Kota Seoul.
Satu-satunya alasan Rain membawaku pergi dari Busan, adalah karena kedua orangtua angkat kami berencana menikahkanku dengan seorang pria tua untuk mendapatkan imbalan berupa uang. Jelasnya, mereka hendak menjualku. Sangat konyol.
"Ji Soo Nuna, bagaimana kita akan tinggal di kota sebesar ini?" -tanya adikku itu, setelah memandangi begitu banyak gedung tinggi menjulang dan jalan raya yang terdiri dari banyak jalur di ibu kota Korea Selatan ini.
"Rain, apa kamu masih punya uang?" -bukannya menjawab, aku malah menanyakannya tentang uang.
"Tenang Noona, aku masih punya uang." Dengan senyum bangga ia mengeluarkan seikat uang dari tas miliknya.
"Rain! Dari mana kau mendapatkan ini?" tanyaku, terheran, seraya melihat kiri-kanan dengan hati-hati. Jangan sampai ada orang atau penjahat yang melihat bahwa adikku memiliki uang sebanyak 600 ribu won.
"Aku mencurinya dari kamar ayah dan ibu."
"Mencuri? Yang benar saja Rain, kenapa harus mencuri?"
"Memangnya, jika aku minta dengan baik, mereka akan memberi uang sebanyak ini? Noona, bagaimana kalau kita berdua jalan-jalan ke sungai Han?"
"Sungai Han? Untuk apa kesana?"
"Aku dengar, disana kita bisa meluapkan perasaan, Noona, kita bisa berteriak memarahi kesialan hidup ini. Biarkan sungai Han yang mendengarnya."
Kami pun memutuskan untuk naik taxi, menuju sungai Han untuk pertamakalinya.
Waktu sudah menjelang sore, kami baru tiba di sungai Han, masih dengan tas ransel digendongan masing-masing.
Tiba disana, kami berdua tiba-tiba tertawa nyaring, menertawakan satu sama lain.
"Nuna, kita berdua sudah persis seperti turis nyasar yang tidak tau arah jalan pulang!" -Lagi, kami berdua tertawa lepas. Ini adalah moment pertama kami tertawa puas seperti ini.
.
.
Kediaman Keluarga Mario Park.
"Mana dia? Dimana Given-ku? Cucu-ku?"
Nyonya Park Yoora tiba-tiba muncil di muka pintu, setengah berlari memasuki istana anak cucunya itu.
Mendengar kabar kembalinya Given, membuatnya bergegas datang untuk membuktikannya.
"Itu Grand-ma kamu sayang, masih ingat GrandMa?"
"Given?" Nyonya Park terdiam. "Sayang, ini kamu! Benar! Ini cucuku!" -melihat kalung yang sama, sebuah kalung yang diberikan Mario pada putrinya dulu saat masih kecil. Kalung yang memiliki liontin unik dan didalamnya terdapat foto Given kecil dan kedua orangtuanya.
"Grandma, aku tidak percaya, kenapa aku bisa pulang dan bertemu lagi dengan semuanya. Ini terasa seperti mimpi." -Given menangis terharu.
"Dimana kamu selama ini sayang? Kenapa tidak pulang kalau kamu masih ada? Kamu membiarkan kami berduka dalam waktu yang lama."
Selama ini aku tidak mengingat masa kecilku Grandma, sebelum kematian ibu angkatku, dia mengatakan kalau aku bukanlah anaknya. Tapi, dulu dialah yang menolongku saat kecelakaan bis sekolah itu terjadi. Tapi ... dia malah merawatku dan menjadikan aku anaknya. Saat bangun pasca peristiwa itu, aku tidak mengingat apapun."
"Oh, cucu tersayangku yang malang, sini Grandma peluk sayang, mulai saat ini jangan pernah menghilang lagi!"
Keluarga Park itu merasa sangat bahagia. Kembalinya Given membuat semua orang kembali bersemangat. Terutama Jenni dan Mario.
Di kantor. Mario menatap lama foto putri kecilnya itu dengan senyuman penuh arti. "Terima kasih sayang, kamu telah bertahan selama ini. Daddy sangat menyayangimu. Jangan menghilang lagi putriku,"
.
Bandara Incheon, Kota Seoul.
Tiga orang pria tampan berjalan dengan langkah tegas, berjalan keluar dari bandara dengan diikuti banyak pengawal di setiap sisi. Sayangnya, ketampanan itu ditutupi oleh masker.
Ketiga pria itu adalah Stefan dan kedua putranya, Arsen dan Joon. Pengawalan ketat dilakukan adalah semata - mata untuk melindungi Joon Yoris. Anak Remaja berusia 17 tahun itu nekad untuk ikut serta mengantarkan kakaknya yang setelah ini akan tinggal menetap di kota ini karena tugas nya sebagai putra tertua yang diharuskan memiliki tanggung jawab lebih besar.
"Pah, kenapa pria - pria ini? Apa mereka sedang mengikuti kita?" Joon terlihat canggung dan sedikit bingung, kenapa pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam berjalan bersama mereka.
Stefan hanya diam, tidak ingin menjelaskan.
"Mereka ini bertugas untuk menjagamu bocah," celetuk Arsen, sebagai jawaban.
"Menjagaku? Memangnya aku kenapa kak?"
"Diamlah! Ayo masuk ke mobil." -tegas Stefan.
Di dalam mobil.
"Joon, selama kita berada di kota ini, jangan pernah kemanapun tanpa pengawal. Mengerti?"
"Mengerti Pah, tidak boleh kemanapun tanpa pengawal." Joon mengulang kalimat peringatan dari ayahnya itu.
.
.
Setelah menikmati makan malam semangkuk mie instan di mini market, Ji Soo dan Rain, keduanya kembali meneruskan perjalanan. benar-benar seperti petualang.
Karena sedang hujan, Rain dan Jisoo berlari ke bawah jembatan yang tak jauh dari arah keduanya sedang berjalan kaki. Daerah mana ini, kedua anak itu pun tidak mengerti.
"Nuna, kita istirahat saja dulu disini,"
Rain memgerti bahwa kakaknya itu sudah kelelahan. Karena berjalan kaki sekian kilo meter dari sungai Han.
Tak tahu harus bilang apa, Ji Soo hanya tersenyum dan menuruti ajakan adiknya itu.
"Omo! Astaga!" -Kakak beradik beda kandungan itu terkejut melihat seseorang yang sudah berusia renta, barada di bawah jembatan, sedang duduk memakan sesuatu. Entah apa itu, mungkin saja roti. karena gelap, jadi tidak terlihat jelas.
"Permisi! Apa ... kami berdua boleh berlindung disini, kakek?"
Kakek itu memutar posisi duduknya, membelakangi keduanya, lalu berkata dengan suara rendah : "Ini tempat umum bagi orang-orang seperti kita. Kalian bebas saja. Itu urusan kalian."
Keduanya pun duduk menyandarkan tubuhnya pada tiang jembatan, lumayan jauh dari si kakek yang terlihat tak terurus itu.
Rain berbisik di telinga kakaknya : "Nuna, apa si tua ini menyamakan dirinya dengan kita? Aku merasa sedang di hina."
.
.
.
Visual kakak dan adik [Jisoo dan Rain]
Kakak dan Adik, (Arsen & Joon)
Yang tidak menyukai Visual, abaikan saja guys😊
Bersambung...
Like
komen
jangan lupa gess. aku tunggu ye,🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Natasya Aja
Autornya Army kayanya 😂💜
2023-05-26
1
Putri Nunggal
iiih abang ar judes amat siiih
2022-12-19
0
Putri Nunggal
anak nakal😂😂😂sempet"nya ya mencuri, dg persiapan yg sanggat matang
2022-12-19
0