengendalikan Ego
107
Kehancuran Tisha (Part 1)
108
Kehancuran Tisha (Part 2)
109
Tuas Pengaman
110
Alarm
111
CRF : Hangatnya Pagi
112
CRF : Titah Tertinggi
113
CRF : Menarik Perhatian
114
CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115
CRF : Run
116
CRF : Prasangka Evan
117
CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118
Cemburu
119
Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120
Titik Rapuh
121
Kau yang Bayar
122
Duo Matre
123
Menunggu Rapat
124
Prinsip Ekonomi
125
Mencintai dan Dicintai
126
Luka di Hati
127
Layu Sebelum Berkembang
128
Percaya Padaku
129
Tidak Jadi Menyesal
130
Hang Out ke Mall (Part 1)
131
Hang Out ke Mall (Part 2)
132
Cinta di Rumah Sakit
133
Ingin tunjukkan pada Dunia
134
Bravo, Litha!
135
Shortpink Fans Club
136
Hadiah Ulang Tahun
137
Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138
Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139
The Big Day : Nona Baik Hati
140
The Big Day : Posisi yang Diatur
141
The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142
The Big Day : Seleksi Akhlak
143
The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144
The Big Day : Kejutan Terakhir
145
Obrolan Sebelum Tidur
146
Penggeledahan di Amore Club
147
Benang Merah
148
Menjelang Pagi
149
Mantan Terindah
150
Aku Baik-Baik Saja
151
Memberi Pelajaran
152
Konsekuensi
153
Memaafkan
154
Belum Kelihatan Hilalnya
155
Putri Kesayangan
156
Bertemu Lucas
157
Presdir yang Posesif
158
River Flows in You
159
Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160
Bertahanlah, Nyonya ...
161
Jangan Kau Tahan Tangismu
162
Terima kasih, Pak Sas.
163
Bisakah Kau Melepas Cinta?
164
Intermezzo (2)
165
Pintar Bermain Kata
166
Waktu yang Bisa Menjawabnya
167
Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168
Intermezzo (3)
169
Aku yang Akan Menjagamu
170
Kobaran Api
171
Aku Mengizinkanmu Pergi
172
Hiduplah dengan Bahagia
173
Lahirnya Penerus Pradipta
174
Aku menyukaimu
175
Berdamai dengan Diri
176
Epilog
177
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!