Tiba di sebuah Apartemen.
Dari alamat yang dikirimkan mama Gina, Apertemen ini adalah tempat tinggal adiknya itu.
Tak sabar. Itulah yang dirasakan Arsen. Ia ingin segera bertemu dengan adik perempuan yang sangat dirindukannya itu.
"Alova, oppa datang." -lagi-lagi Arsen berlari, kini langkah besarnya menaiki tangga darurat apartemen itu.
Tiba di depan pintu bercat hitam itu, Arsen tersenyum legah.
"Hmmmmm. Mari kita lihat, bagaimana reaksinya mengetahui bahwa dia memiliki kakak lelaki tampan sepertiku."
Tok tok tok.
Beberapa kali mengetuk, seseorang membuka pintu.
Degg.
"Lova?" tanpa sungkan, Arsen memeluk orang itu.
"Apa ini? Kenapa Pria ini memelukku?"
"Adikku, oppa sangat merindukanmu!" -memeluk erat tubuh gadis itu.
"Adik? Apa aku punya kakak? Tidak. Aku tidak punya kakak."
Gadis itu ialah Kim Ji Soo. Ia hanya terdiam, tak tahu harus berkata apa. Seseorang tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai kakak laki-laki.
Perlahan pria itu mengurai pelukannya. Menatap wajah gadis didepannya dengan penuh kerinduan.
"Yaa ... kau memang adikku. Itu sebabnya kau sangat cantik." menyentuh wajah dan rambut gadis di depannya.
"Lova, kau tidak mempersilahkan oppa masuk?" -lalu dengan santainya melangkah melewati Ji Soo.
Jisoo masih terdiam. Ia putar tubuhnya, menatap pria asing itu. "Lova? Namaku bukan Lova. Aku adalah ... Given."
Sementara Jisoo berkata-kata dalam hatinya, pria asing itu berbalik. "Kenapa kau berdiam? Kaget bertemu oppa lagi? Kau terpana? Hem? Terpesona?"
Pletuk,
Dengan gemes Arsen menjitak kepala gadis yang dianggapnya sebagai adiknya itu.
"Jangan jatuh hati. Aku ini oppa-mu walaupun kita tidak sedarah. Cepat kemasi barang-baranmu. Ikut oppa pindah ke apartemen yang paling bagus di kota ini."
Kini, Jisoo tidak bisa hanya diam. Dirinya benar-benar harus mengatakan sesuatu.
"Maaf, oppa. Aku ... bukan adikmu. Kau salah orang." -terangnya, pelan, dengan tatapan datar.
"Apa? Lalu ... kau si-"
Drrruuut drrruut.
Mama memanggil.
Arsen pun menjawab.
[Iya, Mah]
[Bagaimana sayang? Kamu sudah bertemu dia? Mama baru saja mengirim fotonya agar kamu tidak salah orang.]
[Yaaaa?]
Segera Arsen membuka ponselnya untuk memastikan wajah adiknya itu.
Degg.
"Hah? Wajah ini. Sangat berbeda."
"Mmmaaff"
Sunyi, sepi. Tidak ada orang lain selain dirinya di dalam ruangan ini. "Kemana gadis itu? Pergi tanpa permisi?"
Setelah tidak menemukan siapapun, Arsen setengah berlari keluar. Ia terus mencari keberadaan gadis cantik itu bermaksud untuk meminta maaf. Namun, entah kemana gadis itu menghilang.
"Ahhh, tidak. Aku bahkan menjitak kepalanya. Dan apa tadi? Cantik? Aku memuji seorang gadis asing dengan mulutku ini? Aku bahkan memeluknya erat dan sangat lama. Waaaah ... aku tidak percaya telah melakukan itu semua."
Menemui pemilik apartemen. Itu adalah langkah selanjutnya yang pria itu lakukan. Meski adegan tadi kini mengganggunya, ia tetap konsisten untuk memastikan keberadaan sang adik. "Aaah gila. Aku harap tidak akan lagi bertemu gadis itu."
.
"Nona ini memang penghuni sebelumnya. Tapi, Kemarin dia telah pamit untuk pindah ke Amrik." -terang si pemilik apartemen kepada Arsen.
"Amrik? Di bagian mana itu? Apa yang ingin dia lakukan disanana?"
"Sepertinya, dia pergi bersama orangtuanya. Ya ... dia pergi dengan ayahnya."
.
Bingung. Harus bilang apa ke mama? Itulah yang ada di benak Arsen saat ini. Mama pasti akan kecewa mendengarnya.
"Bibi Helena ingin mengembalikan Alova. Tapi ayahnya malah membawanya pergi?"
.
.
Klinik dr. Min Suga.
"Omo!"
Suga sangat terkejut mendapati Arsen sedang duduk santai sembari memejamkan mata, di ruang pribadinya.
Ya ... suga baru saja memberikan pelayanan konsultasi kepada pasien-nya.
"Apa yang kau lakukan sisini?"
Hmmm. Arsen berpikir bahwa hari ini ia telah mempermalukan dirinya sendiri, dengan menyentuh seorang gadis asing. Menggelikan sekali mengingat akan hal itu. Rasanya ia tidak ingin gadis itu melihatnya lagi. Ini adalah hal memalukan pertama kali yang pernah pria itu lakukan sepanjang sejarah hidupnya.
"Aku bahkan menyentuh wajahnya, rambutnya, dengan mulut ini aku menyebutnya cantik. Ini semua mustahil aku lakukan. Gadis itu pasti akan mengingat wajahku seumur hidup. Ini tidak benar."
"Min Suga, apa kau bisa mengubah wajahku?" -membuka matanya yang sedari tadi terpejam.
"Mengubah bagian apa? Kau ingin terlihat berbeda? Aku bisa menghilangkan satu lubang hidungmu."
.
.
Bersambung....
Tiap hari aku usahakan doble up (Pagi, siang). Kalo ide lancar, maka aku akan ap lagi (sore/malam)🤭
Jan lupa komen, like ya... aku maksa😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Diii
typo ya Thor....koq jadi given namanya.....
ga ngebayangin malunya arsen kayak gimana
2023-03-07
1
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
berarti yg kakak kandung jimin adlh ji soo
2023-01-20
0
RahaYulia
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂
2022-09-22
0