- Di suatu toko makanan -
"Kekuatan mencekam ini?!! jangan bilang dia ada disini?!!" Kata orang itu
Orang itu merasa kenal terhadap sensasi kekuatan yang dia rasakan. Orang itu berdiri dari kursi nya, menuju kasir untuk membayar makanannya.
"Maaf Tuan...ini uang nya. Ambil saja kembaliannya" kata orang itu membayar ke Tuan Kasir
"Eh?? Ah Terima kasih tuan" kata tuan kasir itu. Tuan kasir itu melihat wajah orang itu dan berkata,
"Ah!!! Anda adalah-"
"Sshh!! Maafkan aku tuan, tapi tolong jangan mengucapkan namaku dengan keras. Aku tidak ingin membuat keributan di kedai mu" kata orang itu
"Ahhh iyaa, maafkan saya Tuan Kriss..." Kata tuan kasir menurukan nada suaranya
"Tidak apa..."
Orang yang merasakan Kekuatan yang dipancarkan oleh Raven adalah Kriss, yaitu sahabat lama Raven saat masih kecil. Kriss keluar dari toko makanan itu dan mulai mencari arah sumber kekuatan tersebut terpancar.
Saat Kriss berjalan mengelilingi kota sera mencari sumber kekuatan itu, tak sengaja ia melihat banyak mayat di sebuah gang kecil. Di situ ada banyak ksatria sihir yang terlihat seperti sedang meng-investigasi kan sesuatu. Kriss yang melihat hal tersebut merasa heran dan menghampiri para ksatria sihir itu.
"Hei... ada apa disini?" Kata kriss sambil membuka tudung kepalanya
"Tuan Kriss!!" Kata salah satu ksatria A terkejut dan langsung memberi hormat, diikuti oleh Ksatria lain
"Ah iya tuan!! Kami menemukan beberapa mayat disini" Kata ksatria A
"tanpa kau bilang ada mayat juga aku tahu" ucap Kriss menepuk dahinya
"hehe, maaf tuan" Kata ksatria A sambil menggaruk-garuk kepalanya
"Jadi? ada apa?" tanya Kriss lagi
"Kami mengkonfirmasi bahwa terjadi pertarungan disini tuan" Kata Ksatria B
"Kalian Ini!! Ada mayat ya pasti ada pertarungan dong!!" Kata Kriss dengan kesal sambil mengetuk kepala ksatria B
Laki-laki dengan baju mewah berlambang Zexter membawa pedang di pinggulnya berjalan menuju Kriss dari kerumunan ksatria
"wah wah... ada salah satu dari 7 Ksatria suci, Tuan Kriss. Apa yang membawa mu datang kemari tuan??" Kata laki-laki itu
"Aku hanya kebetulan lewat saja, Ngomong-ngomong ada apa disini??" kata Kriss
"Anak buahku sedang menginvestigasi hal ini, kami sedang mencari pelaku kejadian ini" Ucap Laki-laki itu
"Jadi begitu..." kata Kriss
"Kemungkinan besar ini adalah ulah si Dewa Kematian itu" Ucap laki-laki itu sambil melihat kearah mayat yang ada
Kriss hanya terdiam tidak membalas perkataan Laki-laki itu dan terus melihat-lihat area tersebut.
"Ah maafkan aku yang tidak sopan ini. Nama ku Jack Zexter, Ahli waris dari keluarga Zexter", Kata laki-laki itu menawarkan jabat tangan
"Senang bertemu denganmu, Jack Zexter", Ucap kriss dengan menjabat tangan Jack
"Suatu Kehormatan juga untuk saya, Tuan Kriss" Kata Jack
"Aku harus pergi... maafkan aku, dan juga laporkan hal ini kepada Claude agar bisa di investigasi lebih lanjut", Kata
Kriss sambil meninggalkan mereka
"Terima kasih atas perhatian nya tuan kriss...." Ucap Jack dan menoleh ke samping
"Bagaimana? Apa kau bisa melacaknya?" tanya Jack ke salah satu bawahannya
"sepertinya ini ulah dari Dewa kematian yang sering di rumorkan itu tuan",jawab bawahannya
"jadi begitu.... Berarti dia ada di dekat sini yaa" Ucap Jack dengan mengernyitkan dahi
Jack merupakan salah satu anak ahli waris dari keluarga Zexter. Dia ini anak dariLarry Zexter, Orang yang dibunuh Raven saat menyelamatkan Elena dahulu.
Jack sampai sekarang sedang mencari si dewa kematian itu. Dia bukan ingin membalaskan dendam ayahnya, tetapi ingin mengambil batu sihir nya. Dia ingin menggunakannya untuk diri sendiri, dan memperoleh kekuatan.
- Sore Hari\, Di suatu toko buah kota sera -
"Kira-kira buah apa yang Raven suka yaa?? ", gumam Elena kebingungan memilih buah untuk Raven
"Nona ingin membeli buah untuk pacarnya yaa?? Kalau begitu ambil saja apel ini masih sangat segar", kata nenek Penjual toko buah
"Eh?! Bukan seperti itu nek!!", bantah Elena Malu-malu
"Hahaha...Nenek hanya bercanda, soalnya kamu memilih buahnya daritadi dengan hati-hati", kata nenek itu
"hehe.. begitukah?. Aku beli apelnya deh nek", kata Elena menunjuk Apel tersebut
"ini dia", kata nenek itu menyodorkan kantung berisi Apel
"ini uangnya nek, terima kasih yaa", Kata Elena Memberikan uangnya dan berjalan kembali ke penginapan
"Sama-sama, Terima kasih yaa", kata nenek itu
Elena sampai di Penginapan yang ia sewa untuk merawat Raven. Dia pergi menuju lantai atas ke kamar Raven. Elena mengetuk pintu kamar dan masuk kedalam kamar.
* TOK TOK TOK *
"Raven??", Ucap Elena sambil membuka pintu melihat ke dalam kamar
Elena melihat Raven yang sedang berdiri melihat keluar jendela. Raven yang terlihat sudah sehat kembali pun membuat Elena senang.
"Kamu sudah bangun ternyata", Kata Elena dengan Lega
Raven secara Spontan menoleh ke sumber suara tersebut
"Elena...." Ucap Raven
"bagaimana keadaanmu?? Kau membuatku sangat khawatir tadi pagi tiba-tiba berteriak dan pingsan begitu saja", Kata Elena sambil menaruh barang belanjaannya di meja
"Aku membawakan mu apel, aku tidak tahu makanan kesukaan mu apa jadi aku membawakan mu apel dan daging panggang" Kata Elena
Raven terdiam masih belum membalas perkataan Elena, Elena mulai cemas dan bertanya langsung kepada Raven tentang kejadian tadi pagi
"Jadi ada apa denganmu tadi pagi? Saat kamu mulai menyentuh batu sihirku kamu mulai berteriak kesakitan dan pingsan setelah itu", Tanya Elena
"Aku.....tidak tahu" Jawab Raven
Elena bingung harus bereaksi apa terhadap jawaban Raven, ia pun berkata
"Ya sudahlah, tidak perlu dipikirkan, Kamu pasti laparkan?? Ini makan dulu", kata Elena sambil memberikan sebuah Apel kepada Raven.
Raven masih bingung terhadap Elena mengapa dia sangat baik dan merahasiakan identitas nya. Bahkan merawatnya saat sedang sakit.
"Elena, kenapa kau menolongku?" Tanya Raven
"Kamu ini masih saja bertanya hal seperti itu? saat seseorang sedang kesulitan bukannya sudah sewajarnya kita
menolong mereka?" Ucap Elena sambil menatap mata Raven
"kalau memang benar begitu, Kenapa kau masih merahasiakan identitasku? Seharusnya kau bisa mendapatkan banyak Imbalan uang dari kerajaan" Bantah Raven
"Memang bisa saja, tetapi aku lebih percaya kepadamu dibanding kerajaan ini" Jawab Elena sambil tersenyum.
Raven terpukau oleh senyuman Elena, Raven pun merasa bahwa Elena tidak berbohong sama sekali. Namun, karena masa lalunya dulu Raven masih belum bisa mempercayai seseorang secara sepenuhnya.
"Jadi.... kau lebih percaya kepada seorang buronan kerajaan yang sudah membunuh puluhan orang daripada ksatria kerajaan??", Tanya Raven
"Iya", Jawab Elena
"Dasar Aneh", Ucap Raven sambil tertawa Kecil
"Kau yang lebih aneh, dasar topeng kodok", Kata Elena
Raven berbalik badan mengambil apel dari kantung yang dibawa Elena dan langsung menuju ke pintu keluar kamar. Elena yang melihat gerak gerik Raven pun bertanya,
"Kamu ingin kemana??", tanya Elena
"Mencari mangsa untuk nanti malam(Membunuh bangsawan lagi maksudnya)", jawab Raven
"Kau ini masih saja ya.... Yaudah, tunggu aku!, aku harus bersiap-siap dulu", kata Elena langsung bersiap-siap
"Terserah kau", Raven Membuka pintu dan keluar dari kamar itu meninggalkan Elena
Didalam Kepala Raven terpikir Suatu hal saat ia keluar dari kamar itu, dia sedang berfikir tentang hal yang dia alami sesaat sebelum pingsan tadi pagi. "(Sensasi itu, seakan Penderitaan yang tak kunjung berakhir)", Ucap Raven berfikir-fikir tentang kejadian tadi pagi. Dia juga mendengar banyak suara orang yang menderita disiksa saat itu.
Saat Raven sedang memikirkan hal itu, Elena membuka Pintu kamar dan sudah dalam keadaan siap. Mereka Keluar penginapan dan melihat banyak sekali orang yang sedang berjalan menuju arah utara kota sera. Selagi melihat hal tersebut, mereka mendengar percakapan 2 orang wanita paruh baya,
"Eh ibu, Anak mu murid sekolah sihir kerajaan Verra bukan??", tanya Wanita A
"Iyaa, Anakku saat ini sedang bersekolah disana", Jawab Wanita B
"Waah, Berarti anak ibu akan mengikuti acara seleksi Ksatria itu dong??", tanya Wanita A
"Ohh itu, Iyaa, semoga saja anakku lolos seleksi dan bisa menjadi ksatria yang hebat",Ucap Wanita B
Raven Bingung terhadap pembicaraan mereka yang membahas Acara Seleksi Ksatria. Raven merasa itu bukanlah hal yang penting dan melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba Elena disamping nya Menarik Baju Raven.
"Oi, kenapa kau menarik bajuku??", Tanya Raven
"Aku Ingin menonton acara Seleksi itu!!!, Ayolah Raven temani aku!!", Mohon Elena kepada Raven dengan matanya yang berkilauan
"Memangnya ada apa dengan acara itu??" tanya Raven
"Kau tidak tahu? Itu adalah acara tahunan sekolah sihir Verra yang di buat oleh raja untuk mencari Ksatria Sihir berbakat di Sekolah tersebut. Dan yang paling terpenting, acara itu diawasi oleh para Ksatria Kebajikan Surgawi", Ucap Elena menjelaskan kepada Raven
"Jadi begitu... acara itu diselenggarakan dimana??", tanya Raven sambil melihat-lihat lingkungan sekitar
"Setiap tahun acara ini dilaksanakan langsung di bangunan yang berada di bagian utara kota sera" Ucap Elena menunjuk ke arah Utara yang terlihat bangunan besar yang kelihatan seperti arena bertarung
"Baiklah ayo kesana" Ucap Raven sambil berjalan kesana
"EH?!! Aku kira kau pasti akan menolaknya!!" Ucap Elena dengan terkeju
Raven tidak membalas perkataan Elena dan terus berjalan meninggalkan Elena.
"Hei,Tunggu Aku!!", teriak Elena Menyusul Raven
Bangunan itu mirip seperti Colosseum atau arena pertarungan yang berasal dari Roma. Bangunan itu sangat besar yang bahkan terlihat dari jarak Raven dan Elena yang berada jauh dari Colosseum itu.
- Di Colosseum -
Di dalam Colosseum itu, sudah ada banyak penonton yang sedang menyaksikan pertarungan individu dari 12 murid rekomendasi akademi sihir Verra. Di bagian atas colosseum terlihat sebuah sihir yang menunjukan ada nya bagan acara tersebut(Seperti turnamen).
Selain itu, disana ada 2 dari 7 ksatria Suci kebajikan Surgawi di singgasana mereka diatas. Mereka di utus oleh raja untuk mengawasi acara tersebut. Ksatria itu adalah Claude Winchester, sang Ketekunan dan Luna Ainsley sang Kesucian. Tujuan acara ini adalah mencari calon ksatria yang berbakat agar mendapatkan kesempatan menjadi ksatria Suci. Namun ada salah satu kursi yang disediakan untuk Kriss, tetapi dia belum kunjung juga datang.
"Kriss ini, ada dimana dia?! Acara ini sudah masuk ke pertarungan ke 3, kenapa dia belum datang juga??!", Ucap Claude dengan perasaan khawatir dan Kesal
"Sudahlah Claude, mungkin dia sedang menuju kemari", Ucap Luna menenangkan Claude
"Tak bisa dimaafkan!! Salah satu Ksatria Kebajikan surgawi harus bermartabat tinggi dan menjadi contoh bagi orang lain, Bla bla bla", Ucap Claude tidak berhenti mengomel
"Keluar lagi deh sifat nya ini" Kata Luna sambil menepuk dahinya
"Tapi aku terkejut melihat mereka ini(Murid Akademi), Mereka sangat berbakat semua. Terutama dia" Kata Luna melihat ke arah murid perempuan yang sudah duduk sejak tadi telah memenangkan pertarungannya
"Ah perempuan itu... Benar juga yaa, aku merasakan sihir yang kuat terpancar darinya", ucap Claude
"Bukan hanya itu Claude. Saat babak pertama dia maju melawan lawannya. Dia tidak menggunakan sihir sama sekali dan hanya menggunakan pedangnya untuk bertarung", Ucap Luna memperjelas argumennya
"Benar juga...", ucap Claude setuju dengan Luna
Perempuan yang dibicarakan oleh Luna dan Claude adalah salah satu dari 12 murid rekomendasi akademi kerajaan Verra. Perempuan itu bernama Iris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
zhuo fan
kek nya nanti dia jadi beban
2022-11-07
0
arfan
1245
2021-05-20
0
Pendekar
uda sehat
2021-04-17
0