Setelah bunda Hanna memeluk Anaya, bunda memberi sedikit kecupan untuk anak gadienya itu. Bunda mempersilahkan Anaya untuk istirahat, karna esok hari menjadi hari terakhir liburan.
Setelah Anaya masuk kamar dan membersihkan diri, saat akan membaringkan tubuh, Tiba-tiba ada ketukan pintu.
tok tok tok
"siapa?," ucap Anaya.
"Ini aku Nay," ucap Aris.
Anaya pun segera membuka pintu untuk ka Aris, karena Aris merasa khawatir dengan keadaan Anaya semenjak tadi di Taman Safari.
"Ada apa ka?," ucap Anaya
"Gak ada apa-apa dek, kaka ingin mengucapkan selamat tidur aja," ucap Aris.
Anaya merasa senang, selama ini hanya ayah yang biasanya memberi kehangatan untuk ku, sekarang ada keluarga bunda Hanna yang begitu menyayangiku.
"Kenapa bengong dek?," ucap Aris.
"Maaf adek melamun kak, adek merasa senang karena sekarang adek punya kaka, adek dan bunda yang menyayangiku," ucap Anaya.
Aris pun langsung memeluk Anaya dengan penuh kehangatan, Aris begitu senang memiliki adik perempuan dalam hidupnya. Meskipun itu bukan adik kandungnya, tapi Aris harus menyayanginya karena selama ini ayah Teguh selalu baik terhadap keluarganya.
"Ya udah adek tidur, besok hari terakhir kita libur sebelum hari senin kita sekolah lagi," ucap Aris.
"Iya kak, ini Anaya mau tidur. kaka juga tidur ya, jangan begadang," ucap Anaya.
"Iya dek, ya udah Sana tidur, kaka akan selalu ada buat adek," ucap Aris.
Anaya pun hanya menganggukkan kepala dan kembali ke dalam kamar dan menutup kembali pintu kamar. Aris pun kembali ke kamarnya. tanpa mereka sadari, ayah Teguh melihat kejadian yang dilihatnya tadi.
"Sayang maafkan ayah, karna ayah kamu sempat menjadi pemurung. Tapi sekarang kamu ceria sekali, ayah janji akan selalu berada di sampingmu. Dan ayah akan menikahi bunda Hanna, untuk menggantikan ibu yang tak pernah menyayangimu saat ini," gumam ayah dalam hati.
Hari semakin malam, penghuni di dalam villa sudah tidur nyenyak dan sudah terbang jauh ke dalam mimpi. Malam pun berubah menjadi pagi.
.
.
.
.
.
Bunda Hanna seperti biasa bangun jam 5 subuh lalu melanjutkan solat dan beres-beres.
"Mas bangun udah subuh, kita solat dulu," ucap bunda Hanna.
"Iya bun," ucap ayah sambil meregangkan tubuh nya.
Bunda hanya tersenyum melihat, kelakuan calon suaminya itu.
"Andaikan kamu melamarku, aku akan menjadi bunda yang terbaik untukAnaya," gumam bunda dalam hati.
Bunda pun berjalan menuju kamar mandi yang di ikuti oleh ayah. Mereka pun solat berdua, Setelah solat, bunda menyiapkan sarapan untuk calon suami dan ketiga anaknya.
flashback on
Sesudah solat subuh, ayah mengajak bunda Hanna berbicara.
"Bun... ayah akan menikahimu dalam waktu dekat ini, karna kita udah kenal sangat lama dan sepertinya Anaya menerima kamu dan anak-anak. Aris dan Adam pun menerima kehadiran Anaya," ucap ayah.
"Ayah... bunda sih gimana ayah aja, semakin cepat semakin baik. Biar tidak ada ada omongan orang yang tidak baik untuk keluarga kita," ucap bunda Hanna.
Ayah pun merasa senang dengan jawaban bunda dan langsung memeluk bunda. tanpa di sadari ayah meneteskan air matanya.
"Ayah bangga sama bunda yang mau menerima Anaya, dan sekarang ayah tenang kalo pergi meninggalkan Anaya, ada kamu yang menjaga Anaya," ucap ayah.
Bunda pun hanya tersenyum mendengar ayah berbicara.
flashback off
Bunda Hanna pun berjalan membangunkan putri yang baru hadir dalam hidupnya. Bunda masuk ke dalam kamar Anaya, di lihatnya muka anaya yang sedang tertidur dengan pulas.
"Anaya sayang bangun udah pagi," ucap bunda Hanna.
" eeeeemmmmm bentar bu, Anaya masih mengantuk, biasanya juga ibu gak pernah bangunin Anaya," ucap Anaya.
Bunda pun hanya tersenyum dengan tingkah laku Anaya, yang di kira ibunya.
"Anaya sayang bangun," ucap bunda sekali lagi.
Anaya pun menyadari dengan ucapan yang tadi di katakan dan langsung membuka mata.
"Bunda!," ucap Anaya yang kaget.
"Maaf bunda, Anaya kira ibu. maaf ya bun," ucap Anaya.
"Iya gak apa-apa sayang, bunda ngerti kok. kamu kangen sama ibu ya?," ucap bunda.
Anaya pun langsung memeluk bunda dan menangis.
"Kenapa sayang?," ucap bunda.
"Anaya kangen sosok ibu yang baik dan selalu memperhatikan Anaya, semenjak ayah naik jabatan dan ibu mulai mengenal yang namanya arisan. Anaya tak pernah lagi merasakan kasih sayang seorang ibu. hanya ayah yang selalu ada buat Anaya," ucap Anaya.
Bunda pun kaget dan sedih mendengar ucapan Anaya. Tanpa di sadari ayah mendengar itu semua di balik pintu. Ayah yang ingin membangunkan Anaya, malah mendengar ucapan mereka.
"Anaya sayang, kamu gak usah sedih lagi. sekarang kamu boleh anggap bunda sebagai bundanya Anaya juga. Insya Allah bunda akan menjadi bunda yang terbaik buat Anaya," ucap bunda Hanna.
Anaya pun terhenyak mendengar ucapan bunda. tanpa di sadari Anaya menangis lagi mendengar ucapan bunda.
"Makasih ya bunda, udah mau jadi bunda untuk Anaya," ucap Anaya.
Bunda pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.
"Ya sudah sana kamu pergi ke kamar mandi, cuci muka dan gosok gigi kalo perlu langsung mandi, itu ada iler di bibir," ucap bunda sambil terkekeh.
"Hah ada iler, perasaan Anaya tidur gak pernah ada iler bun," ucap Anaya sambil mengelap bibir.
"Memang gak ada sayang, bunda hanya bercanda," ucap bunda.
"Bunda bikin Anaya kaget," ucap Anaya.
Bunda pun terkekeh melihat Anaya yang bunda jahili.
Bunda pun berjalan keluar kamar Anaya, sebelum bunda keluar, ayah sudah meninggalkan kamar Anaya, agar tidak ketahuan kalo ayah mendengar obrolan mereka.
"Anaya jangan lupa bangunkan Adam dan Aris ya," ucap bunda.
Anaya pun hanya menganggukkan kepala.
"Andaikan bunda bisa jadi bunda yang seutuhnya, aku akan sayang banget. Ya Allah semoga bunda Hanna bisa aku miliki, seperti aku memiliki ayah," gumam Anaya dalam hati.
Anaya pun pergi ke kamar mandi, untuk melakukan ritual mandi pagi dan selesai mandi Anaya pun langsung memakai baju, lalu Anaya membangunkan Aris dan Adam.
"Kak Aris bangun, udah pagi," ucap Anaya.
Tapi aris masih saja tertidur dengan pulas.
"Kak bangun, kalo gak bangun adek siram nih. Adek udah bawa gayung dari kamar mandi," ucap Anaya.
Aris pun langsung membuka mata dan bangun, melihat Anaya dengan heran.
"Kenapa kak?," tanya Anaya.
"Mana gayungnya?," tanya Aris.
Anaya pun terkekeh melihat Aris yang panik, yang dikiranya bawa gayung berisi air beneran.
"Gak ada kak, aku cuman pura-pura aja," ucap Anaya sambil terkekeh.
"Adek seneng ya jahilin kakak," ucap Aris.
"Habisnya kaka susah bangun, kata bunda kalo kaka susah bangun bawa gayung dan air aja," ucap Anaya.
Aris pun langsung cemberut melihat kejahilan Anaya dalam membangunkannya.
"Sana keluar, kaka marah sama adek. Pagi-pagi udah jahilin kaka," ucap Aris.
Anaya kaget melihat Aris yang marah, karna niat menjahili malah jadi masalah.
"Kak... adek minta maaf, adek gak bermaksud gitu. Adek cuman mau bangunin kaka," ucap Anaya sambil menunduk.
Aris yang melihat Anaya seperti itu, Aris berniat menjahili dengan pura-pura marah.
"Kamu boleh bangunin kaka, tapi gak gitu caranya dek," ucap Aris dengan nada sedikit tinggi.
Aris yang terkekeh melihat reaksi Anaya, Aris berhasil menjahili balik dengan pura-pura marah.
"Maafin adek...adek gak bermaksud gitu," ucap Anaya sambil terisak menangis.
Anaya jadi menangis. Berniat menjahili malah jd masalah baru.
Aris pun bingung dengan Anaya yang semakin menangis.
"Dek... maafin kaka, kaka gak bermaksud gitu," ucap Aris.
"Kaka boleh marah sama adek, tapi suaranya jangan bentak adek," ucap Anaya sambil menangis.
Aris pun langsung memeluk Anaya dengan erat, Aris yang berniat menjahili malah membuat Anaya menangis.
"Kaka jahat, kaka gak sayang adek," ucap Anaya.
"Gak gitu dek, kaka sayang adek," ucap Aris yang panik.
"Kalo kaka sayang adek, kenapa tadi kaka bentak Anaya?," tanya Anaya sambil menangis.
"Maaf dek," ucap Aris yang panik.
"Baru kali ini ada orang yang membentak Anaya, selama ini gak ada orang yang berani membentak Anaya," ucap Anaya dengan sesegukkan karna menangis
Aris pun merasa bersalah, niat menjahili malah membuat adiknya menangis.
"Maaf ya dek, kaka janji gak ada satu orang pun yang boleh membentak adek. Kaka akan selalu ada buat adek," ucap Aris.
Anaya pun yang mengelap air matanya dan melepaskan pelukkannya, lalu tersenyum kembali.
"Kenapa adek senyum?," ucap Aris.
"Adek senang punya kaka, yang akan selalu melindungi adek," ucap Anaya.
Aris pun tersenyum dengan bahagia.
"Sana mandi," ucap Anaya.
Anaya pun keluar kamar dan niat membangunkan Adam, tapi tiba-tiba Adam masuk kamar Aris.
"Selamat pagi semua," ucap Adam.
"Eh adek udah bangun," ucap Anaya.
"Udah kak, tadi adek kebelet pipis ya udah langsung aja adek sekalian mandi," ucap Adam.
"Anak pintar, yu turun ke bawah," ucap Anaya.
Anaya dan Adam pun turun ke bawah, Anaya ingin memeluk ayahnya. Adam pun berlari ke arah ayah dan bunda yang sedang mengobrol.
Anaya pun berlari memeluk ayah tersayangnya.
Tanpa di sadari Aris melihat dari kejauhan betapa bahagianya bila semua ini bisa bersatu, Aris pun langsung menghampiri mereka.
"Ayo kita sarapan, ayah udah lapar," ucap ayah.
Mereka pun berjalan bersama menuju meja makan.
Seperti biasa duduk dengan formasi Anaya di tengah, sebelah kanan ada Adam dan sebelah kiri ada Aris.
"Sebelum kita makan, ayah ingin menyampaikan sesuatu. Dalam waktu dekat ini, ayah akan menikahi bunda, apa kalian setuju?," ucap ayah.
Tanpa disadari, Anaya berdiri dan memeluk sang ayah.
"Anaya setuju yah," ucap Anaya.
Aris dan Adam pun berjalan ke arah ayah dan ibu.
"Ayah... ibu, ini yang Aris tunggu, Aris mau kalo ayah jadi ayahnya untuk Aris dan Adam," ucap Aris sambil memeluk kedua orang tuanya dan Adam.
"Allhamdulilah kalo kalian semua setuju, ayah akan segera mengurus pernikahan ini," ucap ayah.
Karena Adam yang belum mengerti apa itu nikah, Adam hanya tersenyum dan memeluk semuanya.
Setelah obrolan itu, mereka melanjutkan sarapan pagi tanpa ada suara sedikit pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fediza Syahira
❤❤❤❤
2021-12-13
1
Nadia N
Perasaanku terombang-ambing, sayang sama bunda Hanna tapi in some way kaya ngerasa bunda Hanna 'ngambil' Anaya dari mamanya 😭 tapi yaa mamanya juga sih yang salah.
#PenAutoon
2021-12-10
1
mikakayy_
bahagia ya dam
#penaautoon
2021-12-10
1