bab 19

Akhirnya bunda dan ayah pulang dari supermarket setelah berbelanja kebutuhan sehari-hari, bulanan dan belanja bahan-bahan kue. Setiba di rumah bunda langsung merapihkan semua bahan-bagan kue dan makanan yang akan dimasak besok.

Bunda langsung mengecek ke kamar untuk melihat keadaan Anaya, Adam dan Aris. ternyata mereka berada di kamar Anaya sedang bercanda dan membantu tugas sekolah Adam.

Anaya dan Aris sih jangan ditanya kepintarannya, karna mereka selalu juara umum disekolah.

"Anak-anak kita makan yu... Bunda beli ayam LFC," ucap bunda.

"Horeeeee ayam LFC," teriak Adam.

Semua tertawa melihat kelakuan Adam dan mereka semua pun turun ke bawah menuju ruang makan.

"Ayaaaaah," teriak Adam, Aris dan Anaya.

"Eh anak-anak Ayah A3," ucap ayah.

Adam, Aris, dan Anaya bengong dengan ucapan A3.

"Kok A3,"tanya mereka bertiga.

"Iya kan nama kalian Aris, Anaya, dan Adam. Nama kalian dari huruf A semua,"ucap ayah sambil terkekeh.

Mereka bertiga dan bunda pun tertawa mendengar sebutan A3 dari ayah.

"Ayo A3 kita makan," ucap ayah sambil ketawa.

"Ah ayah... Udah ah, aneh dengernya," ucap Anaya.

Akhirnya mereka pun makan malam bersama, melihat Anaya yang sudah kembali mulai ceria, gak seperti kemarin-kemarin.

"Besok Adam dan kak Aris sekolah di antar ayah. Anaya masih istirahat sehari lagi ya sayang," ucap ayah.

"Iya yah... Sebenarnya Anaya udah bosan di rumah terus, tapi ya udah deh Anaya di rumah aja sama bunda," ucap Anaya.

"Okay sayang... Anak ayah yang baik," ucap ayah.

Makan malam pun telah selesai, mereka berkumpul di ruang keluarga.

Anaya tiba-tiba menyandarkan kepala di bahu sang ayah sambil memeluknya.

"Kenapa sayang?," tanya ayah.

"Besok ke makam ibu yu yah," ucap Anaya.

"Iya boleh," ucap ayah.

"Makasih ya yah," ucap Anaya.

"Sama - sama sayang," ucap ayah.

"Besok pagi aja ya ke sananya sebelum ayah pergi ke kantor," ucap ayah.

Anaya pun masih merasa tidak enak dengan badannya dan kepala mendadak pusing lagi. Anaya pun tetap menyandarkan kepalanya di bahu ayah.

Aris yang melihat Anaya manja seperti itu, Aris bisa merasakan gimana rasanya kehilangan sosok orang tua. Tapi Aris melihat Anaya pucat sekali.

Ayah hanya bisa melihat wajah anaknya yang menyandarkan kepala di bahunya yang langsung di pindahkan ke paha sang ayah dan pakai bantal. Anaya yang tertidur lelap, tak terasa kalau di pindahkan.

"Nak apakah kau bersedih kehilangan ibumu? tapi kenapa wajahmu pucat sekali na," gumam ayah dalam hati.

Bunda yang melihat Anaya tertidur dalam pangkuan sang ayah, merasa ada yang lain dengan wajah Anaya, wajah Anaya tampak pucat sekali.

"Nak apakah kamu sakit? wajahmu pucat sekali," gumam bunda dalam hati.

Anaya sering sekali merasakan pusing, ketika pusing itu muncul mudah sekali membuat Anaya untuk tertidur.

"Aris dan Adam ayo waktunya tidur, besok kalian sekolah," ucap Bunda.

"Iya bun," ucap mereka berdua.

Aris dan Adam pun berjalan menuju kamar masing-masing. Anaya yang masih tertidur, di gendong sang ayah menuju kamarnya.

ketika akan direbahkan di atas kasur, Anaya terbangun.

"Ayah maaf... Anaya ketiduran," ucap Anaya.

"Gak apa- apa, ya udah tidur lagi. Tapi sebelum tidur minum obat dulu ya," ucap ayah.

"Iya yah," ucap Anaya.

Ayah pun memberikan Anaya obatnya dan merebahkan tubuh sang anak lalu menyelimuti nya.

"Selamat malam anak ayah yang cantik," ucap ayah.

"Met malam juga ayah," ucap Anaya.

Anaya pun memeluk guling dan boneka kesayangannya.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya

Aris dan Adam udah siap untuk berangkat sekolah, diantarkan oleh bunda.

Ayah sudah janji mau ke makam bersama Anaya, ayah pun menuju kamar Anaya.

tok tok tok

Ayah mengetuk pintu kamar Anaya tapi tidak ada jawaban dari Anaya.

Ayah pun membuka pintu kamar Anaya dan melihat Anaya tak ada di atas kasur, dan mengecek ke kamar mandi.

Betapa kagetnya ayah melihat Anaya yang pingsan di kamar mandi.

"Astagfirullah Anaya," ucap ayah.

Ayah pun menggendong Anaya dari kamar mandi dan merebahkan ya di atas kasur. Ayah berusaha untuk menyadarkan Anaya dari pingsan. tiba-tiba Anaya tersadar dari pingsannya.

"Ayah... Kepala Anaya pusing," ucap Anaya sambil menangis.

"Astagfirullah... Dari kapan pusingnya?," tanya ayah.

"Udah sering Anaya sakit kepala, tapi Anaya gak pernah bilang. Soalnya semuanya sibuk," lirih Anaya.

"Astagfirullah nak... Kenapa gak cerita sama ayah," ucap ayah.

"Maaf yah... Anaya pikir ini sakit pusing biasa. Tapi pusingnya ini dari punduk sampe ke depan yah," ucap Anaya.

"Astagfirullah... Ya udah bentar, ayah ambil baju kamu. Kamu ganti baju terus kita ke rumah sakit, kita periksa ya," ucap Ayah.

"Iya yah," ucap Anaya.

Anaya pun di gendong sang ayah ke mobil, ayah tak mengijinkan Anaya untuk berjalan kaki. Ayah pun melajukan ke rumah sakit Yang berada di daerah Dago.

Setiba di rumah sakit ayah meminta suster untuk membawa bed, karena kondisi Anaya yang lemah.

Suster pun mendekat membawa bed untuk Anaya. Anaya langsung di bawa masuk ke IGD untuk di periksa.

Dokter pun menanyakan apa yang terjadi pada Anaya, dan sang ayah menjelaskan secara rinci. Dokter di IGD menyarankan untuk membawa Anaya ke bagian saraf.

Akhirnya suster menghubungi dokter Benny karna ada pasien IGD yang ingin berkonsultasi. Dokter Benny pun datang menemui pasien yang ada di IGD.

Dokter Benny mengobrol dengan Anaya untuk menanyakan gimana rasa pusingnya dan apa yang sudah terjadi.

Dokter pun berbincang dengan orang tua dari Anaya.

"Pa untuk mengetahui lebih lanjut, sebaiknya Anaya di rawat dalam beberapa hari kedepan. Karna saya akan melakukan beberapa pemeriksaan dan observasi dari Anaya," ucap dokter.

"Gimana baiknya dokter aja, saya serahkan semua sama dokter. Yang pasti sembuhkan anak saya," lirih sang ayah.

"Baik pa, kita akan memberi obat penghilang rasa sakit di kepala Anaya dan akan kita infus juga," ucap dokter.

Anaya yang mendengar semua itu hanya bisa menangis dan gak bisa berbuat apa-apa. Anaya hanya menginginkan sembuh.

"Suster tolong infus dulu pasien ini dan kasih obat ini," ucap dokter.

"Baik dok," ucap suster.

Anaya yang ditemani sang ayah hanya bisa menangis pasrah saat ini dan suster pun memberi infusan kepada Anaya.

Anaya hanya bisa menjerit kesakitan karna jarum suntik yang menancap di lengannya.

Sang ayah yang tak tega melihat anaknya pun menangis saat memeluk Anaya.

"Sabar ya sayang, ayah akan melakukan apa aja. Asalkan Anaya sembuh," ucap Ayah.

Anaya yang mendengarnya hanya bisa menangis.

"Sus kita pindah ke Gedung Elisabeth ruang VIP 1," ucap dokter.

"Baik dok," ucap suster.

Bed Anaya pun di dorong dari IGD untuk pindah ke ruang rawat. Sang ayah tak lepas dari tangan Anaya.

Setiba di ruang rawat, Anaya di pindahkan ke bed yang sudah tersedia di kamar rawat itu.

Anaya pun tertidur setelah dikasih obat untuk tidur.

Ayah lupa memberikan kabar pada istrinya dan ayah langsung menelepon sang istri.

"Assalamu'alaikum bun... Bun ayah ada di Borromeus. Tadi Anaya pingsan di kamar mandi," ucap ayah.

"Astagfirullah Ya Allah...Ya udah bunda ke sana sekarang. Itu di gedung dan kamar apa?," tanya bunda.

"Di gedung Elizabeth lantai 3 ruang VIP 1 bun," ucap ayah.

"Ya udah bunda ke sana sekarang," ucap bunda.

Telepon pun dimatikkan.

"Ya Allah nak kamu kenapa sayang," gumam bunda dalam hati.

Bunda yang sudah mengantarkan Aris dan Adam sekolah segera pergi ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit, bunda langsung mencari gedung dan ruangan Anaya.

Bunda pun datang dan melihat kondisi Anaya yang pucat.

"Assalamu'alaikum," ucap bunda.

"Walaikumsalam," ucap ayah.

Bunda sudah tak kuasa melihat kondisi Anaknya.

"Anaya sakit apa yah?," tanya bunda.

"Belum tau bun, dokter belum memeriksa lebih lanjut. Baru ambil sample darah aja," ucap Ayah.

Bunda hanya bisa duduk melihat kondisi Anaya saat ini. Tiba-tiba Anaya terbangun.

"Ayah... Anaya haus,"ucap Anaya.

Ayah pun langsung memberikan minum untuk anaya.

"Sayang apa yang dirasa sekarang?," tanya bunda.

"Sakit kepala bun," ucap Anaya sambil menangis.

"Sabar ya nak, banyak istigfar dan berdoa minta kesembuhan sama Allah," ucap bunda.

"Anaya... Ayah pulang dulu ambil baju Anaya dan boneka Anaya. Sama bunda dulu disini ya," ucap ayah.

Anaya pun hanya bisa menganggukkan kepala. bunda pun hanya bisa mengelus kepala Anaya.

Terpopuler

Comments

Fediza Syahira

Fediza Syahira

Anaya kpn bahagianya thor 😭

2021-12-17

1

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

Pasti ada yang nggak beres sama kesehatan anaya

2021-12-11

2

Fiah msi probolinggo

Fiah msi probolinggo

sesuai dengan judulnya gadis yang malang

2021-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 Bab 31 (Visual Part 1)
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 (Visual part 2)
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90 (Visual Part 3)
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Pengumuman
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Pengumuman
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bonus 1
103 Bonus 2
104 Bonus 3
105 Promo
106 Prolog Cewe Saiko
107 Prolog She's Come Back
108 Promo Lagi
109 Ganti jadwal On going
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
Bab 31 (Visual Part 1)
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 (Visual part 2)
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90 (Visual Part 3)
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Pengumuman
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Pengumuman
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bonus 1
103
Bonus 2
104
Bonus 3
105
Promo
106
Prolog Cewe Saiko
107
Prolog She's Come Back
108
Promo Lagi
109
Ganti jadwal On going

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!