Aris dan Anaya sudah bangun dari tidurnya, ternyata mereka ketiduran dengan saling menyenderkan.
Aris dan Anaya pun langsung turun ke bawah, karna mereka merasakan perut lapar.
"Hai bunda... masak apa? Anaya bantu ya?," ucap Anaya
"Hai anak bunda yang cantik dan ganteng udah bangun, enak ya bobonya. Sini Nay bantu bunda masak sayur bayam, ikan bakar saus Padang dan ayam bakar bumbu asam manis," ucap bunda.
Anaya pun mendekati bunda dan mulai membantu bunda memasak, karena memasak itu hobi anaya dari kecil. Cita-cita Anaya pun ingin menjadi cheff terkenal dan punya restoran.
"Bun... Adam dan ayah di mana?," tanya Aris.
"Ayah ada di halaman samping, Adam masih tidur," ucap bunda.
Aris pun berjalan menuju halaman samping dan melihat ayah yang sedang melamun.
"Yah," ucap Aris.
"Anak gantengnya ayah...mana Anaya?," tanya ayah.
"Anaya lagi bantu bunda masak," ucap Aris.
"Nak... makasih ya, tadi udah bantu Anaya untuk tidak menangis lagi," ucap ayah.
"Sama-sama yah. Kalo Aris boleh tau kenapa Anaya terlihat sedih sekali?," ucap Aris.
"Semenjak ayah naik jabatan dan gaji naik 3x lipat, ibunya Anaya mulai sibuk dengan arisan dan jarang sekali ada di rumah, dan Anaya merasa kesepian," ucap ayah.
Aris yang mendengar cerita tentang Anaya dari ayah, hatinya merasa bergetar dan sedih. Apakah kamu sesedih itu dek, kaka janji akan slalu ada untukmu dek.
"Kamu kan satu sekolah sama Anaya, ayah titipkan Anaya sama kamu selama Anaya di sekolah, selain kamu menjaga Adam," ucap ayah.
"Baik yah, Aris akan slalu jagain adik-adiknya Aris. Aris janji sama ayah juga, kalo Aris akan selalu membuat Anaya bahagia, seperti ayah membahagiakan Anaya," ucap Aris.
Ayah yang terkesiap dengan jawaban Aris yang begitu dewasa, ayah berdiri dan memeluk Aris.
Ketika Aris dan ayah berpelukan, Adam datang menghampiri mereka.
"Ayah dan ka Aris kenapa menangis?," tanya Adam.
Ayah dan Aris kaget mendengar suara Adam datang.
"Eh anak ayah yang ganteng udah bangun, enak bobonya?," tanya ayah.
"Enak yah, tadi pagi kepala adek pusing sedikit jadi ngantuk lagi," ucap Adam.
Aris pun yang kaget mendengar Adam berbicara kalo tadi pusing, Aris langsung menggendong Adam dan memeriksa keadaan Adam. Untungnya badan Adam tidak panas, hanya sedikit hangat aja.
"Sini kaka peluk, biar adek gak sakit lagi," ucap Aris.
Adam pun memang seperti itu ketika lagi gak enak badan, dan Adam pun langsung meminta di gendong dan memeluk Aris.
Bunda dan Anaya yang sudah selesai masak, menghampiri mereka yang sedang bercanda.
bunda yang kaget melihat Adam di gendong Aris, bunda langsung khawatir.
"Tumben Adam minta gendong sama ka Aris?," tanya bunda.
"Ini bun, adek agak anget badannya," ucap Aris.
Bunda pun langsung memeriksa keadaan Adam, dan bunda berlari ke dalam mencari obat untuk Adam, dan bunda langsung memberikan obat demam untuk Adam.
"Adek sayang, cepet sembuh ya," ucap Anaya dan langsung mengecup kening Adam.
"Aku juga mau dong, di kecup sama adek Anaya," ucap Aris sambil terkekeh.
Anaya pun yang kesal mendengar Aris berbicara seperti itu, langsung mencubit lengan Aris.
"Sudah-sudah bercandanya, mari kita makan. Ini sudah waktunya makan siang, karna jam 3 sore kita semua akan kembali pulang ke Bandung," ucap bunda.
"Sebelum kita makan, ayah mau bilang dulu. Anaya selama ibu ke Bali, gak apa-apakan kalo Anaya ayah titipkan dan tinggal di rumah bunda Hanna?," tanya ayah.
Anaya dan Aris pun yang mendengar itu, langsung kaget lalu tersenyum.
"Iya yah gak apa-apa, malahan tadinya Anaya mau minta ijin ma ayah, eh ayah udah bilang duluan," ucap Anaya.
"Horeee ka Anaya tidur di rumah adek," ucap Adam
Semuanya pun tertawa mendengar teriakkan Adam. Aris pun senang dengan kehadiran Anaya di rumah.
"Ya sudah mari kita makan dulu," ucap ayah.
Akhirnya mereka semua makan tanpa bersuara dan semua makanan habis tak bersisa.
Setelah selesai makan, semuanya kembali ke kamar masing-masing untuk merapikan barang-barang yang akan di bawa pulang ke Bandung.
"Allhamdulilah... ayah mengijinkan Anaya tinggal di rumah bunda Hanna. Kenapa bukan dari dulu saja, kalo ayah menikah dengan bunda bukan sama ibu. Semenjak ayah naik jabatan, ibu jadi lupa dengan Anaya," gumam Anaya dalam hati.
Ayah yang sedang ingin mengecek keadaan Anaya, ayah melihat Anaya sedang melamun.
"Sayang kenapa melamun?," tanya ayah.
"Gak yah... Nay sedih aja sama keadaan kita yah. Sejak ayah naik jabatan, ibu jadi beda sama ayah dan Anaya," ucap Anaya.
"Sudah tidak usah Nay pikirkan, ini sudah takdir Allah untuk kita. Ayah janji tidak akan membuat Nay bersedih lagi dan Nay akan selalu berada di antara kita," ucap ayah.
Anaya pun langsung memeluk ayah dengan erat. Memang dari kecil Anaya dekat sekali dengan ayah, di banding dengan ibunya sendiri.
Ayah pun membantu membereskan barang Anaya, agar cepat selesai.
"Malam ini ayah tidur di rumah, besok pagi ayah antar Nay ke sekolah. Pulang sekolah ayah jemput dan antar Anaya ke rumah bunda Hanna ya. Jadi malam ini kita beres-beres barang apa aja yang akan di bawa ke rumah bunda Hanna, okay," ucap ayah.
"Okay yah... Nay udah gak sabar nunggu besok," ucap Anaya.
"Siap sayang," ucap ayah.
"Yah... makasih ya, ayah udah bawa bunda Hanna, dan ayah akan menikah dengan bunda Hanna. Anaya seneng banget, semoga aja bunda gak seperti ibu," ucap Anaya.
"Sama-sama sayang, tapi bagaimana pun jugal, ibu tetap ibu yang melahirkan Anaya. Anaya harus tetap menghormati ibu, meskipun ibu udah jadi wanita yang beda," ucap ayah.
"Baik yah", ucap anaya.
bunda Hanna yang sedari tadi mendengar percakapan mereka di luar kamar Anaya, merasa senang karna Anaya mau menerima bunda di hidupnya. Dan Hanna sedih karna Anaya sangat terpukul dengan sikap ibunya itu.
"Anaya sayang... bunda janji, bunda akan selalu jadi bunda yang Anaya mau dan bunda janji akan selalu ada buat Anaya," gumam bunda dalam hati.
Bunda tidak menyadari kalo sedari tadi Aris mendengar obrolan antara ayah dan Anaya. Aris melihat sangat bunda yang bersedih, tanpa bunda sadari Aris langsung memeluk bunda.
"Bun... Aris janji akan jadi kaka yang terbaik untuk Anaya dan Adam. Aris janji akan jadi anak kebanggaan almarhum ayah Rio dan ayah Teguh," ucap Aris.
Bunda pun hanya bisa kembali memeluk Aris dan mengecup kening anak sulungnya ini, yang terkadang suka kekanak-kanakan. Tapi semenjak ketemu Anaya, Aris berubah menjadi anak yang lebih baik.
Setelah semua siap, ayah dan Aris memasukkan semua barang ke dalam mobil. Karna Adam yang masih gak enak badan, jadi sedikit manja dan tidak mau jauh dari bunda.
Anaya dan Aris sih selalu duduk berdua, bercanda berdua, ngemil pun berdua.
Perjalanan puncak ke Bandung memerlukan waktu 3 jam.
Aris yang sibuk bermain game di HP, setelah lelah bermain game, Aris baru menyadari kalo Anaya dari tadi diam. Dan Aris melihat kalo Anaya sudah tertidur. karna tidak tega melihat tidur miring ke jendela, Aris menarik Anaya untuk tidur di pundaknya.
Akhirnya perjalanan sudah sampai di bandung dan sudah sampai di daerah batununggal indah.
Aris pun membangunkan Anaya, dan Anaya menyadari kalo sudah sampai di rumah bunda Hanna. Aris turun duluan dan Anaya pindah ke depan untuk duduk di sebelah ayahnya.
"Mas teguh terimakasih ya sudah mengantarkan, sampe ketemu besok ya mas," ucap bunda Hanna.
"Iya sama-sama," ucap ayah.
"Anaya sampe ketemu besok di sini setelah pulang sekolah ya," ucap bunda.
"Siap bun, Anaya siapin barang-barang dulu ya," ucap Anaya.
"Dek sampe ketemu besok di sekolah ya," ucap Aris.
"Okay ka," ucap Anaya.
Karena Adam yang masih tertidur, Anaya hanya mengecup kening Adam.
"Cepet sembuh ya dek," ucap Anaya.
"Kami jalan dulu ya, buat mempersiapkan semuanya, Assalamu'alaikum," ucap ayah.
"Walaikumsalam," ucap bunda.
Ayah dan Anaya segera melanjutkan perjalanan, karena masih membutuhkan sekitar 45 menit untuk menuju taman kopo indah. akhirnya mereka tiba juga di rumah, yang sudah ditinggal pergi selama 3 hari.
Bunda Hanna merebahkan Adam di kasurnya, Tiba-tiba Adam terbangun.
"Bunda, ka Anaya mana," ucap Adam.
"Ka Anaya udah pulang," ucap bunda.
Tiba-tiba Adam menangis dan memanggil Anaya.
"Bunda nakal, kenapa gak bangunin Adam, kalo ka Anaya pulang," ucap adam sambil menangis.
"Maaf ya sayang, tadi Adam lagi bobo," ucap bunda.
Bunda pun bingung melihat Adam yang seperti itu, dan bunda pun langsung memanggil video call ayah Teguh.
"Ada apa bun?," tanya ayah.
"Mana Anaya, ini Adam menangis melihat Anaya gak ada," ucap bunda.
"Sebegitu sayangnya kamu nak sama kak Anaya," gumam ayah dalam hati.
"Bentar bun... Anaya lagi ganti baju," ucap ayah.
"siapa yah", ucap anaya yang baru masuk kamar.
" Ini Adam menangis, karna kamu gak pamit sama Adam," ucap ayah.
"Sini yah HP nya," ucap Anaya.
"Adek kenapa?," tanya Anaya.
"Kaka kenapa gak pamit sama adek, kalo kaka pulang," ucap Adam sambil menangis.
"Maaf ya dek, kan tadi adek lagi tidur. jangan nangis lagi ya, besok kaka main ke rumah adek ya. Sekarang adek bobo sampe ketemu besok,_ ucap Anaya.
"Iya kak, adek bobo ya, dadah kaka," ucap Adam.
Anaya pun pergi lagi ke kamarnya untuk menyiapkan barang-barang yang akan di bawa ke rumah bunda.
"Ya udah mas met istirahat ya, besok aku siapkan kamar untuk Anaya di sini, Assalamu'alaikum," ucap bunda.
" Walaikumsalam," jawab ayah.
Ayah pun pergi menuju kamar Anaya untuk membantu menyiapkan barang-barang apa saja yang akan di bawa.
Setelah semua selesai di siapkan, Anaya pun sampai tertidur. Ayah yang melihat Anaya tertidur, langsung mengangkat tubuh Anaya ke atas kasur dan mencium kening anaknya. Ayah pun tidur disebelah Anaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Nadia N
Kakak yg baik 🥺
#PenAutoon
2021-12-10
1
mikakayy_
semangat kak ❤️❤️
#penaautoon
2021-12-10
1
Ninik H.
lanjut
2021-12-10
1