- 3 tahun kemudian -
Ditengah hutan yang diselimuti sinar rembulan pada malam hari, ada seorang pemuda dengan topeng menutupi wajahnya serta dua pedang pendek yang digabung satu sabuk dipunggungnya. Dia terlihat sedang berlari-lari melewati pohon ke pohon seakan sedang menghindari sesuatu.
Disisi lain, ada sekelompok orang yang berlari-lari didalam hutan itu juga seperti sedang mencari buronan.
“Dia kesini! Aku tadi melihatnya!”
“Kejar dia! Jangan biarkan lolos!”
Sekelompok orang itu adalah pasukan ksatria dari kerajaan Verra yang sedang mencari buronan.
Buronan kerajaan yang telah merenggut begitu banyak bangsawan serta petinggi-petinggi dikerajaan. Tidak ada yang tahu bagaimana wujud wajahnya karena tertutupi oleh topeng yang dia miliki.
Pemuda yang berlari-lari itu tiba-tiba melompat turun dari pepohonan yang baru saja dia lompati. Begitu mendarat ditanah, ada suara perlengkapan senjata di sekelilingnya.
Begitu pemuda tersebut melihat sekitarnya, dia telah dikepung oleh sekelompok ksatria tersebut dengan keadaan ditodong oleh berbagai macam senjata.
“Jangan bergerak!” perintah salah satu ksatria dengan mengarahkan tombak didepan pemuda itu
Dengan keadaan seperti itu, tentu saja seseorang akan terdiam dan menyerahkan diri kepada ksatria itu.
Tetapi beda dengan pemuda ini, dalam hatinya dia tidak ada sama sekali niat untuk menyerahkan diri. Hatinya sedingin es dan tidak merasakan sebuah ancaman setelah dikepung seperti itu.
Disisi lain, ada lagi beberapa sekolompok ksatria yang datang keare itu. Terlihat tidak membawa senjata khusus, mereka mengeluarkan sihir dari tangan mereka seakan berjaga-jaga untuk menembak.
Hanya dengan melihat hal tersebut, pemuda itu langsung tahu bahwa mereka adalah ksatria tipe mage yang menyerang jarak jauh. Dengan melihat sekitarnya, pemuda itu langsung mengetahui jumlah ksatria yang ada.
Tiba-tiba, Ksatria yang memegang tombak didepan pemuda itu pun mengangkat tangan kirinya seakan memberi sinyal.
Beberapa detik setelah sinyal itu, para mage yang menyiapkan sihir mereka tadi langsung melepaskan sihir mereka berupa berbagai macam elemen sihir dari air, tanah, pasir, api, petir dan angin kearah pemuda tersebut.
Sihir itu terlihat berupa seperti sebuah tali yang akan mengikat pemuda itu.
Dalam sekejap, pemuda tersebut menyadari pergerakan mereka. Dia langsung mengangkat kakinya dan menendang tombak milik ksatria tersebut.
*TRANG*
Suara terpukulnya tombak tersebut hingga terjatuh ke tanah, membuat ksatria itu terkejut. Pemuda yang berada didepannya tanpa ragu menendangnya lagi pada rotasi perputaran kakinya.
*BUAAK*
“UAGHH!!” teriak ksatria itu yang terpental dan ditangkap ksatria lain
Sedangkan disekitar pemuda tersebut, sihir yang mengincarnya sudah mulai mendekat. Dia pun menarik keluar kedua pedang pendek dipunggungnya dan menebas sihir tersebut dengan sekali tebasan.
“A-apa?! Dia memotong sihir?!”
“Cih! Serang dia secara bersamaan!”
Para ksatria itu mulai berlari-lari bersama dan mendekat kearah pemuda itu. Mereka menghunuskan pedang, tombak, belati kearah pemuda tersebut.
Dengan sikap yang terdiam seakan meremehkan mereka, pemuda itu bergerak begitu cepat hingga tidak bisa terlihat jelas oleh para ksatria tersebut.
Begitu mereka sadar, pemuda itu sudah berada dibelakang mereka semua.
“Hah?! Sejak kapan dia-“
*ZRAASSS*
Ucapan salah satu pria itu terhenti karena keluarnya darah luka tebasan dilehernya. Darahnya menyemprot keluar hingga mengenai ksatria lain. Begitu melihat kearah pemuda itu, salah satu pedang pendeknya berlumuran darah, yang kemungkinan hasil dair menggores leher ksatria tersebut.
“Da-darah!!”
“Hei, tenang dulu! Kita masih ada puluhan orang! Tidak mungkin bisa kalah semudah itu!”
“Benar! Pasti akan ada korban berjatuhan, tetapi dia pasti akan tertangkap”
Pemuda tersebut terlihat terdiam dengan memberikan punggungnya. Dia menoleh sedikit kebelakang secara perlahan.
“1 tumbang…. 49 lagi…” gumam pemuda itu dengan suara sama-samar dibalik topengnya
Dia mulai berbalik kearah para ksatria tersebut dengan memegang kedua pedang pendeknya.
Walaupun dihadapi dengan rasa terror yang begitu menakutkan, para ksatria itu berusaha untuk tidak gentar dan menerjang kearah pemuda tersebut.
“Uhhh…. HUOO!!!”
Seluruh ksatria mulai menerjang kearah pemuda itu tanpa ragu. Mereka menghunuskan senjatanya sekali lagi untuk melawannya.
Melihat perlawanan para ksatria tersebut, membuat pemuda tersebut merasa kecewa dan kasihan melihat mereka. Dengan belas kasihan yang dia miliki, dia berikan sebuah pengampunan terkahir kepada mereka yang berupa….
“Mati…”
Ditengah penyerangan sekelompok ksatria yang hampir berjumlah lebih dari 50 orang beserta para ahli sihir, telah habis dibantai oleh pemuda tersebut.
Pemuda itu berdiri ditengah seluruh mayat yang ada dengan posisi kepala yang menunduk kebawah. Baju dan tubuhnya terkena cipratan darah yang begitu banyak karena telah membunuh para ksatria tersebut. Dipenggal, ditusuk, ditebas, dipukul dan juga ditendang hingga hancur.
Tak lama kemudian, guntur pun mulai terdengar dari atas. Pemuda itu menghadapkan wajahnya ke langit dan melihat petir yang mulai menyambar. Langit pun mengikutinya dengan menuruni tangisannya dengan rintik hingga deras.
Tangisan langit yang berupa hujan pun membasahi tubuh pemuda itu bersama dengan darah-darah di tanah karena para mayat. Darah yang tercampur dengan air hujan mengalir menyatu hingga terlihat begitu deras.
Pemuda itu pun mengangkat tangannya dan membuka topengnya. Dia menatap ke langit dengan kedua matanya yang berwarna biru laut yang begitu cerah. Tangannya diangkat dan diarahkan kebulan.
Begitu tangannya terlihat menopang bulan yang begitu besar, dia mengepal kuat-kuat tangannya seakan penuh dendam.
“Ini baru permulaan… Dendam ayah, akan kubalaskan”
Rasa pahit akan dendam yang begitu dalam telah terukir dalam pemuda tersebut. Masa lalunya yang harus membuat dia kehilangan seorang ayah dan 2 orang yang dia kasihi, adik serta teman baiknya.
Kehidupan Raven untuk merombak dunia dengan darah, baru saja dimulai….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
reza
ya
2021-05-26
0
arfan
1716
2021-05-20
0
panglima
ok
2021-04-11
0