Kediaman Yoris.
Setelah mendapat kabar dari si sulung, Mama Gina terlihat seperti habis menelan pil pahit. Sedih. Itulah yang ia rasakan.
"Mama, sabar Ma... benar kata kakak, Lova mungkin saja memang dirawat oleh ayahnya. Mama jangan sedih." -Joon.
"Anak-anak benar, sayang. Kau jangan terlalu sedih. Kalau memang anak itu ditakdirkan untuk kita, maka dia akan kembali pada saatnya nanti. Percayalah." -Stefan.
Membenarkan perkataan anak dan sang suami, Gina mengangguk pelan.
"Ya ... kita doakan yang terbaik aja untuk lova kita. Maaf, mama sangat bersemangat mengingat dia. Anak perempuan mama. Lova... dimanapun kamu, berbahagialah sayang,"
.
.
Di kantor.
Arsen bersama Jem baru keluar dari ruang meeting.
"Bagaimana Jem? Kau sudah memastikannya?"
"Sudah. Saya meletakkan laporannya diatas meja anda Pak," -jawab Jem.
"Jem, bisakah tidak perlu formal saat bicara denganku? Kita ini teman kecil. Memangnya aku setua apa, memanggilku Pak." -protes Arsen.
"Saya harus profesional Pak."
"Csssh! Ya sudah, kau boleh beristirahat. Pacarmu sedang menunggu." -menunjuk seseorang hanya dengan gerakan matanya.
Ya ..., Jem berkencan diam-diam dengan salah satu Idol dari SJ Entertaimen.
Arsen masuk ke ruangannya dan segera membuka sebuah amplop coklat.
"Brengsek!"
Menghempas amplop itu dengan kasar, setelah melihat isinya.
"Ternyata benar! Kau menghianati aku, Kang Mi Ra," menatap sinis foto-foto kekasihnya itu, yang terlihat sangat mesrah dengan pria lain.
"Thailand? Ternyata Thailand ada di Seoul. Thailand bagian mana itu?"
Kang Ma Ri adalah kekasih Arsen sampai beberapa detik yang lalu. MaRi bekerja sebagai seorang model. Selama satu bulan ini mereka tidak bertemu karena pekerjaan sang pacar yang mengharuskan dirinya untuk berada di Thailand saat ini.
"Mari kita akhiri sandiwaramu Kang Ma Ri,"
Kini pria itu melajukan mobilnya ke apartemen wanitanya. Apartemen yang merupakan hadiah dari Arsen untuk pacarnya itu.
"Tidak tahu diri. Inilah kenapa nenek selalu bilang, jangan menilai seseorang dari covernya. Ternyata benar, Mari terlihat baik diluar. Tapi ... berselingkuh? Buruk sekali dia,"
Tiba di Apartemen Mari.
Tentu saja Arsen bisa mengakes masuk kesana dengan mudah. Karena kode kunci apartemen itu adalah dari dirinya.
"Owwh. Dia ... sedang ... apa?"
Pakaian berserakan di sembarang tempat. Sepasang manusia sedang menikmati surga dunia di dalam kamar.
Terdengar desah*n nikmat yang saling bersahutan. Kamar yang dibiarkan terbuka, sunggguh pemandangan yang menjijikkan.
"Hah, wanita kotor ini."
Rasanya Arsen tak percaya. Wanita ini ternyata sedang bercinta di apartemen pemberian darinya. Padahal ... semalam mereka sudah melakukannya di hotel. Luar biasa.
Terdengar suara percakapan mes*m dari dalam, antara Kang Mari dan sang keksih gelap tentunya.
"Sayang, kau luar biasa, ahhh."
"Nikmatilah baby! Rasa ini hanya akan kau dapatkan dariku. Kekasihmu itu hanya bisa jadi pajangan."
"Benar! Sa-sayang, ayo lakukan. Pu-puaskan aku. Lebih cepat lagi sayang."
"Ma Ri, ah ah ah, aku ... sudah mau keluar. Buang di dalam atau di luar?"
"Di - dalam saja. Aku sudah meminum pil."
"Uohh." -mengakhiri des*han dengan berciuman.
"Terima kasih Mari, tubuhmu sangat enak."
"Hmmmm. Lebih enak mana sayang? Aku ... atau istrimu?"
"Kau lebih hebat sayang, istriku itu ... sangat tidak menarik."
"Kau lebih cinta siapa? Aku, atau istrimu?"
"Dulu aku mencintai istriku. Tapi semenjak kau hadir, cintaku berpindah. Sekarang hanya untukmu."
"Kenapa kau mencintaiku?" -memeluk manja.
"Karena kau ... cantik. Lebih muda, lebih lincah, fresh, sempit, lebih menarik dengan kedua gunung kembarmu ini, bok*ng ini, sangat menggoda. Aroma tubuhmu, membuatku menggila."
"Kalau istrimu bagaimana?"
"Dia sudah turun mesin dua kali sayang, itunya sudah tidak terasa nikmat lagi. Semua isi tubuhnya tidak ada yang menarik. Benar-benar tidak memuaskan"
"Untuk itu, lakukan saja denganku kapanpun sayang, aku akan dengan senang hati membuka lubang sempitku untukmu."
"Ini yang aku suka darimu. Kau benar-benar pengertian. Sebelum aku pulang, kita lakukan sekali lagi, oke?"
Pasangan haram itu pun memasuki kamar mandi untuk mandi bersama.
"Wanita j4l4ng." -umpat Arsen. Pria itu menyaksikan semuanya dengan panas hati.
Rasanya ia sangat marah pada dirinya sendiri, karena telah mengencani seorang jal*ng, perebut suami orang pula.
"Arsen, kau memang bodoh!" -merutuki dirinya sendiri.
Puas memadu kasih bermandikan keringat, Sang pria mengangkat tubuh polos wanitanya itu masuk ke kamar mandi. Setelah menghabiskan acara mandi bersama, pasangan itu kembali ke tempat tidur untuk beristirahat.
.
.
Ditempat lain.
"Dimana biasanya orang memperdagangkan tubuh?" Gumamnya, masih mengira-ngira.
Menjual tubuh. Ya, ini adalah pilihan terakhir setelah menemui beberapa rentenir, namun tidak ada bunga pinjaman yang bersahabat.
Pada akhirnya, ketemu juga.
Saat ini, Jisoo tengah mengendarai sepeda motornya, menuju ketempat yang tidak pernah ia bayangkan.
Menemui seorang mucikari.
"Permisi Pak,"
"Ya? Ada apa nona?"
"Emmm. Sa-saya ... ingin jual diri."
"Yaaaaaaa?"
Sang mucikari terkejut mendengar pernyataan polos, terang-terangan dan apa adanya ini. Baru kali ini ada wanita nakal yang datang ketempat ini dengan penampilan polos dengan pakaian tertutup, ekspresi wajah tegang, berterus terang ingin menjual diri.
"Kurasa... kau salah tempat Nona, pulanglah. Kau sedang ditunggu ibumu."
"Maaf pak tapi saya serius. Saya sedang membutuhkan uang." -Jisoo memohon.
"Hmmmm. Berapa yang kau butuhkan?" -tanya sang mucikari, basa basi tanpa berniat sedikitpun untuk membantu.
"Aku ingin menjual tubuhku senilai 100 juta won."
"Apaaaaaaa? Seratus....Juta... Won?" Mengulang pernyataan Jisoo membuat pria setengah baya itu menegang. "Itu terlalu mahal."
"Tapi, ini pertama bagiku pak, harga itu pantas aku dapatkan." -Jisoo terlihat benar-benar bertekad.
"Kalau begitu, tinggalkan nomor ponselmu." -titah pria itu, malas.
.
Arsen kembali ke mobilnya lalu menelpon J-hope.
[Halo,] jawab J-Hope, sang pemilik Ular perkasa.
[Apa yang akan kau lakukan jika mendapati kekasihmu bercinta dengan pria lain?]
[Aaada apa ini? Pacarmu selingkuh? Ka-kauu ... punya pacar?]
[Jawab saja pertanyaanku.]
[Aku akan berselingkuh juga. Aku akan memuaskan ular perkasa-ku dengan wanita lain dan tidak akan memaafkan kekasihku.]
Drubth, Arsen mematikan sambungan, tanpa mengatakan terima kasih.
Lalu ia menelpon si dokter pemilik Hiu kecil.
[Ya, Arsen ada apa lagi? Kau nekat ingin mengubah wajahmu?]
[Jawab aku, jika mendapati kekasihmu bermain panas dengan pria lain, apa yang akan kau lakukan?]
[Mereka bermain panas? Aku akan membelikan payung agar mereka tidak kepanasan.]
Sungguh jawaban yang tidak diharapkan.
[Min Sugaaaaa!] geram Arsen.
[Aku bercanda. Dengar dan lakukan ini. Kalau kekasihmu main panas dengan pria lain, belikan tenda, biarkan mereka bermain di dalamnya, lalu ... bakar!]
.
.
Upsss Bersambung!
😁😁😁😁
Ingat untuk kasi jempol, komen. makasih readers🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Diii
kejem kamu suga
2023-03-07
0
Qee_qee_qee
thor thorr...kek orgil dh aq...
2022-11-09
1
RahaYulia
baca percakapan kya gini jd ingetin aku ma c Galih Ginanjar ikan asin😅😅😅😅😆
2022-09-22
0