Pesta Ulang Tahun (Part 1)

Penampilan khas mahasiswa yang enerjik, baju kaos, celana jeans dan sepatu kets. Rambut diikat satu ekor kuda dan wajah tanpa riasan. Sederhana namun tidak membosankan untuk dilihat.

"Litha, apakah Nenek menganggu jam kuliahmu?" tanya Nenek Dayyu di dalam mobil ketika melaju ke suatu tempat.

"Tidak,Nek, Litha kan sudah semester akhir, semua mata kuliah. Litha sudah tuntaskan, hanya pengajuan proposal dan bimbingan untuk skripsi nantinya, jadi Litha punya waktu luang lebih banyak."

"Kalau begitu gajimu akan Nenek naikkan karena waktu untuk menemaniku juga lebih banyak."

"Tidak perlu, Nenek. Anggap saja ini giliran Litha memberikan fasilitas khusus langsung buat Nenek hahahahaha..."

"Wah wah wah ... kau sekarang pintar berlagak rupanya, sudah cocok menjadi Nyonya Besar hahahahaha...."

Nenek Dayyu tertawa keras tidak menyangka dia diberi sesuatu oleh orang lain, tidak pernah sebelumnya karena dia yang selalu menjadi subyek pemberi kecuali ketika mendiang suaminya masih hidup.

Mereka sangat akrab, tidak ada jarak dan rasa canggung diantara keduanya, bergurau, bercanda bahkan dengan topik yang serius. Mata Pak Sas dari spion depan memperhatikan mereka, ia tersenyum melihat Nyonya Besarnya begitu 'hidup' setelah mengenal Litha.

"Whoaaaaaa ..., Nek, tidak salah kita kesini, mau ngapain kita disini Nek?" Litha takjub setelah turun dari mobil dan membaca tulisan 'Luxury Boutique' di depan gedung mewah bernuansa warna gold dan krem. Keduanya berjalan beriringan.

"Ya tentu saja untuk membuat kita cantik malam ini."

"Kita? Litha juga?" tanyanya sambil menunjuk hidungnya.

"Tentu saja. Aku tidak ingin sendiri di acara yang penuh basa basi seperti itu. Kau punya banyak waktu luang, kan? Bukankah ini juga termasuk fasilitas khusus darimu?"

Glekk...

Litha menelan salivanya, bagaimana bisa ia berbaur dengan orang-orang sekelas dengan Nyonya Besar. Apa yang mesti dia lakukan nanti.

"Sudah, tidak perlu cemas, selama kau ada di dekatku, kau akan baik-baik saja, yang terpenting aku minta bukti perkataanmu. Kamu akan memberiku fasilitas khusus itu nanti malam dengan menuruti semua kemauanku"

"Nenek.... selama ini juga aku selalu menuruti kemauanmu, tanpa perlu fasilitas-fasilitasan yang khusus." Bibir Litha mengerucut. Nyonya Besar yang melihatnya gemas dan melepaskan tawanya yang terdengar di seluruh ruangan, semua mata memandang Nyonya Besar dan dirinya, Litha menunduk.

"Waduh .... Lihat semua mata itu melihatku seperti tontonan saja, Nenek juga, kenapa harus pake tertawa dengan keras duhh ..."

Seorang staff, yang di kiri dadanya ada pengenal nama dan posisinya, staf senior, menghampiri Nyonya Besar.

"Ada yang bisa kami bantu Nyonya?" tanyanya ramah.

"Berikan aku koleksi gaun terbaik saat ini untuk aku dan gadis cantik ini kenakan." Nyonya Besar menunjuk Litha saat mengatakan 'gadis cantik'.

"Gadis cantik? Dih ... kayaknya mata nenek semakin rabun" bathin Litha.

"Baik, Nyonya."

Satu demi satu koleksi terbaik dan terbaru ditunjukkan oleh staf senior, Nyonya Besar sudah menentukan pilihan untuk dipakainya, pilihan gaun yang sesuai dengan umurnya namun terlihat elegan.

Berbeda dengan Litha yang masih saja bingung menatap gaun-gaun yang terpajang di depan matanya. Baginya gaun-gaun itu sangat berlebihan dan tidak cocok untuknya.

"Nek, apa harus Litha memakainya? Maksud Litha apa tidak ada yang lebih sedikit simple modelnya dan warnanya kalem," ujar Litha ke Nyonya Besar.

"Kau tidak ingin menjadi pusat perhatian? Ini kesempatanmu Litha."

"Tidak, Nek. Hiks... Litha tidak mau hiks..."

Nyonya Besar menghela nafasnya, niatnya ingin membuat semua mata di pesta itu terpesona ke arah Litha kini terancam gagal karena Litha tidak ingin mengenakan gaun yang seharusnya.

"Gadis ini sangat tidak percaya diri, padahal dia bisa memukau semua yang hadir di sana," gumam Nyonya Besar sambil matanya berkeliling melihat-lihat sapatau ada gaun yang pas buat Litha kenakan.

Sampai pada matanya tertuju pada sebuah gaun yaang terpasang di manekin tanpa kepala, berwarna peach muda namun ada gemerlap kilau kristal di bagian roknya yang mekar. Potongan leher sabrina tanpa lengan dari bahan satin kelas satu memberikan kesan mewah. Sederhana, berjiwa muda namun anggun.

"Litha, lihatlah, kau suka? sepertinya gaun itu sesuai dengan seleramu." Nyonya Besar menunjuk gaun itu kepada Litha.

"Waaahhh... bagus sekali, daripada gaun-gaun sebelumnya, aku lebih menyukai ini Nek, lebih kalem dan simple"

"Bawakan aku gaun itu!" perintah Nyonya Besar ke staf senior. Mukanya langsung panik.

"Maaf Nyonya, untuk gaun itu sudah ada pemiliknya." wajah staf senior semakin pucat.

"Kalau sudah ada pemiliknya, kenapa masih dipajang?" protes Nyonya Besar tidak suka.

"Kalau sudah ada yang punya, tidak apa, biar saya cari gaun yang lain, Nek." Litha merasa tidak enak melihat pucatnya staf tersebut. Namun Nyonya Besar tidak mau tahu dan tidak suka dibantah, ia tetap menginginkan gaun itu untuk Litha.

Staf senior bingung mau mengatakan apa, dia segera menghubungi manajer mengenai masalah ini. Dengan takut setengah mati manajer menelepon seseorang.

"Selamat siang Nona Direktur, kami ingin menyampaikan sesuatu yang terjadi di toko sekarang." Manajer membuka percakapan setelah nada telepon diangkat.

"Ya, ada apa?" sahut suara di seberang telepon.

"Kami kedatangan Nyonya Besar untuk mencari baju, tapi Nyonya Besar sangat tertarik dengan gaun peach yang sudah Nona pilih untuk acara nanti malam."

"Hahhhh....!!! untuk apa dia menginginkan gaun itu. Carikan saja gaun yang lebih cocok dengannya, yang sesuai umurnya. Makin tua makin aneh saja. Aku sedang sibuk sekarang. Jangan menggangguku dengan hal yang tidak penting." sambungan telepon diputus begitu saja.

Manajer dan staf senior makin bingung, lalu Nyonya Besar mendekati mereka dan berkata "Katakan padanya, kalau ia mencari gaun itu tanyakan saja langsung padaku."

Nyonya Besar sudah memutuskan sesuatu, tidak ada kata tapi, semua patuh. Wajar, karena Luxury Boutique adalah salah satu butik ternama kelas atas milik Pradipta Corp.

Setelah mendapatkan gaun, Litha digiring Nyonya Besar untuk mencari sepatu, perhiasan, tas dan terakhir Nyonya Besar membawanya ke Make Up Artist yang terkenal. Ia meninggalkan Litha di studionya untuk pulang dan berganti pakaian. Setelahnya ia akan menjemput kembali Litha untuk menghadiri pesta ulang tahun.

Litha yang ditinggal sendirian dengan barang-barang mewah yang akan ia kenakan semakin bingung.

"Yuks .... Silahkan Nona membersihkan diri dulu dan kenakan semua yang sudah dibeli baru eyke poles itu wajah," ujar si perias wajah dengan gemulai, namun ramah.

Litha masuk ke suatu ruangan, mirip kamar hotel, ada kamar mandinya lengkap dengan perlengkapannya. Ia mandi, kemudian berganti baju dengan gaun yang tadi Nyonya Besar bersikeras mengambilnya padahal sudah ada pemiliknya.

"Seumur-umur baru kali ini aku memakai gaun seindah ini."

Di perhatikan tubuhnya berbalut gaun itu di cermin, dari depan, samping kiri dan samping kanan. Ia mengaguminya. Lalu diambilnya sebuah giwang berlian kecil yang juga tadi diberikan Nyonya Besar, sempat pula ia berdebat dengannya saat memilih aksesoris, Litha yang terbiasa nampak polos tanpa mengenakan perhiasan apapun terasa aneh dengan giwang di telinganya.

Dikenakan sepatu hak tinggi yang serasi dengan gaunnya, begitupun tas kecil untuk menyimpan ponsel dan dompet kecilnya.

Tok tok tok.

Suara pintu diketuk.

"Ya," sahut Litha dari dalam kamar, ia sudah selesai.

"Nona, bisakah eyke mulai untuk merias wajah Nona?" tanyanya dari balik pintu.

"Ya, masuklah."

"Aku ingin riasan yang tidak menor. Senatural mungkin," pinta Litha begitu si perias mengambil sebuah botol kecil, entah apa itu.

"Hhmmm ... eyke rasa Nona memang cocok untuk riasan natural ketimbang yang bold. Eyke akan buat se-flawless mungkin bagaikan malaikat yang turun dari surga."

"Hahahaha.... ya ... ya ... ya ... asal jangan jadi malaikat pencabut nyawa saja, ini" canda Litha. Si perias terkekeh.

"Hahahahaha.... kalau pencabut nyawa secantik ini, eyke juga mau dicabut duluan cyiiiinnn!!!"

"Hahahahahahaha...." mereka tertawa bersamaan.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Plak... Plak... Plak...

Suara tamparan keras di pipi seseorang.

"Aaaaaarrrgggghhhhhh...... Bodohhh!!!!! Bodohh kalian semua aarggghhhhhhh..... Apa gunanya kalian bekerja di butik ini kalau membujuk wanita tua saja tidak bisa. Bodohhh!!!!"

Mona sangat marah ketika mengetahui gaun yang sudah ia persiapkan untuk acara besar nanti malam dibawa Nyonya Besar.

"Ka-- ka-- kami tidak berani membantah Nyonya Besar, Nona," ujar manajer ketakutan, staf senior bersembunyi di belakangnya, ia lebih-lebih takut, hingga lututnya gemetar.

"Apa dia sudah linglung hah!!! mengenakan gaun itu di pesta ulang tahunnya, apa dia ingin kembali ke umur tujuh belas tahun huh!!!" Mona masih mengumpat, masih emosi.

"Ga-- gaun itu bukan untuk Nyonya Besar, Nona. Tapi untuk nona muda yang ikut bersamanya kesini." Si manajer masih ketakutan.

"Apaaaaa!!!????!!!!" Mona tambah naik pitam.

Prangggg.....

"Aaaarrggggghhhhhhhh!!!" Ramona membanting hiasan meja disampingnya. Dia begitu sangat kesal dan marah.

"Apa dia orangnya? gadis yang aku temui di restoran waktu itu?" gumamnya sendiri, wajahnya memerah, matanya melotot dan tangannya mengepal. Pemandangan yang sungguh menakutkan bagi orang-orang yang berada di situ.

Sayangnya, sebagaimanapun Ramona marah dan kesal bahkan seperti ia ingin membakar tempat ia berdiri, ia tidak dapat berbuat apa-apa karena Nyonya Besar berada di baliknya. Terpaksa ia harus segera mungkin mencari gaun pengganti untuk ia pakai nanti malam.

"Sialaaaaaaannnnnnn!!!!!!!!" teriaknya nyaring.

- Bersambung -

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

hahah Mona Halu nya kelamaan ..nenek Dayyu akan menjodohkan ke Rayyandra

2021-11-30

0

naviah

naviah

semangat thor 💪

2021-11-08

1

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

ok otw pesta 💃

2021-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2 Semur Jengkol
3 Amarah Sang Cucu
4 Berpura-pura Pingsan
5 Tanggungjawab Litha
6 Cukup Dengan Menemaniku Disini
7 Kerinduan Nyonya Besar
8 Harusnya Kau Berterimakasih
9 Keluarga Pradipta
10 Tuan Muda Congkak
11 Mengedepankan Logika
12 Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13 Sandaran Hati
14 Biarkan Berjalan di atas Relnya
15 Tidak Ingin Serakah
16 Nikmati Makananmu
17 Kehaluan Ninda
18 Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19 Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20 Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21 Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22 Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23 Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24 Hutang Budi
25 Adu Strategi
26 Bubur Polos Hangat
27 Anak Baik
28 Aku Mencintainya
29 Pernyataan Cinta
30 Memori tentang Tisha
31 Manusia atau Alien?
32 Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33 Kalah Telak
34 Visualisasi Tokoh
35 Janji Firza
36 Makan Malam
37 Surat Wasiat
38 You Are My Sunshine
39 Bathin yang Bergejolak
40 Kesempatan Terakhir
41 Ini pernikahan atau Bisnis?
42 Perjanjian Bersyarat
43 Restu Ibu
44 Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45 Nyonya Muda
46 Ibu, Aku Takut ...
47 Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48 Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49 Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50 Walk in Closet
51 Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52 Janji yang Tidak Ditepati
53 Tahu Diri
54 Berjuang Sampai Akhir
55 Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56 Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57 Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58 Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59 Berteman dengan Coklat
60 Tamu Tak Diundang
61 Tindakan Firza
62 Risau (Rayyendra)
63 Risau (Litha)
64 Perintah Terakhir Nyonya Besar
65 Hancur
66 Tunggulah 3 Bulan Lagi
67 Tidak Terpancing
68 Tom and Jerry
69 Kecewa
70 Sensitif
71 Unicorn tanpa tanduk
72 Separuh Jiwa Telah Pergi
73 Pembelaan Bibi Rima
74 Pertengkaran Dua Pradipta
75 Cinta dalam Hidupnya
76 Pejuang Cinta (Part 1)
77 Pejuang Cinta (Part 2)
78 Pejuang Cinta (Part 3)
79 Panggilan Khusus
80 Aku Merelakannya
81 Misteri Ibu dan Bibi Rima
82 Sparing dengan Tawon
83 Terngiang-ngiang
84 Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85 Lembar Kehidupan Litha
86 Perang (Part 1)
87 Perang (Part 2)
88 Perang (Part 3)
89 Perang (Part 4)
90 Sang Pemenang
91 Intermezzo (1)
92 Masa Lalu (Part 1)
93 Masa Lalu (Part 2)
94 Masa Lalu (Part 3)
95 Masa Lalu (Part 4)
96 Masa Lalu (Part 5)
97 Serasa Dunia Milik Berdua
98 Tempat Berkesan
99 Membantumu Lebih Tenang
100 Pulang
101 Sesal
102 Voldemort
103 Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104 Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105 Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106 Mengendalikan Ego
107 Kehancuran Tisha (Part 1)
108 Kehancuran Tisha (Part 2)
109 Tuas Pengaman
110 Alarm
111 CRF : Hangatnya Pagi
112 CRF : Titah Tertinggi
113 CRF : Menarik Perhatian
114 CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115 CRF : Run
116 CRF : Prasangka Evan
117 CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118 Cemburu
119 Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120 Titik Rapuh
121 Kau yang Bayar
122 Duo Matre
123 Menunggu Rapat
124 Prinsip Ekonomi
125 Mencintai dan Dicintai
126 Luka di Hati
127 Layu Sebelum Berkembang
128 Percaya Padaku
129 Tidak Jadi Menyesal
130 Hang Out ke Mall (Part 1)
131 Hang Out ke Mall (Part 2)
132 Cinta di Rumah Sakit
133 Ingin tunjukkan pada Dunia
134 Bravo, Litha!
135 Shortpink Fans Club
136 Hadiah Ulang Tahun
137 Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138 Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139 The Big Day : Nona Baik Hati
140 The Big Day : Posisi yang Diatur
141 The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142 The Big Day : Seleksi Akhlak
143 The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144 The Big Day : Kejutan Terakhir
145 Obrolan Sebelum Tidur
146 Penggeledahan di Amore Club
147 Benang Merah
148 Menjelang Pagi
149 Mantan Terindah
150 Aku Baik-Baik Saja
151 Memberi Pelajaran
152 Konsekuensi
153 Memaafkan
154 Belum Kelihatan Hilalnya
155 Putri Kesayangan
156 Bertemu Lucas
157 Presdir yang Posesif
158 River Flows in You
159 Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160 Bertahanlah, Nyonya ...
161 Jangan Kau Tahan Tangismu
162 Terima kasih, Pak Sas.
163 Bisakah Kau Melepas Cinta?
164 Intermezzo (2)
165 Pintar Bermain Kata
166 Waktu yang Bisa Menjawabnya
167 Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168 Intermezzo (3)
169 Aku yang Akan Menjagamu
170 Kobaran Api
171 Aku Mengizinkanmu Pergi
172 Hiduplah dengan Bahagia
173 Lahirnya Penerus Pradipta
174 Aku menyukaimu
175 Berdamai dengan Diri
176 Epilog
177 Bonus Chapter
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Navia Litha Sarasvati (Prolog)
2
Semur Jengkol
3
Amarah Sang Cucu
4
Berpura-pura Pingsan
5
Tanggungjawab Litha
6
Cukup Dengan Menemaniku Disini
7
Kerinduan Nyonya Besar
8
Harusnya Kau Berterimakasih
9
Keluarga Pradipta
10
Tuan Muda Congkak
11
Mengedepankan Logika
12
Rumor yang Membuat Semakin Buruk
13
Sandaran Hati
14
Biarkan Berjalan di atas Relnya
15
Tidak Ingin Serakah
16
Nikmati Makananmu
17
Kehaluan Ninda
18
Pesta Ulang Tahun (Part 1)
19
Pesta Ulang Tahun (Part 2)
20
Pesta Ulang Tahun (Part 3)
21
Pesta Ulang Tahun (Part 4)
22
Pesta Ulang Tahun (Part 5)
23
Pesta Ulang Tahun (Part 6)
24
Hutang Budi
25
Adu Strategi
26
Bubur Polos Hangat
27
Anak Baik
28
Aku Mencintainya
29
Pernyataan Cinta
30
Memori tentang Tisha
31
Manusia atau Alien?
32
Bocah Egois dan Anak di Bawah Umur
33
Kalah Telak
34
Visualisasi Tokoh
35
Janji Firza
36
Makan Malam
37
Surat Wasiat
38
You Are My Sunshine
39
Bathin yang Bergejolak
40
Kesempatan Terakhir
41
Ini pernikahan atau Bisnis?
42
Perjanjian Bersyarat
43
Restu Ibu
44
Bagaimana Rasanya Punya Ibu?
45
Nyonya Muda
46
Ibu, Aku Takut ...
47
Kekacauan di Pernikahan (Part 1)
48
Kekacauan di Pernikahan (Part 2)
49
Tidak Baik Ingin Banyak Tahu
50
Walk in Closet
51
Tentang Tuan Muda Yang Mulia
52
Janji yang Tidak Ditepati
53
Tahu Diri
54
Berjuang Sampai Akhir
55
Jangan Kau Lambungkan Hatinya
56
Kejadian di Kantor Pusat (Part 1)
57
Kejadian di Kantor Pusat (Part 2)
58
Kejadian di Kantor Pusat (Part 3)
59
Berteman dengan Coklat
60
Tamu Tak Diundang
61
Tindakan Firza
62
Risau (Rayyendra)
63
Risau (Litha)
64
Perintah Terakhir Nyonya Besar
65
Hancur
66
Tunggulah 3 Bulan Lagi
67
Tidak Terpancing
68
Tom and Jerry
69
Kecewa
70
Sensitif
71
Unicorn tanpa tanduk
72
Separuh Jiwa Telah Pergi
73
Pembelaan Bibi Rima
74
Pertengkaran Dua Pradipta
75
Cinta dalam Hidupnya
76
Pejuang Cinta (Part 1)
77
Pejuang Cinta (Part 2)
78
Pejuang Cinta (Part 3)
79
Panggilan Khusus
80
Aku Merelakannya
81
Misteri Ibu dan Bibi Rima
82
Sparing dengan Tawon
83
Terngiang-ngiang
84
Kakak Ipar Terbaik di Dunia
85
Lembar Kehidupan Litha
86
Perang (Part 1)
87
Perang (Part 2)
88
Perang (Part 3)
89
Perang (Part 4)
90
Sang Pemenang
91
Intermezzo (1)
92
Masa Lalu (Part 1)
93
Masa Lalu (Part 2)
94
Masa Lalu (Part 3)
95
Masa Lalu (Part 4)
96
Masa Lalu (Part 5)
97
Serasa Dunia Milik Berdua
98
Tempat Berkesan
99
Membantumu Lebih Tenang
100
Pulang
101
Sesal
102
Voldemort
103
Hati yang Bergemuruh (Part 1)
104
Hati yang Bergemuruh (Part 2)
105
Hati yang Bergemuruh (Part 3)
106
Mengendalikan Ego
107
Kehancuran Tisha (Part 1)
108
Kehancuran Tisha (Part 2)
109
Tuas Pengaman
110
Alarm
111
CRF : Hangatnya Pagi
112
CRF : Titah Tertinggi
113
CRF : Menarik Perhatian
114
CRF : Menginjakmu Lebih Dulu
115
CRF : Run
116
CRF : Prasangka Evan
117
CRF : Keindahan Ciptaan Tuhan
118
Cemburu
119
Tidak Bisa Hidup Tanpanya
120
Titik Rapuh
121
Kau yang Bayar
122
Duo Matre
123
Menunggu Rapat
124
Prinsip Ekonomi
125
Mencintai dan Dicintai
126
Luka di Hati
127
Layu Sebelum Berkembang
128
Percaya Padaku
129
Tidak Jadi Menyesal
130
Hang Out ke Mall (Part 1)
131
Hang Out ke Mall (Part 2)
132
Cinta di Rumah Sakit
133
Ingin tunjukkan pada Dunia
134
Bravo, Litha!
135
Shortpink Fans Club
136
Hadiah Ulang Tahun
137
Kerajaan Sungai Bulan (Part 1)
138
Kerajaan Sungai Bulan (Part 2)
139
The Big Day : Nona Baik Hati
140
The Big Day : Posisi yang Diatur
141
The Big Day : Melihatmu Menguatkanku
142
The Big Day : Seleksi Akhlak
143
The Big Day : Tujuan dan Rumahmu adalah Aku
144
The Big Day : Kejutan Terakhir
145
Obrolan Sebelum Tidur
146
Penggeledahan di Amore Club
147
Benang Merah
148
Menjelang Pagi
149
Mantan Terindah
150
Aku Baik-Baik Saja
151
Memberi Pelajaran
152
Konsekuensi
153
Memaafkan
154
Belum Kelihatan Hilalnya
155
Putri Kesayangan
156
Bertemu Lucas
157
Presdir yang Posesif
158
River Flows in You
159
Pengakuan Dianggap Seorang Ayah
160
Bertahanlah, Nyonya ...
161
Jangan Kau Tahan Tangismu
162
Terima kasih, Pak Sas.
163
Bisakah Kau Melepas Cinta?
164
Intermezzo (2)
165
Pintar Bermain Kata
166
Waktu yang Bisa Menjawabnya
167
Siapa yang Tidak Menyukai Uang?
168
Intermezzo (3)
169
Aku yang Akan Menjagamu
170
Kobaran Api
171
Aku Mengizinkanmu Pergi
172
Hiduplah dengan Bahagia
173
Lahirnya Penerus Pradipta
174
Aku menyukaimu
175
Berdamai dengan Diri
176
Epilog
177
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!