Pesta Ulang Tahun (Part 2)

Litha menatap cermin tanpa berkedip.

"Kak, apa benar ini wajahku?" Litha terpesona dengan wajahnya sendiri.

Si perias terkekeh melihat reaksi Litha.

"Kapan Nona terakhir wajahnya di rias?" tanyanya.

"Waktu SD pas acara karnaval hahahahahaha..... disitu mukaku kayak topeng," seloroh Litha disambut tawa si perias.

"Nona, Nona adalah klien eyke yang paling ramah, biasanya orang-orang kaya suka komplain begini begitu padahal eyke sudah memberikan jiwa raga eyke saat merias."

"Ahhh, aku juga hanya beruntung Kak, aku ini hanya pelayan Nyonya Besar, bedanya Nyonya Besar sangat menyayangiku, sampai-sampai aku dibuat cantik seperti ini," ujar Litha merendah.

"Hhhhh.... setidaknya Nona lebih menghargai eyke dan eyke sangat bahagia melihat Nona menyukai riasan eyke."

"Tentu saja aku menyukainya. Oh ya boleh aku tahu nama Kakak?"

"Jarang sekali ada yang menanyakan nama eyke. Nama eyke Oscarita, Nona." jawab si perias penuh haru.

"Terimakasih riasannya, sudah membuatku menjadi malaikat dari surga Kak Oscarita," ucap Litha tulus.

"Ah Nona... selain wajahmu, hatimu juga seperti malaikat. Semoga Nona bertemu jodoh Nona di pesta nanti dan hidup bahagia selamanya." Mata si perias berkaca-kaca.

"Aamiin." Litha mengaminkan saja walaupun sebenarnya dia tidak ingin berjodoh dengan orang dari kalangan mereka.

"Maaf Nona, apakah Nona sudah selesai?" tiba-tiba Pak Sas muncul di pintu. Litha mengangguk.

"Jika sudah selesai, Nyonya Besar menunggu Anda di mobil. Kita akan segera menuju tempat acara," ujarnya lagi.

"Baik, Pak Sas."

Litha berdiri dari duduknya, dilihat lagi penampilannya di cermin, kemudian diambilnya tasnya dari atas meja rias.

"Sekali lagi terima kasih ya Kak. Semoga Kak Oscarita sukses selalu," ucap Litha terakhir kalinya sebelum meninggalkan ruang riasnya. Sang perias pun menyeka sudut matanya, baru kali ini ia merasa ada yang tulus berterima kasih atas usahanya merias.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Mobil sudah berhenti di depan loby depan dari Amarga Hotel and Convention Centre, salah satu hotel bintang lima di ibukota yang sudah berdiri dari 5 dekade yang lalu.

"Nek, ini nama hotelnya sama dengan nama tengahnya Nenek ya?" tanya Litha setelah membaca nama tempat yang ia datangi.

"Heh! kau ini sungguh tidak tahu apa-apa tentang Pradipta ya, padahal kami ini sangat terkenal."

"Hotel ini hadiah ulang tahun yang diberikan Tuan Besar setelah satu tahun kami menikah, saat itu Nenek tengah mengandung ayahnya Ray," sambung Nyonya Besar lagi

"Wah, berarti sudah lama banget dong hotel ini ada, sungguh luar biasa," decak Litha kagum.

"Hehehehe....... dulunya hotel ini tidak seperti ini, hanya hotel sederhana satu lantai, kemudian berkembang dan makin berkembang bahkan menjadi salah satu hotel yang paling populer di kalangan artis dan pejabat."

"Ya, Nek, Litha sering mendengar banyak artis terkenal menggunakan hotel ini untuk resepsi pernikahannya"

"Heheheheh.... ayo kita masuk ke dalam, semuanya sudah menunggu kita"

"Kita? maksudnya hanya Nenek seorang, siapalah diriku Nek," sahut Litha membuat Nyonya Besar lagi-lagi terkekeh.

Litha dan Nyonya Besar diikuti Pak Sas yang kali ini bertugas sebagai asisten pribadi Nyonya Besar memasuki ballroom hotel yang luas dan megah. Sudah banyak para undangan di sana, menunggu sesepuh Pradipta sekaligus si empunya acara.

Dibawah sinar lampu yang tidak terlalu terang, sosok Litha cukup menarik perhatian selain Nyonya Besar. Tampilannya yang anggun dan elegan dengan langkah kaki yang berjalan menawan membuat siapapun bertanya siapa kah dia?

Ada tiga pasang mata yang lebih khusus memperhatikan Litha, masing-masing dengan suara hatinya sendiri.

"Oooo.... jadi ini si pencuri gaunku. Tidak tahu malu ia pakai disini huh!" amarah Ramona mulai tersulut.

"Apa dia Miss Responbility yang biasanya terlihat kumal? Wah, malam ini dia terlihat berbeda, sangat berkelas." Abyan terkagum-kagum dengan visual Litha malam ini.

"Hah! dia pikir dia bisa masuk dan bergabung dengan orang-orang disini? sangat tidak tahu diri memanfaatkan Nenek untuk mengambil tempat di kalangan atas.'"

Rayyendra mencibir dalam hati, walaupun ia juga tidak memungkiri penampilan Litha malam ini mencuri perhatiannya.

Litha yang dilihat sekian banyak pasang mata menjadi kikuk dan menurunkan kepercayaan dirinya. Ia berjalan ragu dengan menunduk.

"Ah ... seandainya ada Kak Firza di sini, tentu suasananya tidak menakutkan seperti ini," bathin Litha semakin gelisah.

Nyonya Besar yang menyadari kegugupan Litha memegang satu tangannya dan berbisik "Litha angkat wajah cantikmu. Jangan takut. Ada Nenek di samping. Ini acara Nenek, jadi Nenek yang memegang kendali. Kau hanya cukup percaya diri dengan penampilanmu sekarang."

Perlahan Litha mengangkat wajahnya, ia pasang senyum tipisnya, dan ia melangkahkan kakinya mantap. Tak dinyana maniknya bertemu dengan manik Rayyendra yang juga kebetulan menatapnya. Namun keduanya langsung membuang tatapan mereka.

Seluruh petinggi beserta jajaran Pradipta corp. hadir disitu, termasuk juga para undangan dari kolega, para pejabat, para brand ambassador, dan beberapa artis papan atas yang memiliki relasi dengan Pradipta Corp. Semua menampilkan yang terbaik karena biasanya di acara seperti ini menjadi ajang lobi melobi kepentingan pribadi.

Nyonya Besar dan Litha menuju kursi jamuan VVIP yang langsung berhadapan dengan arena dansa. Sebuah tradisi di perayaan ulang tahun Pradipta corp. yang menyajikan dansa waltz untuk para hadirin terutama pemilik dan petinggi Pradipta Corp.

"Nenek, kenapa di depan meja kita luas sekali tidak ada apa-apa?" tanya Litha polos.

"Tidak ada apa-apa? Oh, hehehehehehe...... maksudmu kosong ya? tentu saja karena disanalah letaknya lantai dansa. Kau akan berdansa juga nantinya"

"Hahhhh???!!!! Nenek aku tidak mau dan tidak bisa." rengek Litha terkejut, dia tidak pernah berdansa sebelumnya apalagi ditengah-tengah orang banyak.

"Kau, kan sudah diajari Iskhak? Nanti aku akan menilainya lagi apakah dia berhasil mengajarimu atau tidak. Kalau kau berbuat kesalahan, dia yang akan menanggung akibatnya, bukan hukuman lagi tapi langsung kupecat" ancam Nyonya Besar menahan tawanya, hal yang sama juga dilakukan Pak Sas yang berdiri di belakang Nyonya Besar.

"*Hahahahaha... Nona, kena kau sekarang! Nyonya Besar sangat senang menggodamu, kita lihat tarianmu, apakah bisa menyelamatkan Is*khak." Pak Sas tertawa dalam hatinya.

Air muka Litha pucat pasi, muncul bulir keringat di pelipisnya padahal hawa di ballrom sangat sejuk. Tangannya menjadi sedingin es, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. 'Apa ini''? Mengapa Pak Is selalu menjadi tumbal kesalahnku?' rutuknya dalam hati.

Rayyendra mengambil tempat di sisi Nyonya Besar, di belakanganya berdiri Abyan,

"Cih, makin tinggi saja tempatnya?" sindir Ray melihat Litha di sisi lain Nyonya Besar. Tadinya ia sedikit terkejut, gadis yang dia sapa Miss Responbility memiliki kemampuan untuk bisa satu meja VVIP dengan Keluarga Pradipta. Ramona saja hanya duduk di meja lain yang diperuntukkan kolega, meski semua tahu statusnya sebagai kekasih Tuan Muda Pradipta. Namun siapa yang punya kuasa paling tinggi di Keluarga Pradipta, tentu saja Nyonya Besar.

"Nenek yang memaksanya, Ray. Nenek sebenarnya tidak ingin hadir disini, Nenek merasa kesehatan Nenek akhir-akhir ini makin buruk, makanya Nenek butuh teman."

"Kan ada aku, Nek."

"Heh!! palingan kau disibukkan dengan dengan rengekan pacarmu itu. Oh ya, untuk sambutan yang biasa Nenek lakukan, malam ini kau ambil alih" perintah Nyonya Besar, cucunya mengangguk.

Kini, acara telah dimulai. Dua MC dari kalangan selebritas memeriahkan suasana. Rayyendra maju ke atas panggung dua kali pertama ia menggantikan Nyonya Besar memberi sambutan ulang tahun selaku pemilik Pradipta corp. dan kedua ia memberi sambutan ulang tahun kepada Neneknya yang juga berulang tahun.

"Selamat ulang tahun Nene k..." ucapnya di akhir sambutan. Semua hadirin bertepuk tangan.

Setelahnya muncul video sambutan ulang tahun dari Tuan Muda Firza yang kini tengah berada di London, langsung melalui panggilan video. Ada rupa gagah nan berwibawa di seberang sana mengucap tulus kepada sosok yang telah memberinya harapan dan kehidupan.

"Selamat ulang tahun, Nek. Aku menyayangimu." begitu Firza mengakhiri panggilan videonya, lagi-lagi semua hadirin bertepuk tangan.

"Baik, Bapak dan Ibu semua, sebelum kita memasuki acara selanjutnya, masih ada sambutan yang akan disampaikan, dan ini adalah permintaan langsung Nyonya Dayyu" sahut MC wanita.

Siapa....

Apa maksudnya...

Semua pemilik hati berkata demikian, karena langsung atas permintaan Nyonya Besar.

"Wah berarti apapun alasannya tidak bisa ditolak ya, harus ke atas panggung begitu namanya disebut." MC pria menambah penasaran hadirin.

Semua tegang dan mengira-ngira apa yang terjadi, termasuk Rayyendra sendiri, hingga ia berbisik pada neneknya

"Apa ini Nek?"

Namun Neneknya hanya tersenyum tipis.

"Nona Navia Litha Sarasvati, waktu dan tempat kami persilahkan." ucap MC wanita kemudian.

Ribut, Riuh rendah suara menanyakan siapa Navia Litha Sarasvati, semua mata mencari-cari sosoknya.

Tubuh Rayyendra kaku, matanya menatap tajam pada Litha. Ramona tidak kalah terkejutnya, raut wajahnya memerah menahan sesuatu di dadanya yang kalau tidak ditahannya mungkin sudah meledak.

"Apa ini Nenek?"bathin Litha menatap manik Nyonya Besar.

Yang ditatap tersenyum lebar dan berkata "Ayolah Litha, Nenek ingin kau mengucapkan selamat padaku secara resmi seperti kedua cucuku. Bukankah kau berjanji malam ini kau akan menuruti semua kemauanku ... dan ini juga termasuk fasilitas khusus darimu kan?"

"Tapi ....."

"Sejak kapan aku mengenal kata tapi" Nyonya Besar menegaskan.

"Majulah dan ucapkan selamat untukku" pungkas Nyonya Besar.

Tidak ada pilihan lain, Litha harus naik ke panggung mengucapkan selamat kepada pemilik Pradipta Corp. secara langsung dan disaksikan dengan banyak tamu penting. Sedikit saja salah bicara tamat riwayatnya, bukan saja riwayatnya tapi Pradipta Corp. akan kehilangan muka.

"Nenek, ini terlalu beresiko!" Rayyendra berbisik di telinga neneknya.

"Semua hal memiliki resiko Ray, bukankah mengambil resiko besar akan mencapai tujuan besar pula."

Rayyendra tidak habis pikir, apa ini pengaruh umur yang semakin tua atau ada hal lain, ia tidak tahu. Baginya gadis ini semakin serakah mengambil hati Nenek.

Litha dengan berat hati berdiri, menenangkan degup jantungnya yang naik turun, menormalkan nafasnya dan menyetting ulang wajahnya agar tak terlihat gugup.

'Apa Nenek ingin melihat kesungguhanku? Baiklah Nek, aku tidak bisa memberikan apapun padamu, semua hal telah kau miliki, tapi malam ini aku akan memberimu seorang cucu perempuan yang berdiri di sana'

Litha mengambil langkah perlahan dengan heelsnya menuju panggung. Semua sorot mata memandangnya, penasaran dengan sosok bergaun peach muda yang telah mendapat perhatian Nyonya Besar, Macan Besar Pradipta yang selama ini dikenal hanya menyebut dua nama di bibirnya, Rayyendra dan Firza.

- Bersambung -

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Litha kau yg akan jadi cucu mantu dr Nenek Dayyu🥰😂🤣🤭💐❤❤❤

2021-11-30

0

Puan Harahap

Puan Harahap

hello mampir nih

2021-11-14

0

ZainabMuhdhor89

ZainabMuhdhor89

awas kecekluk kaki nya thor

2021-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2 Semur Jengkol
3 Amarah Sang Cucu
4 Berpura-pura Pingsan
5 Tanggungjawab Litha
6 Cukup Dengan Menemaniku Disini
7 Kerinduan Nyonya Besar
8 Harusnya Kau Berterimakasih
9 Keluarga Pradipta
10 Tuan Muda Congkak
11 Mengedepankan Logika
12 Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13 Sandaran Hati
14 Biarkan Berjalan di atas Relnya
15 Tidak Ingin Serakah
16 Nikmati Makananmu
17 Kehaluan Ninda
18 Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19 Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20 Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21 Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22 Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23 Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24 Hutang Budi
25 Adu Strategi
26 Bubur Polos Hangat
27 Anak Baik
28 Aku Mencintainya
29 Pernyataan Cinta
30 Memori tentang Tisha
31 Manusia atau Alien?
32 Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33 Kalah Telak
34 Visualisasi Tokoh
35 Janji Firza
36 Makan Malam
37 Surat Wasiat
38 You Are My Sunshine
39 Bathin yang Bergejolak
40 Kesempatan Terakhir
41 Ini pernikahan atau Bisnis?
42 Perjanjian Bersyarat
43 Restu Ibu
44 Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45 Nyonya Muda
46 Ibu, Aku Takut ...
47 Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48 Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49 Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50 Walk in Closet
51 Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52 Janji yang Tidak Ditepati
53 Tahu Diri
54 Berjuang Sampai Akhir
55 Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56 Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57 Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58 Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59 Berteman dengan Coklat
60 Tamu Tak Diundang
61 Tindakan Firza
62 Risau (Rayyendra)
63 Risau (Litha)
64 Perintah Terakhir Nyonya Besar
65 Hancur
66 Tunggulah 3 Bulan Lagi
67 Tidak Terpancing
68 Tom and Jerry
69 Kecewa
70 Sensitif
71 Unicorn tanpa tanduk
72 Separuh Jiwa Telah Pergi
73 Pembelaan Bibi Rima
74 Pertengkaran Dua Pradipta
75 Cinta dalam Hidupnya
76 Pejuang Cinta (Part 1)
77 Pejuang Cinta (Part 2)
78 Pejuang Cinta (Part 3)
79 Panggilan Khusus
80 Aku Merelakannya
81 Misteri Ibu dan Bibi Rima
82 Sparing dengan Tawon
83 Terngiang-ngiang
84 Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85 Lembar Kehidupan Litha
86 Perang (Part 1)
87 Perang (Part 2)
88 Perang (Part 3)
89 Perang (Part 4)
90 Sang Pemenang
91 Intermezzo (1)
92 Masa Lalu (Part 1)
93 Masa Lalu (Part 2)
94 Masa Lalu (Part 3)
95 Masa Lalu (Part 4)
96 Masa Lalu (Part 5)
97 Serasa Dunia Milik Berdua
98 Tempat Berkesan
99 Membantumu Lebih Tenang
100 Pulang
101 Sesal
102 Voldemort
103 Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104 Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105 Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106 Mengendalikan Ego
107 Kehancuran Tisha (Part 1)
108 Kehancuran Tisha (Part 2)
109 Tuas Pengaman
110 Alarm
111 CRF : Hangatnya Pagi
112 CRF : Titah Tertinggi
113 CRF : Menarik Perhatian
114 CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115 CRF : Run
116 CRF : Prasangka Evan
117 CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118 Cemburu
119 Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120 Titik Rapuh
121 Kau yang Bayar
122 Duo Matre
123 Menunggu Rapat
124 Prinsip Ekonomi
125 Mencintai dan Dicintai
126 Luka di Hati
127 Layu Sebelum Berkembang
128 Percaya Padaku
129 Tidak Jadi Menyesal
130 Hang Out ke Mall (Part 1)
131 Hang Out ke Mall (Part 2)
132 Cinta di Rumah Sakit
133 Ingin tunjukkan pada Dunia
134 Bravo, Litha!
135 Shortpink Fans Club
136 Hadiah Ulang Tahun
137 Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138 Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139 The Big Day : Nona Baik Hati
140 The Big Day : Posisi yang Diatur
141 The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142 The Big Day : Seleksi Akhlak
143 The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144 The Big Day : Kejutan Terakhir
145 Obrolan Sebelum Tidur
146 Penggeledahan di Amore Club
147 Benang Merah
148 Menjelang Pagi
149 Mantan Terindah
150 Aku Baik-Baik Saja
151 Memberi Pelajaran
152 Konsekuensi
153 Memaafkan
154 Belum Kelihatan Hilalnya
155 Putri Kesayangan
156 Bertemu Lucas
157 Presdir yang Posesif
158 River Flows in You
159 Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160 Bertahanlah, Nyonya ...
161 Jangan Kau Tahan Tangismu
162 Terima kasih, Pak Sas.
163 Bisakah Kau Melepas Cinta?
164 Intermezzo (2)
165 Pintar Bermain Kata
166 Waktu yang Bisa Menjawabnya
167 Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168 Intermezzo (3)
169 Aku yang Akan Menjagamu
170 Kobaran Api
171 Aku Mengizinkanmu Pergi
172 Hiduplah dengan Bahagia
173 Lahirnya Penerus Pradipta
174 Aku menyukaimu
175 Berdamai dengan Diri
176 Epilog
177 Bonus Chapter
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2
Semur Jengkol
3
Amarah Sang Cucu
4
Berpura-pura Pingsan
5
Tanggungjawab Litha
6
Cukup Dengan Menemaniku Disini
7
Kerinduan Nyonya Besar
8
Harusnya Kau Berterimakasih
9
Keluarga Pradipta
10
Tuan Muda Congkak
11
Mengedepankan Logika
12
Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13
Sandaran Hati
14
Biarkan Berjalan di atas Relnya
15
Tidak Ingin Serakah
16
Nikmati Makananmu
17
Kehaluan Ninda
18
Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19
Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20
Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21
Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22
Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23
Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24
Hutang Budi
25
Adu Strategi
26
Bubur Polos Hangat
27
Anak Baik
28
Aku Mencintainya
29
Pernyataan Cinta
30
Memori tentang Tisha
31
Manusia atau Alien?
32
Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33
Kalah Telak
34
Visualisasi Tokoh
35
Janji Firza
36
Makan Malam
37
Surat Wasiat
38
You Are My Sunshine
39
Bathin yang Bergejolak
40
Kesempatan Terakhir
41
Ini pernikahan atau Bisnis?
42
Perjanjian Bersyarat
43
Restu Ibu
44
Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45
Nyonya Muda
46
Ibu, Aku Takut ...
47
Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48
Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49
Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50
Walk in Closet
51
Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52
Janji yang Tidak Ditepati
53
Tahu Diri
54
Berjuang Sampai Akhir
55
Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56
Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57
Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58
Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59
Berteman dengan Coklat
60
Tamu Tak Diundang
61
Tindakan Firza
62
Risau (Rayyendra)
63
Risau (Litha)
64
Perintah Terakhir Nyonya Besar
65
Hancur
66
Tunggulah 3 Bulan Lagi
67
Tidak Terpancing
68
Tom and Jerry
69
Kecewa
70
Sensitif
71
Unicorn tanpa tanduk
72
Separuh Jiwa Telah Pergi
73
Pembelaan Bibi Rima
74
Pertengkaran Dua Pradipta
75
Cinta dalam Hidupnya
76
Pejuang Cinta (Part 1)
77
Pejuang Cinta (Part 2)
78
Pejuang Cinta (Part 3)
79
Panggilan Khusus
80
Aku Merelakannya
81
Misteri Ibu dan Bibi Rima
82
Sparing dengan Tawon
83
Terngiang-ngiang
84
Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85
Lembar Kehidupan Litha
86
Perang (Part 1)
87
Perang (Part 2)
88
Perang (Part 3)
89
Perang (Part 4)
90
Sang Pemenang
91
Intermezzo (1)
92
Masa Lalu (Part 1)
93
Masa Lalu (Part 2)
94
Masa Lalu (Part 3)
95
Masa Lalu (Part 4)
96
Masa Lalu (Part 5)
97
Serasa Dunia Milik Berdua
98
Tempat Berkesan
99
Membantumu Lebih Tenang
100
Pulang
101
Sesal
102
Voldemort
103
Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104
Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105
Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106
Mengendalikan Ego
107
Kehancuran Tisha (Part 1)
108
Kehancuran Tisha (Part 2)
109
Tuas Pengaman
110
Alarm
111
CRF : Hangatnya Pagi
112
CRF : Titah Tertinggi
113
CRF : Menarik Perhatian
114
CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115
CRF : Run
116
CRF : Prasangka Evan
117
CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118
Cemburu
119
Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120
Titik Rapuh
121
Kau yang Bayar
122
Duo Matre
123
Menunggu Rapat
124
Prinsip Ekonomi
125
Mencintai dan Dicintai
126
Luka di Hati
127
Layu Sebelum Berkembang
128
Percaya Padaku
129
Tidak Jadi Menyesal
130
Hang Out ke Mall (Part 1)
131
Hang Out ke Mall (Part 2)
132
Cinta di Rumah Sakit
133
Ingin tunjukkan pada Dunia
134
Bravo, Litha!
135
Shortpink Fans Club
136
Hadiah Ulang Tahun
137
Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138
Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139
The Big Day : Nona Baik Hati
140
The Big Day : Posisi yang Diatur
141
The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142
The Big Day : Seleksi Akhlak
143
The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144
The Big Day : Kejutan Terakhir
145
Obrolan Sebelum Tidur
146
Penggeledahan di Amore Club
147
Benang Merah
148
Menjelang Pagi
149
Mantan Terindah
150
Aku Baik-Baik Saja
151
Memberi Pelajaran
152
Konsekuensi
153
Memaafkan
154
Belum Kelihatan Hilalnya
155
Putri Kesayangan
156
Bertemu Lucas
157
Presdir yang Posesif
158
River Flows in You
159
Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160
Bertahanlah, Nyonya ...
161
Jangan Kau Tahan Tangismu
162
Terima kasih, Pak Sas.
163
Bisakah Kau Melepas Cinta?
164
Intermezzo (2)
165
Pintar Bermain Kata
166
Waktu yang Bisa Menjawabnya
167
Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168
Intermezzo (3)
169
Aku yang Akan Menjagamu
170
Kobaran Api
171
Aku Mengizinkanmu Pergi
172
Hiduplah dengan Bahagia
173
Lahirnya Penerus Pradipta
174
Aku menyukaimu
175
Berdamai dengan Diri
176
Epilog
177
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!