Arsen memiringkan kepala dengan satu alisnya yang terangkat. Gadis ini dengan terang-terangan menanyakan tentang uang, tanpa ada keraguan sedikitpun di wajah cantiknya itu membuat Arsen terheran bukan main.
"Apa wanita sesuka itu pada uang?"
"Ya?" Jisoo menampakkan ekspresi tak enak mendengarkan pertanyaan Arsen. "E,em ... mak-maksudku, aku harus melihatnya dulu. Siapa yang tahu, mungkin saja kau seorang penipu."
"Yaaa? Apa aku terlihat sangat miskin sehingga harus menipu seorang w4nita murah4n?" - berjalan kearah koper lalu mendorongnya menggunakan satu kaki hingga bergeser tepat dihadapan Jisoo.
"Tunggu! Sebelum kita melakukannya, aku pikir kita harus selesaikan kesalahpahaman terlebih dahulu. Beberapa hari yang lalu aku mengira kau adalah adikku. Bukan sengaja memelukmu." -Arsen menjelaskan.
"Oke, tidak masalah." tandas Jisoo, enteng. Sorot matanya hanya fokus tertuju pada koper yang berdiri di depannya.
"Bukalah koper itu!"
Jisoo pun menuruti perintah. Membuka koper tersebut, yang isinya sudah pasti uang banyak, rasanya pemandangan ini mampu membuat bola mata gadis itu ingin melompat keluar dari tempatnya. 200 juta won tertulis di sebuah kertas putih.
"Lihatlah ekspresinya. Dia pasti sangat senang." -batin Arsen, menyunggingkan senyum malasnya.
"Dua ratus juta won? Kenapa sebanyak ini?"
"Kenapa? Kau tidak senang?" Mulai mendekat.
"Buk-bukan. Tapi aku rasa-"
"Itu bayaran untuk malam pertamamu. Seratus juta won itu sangat murah untuk harga malam pertama yang sangat berharga. Kau mengerti?" -semakin mendekat.
"Kau sa-sangat baik," -entah kenapa, Jisoo merasa sangat gugup sehingga mengatakan hal itu.
"Ini bukan karena aku bermurah hati. Tapi, karena setelah ini, kau akan menderita di sepanjang sisa hidupmu."
"Apa-apa maksudmu?"
Arsen menunduk lalu mendekatkan wajahnya.
"Cantik sekali!" -menyentuh rambut panjang Jisoo lalu memainkannya. "Dia sangat wangi" Lalu berkata dengan setengah berbisik : "Kau ... akan kesulitan mendapatkan suami yang baik, yang bisa menerima keadaanmu, sebagai wanita yang pernah menjual diri."
"Menjauhlah!" -Jisoo mendorong tubuh Arsen perlahan. "Aku hanya ingin mendapatkan uang itu. Bukan hinaan dari mulutmu."
"Kau marah? Hah?"
"Tidak, aku hanya sedikit tersinggung." -berkata tanpa menatap lawan bicaranya.
"Kalau begitu, maaf kalau menyinggungmu. Apa kau tahu hal apa yang harus dilakukan pertama kali?" -mengalihkan topik.
"Ya? Ow... aku ... tidak tahu banyak."
"Kalau begitu, kita lihat panduan di video ini dulu." -naik keatas ranjang.
"Apa? Kita harus menonton tutorial terlebih dahulu?" Jisoo menatap heran.
"Singkatnya, aku hanya ingin kita sepakati, bagian-bagian mana aja yang tidak perlu. Duduklah disini." -menepuk tempat disebelahnya.
"Dasar payah. Dia mengajakku belajar dari vidoe p0rn0? Pria asing ini sangat aneh." -duduk di sebelah Arsen. "Ya ampun, pria aneh ini sangat tampan. Sayang sekali, kehidupan yang dia jalani sangatlah suram."
Jisoo sepertinya mengira bahwa Arsen sudah terbiasa menghamburkan uang dengan cara seperti ini.
Arsen mulai menjalankan video. Terlihat sepasang pria wanita didalamnya, masih dengan berpakaian lengkap. Perlahan, mereka saling mendekat, lalu berc1uman.
Pause. Arsen menghentikan video. "Ini namanya awal dari pemanasan. Bagian ini kita lewatkan saja. Aku tidak berniat bertukar lud4h denganmu."
"Baiklah, aku setuju." -Jisoo merasa legah bahwa setidaknya ciuman pertamanya akan terselamatkan.
Lanjut. Sambil saling *****4* bibir, sang pria mulai menggerayangii tubuh wanitanya, menyibak pakaian untuk meraih dua bola kenyal yang ada di balik bra.
Pause. Arsen kembali menghentikan video. "Apa menurutmu, bagian ini penting?" tanya Arsen.
"Ya? Kenapa bertanya?" -Jisoo malah balik bertanya.
"Tunggu! Apa kau pernah berciuman?" -menatap Jisoo dengan wajah serius. Sontak saja gadis itu menggeleng kuat.
"Aku belum pernah berkencan." jawabnya polos.
"Hah, benarkah? Kau wanita aneh." -Arsen tersenyum mengejek.
Jisoo hanya diam, sembari memainkan bibirnya dengan perasaan kesal. "Bisa-bisanya dia mengejekku? Memangnya kenapa kalau tidak pernah?"
"Jadi, itu-mu juga tidak pernah di rem3s seperti ini?" -melirik ke arah layar ponselnya.
"Hah! Lama-lama pria ini semakin terlihat menjengkelkan. Dasar penjahat kel4min." merutuki Arsen dalam hati. "Ya ... belum pernah." jawabnya, dengan volume suara mengecil.
Lanjut, Si pria dalam video terus memainkan dua benda kenyal itu kemudian lidah nakalnya mulai beraksi. Dari mulut, berpindah tempat lalu mengh1sap put1ng si wanita.
Stop. Lagi-lagi Arsen menghentikan video. "Bagaimana dengan adegan ini? Apa kau ingin mencobanya?" -kali ini pria tampan itu bertanya dengan nada berbisik. Mentap dalam gadis disampingnya.
Sementara Jisoo, hanya menunduk. Tidak berani membalas tatapan.
"Ahhh, kurasa bagian ini di skip saja. Lagi pula sasaranku hanya bagian bawahmu." -ujar Arsen, karena tak kunjung mendapat jawaban.
Kembali video dilanjutkan. Si pria mulai menjelajah seluruh tubuh wanita itu. Ia pun membuka pakaian si wanita yang menghalangi pemandangan.
"Bagian ini kita lewatkan. Kau bisa melepas pakaianmu sendiri."
Jisoo hanya mengangguk paham.
Lanjut, si wanita sudah dalam keadaan polos tanpa satu helai benang pun, sedang si pria masih berpakaian lengkap.
Sang pria terlihat semakin bersemangat, sampailah ia ke bagian bawah wanita itu dengan terus menc1umi dan memainkan lidah di area berbahaya milik si wanita.
"Bagian ini kita lewatkan. Aku tidak ingin menodai mulutku. Kau paham?"
"Ya! Mengerti," jawab Jisoo.
Kemudian terlihat mereka berganti peran. Kini, giliran si wanita yang melakukan pemanasan untuk si laki-laki. Dimulai dari membantu pria itu melepaskan pakaiannya.
"Bagian ini, skip. Aku bisa melepas pakaianku sendiri."
Jisoo hanya mengangguk dan menjawab "ya".
Si pria terlihat menuntun kepala wanitanya ke arah pedang miliknya, mulailah si wanita melakukannya, membuat pedang milik prianya itu semakin mengeras.
Pause. Arsen terlihat menarik napas panjang, seolah ia baru teringat untuk bernapas.
Ia mengangkat perlahan wajah Jisoo dengan satu ujung jarinya, membuat wajah mereka hampir saja bersentuhan, lalu barkata: "Jal4ng, aku ingin kau lakukan bagian ini. Seperti yang wanita ini lakukan." -senyum menyeringai jahat.
"Aku merasa ingin muntah membayangkannya!" -Jisoo mengangguk, dengan kedua matanya berkedip beberapa kali dengan sangat cepat.
"Setelah adegan pemanasan ini, mereka akan melakukannya. Apa bisa kita mulai sekarang?"
.
.
Bersambung....
Maafkan kegilaan part ini guyss.. jangan mimisan ya😊🤭
please, jempol kalian, jangan hanya dipake menscrol. Like dunk😊 + komen napa? 😑
Salam dariku, untuk kalian. jangan lupa ikuti terus kisah ini ya guysss☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Diii
whatttt....percakapan macam apa itu??!!!
semua di skip ..berarti kan langsung to the points ga pake pemanasan sama pendinginan....olah raga standar nya harus pake oppa....gimana otot bisa tegang semua ...sakit tauuuu
2023-03-07
1
Putri Nunggal
curang td aja kau tidak mau menodai mulutmu tp pedang mu mau menodai mulutnya
2022-12-23
1
Putri Nunggal
😂😂😂yakin bakal di skip bagian itu, tau gak arsen bagian.itu yg bikin merinding sekujur tubuh dan efek nya buat mu tambah bersemangat
2022-12-23
1