Anaya dan ayah masih terlelap dalam mimpi masing-masing, tiba-tiba ayah terbangun karena ingin pergi ke kamar mandi. Saat terbangun di pikirnya masih tengah malam, saat di lihat sudah jam 5 subuh.
"Anaya sayang bangun, udah subuh," ucap ayah.
Anaya pun membuka matanya dan melihat Sang ayah duduk di sampingnya sambil tersenyum.
"Pagi ayah, semalam ayah tidur di mana?, " tanya Anaya.
"Semalam ayah tidur di samping putri ayah yang cantik ini, emang gak kerasa kalau semalaman ayah peluk kamu nak?," tanya ayah.
"Gak yah... mungkin Nay terlalu lelah," ucap Anaya.
"Ya udah kamu mandi terus solat dan siap-siap buat sekolah," ucap ayah.
Sebelum ayah keluar kamar, ayah memeluk dan mengecup kening anak semata wayangnya itu.
Anaya pun merasa senang mendapatkan kecupan dan pelukkan hangat di pagi hari.
Setelah ayah pergi ke bawah untuk melaksanakan solat, Anaya pun segera pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri.
Setelah mandi dan melaksanakan solat, Anaya membawa tas sekolah, jaket, dan tak lupa topi upacara. Karena hari ini hari Senin dan barang-barang akan di bawa oleh ayahnya ketika Anaya sekolah.
Anaya pun turun ke bawah, melihat sang ayah sedang menyiapkan sarapan nasi goreng tanpa kecap dengan telor mata sapi setengah matang, itu sarapan favorit Anaya.
"Ayah makasih udah bikin sarapan favorit buat Anaya," ucap Anaya.
"Iya sama-sama sayang, ya udah kamu sarapan, ayah mau ganti baju dulu dan mau mengantar kamu sekolah," ucap ayah.
Anaya begitu lahapnya makan nasi goreng kesukaannya itu, ayah hanya melihat dari jauh begitu lahapnya kamu nak.
"Ayah ayo kita berangkat," ucap Anaya.
"Okay sayang," ucap ayah.
Anaya terheran melihat ayah yang tak memakai baju kerja, melainkan pakai baju santai.
"Ayah kok gak pake baju kerja?," tanya Anaya.
"Ayah udah ijin sama bos ayah, kalau ayah datang siang kerjanya. Karena ada urusan dulu," ucap ayah.
Anaya tak tahu kalau ayahnya itu bekerja di perusahaan milik Hanna, yang sebentar lagi akan menjadi bundanya.
Anaya pun hanya bisa mengangguk, dan Anaya berjalan menuju mobil. Akhirnya ayah dan Anaya pun berangkat ke sekolah.
Setiba di sekolah, Aris udah menanti kedatangan ayah dan Anaya.
"Hey bro, lagi nunggu siapa sih?," tanya Iyan sahabat Aris.
"Lagi nunggu calon bokap dan calon adek gue," ucap Aris.
Iyan tau cerita calon adiknya Aris dan calon ayahnya, semalam Aris cerita sama Iyan.
"Gue pengen tau, siapa calon adik lo itu," ucap Iyan.
"Bentar lagi sampe kok," ucap Aris.
Akhirnya yang di tunggu udah datang, Aris pun berjalan menghampiri calon ayah dan calon adiknya itu.
"Ayah,"ucap Aris sambil menyalami ayah.
"Hey Ris, ayah titip Anaya sama kamu ya, nanti pulang nya ayah jemput kalian ya, mana Adam," ucap ayah.
"Adam masih sakit yah, semalam demam lagi. jadi tadi Aris di antar om Rio supir bunda,"ucap Aris.
Anaya pun kaget mendengar kalo Adam masih demam, Anaya pun sedih mendengar Adam sakit.
"Adek jangan sedih, Adam pasti cepet sembuh,"ucap Aris yang melihat reaksi Anaya.
"Iyah kak," ucap Anaya sambil cemberut.
Ayah pun hanya tersenyum melihat sang anak yang begitu saling menyayangi satu sama lain.
"Ya udah ayah pulang dulu ya, nanti ayah jemput jam 1 siang, setelah kalian pulang sekolah ya," ucap ayah.
Anaya dan Aris pun mengangguk sambil dadah ke arah ayah. Aris pun mengajak Anaya ke dalam sekolah.
"Iyan... nih adik gue,"ucap Aris.
"Oh Anaya... kalo Anaya sih tau, dia nih sahabat adik gue si Dita," ucap Iyan.
"Wah pas banget ya, kita bersahabat dan adik-adik kita pun bersahabat," ucap Ari
Akhirnya mereka pergi ke kelas, karna bentar lagi bel masuk berbunyi.
"Anaya, ka Aris, bang Iyan," panggil Dita.
"Hay Dit," ucap Anaya.
"Kok kalian bisa bareng sih?,"tanya Dita.
"Iyah Dit... ini Anaya tuh calon adik ka Aris, bentar lagi bokapnya Anaya mau nikah sama bunda," ucap Aris.
"Wah asiiik nih jadi bisa main bareng terus," ucap Dita.
"Ya udah dek sana ke kelas, nanti kaka jemput pas pulang ya," ucap Aris.
"Iyah kak," ucap Anaya.
flashback on
Anaya dan Dita merupakan siswa SD Harapan Bangsa kelas 6, mereka berdua sudah bersahabatan semenjak sekolah taman kanak-kanak. Ibu mereka bersahabatan dan kini menjauh semenjak ibunya Anaya sibuk dengan arisan.
Anaya dan Dita merupakan siswi teladan di SD Harapan Bangsa, mereka slalu mendapatkan predikat siswa terbaik. Mereka pun tak pernah sombong sama semua teman-temannya, Kalo ada yang gak bisa sama pelajaran pasti mereka bantu.
Aris dan Iyan merupakan siswa SMP Harapan Bangsa kelas 3, mereka berdua bersahabatan sejak masuk SD Harapan Bangsa. Mereka pun merupakan siswa teladan di SMP Harapan Bangsa.
Adam merupakan siswa SD Harapan Bangsa kelas 2. Adam pun merupakan siswa teladan dengan bakat menggambar.
Flashback Off
"Nay beneran kamu akan jadi adiknya ka Aris," ucap Dita.
"Iya Dit, kemaren 2 hari liburan bareng," ucap Anaya.
"Waah asik nih, aku bisa main terus sama kamu dan Adam," ucap Dita.
"Iya boleh," ucap Anaya.
Anaya dan Dita pun duduk di dalam kelas, karna guru sudah datang.
"Anak-anak sebentar lagi kalian UAS, rajin-rajin belajar ya, biar kalian bisa masuk SMP Negeri atau kalian bisa seleksi masuk SMP Harapan Bangsa lagi," ucap bu guru.
Anaya pun mulai mencatat apa aja yang harus di persiapkan dalam menghadapi UAS.
"Nay nanti kita belajar bareng yu," ucap Dita.
"Boleh Dit, tapi di rumah ka Aris ya. Soalnya ibu lagi ke Bali, jadi aku akan tinggal di rumah bunda Hanna. Di tambah 2 hari lagi, ayah akan menikah dengan bunda," ucap Anaya.
"Okay siap Nay," ucap Dita.
Dita dan Anaya emang siswi yang gak bisa terpisahkan kalau di sekolah.
Akhirnya jam pelajaran terakhir pun selesai, semua murid siap-siap untuk pulang. Tanpa menunggu lama Aris dan Iyan telah menanti kepulangan adik mereka.
"Kak Aris dan ka Iyan," ucap Anaya.
"Hay Nay," jawab Iyan.
"Ayo dek kita kedepan ayah udah di depan," ucap Aris.
Mereka berempat pun jalan kedepan sekolah bersama-sama. Iyan dan Dita udah di jemput oleh supir yang biasa jemput mereka.
"Ayah," ucap Aris dan Anaya.
"Ayo kita pulang," ucap ayah.
Akhirnya mereka pun menaikki mobil dan pergi menuju kediaman bunda Hanna.
"Yah 1 bulan lagi Nay UAS," ucap Anaya.
"Wah gak kerasa anak ayah udah mau SMP lagi, belajar yang semangat ya nak," ucap ayah.
"Iya yah,"ucap Anaya.
"Aris kamu kapan UAS?," tanya ayah.
"2 minggu lagi yah," jawab Aris.
"Kalian belajar yang sungguh-sungguh ya, biar lulus dengan hasil yang baik," ucap ayah.
"Okay ayah," jawab mereka berdua dengan kompak.
Ayah pun hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Akhirnya mereka tiba di rumah bunda Hanna.
"Assalamu'alaikum," ucap Aris, Anaya dan ayah.
"Walaikumsalam," ucap bunda.
Pas bunda membuka pintu, Aris menyalami tangan bunda dan Anaya memeluk bunda.
Bunda pun kaget melihat sikap Anaya yang tiba tiba memeluk.
"Bunda... Nay kangen bunda," ucap Anaya.
"Bunda juga kangen sama Anaya, tapi ada yang lebih kangen sama Anaya. dari tadi nungguin," ucap bunda.
"Siapa bun?," tanya Anaya.
"Adam nunggu Anaya, sampe ketiduran di kamar, karna habis minum obat," ucap bunda.
Anaya pun hanya tersenyum mendengar ucapan bunda.
"Ya udah sekarang kalian ganti baju dulu, barang-barang Anaya ada di kamar. Sudah bunda siapin kamar untuk Anaya," ucap bunda.
"Makasih bunda udah siapin kamar buat Anaya," ucap Anaya.
Bunda dan ayah pun hanya mengangguk dan tersenyum melihat Anaya yang kembali ceria lagi.
"Ini kamar Anaya, di sebelah kanan kamar ka Aris dan di sebelah kiri kamar Adam," ucap bunda.
Anaya pun masuk ke dalam kamar dan melihat kondisi kamar nya. Anaya terkejut melihat kamar nya yang bagus dengan cat warna pink.
"Bunda kok tau, Anaya suka warna pink?," tanya Anaya.
"Sayang... waktu kemarin pas di puncak, saat ayah tau ibu lama di Bali, ayah ngobrol sama bunda, untuk bawa Anaya ke rumah ini. Ayah dan bunda mempersiapkan ini semua buat Anaya. karna ayah akan mengurusi Anaya agar bisa tetap tinggal sama ayah dan bunda," ucap ayah.
Anaya yang mendengar itu pun langsung menangis sambil memeluk ayah yang sangat Anaya sayangi.
"Sayang jangan nangis, ayah akan berusaha sebisa mungkin untuk hak asuh yang harusnya pada ibu, akan ayah urus hak asuh akan pindah ke tangan ayah. Ayah gak tega kalau liat Nay sering di tinggal ibu keluar kota," ucap ayah.
"Ayah makasih banyak, akhirnya doa Anaya di kabulkan sama Allah. Selama ini Anaya berdoa biar Anaya ikut sama ayah,"ucap Anaya sambil menangis.
Bunda dan Aris yang mendengar itu semua, tak kuasa menahan haru. Mereka pun menitikan airmata, Aris yang melihat sang bunda menangis, langsung memeluk sang bunda.
"Iya sama-sama sayang, semoga Anaya betah di sini ya. Tak usah di pikirkan masalah ibu. Biarlah ibu menikmati kebahagiaannya,"ucap ayah.
Anaya yang masih menangis dalam pelukkan sang ayah, dan menganggukkan kepala.
"Makasih ya bunda, udah mengijinkan Nay untuk tinggal di sini,"ucap Anaya.
"Kamu itu anak bunda, jadi bunda akan mengijinkan Anaya tinggal di sini. Dan sebentar lagi kita akan bersama selamanya. Jadi kamu jangan nangis lagi ya," ucap bunda.
Anaya pun melepaskan pelukkan sang ayah dan memeluk bunda. Bunda pun mengelus kepala Anaya.
Anaya pun melepaskan pelukkan bunda dan berjalan menuju Aris.
"Kak Aris... makasih ya kaka udah mau nerima Anaya sebagai adiknya ka Aris. Anaya seneng banget bisa punya seorang kaka laki-laki," ucap Anaya.
"Iya sama-sama dek, kaka juga seneng banget punya adik perempuan," ucap Aris sambil memeluk Anaya.
Ayah dan bunda pun terharu dengan kejadian ini, mereka bangga memiliki anak-anak yang saling menyayangi.
"Ya udah sekarang kalian ganti baju terus solat," ucap bunda.
Aris dan Anaya pun menganggukkan kepala.
"Dek nanti beres solat, ke kamar kaka ya,"ucap Aris.
"Okay kak," ucap Anaya.
Akhirnya mereka masuk kamar masing-masing, dan langsung ganti baju dan solat.
"Ya Allah... kenapa kepala Anaya pusing sekali," gumam Anaya dalam hati.
Anaya pun yang baru beres solat, langsung rebahan dulu. Karena kepalanya mendadak pusing.
Setelah pusingnya hilang, Anaya pergi ke kamar ka Aris.
tok tok tok
"Kak Aris," ucap Anaya.
"Masuk dek," ucap Aris.
Anaya pun masuk ke kamar kak Aris dan kaget melihat patung Conan yang besar.
"Kenapa dek? ," tanya Aris.
"Kenapa pacar adek ada disini?,"tanya Anaya sambil menunjuk arah Conan.
Aris pun menganggukkan kepala sambil tersenyum.
"Emang kenapa dek?," tanya Aris.
"Ini anime favorit dek,"ucap Anaya.
"Kok sama sih dek, kaka juga suka sama conan," ucap Aris.
"Boleh buat adek gak kak," ucap Anaya sambil gaya memohon.
"Boleh dong dek," ucap Aris.
Tanpa disadari, Anaya langsung memeluk Aris dengan erat.
"Makasih ya kak," ucap Anaya.
.
.
.
.
.
.
Di ruangan bawah, ayah dan bunda sedang berbincang, Tiba-tiba Adam datang yang baru bangun tidur.
"Ayah," ucap Adam.
"Anak ayah udah bangun, enak bobonya?," tanya ayah.
Adam pun hanya menganggukkan kepala sambil mengucek mata sambil menyenderkan kepala di dada sang ayah.
"Ayah... ka Aris mana?," ucap Adam.
"Ka Aris ada di kamar," ucap ayah.
Adam pun langsung turun dari gendongan ayah dan langsung berlari ke atas menuju kamar Aris.
Adam pun langsung membuka pintu, tapi kaget melihat...
"Kak Anaya," ucap Adam.
"Adam udah bangun," ucap Anaya.
"Udah kak... kaka jangan pergi lagi ya, Adam sedih kalau gak ada kaka di sini," ucap Adam.
"Insya Allah sayang," ucap Anaya.
Adam pun duduk disebelah Anaya, sebelum duduk, Adam memeluk ka Aris.
"Anaya, Adam, Aris... ayo turun, kita makan dulu," teriak ayah dari bawah.
Akhirnya mereka pun turun bersama dan berjalan ke meja makan untuk makan siang.
Tak ada suara di meja makan selain dentingan sendok dan garpu di atas piring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fediza Syahira
makiin seru 👍
2021-12-13
1
Nadia N
Pasti ntar Yuni maksa Anaya buat tinggal bareng dia nih 🙄
2021-12-10
1
mikakayy_
bagus kaya gitu, emang gak baik kalau makan sambil ngomong
#penaautoon
2021-12-10
1