Ular - Hiu

Rumah sakit.

Ji Soo memasuki ruangan, dimana korban kekerasan yang dilakukan adiknya itu sedang dirawat.

"Apa dia sedang tidur? Atau ... memang belum sadarkan diri?"

Ji Soo mendatangi Jimin, tentulah bermaksud untuk meminta maaf atas apa yang telah dilakukan adiknya itu. Ia membawa serta beberapa buah-buahan dan sebuket bunga.

Karena lelaki muda itu tidak kunjung bangun, Jisoo membalikkan tubuhnya kemudian, hendak pergi dari sana.

"Noona,"

Suara panggilan dengan nada lemah itu menghentikan langkah Ji Soo.

"Nuna? Kenapa cara dia memanggilku terasa sangat indah terdengar?" -Jisoo berbalik. Kembali mendekati Jimin.

"Hei! Apa kau sudah bangun? Maaf mengganggumu."

"Kau siapa?" -tanya Jimin pula.

"Emm aku ... aku kakak-nya Rain. Aku ingin meminta maaf mewakili-nya."

"Noona, aku yang salah."

.

.

........

Arsen terlihat menatap ponselnya dengan wajah kesal. Given tak henti-hentinya menghubungi dirinya. "Kenapa perempuan zaman sekarang? Hei! Aku tahu, mungkin akulah world wide handsome. Tapi, ada apa dengan para wanita? Apa mereka berpikir aku akan senang?"

Arsen meraih ponselnya dengan dengan cepat lalu menghubungi teman baiknya. Ia pun melakukan panggilan Video melalui chat grup.

Panggilan pertama, tidak mendapat jawaban. Ia pun kembali menekan panggilan grup, yang hanya berpenghuni 3 orang termasuk dirinya.

🐬 : "Ada apa?"

Arsen : "Hei! Kau sedang apa? Kenapa tidak berpakaian?"

🐬 : "Sedang memberi makan hiu kecilku." -menjawab santai tanpa dosa. Dengan PD-nya mengarahkan kamerah kearah hiu kecilnya yang sedang di belai oleh seorang wanita sexy.

Arsen terbelalak : "Sugaaaaaa! Dasar berandal. Kau menodai matakau."

Kembali pria itu menampakkan wajahnya sendiri sembari tersenyum nakal. "Itu sebabnya aku menyarankanmu untuk segera mencoba kehebatan pedangmu. Kau tahu Arsen, rasanya sangat enak. Sssshhhhh" -sambil mendesah.

"Dasar orang gila!"

Blerbb.

Arsen mematikan panggilan, membuat Min Suga tertawa senang.

Min Suga.

Min Suga, dia adalah seorang pria berkulit butih bening dengan mata yang cukup sipit. Pria ini berprofesi sebagai dokter bedah plastik dan pemilik sebuah klinik kecantikan. Namun sayang, dia adalah seorang pria yang doyan jajan sembarangan. Hal itu sudah seperti candu bagi dirinya.

"dr . Suga! Berani-beraninya dia membuatku menonton aksi porno gilanya itu." -Masih kesal, Arsen terus saja mengumpat.

Kali ini, ia memanggil teman satunya lagi. Berharap, yang satu ini dalam keadaan normal. Mengingat kebiasaan keduanya tidak jauh berbeda, yaitu bercinta tak kenal waktu, Arsen melakukan panggilan telepon biasa.

🐍: [Ada apa?] sambut seseorang.

Arsen: "Hei J-Hope, kau sedang apa? Bisa kita bertemu?"

🐍: [Maaf Arsen, aku sedang bermain dengan ularku. Sudah lama dia tidak bersenang-senang.] -terdengar ******* manja seorang wanita.

"Csssssssshhhhh. Sudah kuduga."

Blerb.

Lagi, ia mematikan sambungan dengan perasaan kesal.

"Apa dua orang itu tidak sibuk bekerja? Mereka bahkan bercinta seenaknya dalam waktu bersamaan."

Pada akhirnya, Arsen hanya bisa menggeleng pasrah. Memikirkan kegilaan dua teman baiknya ini membuatnya heran. Bisa-bisanya ia memiliki dua teman baik yang memiliki kebiasaan yang sama.

Jung J-hope, yang adalah seorang pengacara dengan kepribadian ramah, ceria namun tegas. Min Suga, pria yang terkadang bersikap tenang, dingin dan penuh wibawa. Keduanya hampir tidak pernah menampakkan gerak gerik mencurigakan sebagai pria nakal. Yakinlah, semua orang tak akan percaya bahwa dua orang itu sebenarnya pria mesum tingkat dewa.

Entah sudah berapa banyak gua malang yang menjadi tempat bermain Hiu dan ular kebanggaan keduanya itu.

Bib, bunyi notif chat, dari Jung Jhope.

[Aku sudah bilang. Cobalah mengasah pedangmu. Kalau tidak, dia hanya akan menjadi benda tumpul menyedihkan.] -diakhiri dengan emot mengejek.

"Mengerikan." -Spontan Arsen menutup bagian bawahnya. "Untung saja pedang-ku aman sampai saat ini."

Mengingat akan pedang miliknya, Arsen kembali mengingat pesan sang mama yang selalu terngiang dibenaknya sejak dirinya masih bocah. "Jangan sekali-kali sembarangan memainkan pedangmu."

"Kalau aku mencobanya sekali, apa mama akan tau?"

.

.

Bersambung.....

Jangan lupa Like, komen juga ya,🤭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***