Yuni yang masih stay di Bali mencoba menelepon Anaya, tapi tidak bisa untuk di hubungi. Yuni ingin meminta maaf sama Anaya atas ucapan dia yang kemarin. akhirnya yuni mencoba menelepon mantan suaminya.
"Assalamu'alaikum ada apa?," tanya Teguh.
"Walaikumsalam, aku mau tanya, kenapa nomor Anaya gak bisa di hubungi," ucap Yuni.
"Mau apa kamu cari Anaya? Mau bikin Anaya sakit lagi?, Mulai detik ini gak usah cari Anaya lagi dan gak usah telepon saya lagi," ucap Teguh.
"Aku cuman mau minta maaf sama Anaya," ucap Yuni.
"Anaya udah gak mau ketemu sama kamu, Anaya benci sama kamu, dan Anaya kecewa sama kamu. Makanya kalau ngomong itu di pikirkan dulu," ucap Teguh.
"Makanya aku minta maaf mas," ucap Yuni.
"Ya udah nanti nanya dulu sama Anaya. Apakah masih mau berbicara denganmu atau tidak. Saya tidak bisa memaksakan keputusan Anaya. Selamat ya kamu udah nikah lagi," ucap Teguh.
"Makasih, selamat juga kamu udah mau nikah lagi. Semoga langgeng dan bahagia. Aku titip Anaya, aku akan pergi dari kehidupan kalian, Assalamu'alaikum," ucap Yuni.
"Walaikumsalam," ucap Reguh sambil mematikan HP nya
Teguh pun hanya bengong ketika mendengar penuturan Yuni.
Yuni merasakan penyesalan dalam dirinya karna telah mengucapkan kata-kata yang sudah membuat hati Anaya terluka, dan sekarang Anaya membencinya.
"Mungkin ini hukuman yang engkau berikan untukku, atas semua kesalahan ku selama ini terhadap mantan suami dan anakku" gumam Yuni dalam hati.
Yuni pun melamun di dalam kamar, Adi ntah pergi kemana semenjak Yuni memberikan kartu ATM dan pinnya.
"Daripada pusing mikirin anak itu, mending aku jalan-jalan aja deh," gumam Yuni dalam hati.
Ketika sudah siap pergi dan ingin membuka pintu, ternyata pintunya di kunci. Yuni pun kesal melihat pintu yang terkunci.
"Dasar mberengsek, dia seenaknya pergi dan ninggalin sendiri di rumah. Pintu pun di kunci," ucap Yuni yang sedang kesal.
Akhirnya Yuni mencoba menelepon Adi, tapi teleponnya gak aktif. Yuni pun semakin kesal,
mau berteriak pun gak akan ada yang nolongin, soalnya villa jauh dari keramaian.
Karna saking kesalnya, Yuni memainkan HP. Tiba-tiba Adi pulang dengan seorang cewe.
"Darimana saja kamu?," ucap Yuni.
Yuni pun kaget melihat Adi membawa seorang perempuan ke dalam villa.
"Sayang siapa cewe itu?," ucap sang cewe yang di bawa Adi.
"Dia hanya pembantu di sini," ucap Adi.
"Oh dia babu, pantes aja setelannya kaya gembel," ucap sang cewe.
Yuni yang mendengar itu pun kesal di buatnya.
"Maksud kamu apa, bilang aku pembantu?," ucap Yuni.
"Kalo kamu bukan pembantu, terus apa?," ucap Adi.
"Aku istri kamu Adi," ucap Yuni.
"Iya kamu istri aku, tapi pernikahan kita hanya pernikahan sirih," ucap Adi.
"Kurang ajar kamu Adi, udah saya kasih uang banyak tapi kamu menipu saya," ucap Yuni.
"Terus mau kamu apa, mau ambil ATM nya, nih ambil. Tapi uang itu udah saya ambil semua dan sekarang kamu pergi dari sini," ucap Adi.
Yuni pun yang kaget mendengar penuturan Adi, Yuni pun kesal dan emosi.
"Tunggu apa lagi kamu di sini, pacar saya udah usir kamu. Silahkan bawa barang-barang kamu dan pergi dari sini," ucap sang cewe.
"Dasar cowo mberengsek," ucap Yuni.
Adi yang tak terima di bilang mberengsek, Adi menampar Yuni.
plaaak.
Yuni pun kaget karena Adi berani menamparnya, ketika Yuni ingin membalas, tangan Yuni di cekal oleh Adi, dan Adi mendorong Yuni hingga terjatuh.
Yuni pun yang kesal, akhirnya membawa semua barang milik Yuni dan pergi meninggalkan villa itu.
Yuni pun terus berjalan ntah ke mana, karna Yuni bingung harus ke mana. Sudah tak ada uang, ATM pun telah habis, karna sudah di ambil semua oleh Adi.
Yuni pun teringat sama Ani, akhirnya menelepon ani.
"Mau apa kamu menelepon saya," ucap Ani.
"Tolong aku bu, aku di tipu oleh Adi," ucap Yuni.
yuni hanya mendengar ani tertawa.
"Itulah kebodohan kamu,"ucap Ani.
"Maksud ibu," ucap yuni.
"Aku dan Adi tuh bersekongkol untuk dapatkan uang kamu, sekarang selamat miskin ya, dan selamat membangun usaha lagi dari nol," ucap Ani dan langsung mematikan HP nya.
Yuni pun semakin kesal dengan Ani dan Adi, ternyata Yuni telah salah menilai orang.
"Sialan mereka menipu ku," umpat yuni dengan kesal.
Yuni bingung harus kemana. Karna Yuni sudah tak memiliki apa-apa lagi. Yuni tak tau harus minta tolong sama siapa lagi atas kesalahan dan kebodohannya atas percaya sama orang.
Yuni pun terus berjalan sambil melamun hingga Yuni tak sadar ada sebuah mobil ngebut dan terjadilah tabrakan.
Banyak orang yang melihat kejadian itu dan mobil yang menabrak Yuni kabur ntah ke mana. Banyak darah yang keluar dari kepala Yuni. Warga sekitar banyak yang menolong hingga menelepon ambulance.
Akhirnya ambulance datang dan polisi pun datang ke TKP untuk mencari informasi insiden kecelakaan tabrak lari itu.
Ada satu saksi mata yang mengatakan, bahwa kejadian itu sangat cepat. Yang melihat Yuni berjalan, sudah mencoba berteriak. Tapi sepertinya dia tidak mendengar. Akhirnya ada satu mobil yang ugal-ugalan di jalan, menabrak korban. Dan pemilik mobil kabur
Polisi pun mencari identitas dan HP untuk menghubungi keluarga, setelah di cek ternyata wisatawan di Bali. Dan saat mengecek HP ada 1 panggilan terakhir yaitu mantan suaminya.
.
.
.
.
.
Ketika Teguh sedang rapat dengan bawahannya, Tiba-tiba HP nya berdering dari nomor yang tidak dikenal, Teguh pun mengangkat telepon itu.
"Selamat siang pa, saya dari kepolisian di Bali, apa bapak mengenal dengan saudari ibu Yuni Handayani?," tanya polisi itu.
"Iya pa saya mengenalnya, dia mantan istri saya. ada apa ya pa?," tanya Teguh.
"Maaf saya berbicara dengan bapa siapa?," ucap polisi itu.
"Saya Teguh pa," ucap Teguh.
"Begini pa, mantan istri bapa di Bali meninggal dunia, karna telah terjadi tabrak lari pa," ucap polisi.
Teguh yang mendengar penuturan polisi itu pun langsung lemas seketika.
"Astagfirullah... ini beneran pa?," tanya Teguh.
"Begini pa saya melakukan video call aja ya, biar bapak bisa melihat langsung," ucap polisi.
Akhirnya video call berjalan, Teguh pun bersedih ketika tau, kalau korban itu memang Yuni.
"Pa itu mantan istri saya," ucap Teguh.
Teguh pun sudah meneteskan air matanya dan tak kuat melihat itu semua.
"Jenazahnya mau di kebumikan di sini apa bagaimana pa?," ucap polisi itu.
"Kalau bisa di bawa ke Bandung aja pa, biar di kebumikan di sini," ucap Teguh.
"Baik pa saya akan berkordinasi dengan kepolisian disini untuk menghubungkan dengan ke polisian di sana, agar semuanya berjalan dengan lancar," ucap polisi.
"Baik pa, terimakasih sebelumnya," ucap Teguh
"Baik pa nanti saya akan ikut mengantarkan jenazah bu Yuni sampai ke Bandung. Nanti saya akan memberikan kabar lagi pa," ucap polisi.
Teguh pun mematikan teleponnya dan bingung harus bagaimana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fediza Syahira
turut berduka cita 😅
2021-12-17
1
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Takziah dulu lah..
🤭🤭🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2021-12-11
2
Fiah msi probolinggo
lanjut kakak
2021-12-10
2