Raven yang menutupi wajahnya karena takut dikenali oleh Elena pun sudah terlambat. Elena melihat dengan jelas wajah itu dan langsung mengenalinya.
"KAU!!!"
"Tidak....Mungkin...."
"Dewa Kematian adalah..... Raven?!!"
Elena sangat terkejut terhadap kenyataan ini. Orang yang ia cari selama ini adalah orang yang belum lama dia temui. Raven yang identitas nya terbongkar hanya bisa terdiam sambil menutupi wajahnya.
Topeng Raven hancur karena tebasan air yang ia tahan dari salah satu orang sebelumnya, Keera. Raven yang sedang terdiam tadi pun melepaskan tangan dari wajahnya dan langsung menatap ke Elena. Elena yang masih kebingungan dengan situasi yang ada mencoba untuk meminta penjelasan.
"Raven.... Selama ini.... kau hidup dengan menjadi buronan kerajaan?"
"Kenapa waktu itu kau menyelamatkanku saat aku kelaparan? Jika kau memang dewa Kematian itu seharusnya kau membiarkan ku mati di tengah jalan kan?!"
Raven hanya terdiam dan tidak membalas satu kata pun dari Elena. Sampai Tiba-tiba, Raven akhirnya bergerak. Tapi, hal yang mengejutkan adalah bahwa Raven Bergerak bukan untuk menghampiri atau Mengucapkan sesuatu kepada Elena. Melainkan, dia mengambil kazama nya. Elena terkejut terhadap gerakan Raven dan berkata,
"Raven?"
"A-apa yang ingin kamu lakukan?? Kenapa Kamu tiba-tiba mengambil senjatamu?!"
Raven tetap tidak membalas perkataan Elena. Tiba-tiba Raven menerjang kearah Elena seakan ingin menusuknya. Elena yang melihat hal itu, langsung secara spontan mundur satu langkah dan menggunakan sihirnya untuk berlindung.
"RAVEN?!!!"
"Water Wall!!"
Elena menahan serangan Raven dengan sihir dinding airnya. Elena sekali lagi masih terkejut dan kebingungan terhadap segala hal.
"Ada apa dengan mu Raven??!! Kamu bertingkah Aneh sekali!!"
"Nigreos Haustus"
Ucapan Raven tadi mengeluarkan sihir kegelapan dari tangannya dan menghisap sihir dinding air Elena hingga lenyap. Raven langsung menerjang kearah Elena lagi, tapi dengan posisi siap Elena sudah berkuda-kuda untuk mengeluarkan serangannya.
"Water Wave BlastI!!!"
* ZUOOORRR *
Raven dengan cepat menghindari serangan sihir itu dan tiba-tiba sudah berada di belakang Elena. Elena merasakan Firasat aneh dan langsung menengok kebelakang. Raven yang sudah dibelakangnya Langsung menodong Elena menggunakan Kazama. Elena pun terkejut dan terhenti gerakannya.
"(Ugh! Cepat sekali dia)" batin Elena
"Kenapa Raven? Apa yang telah kulakukan?!"
Raven masih saja terdiam dan tidak membalas perkataan Elena. Tak lama Kemudian, ia pun mulai berbicara padanya.
"Orang yang telah mengetahui identitas ku... harus mati!!"
"Kenapa?! aku bahkan tidak membongkar identitas mu kesiapapun?!" ucap Elena
"Mungkin sekarang memang tidak, tapi suatu saat akan" ucap Raven
"Aku tidak ada Niat seperti itu!! Kau kan sudah menolongku, tidak mungkin aku melakukan hal sekejam itu!!"
"Aku Berjanji! Tidak akan membocorkan informasi ini kepada siapapun!! Aku juga sudah bilang dari awal kita ketemu bukan?! Bahwa aku ingin bertemu dengan dewa kematian itu!!" bantah Elena
"Memang, kau bilang seperti itu. Tapi aku tidak mengetahui motif mu apa untuk menemuiku" Bantah Raven
"Aku ingin bertemu dengannya karena dia kuanggap sebagai penyelamatku! Tanpanya, aku tidak mungkin bisa hidup!" Bantah Elena lagi sambil memukul perut Raven secara tiba-tiba.
* BUAAAKKK *
"Ughh!!"
"Brengsek!" teriak Raven
"DIAM! AKU PERGI DARI KOTA KE KOTA UNTUK MENCARI DEWA KEMATIAN ITU DAN SAAT KU BERTEMU DENGAN ORANGNYA HANYALAH SEORANG PECUNDANG YANG TAKUT WAJAHNYA KETAHUAN OLEH KERAJAAN!" Teriak Elena sambil Menunjuk Kearah Raven
"BERISIK!!! AKAN KUBUAT KAU MENUTUP MULUTMU ITU SELAMANYA!!!" Teriak Raven sambil menerjang kearah Elena seperti ingin menusuknya
Saat Raven menerjang kearah Elena, dia merasakan sensasi sihir yang sangat kuat, bahkan membuatnya terkejut. Saat pikiran Raven dipenuhi kejutan dan Kebingungan, tiba-tiba ada seseorang yang sedang terbang menyerang Raven dengan sebuah sihir cahaya yang sangat cepat dari atas.
"Extinction Ray"
* KHIIIINNGGG *
Dengan reaksi yang cepat Raven dapat menghindari sebagian serangannya dengan melompat kebelakang. Tangan kanan Raven sedikit tergores akibat serangan cahaya tadi.
Dengan spontan, Raven langsung menggunakan kekuatan kegelapannya untuk membuat sedikit zirah di kepalanya agar bisa menutupi wajahnya. Orang yang baru saja menyerang Raven turun kebawah dan berkata,
"Kebetulan yang sangat aneh.... Bisa bertemu dengan Buronan paling ditakuti kerajaan.... Kau pasti akan ku tangkap dan ku bawa kehadapan raja, Dewa kematian!"
"(Siapa?)" batin Raven
"D-Dia!!" Ucap Elena terkejut
"Ksatria kebajikan surgawi ke-3, Sang Ketekunan, Claude Winchester!"
Orang yang menyerang Raven tadi adalah Claude Winchester, Salah satu dari 7 Ksatria suci yang ada di Kerajaan Verra, Sang Ketekunan.
Rambut biru sapphire dengan kacamatanya membuat ciri khasnya sebagai orang yg berbeda. Auranya yang berat dan membawa grimoire nya yang melayang bercahaya kuning.
Claude Winchester adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keadilan demi Kerajaan, dan mempunyai Kekuatan sihir yang amat besar.
Dia bisa menggunakan seluruh attribut Sihir, seperti Air, Api, Tanah, Cahaya bahkan Kegelapan menggunakan Grimoirenya.
Karena sihirnya dan Ketekunannya dalam mendalami sihir, Ia pun mendapatkan Gelar Sang Ketekunan Dari 7 kebajikan Surgawi dan menjadi Ksatria suci diumur 17 tahun, sebagai Ksatria suci termuda di Sejarah.
"(Tidak Kusangka bisa bertemu dengan Salah satu Ksatria Suci disini, Kesempatan yang sempurna!)" batin Raven
"Dewa Kematian... catatan pembunuhan sebanyak 398 korban hanya dalam waktu 3 tahun, Akhirnya dapat ku temukan. Ku akui, kehebatan mu dalam bersembunyi sambil membunuh mangsamu sangatlah hebat. Tetapi, jangan harap kau bisa lolos saat bertemu dengan ku!!" ucap Claude sambil mengeluarkan dan menyerang Raven dengan sihir pedang cahaya nya yang tak terhitung berapa jumlahnya,
"Lux Gladius Sentesia"
Tanpa membalas perkataannya, Raven langsung menerjang kearahnya sambil menghindari dan menangkis Pedang cahaya nya menggunakan kazama.
"Apa?! Sihir ku bisa di Tangkis oleh pedangnya itu?" Ucap Claude dengan terkejut
"Sepertinya aku harus menggunakan sihir pengi-"
Sebelum menyelesaikan Kalimatnya, Claude terkejut karena Raven tiba-tiba berada di depan mata nya. Raven langsung menebas Claude tetapi, Dengan reaksi yang cepat dia sudah menghilang bagai cahaya kebelakang Raven dan melakukan serangan balik berupa tembakan Cahaya.
"Extinction Ray"
* ZUOOOORRR *
Sihir tersebut dua kali lebih kuat dari yang awal. Bahkan dapat menimbulkan hempasan angin yang sangat kuat disekitarnya.
"UGGHHH!!!!" Gerutu Raven terkena Sihir Claude
"UWAAAAA!!!!!" Teriak Elena Hampir terhempas karena sihir itu
Saat Sihir itu telah berhenti, Claude melihat bahwa dewa kematian itu sudah tidak ada, Ia pun beranggapan bahwa dia telah mati.
"hmm... Sepertinya dia mati... Tidak mungkin dia bisa Selamat setelah terkena sihir tingkat tinggi dari jarak sedekat itu"
"Tapi Sensasi apa itu? Mengapa saat aku berada di belakangnya aku merasakan hawa membunuh yang sangat kuat?" ucap Claude
"S-Sihir macam apa itu?!" Kata Elena Terkejut kebingungan
"Maafkan Aku nona, Aku bertarung tanpa memperhatikan situasi. Apa anda tidak terluka??" Ucap Claude
"Ah... Iya... Aku tidak apa-apa" Jawab Elena masih Terkejut
"Ngomong-Ngomong, Mengapa kau bisa bertemu dengan Dewa kematian itu??" tanya Claude
Elena menjelaskan Situasi yang ia alami. Dari mulai ia bertemu dengan Robert hingga hampir di perkosa. Claude pun mengerti akan situasi tersebut karena melihat para orang-orang yang terlihat mati disana. Tapi tiba-tiba Claude merasa sedikit janggal.
"Berdasarkan Ceritamu tadi, Dewa Kematian itu datang dan menolongmu?" tanya Claude dengan curiga
"Iyaa, Jika tidak, aku pasti sudah habis di Celakai oleh orang-orang itu" Jawab Elena dengan Yakin
"Lalu, Mengapa tadi dia Menerjang kearah mu seakan ingin membunuh mu?" Tanya Claude
"Ah!.... Kalau itu....." Ucap Elena kebingungan menjawab apa.
"(Aku tidak mungkin memberitahunya kalau aku mengetahui identitasnya dan dia mencoba membunuhku. Jika kuberitahu, pasti aku akan di bawa dan di interogasi dan hukuman Raven akan semakin berat)" batin Elena
"yasudahlah, yang terpenting nona tidak terluka. Sekarang maafkan aku, aku harus melapor hal ini ke Kerajaan", Ucap Claude Sambil Terbang meninggalkan Elena
"Ah Terima kasih, Tuan Claude" jawab Elena.
Setelah Claude pergi meninggalkan nya, Elena pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari tempat beristirahat. Tepat saat Elena ingin pergi, ia mendengar suara sesuatu yang terjatuh di belakangnya. Ia pun menoleh dan melihat bahwa yang terjatuh itu adalah Raven.
Sebelumnya Claude menggunakan sihirnya untuk menyerang Raven hingga membunuhnya.
Namun, Raven menggunakan Sihir Nigreos Haustus untuk menghisap sebagian sihirnya, tapi sihir Claude yang amat besar tidak bisa dia tangani dan ia pun harus melarikan diri keatap – atap gang kecil itu. Meskipun sebagian bisa ia tahan, tetap saja tubuh nya terkena sihir Claude dan ia pun terluka parah.
"RAVEN?!!"
"Bagaimana kau bisa disini?? Aku kira kau sudah melarikan diri!!"
"Astaga!! kau berlumuran darah!!"
"Ugghh..." Ucap Raven Semakin lama kehilangan kesadaran
"RAVEN! Bertahan lah! Takkan kubiarkan kau mati disini!"
- Di kastil Kerajaan Verra –
Claude kembali ke kastil. kastil itu merupakan tempat khusus bagi para Ksatria kebajikan surgawi serta para bangsawan-bangsawan. Tiba-tiba ada seorang laki-laki berjubah merah datang menghampiri Claude.
"Tidak biasanya kau Kembali kesini saat malam, ada apa??" tanya orang itu
"aku baru saja Kembali dari kota Sera" Jawab Claude
"Ada apa disana??" Tanya orang itu
"Aku hanya Sedang berpatroli, dan tiba-tiba aku menemukan sesuatu yang mengejutkan" ucap Claude
"heh... Apa itu??" Tanya orang itu lagi
" Buronan Kerajaan Dewa Kematian"
"Dewa kematian itu??" Tanya orang itu
"Iyaa, tapi saat aku melawannya aku merasakan sesuatu yang Aneh" Ucap Claude
"Hmmm...??" tanya orang itu
"tidak jadi... mungkin aku hanya memikirkan nya terlalu berlebihan, maafkan aku Kriss, aku harus kembali", jawab Claude sambil pergi Meninggalkan Ruangan kastil
"Iyaa" Jawab Kriss
"Dewa Kematian yaa.... Sudah 5 tahun yaa.... Raven."
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Hai readers~
Ini cerita pertama author, maaf apabila masih ada kekurangan di bagian ini ataupun di chapter yang akan datang. Author akan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan menulis author agar dapat memuaskan dan memanjakan fantasi readers.
Dan juga jika readers tidak keberatan, alangkah baiknya untuk meninggalkan komentar. Baik itu sebuah saran maupun kritik silahkan, author akan selalu berlapang dada untuk berdiskusi dengan readers.
Terima kasih telah mendukung author~
Have a good day and keep on reading~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
arfan
1388
2021-05-20
0
Pendekar
kalah bertarung
2021-04-17
0
hppines
wauwww ternyata Kriss seorang kesatria kebajikan 😯
2021-03-26
0