bab 11

Setelah kejadian Yuni memarahi Anaya, ayah pulang dengan rasa takut terjadi apa-apa sama Anaya.

tok tok tok

"Dek," ucap Aris.

Aris bingung karna gak ada jawaban dari kamar Anaya, Aris pun memberanikan diri masuk ke kamar Anaya. Aris kaget melihat Anaya yang tergeletak di lantai.

"Dek bangun dek," ucap Aris.

Di lihatnya muka Anaya sudah pucat dan Aris memegang kening Anaya. Aris terkaget karna suhu tubuh demam.

Aris pun mengangkat tubuh Anaya ke kasur, Aris segera berlari mencari bunda.

"Bunda... bun Anaya demam," ucap Aris dengan wajah panik.

Bunda yang kaget mendengar ucapan Aris, bunda segera berlari melihat keadaan Anaya.

"Ya Allah nak... badan kamu demam, pasti gara-gara tadi ya," ucap bunda.

"Maksud bunda," ucap Aris.

Akhirnya bunda pun menceritakan apa yang terjadi saat Aris pergi latihan basket bersama teman-temannya. Aris pun kaget mendengarnya.

"Ya Allah dek... maafin kaka, gak bisa jagain kamu," ucap Aris.

"Bukan salah kamu nak," ucap bunda.

"Tapi kan, kalo Aris gak pergi, adek gak akan gini," ucap Aris.

"Sudah jangan menyalahkan dirimu, bunda titip Anaya, bunda mau menelepon ayah," ucap bunda.

Bunda pun turun ke bawah dan segera menelepon Teguh.

"Assalamu'alaikum bun, ada apa," tanya Teguh.

"Kamu di mana mas?," tanya bunda.

"Aku di jalan, ada apa?," ucap Teguh.

"Anaya pingsan dan sekarang badan nya demam," ucap bunda.

"Ya udah bentar lagi saya sampai," ucap Teguh.

Teguh pun mematikan teleponnya.

"Ya Allah nak... pasti kamu kaya gini karna ulah ibumu," gumam ayah dalam hati.

Bunda pun segera menyiapkan alat kompres dan minyak kayu putih. Bunda pun segera membawa ke kamar Anaya. Bunda dan aris tampak gelisah melihat kondisi Anaya.

"Dek bangun," ucap Aris.

"Nak ayo bangun," ucap Bunda.

Bunda pun berusaha mengompres Anaya dan Aris mencoba memberikan minyak kayu putih, biar Anaya bisa menghirup dan segera sadar.

Akhirnya Anaya sadar dan tiba-tiba menangis,

bunda pun langsung memeluk Anaya.

"Dek sabar ya," gumam Aris dalam hati.

Bunda pun hanya bisa menenangkan Anaya yang terus menangis, bunda pun jadi merasa sedih. Bunda merasakan kesedihan yang Anaya rasakan. Tiba-tiba bunda teringat belum menjemput Adam yang sedang sekolah mengaji.

"Kak.. tolong jemput Adam ya, dia lagi mengaji," ucap bunda.

"Iya bun, Aris jemput adek dulu ya," ucap Aris.

Sebelum Aris pergi meninggalkan Anaya, Aris mengecup kening Anaya.

Saat akan keluar rumah, ayah datang.

"Mau ke mna kak?," ucap ayah.

"Jemput Adam mengaji yah," ucap Aris.

"Ya udah ati-ati ya kak," ucap ayah.

Aris pun hanya menganggukkan kepala, ayah segera berlari menuju kamar Anaya.

"Ayah", ucap Anaya sambil menangis.

Ayah pun segera memeluk Anaya, ayah pun menangis sambil memeluknya.

"Tenang ya sayang, ada ayah di sini," ucap ayah.

"Anaya benci ibu... Anaya gak mau lagi ketemu ibu," ucap Anaya sambil menangis.

"Iya sayang, ayah akan usahakan Anaya gak ketemu lagi sama ibu," ucap ayah.

Ayah merasa sedih melihat anak semata wayangnya yang seperti ini, ayah pun hanya bisa tediam melihat kondisi anaya. Bunda pun mengelus pundak calon suaminya, untuk memberi energi positif dan support.

Aris yang berjalan sendiri sambil memikirkan Anaya yang tampak terpukul atas perlakuan ibunya. Akhirnya Aris tiba di sekolah mengaji.

"Eh ada nak Aris," ucap pa ustadz.

Aris pun menyalami tangan pa ustadz.

"Iya pa, saya mau jemput Adam," ucap Aris.

"Sebentar lagi kelar," ucap pa ustadz.

Aris pun menganggukkan kepala.

"Kaka... bunda mana?," tanya Adam.

"Bunda ada di rumah, lagi jaga ka Anaya yang lagi sakit," ucap Aris.

"Apa ka Anaya sakit, ayo kak cepat pulang, adek mau jaga ka Anaya," ucap Adam.

Akhirnya mereka pulang ke rumah.

"Dek.. kalo nanti di kamar Anaya, adek jangan berisik ya, adek duduk di sebelah ka Anaya aja ya," ucap Aris.

"Iya kak, adek janji gak. berisik," ucap Adam.

Setiba di rumah, Adam berlari menuju kamar anaya, adam melihat ada ayah dan bunda. adam pun masuk kamar anaya.

"Kaka cepet sembuh ya," ucap Adam sambil memeluk Anaya.

"Makasih ya dek,"ucap Anaya.

Bunda dan ayah kaget melihat sikap Adam yang sebegitu sayangnya sama Anaya, padahal mereka baru kenal beberapa hari.

"Makasih ya nak, kamu udah sayang sama kak Anaya," gumam ayah dalam hati.

"Makasih ya nak, kamu udah mau menerima kak Anaya seperti kamu menerima ka Aris," gumam bunda dalam hati.

Aris pun melihat Anaya dengan wajah yang sedih, ayah dan bunda pun turun ke bawah.

"Kak titip adek ya," ucap bunda.

"Iya bun," ucap Aris.

Aris dan Adam yang bergantian menjaga Anaya, Adam pun memeluk Anaya. Aris pun yang tak banyak berbicara, hanya menggenggam tangan Anaya.

"Ka Adam ke kamar dulu ya, karna Adam ada PR," ucap Adam.

"Iya dek," ucap Aris.

Adam pun keluar kamar, karna Anaya sedang tidur, Aris pun yang menjaga Anaya. Aris terus saja mengelus kepala Anaya.

Di ruang bawah ayah dan bunda sedang mengobrol.

"Bun...aku akan mengurus atas hak asuh anak dri Yuni jadi hak asuhnya jatuh ke saya," ucap Teguh.

"Iya mas, aku kasihan liat Anaya seperti tadi, tadi aku kaget pas pulang anter Adam sekolah mengaji. Aku mendengar Anaya yang teriak-teriak. Pas mendekati kamarnya, aku mendengar Anaya berbicara aku benci ibu, aku gak mau ketemu ibu lagi," ucap bunda.

Teguh pun yang semakin sedih mendengarkan penuturan Hanna tentang apa yang terjadi.

"Besok akan saya urus semua, sekalian aku urus pernikahan kita. biar beres semua," ucap Teguh.

"Iya mas... biarkan Anaya di sini, jangan ketemu lagi sama Yuni," ucap Bunda.

"Iya bun, pasti Anaya terpukul sekali dengan kejadian ini," ucap Teguh.

Bunda pun berusaha menenangkan Teguh.

Di kamar Anaya, Anaya bangun dan melihat aris. Anaya pun langsung memeluk Aris.

"Kak.. adek benci ibu, adek gak mau ketemu ibu, ibu jahat sama Anaya," ucap Anaya.

"Iya dek... sabar ya, biar ayah yang urus semua masalah ini. Adek jangan banyak pikiran dulu ya, bentar lagi kita akan ujian. Kita fokus sama ujian aja dulu ya," ucap Aris.

Anaya pun hanya menganggukkan kepala dengan tetap memeluk Aris.

"Adam mana,"ucap Anaya.

"Adam lagi ngerjain PR," ucap Aris.

Anaya pun merasa tenang ketika memeluk Aris.

"Kak.. adek haus," ucap Anaya.

Aris pun mengambilkan minum untuk Anaya dan langsung meminum air yang di ambilkan Aris.

"Kak jangan tinggalin ade ya," ucap Anaya.

"Kaka gak akan ninggalin ade," ucap Aris.

Aris menahan perih dengan kata-kata yang di ucapkan Anaya.

"Kalo adek masih ngantuk, adek bobo lagi aja," ucap Aris.

"Iya kak adek masih ngantuk, tapi adek mau peluk kaka," ucap Anaya.

"Ya udah adek bobo, kaka gak akan melepaskan pelukkan ini," ucap Aris.

Aris merasakan kesedihan Anaya saat ini, kesedihan ini seperti saat ayah Rio pergi untuk selamanya.

"Bobo yang tenang ya sayang, kaka akan selalu ada untukmu," gumam Aris dalam hati.

Aris pun masih memeluk Anaya dengan erat dan belum terlepaskan. Sampai akhirnya Anaya tertidur lelap dalam pelukkan Aris.

Bunda dana ayah masuk ke kamar aanaya dengan membawakan makanan untuk Anaya dan Aris, ketika masuk kamar melihat pemandangan Anaya sedang tertidur dalam pelukkan aris.

"Kak bangun," ucap bunda.

Aris pun perlahan melepaskan pelukkannya, Tiba-tiba Anaya menangis.

"Kak jangan pergi, jangan tinggalin Anaya," ucap Anaya sambil menangis.

"Gak dek, kaka gak pergi. ini kaka disini,"ucap Aris yang mencoba menenangkan Anaya.

Bunda dan ayah saling pandang dan menatap dengan terharu.

"Anaya sayang, makan dulu yak, biar cepet sembuh," ucap ayah.

"Iya yah, tapi mau di suapin bunda," ucap Anaya.

"Boleh sayang," ucap bunda.

"Aris juga makan ya," ucap ayah sambil memberikan piring makan untuk Aris.

Aris dan Anaya pun makan bareng, Tiba-tiba Adam datang.

"Kak Anaya udah sembuh?," tanya Adam.

"Udah dek, makasih ya udah do'ain buat kaka," ucap Anaya.

"Iya kak, Sama-sama," ucap Adam.

Aris pun menyuapi Adam, karna kasihan cuman Adam yang gak di ambilin makan.

Semuanya berkumpul di kamar Anaya dengan perasaan campur aduk.

Terpopuler

Comments

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

lanjut lagi...

#PA

2021-12-11

2

Fiah msi probolinggo

Fiah msi probolinggo

hadir kak

2021-12-10

2

Alya_Aziz

Alya_Aziz

Semangat kakl, aku mampir nih

2021-12-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 Bab 31 (Visual Part 1)
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 (Visual part 2)
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90 (Visual Part 3)
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Pengumuman
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Pengumuman
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bonus 1
103 Bonus 2
104 Bonus 3
105 Promo
106 Prolog Cewe Saiko
107 Prolog She's Come Back
108 Promo Lagi
109 Ganti jadwal On going
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
Bab 31 (Visual Part 1)
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 (Visual part 2)
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90 (Visual Part 3)
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Pengumuman
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Pengumuman
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bonus 1
103
Bonus 2
104
Bonus 3
105
Promo
106
Prolog Cewe Saiko
107
Prolog She's Come Back
108
Promo Lagi
109
Ganti jadwal On going

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!