Chapter 10 : Pemenang Seleksi ksatria

Iris dan Julius berdadu pedang dan pukulan dengan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka. Pedang ketemu tinju, terjadi lagi hempasan angin yang kuat secara menerus. Dalam suatu kesempatan, Iris tiba-tiba menunduk kebawah. Melihat hal itu, Julius tanpa ragu menggunakan kaki kirinya untuk menendang Iris. Tetapi dengan Cepat Iris langsung menyelengkat kaki kanan Julius.

* DUUKKK *

"Argh!", teriak Julius yang terjatuh ke tanah

Iris pun langsung mengarahkan pedangnya ke leher Julius seakan menodongnya. Julius terkejut akan hal yang terjadi. Tiba-tiba suara pengawas pertarungan berteriak,

"Selesai!!, Pemenangnya adalah Iris!!"

"HUOOOOOOOO", Suara seluruh penonton berteriak semangat

"hebat sekali!!! Murid Akademi Verra sekarang sangat kuat-kuat!!", teriak salah satu penonton

Julius mencoba untuk berdiri, Iris yang didepan nya pun mengulurkan tangannya membantunya berdiri. Julius meraihnya berkata,

"Sial, Kau ini kuat sekali", kata Julius tertawa kecil

"Hehe, Kamu juga kok", kata Iris dengan tersenyum

- Di area penonton -

"Waah mereka berdua sangat hebat!!", kata Elena Sambil menepuk tangan

"Ngomong-ngomong, Raven dimana sih?? Dia melewatkan seluruh acaranya. Apa jangan-jangan dia sedang melawan ksatria sihir lag?!", kata Elena dengan khawatir

"Tidak mungkin bodoh, aku disini", kata Raven tiba-tiba muncul disampingnya

"UWAA!!! Kau datang darimana?!", teriak Elena terkejut

"terserahku..", kata Raven sambil melihat kearah pertarungannya dan terdiam beberapa saat melihat iris

"Hmm??ada apa Raven?", tanya Elena

"Tidak...... kata kau ada ksatria kebajikan surgawi disini?? Mereka ada dimana??", tanya Raven

"Itu disana, tempat duduk yang kelihatan mewah itu", tunjuk Elena

"Disitu ya....", kata Raven sambil melihat kearah yang ditunjuk Elena

Raven yang melihat kearah singgasana itu pun melihat dengan jelas bahwa disitu ada Kriss duduk di kiri dan disebelahnya ada Claude.

Saat melihat ke kursi paling kanan, Raven melihat ada seorang perempuan yang sungguh cantik dan anggun. Hanya dengan melihatnya sedang duduk, siapapun bisa tahu betapa anggunnya Luna dengan wajahnya yang menawan, tubuh yang indah dengan lekukan yang begitu elok dan rambutnya yang panjang dengan warna sebiru dalamnya lautan.

"Hei, yang duduk paling kanan itu siapa?"

"Ahh itu?, itu adalah Nona Luna Ainsley, Ksatria kebajikan surgawi ke-7, sang kesucian", Kata Elena

"Jadi dia juga salah satu ksatria kebajikan surgawi yaa...", ujar Raven

"Kau...tidak berfikir aneh-aneh kan??", tanya Elena

Tiba-tiba Raven menyeringai setelah mendengar penjelasan Elena. Elena pun kaget dan muncul berbagai fantasi di otaknya.

"(K-kenapa dia menyeringai?, apa jangan-jangan dia berniat untuk melawannya suatu saat nanti??)"

"(Ahh!!, jangan bilang kalau dia tertarik oleh Nona Luna?!!"), ucap Elena dalam hati seperti seorang pacar yang sedang cemburu

"(tentu saja sih jika dia tertarik. Nona luna sangat anggun dan cantik. Ditambah lagi dia juga salah satu ksatria kebajikan surgawi, jadi sudah pasti dia kuat. Raven sepertinya tertarik kepada perempuan kuat yaa") kata Elena dalam hati dengan murung

"(tidak, tunggu dulu. Dia saja berkata bahwa ingin memburu para ksatria kebajikan surgawi. Iyaa Elena!, Tetap berfikir positif!, Mungkin saja dia bertanya karena ingin mengenal tentang mangsanya!, iyaa Pasti seperti itu!) kata Elena menyemangati dirinya sendiri dalam hati.

Saat Elena berfikir aneh-aneh, seluruh murid akademi sihir Verra yang ikut berpatisipasi dalam acara seleksi ksatria bebaris kesamping di tengah arena colosseum. 3 Ksatria kebajikan Surgawi, Kriss, Claude, dan Luna pun turun dan mendatangi mereka. Saat sudah turun, Iris sebagai pemenang berada di depan barisan murid-murid lain, Claude pun datang menghampirinya

"Selamat ya!, Kau ini anak yang kuat dan berbakat", kata Claude sambil menawarkan jabat tangan

"T-terima kasih Tuan Claude!!", kata Iris sambil membalas jabat tangan Claude dengan gemetar

"Dengan ini, seluruh acara seleksi ksatria telah selesai. Dengan Iris, sebagai pemenangnya salah satu dari 7 ksatria kebajikan surgawi akan menjadi pembimbingnya hingga menjadi ksatria yang hebat. Bagi Murid-murid lain, terima kasih karena telah berpartisipasi dan berjuang dengan keras. Kami juga akan mempertimbangkan beberapa dari 12 murid yang akan kami pilih untuk menjadi murid kami secara langsung agar bisa menghasilkan ksatria yang hebat untuk kerajaan Verra!", kata Claude

"(Yosh!, Aku masih ada kesempatan!! Aku masih bisa mengejar mu Iris!!)", kata Julius dalam hati dengan bersemangat

Iris menoleh kearah Julius dengan senyuman manis nya melihat bahwa temannya masih bersemangat dan tidak terpuruk.

Acara seleksi ksatria telah selesai. Hari sudah mulai malam. Para penonton dan murid-murid partisipan sudah mulai meninggalkan Colosseum. Tanpa sepatah kata apapun, Raven berjalan keluar dari Colosseum meninggalkan Elena.

"Hei Tunggu aku!!!", teriak Elena sambil menyusul Raven

Iris dan Julius masih berada di arena Colosseum. Mereka masih berbicara suatu hal.

"Hei Iris!, Aku masih bisa mengejarmu. Jangan mentang-mentang kau menang dariku tadi kau jadi besar kepala!", kata Julius sambil menunjuk Iris

"Hehe, tidak mungkin dong. Aku yang lebih kuat darimu tahu, Weeee~", Kata Iris sambil mengejek Julius

"Apa katamu?!!", Teriak Julius dengan kesal

Tiba-tiba, Kriss datang menghampiri mereka berdua.

"Iris...", kata kriss

"Ah... Kak kriss, ada apa??", tanya Iris

"EHHHH?!!!!", Julius teriak terkejut mendengar Iris memanggil Kriss dengan panggilan kakak

"I-Iris!! Dia itu salah satu dari ksatria kebajikan surgawi tahu!!! Kenapa kau malah memanggilnya kakak?!"

"Ahh aku belum memberitahumu yaa", Ucap Iris

"JANGAN BILANG KALAU DIA ADALAH KAKAKMU??", teriak julius

"Tidak seperti itu, Aku tidak mempunyai kakak kandung. Tapi Kak Kriss sudah bersama ku sejak kecil, jadi aku sudah menganggapnya seperti kakak ku", kata Iris terkekeh

"Oohh,jadi begitu", kata Julius

"Maaf telah membuat mu kebingungan. Dia ini memang sedikit aneh", Kata Kriss kepada Julius

"Ehh apa maksudmuu?!", kata Iris dengan kesal

"T-Tidak apa-apa Tuan Kriss!!Ah maafkan aku, namaku Julius Gregory. Senang bertemu dengan anda Tuan Kriss", kata Julius

"salam kenal Julius,dan kau tidak perlu memanggil ku dengan kata tuan. Panggil saja Kriss", kata Kriss

"T-tapi...", Kata Julius dengan ragu

"Sudah tidak apa-apa, kalau kak Kriss sudah bilang seperti itu maka tidak perlu dikhawatirkan", Kata Iris

"B-baiklah... Kriss", kata Julius

"Nah Begitu dong!", kata Iris

"Iris, Kau ikut aku ke Istana di Ibukota. Kau akan di seleksi oleh para ksatria kebajikan surgawi untuk dilatih dengan siapa", kata Kriss

"Ehh Sekarang?!", teriak Iris terkejut

"iyaa. Dan juga Julius, Kau ikut dengan kami", kata Kriss

"EH?! AKU JUGA??!! Tapi aku kan tidak memenangkan acara seleksi!", kata Julius terkejut

"Seperti yang sudah aku bilang tadi, Bahwa akan ada beberapa murid yang dipertimbangkan", kata Claude dari jauh sambil menghampiri mereka bertiga

"benar tuh benar. Kami juga tidak ingin calon ksatria yang berbakat sepertimu menjadi sia-sia tahu", kata Luna dengan lembut menghampiri mereka

"Bagus untukmu yaa Julius!!",Kata Iris dengan senang

"Iyaa, Ini benar-benar diluar dugaan!!", Kata Julius dengan senang

"Dengan ini, aku tidak akan terpisah darimu!", Kata Iris sambil terkekeh

Julius yang mendengar perkataan Iris, tiba-tiba wajah merah dan malu.

"A-a-apa yang kau katakan?! Jangan membuat orang lain salah paham tau!!!", teriak Julius dengan malu

Setelah itu, Iris dan Julius ikut dengan Kriss, Claude dan Luna ke istana di ibukota. Sesampainya di istana, iris pun bertanya

"Apa kita akan bertemu dengan raja??", tanya Iris dengan gugup

"Tidak. Kalian akan ikut dengan Luna. Luna lah yang akan menjadi mentor kalian berdua", kata Claude

"EHH?!! Nona Luna??", teriak Iris dan Julius

"Benar~, Kalian akan berlatih bersamaku hingga menjadi ksatria yang hebat. Nah sekarang, ayo ikut aku", kata Luna

"hebat sekali!!! Aku akan menjadi lebih kuat!!!", teriak Julius

Iris dan Julius ikut mengikuti Luna kedalam istana. Tiba-tiba mereka terhenti didepan 2 pintu yang bersebelahan dan Luna pun berkata,

"Ini ruangan kalian", kata Luna sambil menunjuk 2 pintu ruangan tersebut

Iris dan Julius secara bersamaan membuka pintu ruangan itu. Mereka pun terkejut melihat isi ruangan yang sunggu mewah dan besar.

"Waahh!!!", kata Iris dan Julius sama-sama terkejut

"Mulai sekarang, kalian akan tinggal disini. Untuk makanan, minuman dan pakaian tidak perlu khawatir. Nanti akan ku minta disediakan oleh pelayan istana", Ucap Luna

"Terima kasih Nona Luna!!!!", kata Iris dan Julius secara bersamaan

"Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kalian bisa seperti ini karena kerja keras kalian", kata Luna sambil memegang kepala mereka berdua

"Baiklah, aku tinggal dulu yaa. Besok kita akan mulai latihan kalian", kata Luna sambil meninggalkan mereka

"Baik!!", kata Iris dan Julius

Iris dan Julius pun masuk kedalam kamar dan mulai melakukan kegiatan masing-masing.

- Setelah acara Colosseum selesai -

Raven pergi keluar dari Colosseum meninggalkan Elena. Elena pun berlari menyusul Raven. Saat itu, mereka berdua pun berjalan mengelilingi kota, dan terhenti di suatu penginapan dengan memesan kamar masing-masing. Raven masuk kedalam kamar nya dan Elena juga. Elena yang berada dalam kamarnya mulai berfikir lagi tentang khayalannya bahwa Raven menyukai Perempuan kuat seperti Luna.

Raven yang berada di kamarnya, duduk terdiam di kasur nya. Dia berfikir,

"(Ksatria suci yang berada di sebelah Kriss itu adalah Orang yang aku lawan sebelumnya saat menyelamatkan Elena, Claude Winchester)"

"(Dan disebelahnya ada Luna Ainsley, ksatria kebajikan surgawi ke-7 , Sang Kesucian)"

"(Waktu itu saat aku melawannya(Claude), dia sangat kuat. Kekuatan sihir yang kurasakan darinya sangatlah besar. Dia juga bisa menggunakan sihir cahaya, yang sangat buruk untuk menjadi lawan sihir ku yaitu sihir kegelapan)"

"(Jika saja aku tidak ditolong Elena waktu itu, aku pasti sudah mati. Para ksatria kebajikan surgawi memang sangat kuat. Dan itu masih salah satu dari mereka)

"(Dan juga, dia(Iris))", kata Raven dalam hati

"(Dia mempunyai kekuatan yang besar, dan lawan laki-lakinya juga sama)"

"(Entah darimana dia bisa menggunakan kekuatan seperti itu)"

"(Sepertinya selama 5 tahun ini, aku hanya berfikir untuk balas dendam saja)"

"Daripada berfikir hal yang rumit, lebih baik aku melakukan pekerjaanku", kata Raven

Raven pun tiba-tiba berdiri. Dia mengambil Kazama dan pergi keluar jendela. Dia pun melompat dari atap ke atap di malam hari itu mencari mangsa bangsawanya di kota sera sekali lagi.

Tiba-tiba saat Raven sedang melompat dari atap ke atap yang lain. Elena yang berada di kamar lain,

"A-apa sih yang daritadi kupikirkan?!!", teriak Elena

"Buat apa aku memikirkan siapa yang disukai olehnya?!", teriak Elena dengan malu, wajah nya memerah

"Tapi.... Bersama dengannya sangat membuatku tenang...."

"Semenjak aku bertemu dengannya aku tidak pernah merasa kesepian lagi..."

"Ohiya, dia sudah tidur belum ya?", tanya Elena kepada dirinya sendiri

Elena pun keluar dari kamarnya, dan menuju kamar Raven. Dia mengetuk pintu kamarnya dan memanggil nama Raven.

* TOK TOK *

"Raven?",tanya Elena

Elena tidak mendapatkan respon apapun. Dia mulai bingung dan mencoba memanggil Raven lagi.

"Ravena?? Ini Elena. Tolong buka in pintu nya", Ucap Elena

Elena masih tetap tidak mendapatkan respon. Elena pun mencoba membuka pintu kamar tersebut. Saat memutarkan gagang pintu,

* CLICK *

Elena bingung, bahwa pintu nya tidak dikunci. Elena pun langsung mengintip kedalam kamar Raven.

"Ravena??", tanya Elena

Elena pun terkejut, Raven tidak ada dikamar. Elena pun melihat jendela kamar Raven yang terbuka.

"Raven?!!", Teriak Elena dengan panik sambil menuju ke jendela yang terbuka

"Dia!! Jangan-jangan dia pergi mencari mangsa(bangsawan untuk dibunuh) lagi?!!", Teriak Elena sambil melihat keluar jendela

"Si Bodoh itu!!", Teriak Elena

Elena terdiam beberapa saat. Dan dia pun mulai mengingat kejadian saat Raven babak belur karena melawan Claude. Dia pun mulai khawatir dan berharap,

"Semoga kau baik-baik saja..... Raven", ucap Elena

- Di tengah kota Sera -

Ada Seorang laki-laki yang sedang berjalan di kota tersebut. Tiba-tiba dia melihat orang sedang melompat. Laki-laki itu adalah Jack Zexter. Dia hanya melihat orang melompat tanpa tahu identitasnya siapa.

"Siapa orang yang melompat lompat diatas atap??", kata Jack

"AH!! Jangan-jangan?!!", teriak Jack

"haha...."

"Ahahahahahaa!! Dewa kematian!!!Ketemu kau!!!", teriak Jack sambil mengejar orang itu dan menggunakan sihirnya

"Wind Assault"

Sebuah sihir angin yang di gunakan oleh Jack seperti hempasan peluru angin padat menuju kearah orang itu dari belakang, orang tersebut adalah Raven. Raven terkejut, menyadari ada seseorang yang menyerangnya, dia pun langsung menghindari sihir itu.

Raven langsung menggunakan sihir kegelapannya untuk membuat topeng yang menutupi bagian matanya dan mengambil kedua Kazama dari punggungnya. Jack yang tadinya menyerang dari bawah , langsung mendaki ke atap bangunan di dekat nya, dan melompat ke atap.

Saat mendarat, dia melihat Raven sedang berdiri memegang pisau. Raven langsung menerjang kearah Jack tanpa ragu. Jack yang baru saja mendarat langsung mengeluarkan pedangnya dan menahan Kazama milik Raven.

* TRAANG *

"Tch!! DEWA KEMATIAN!!!!!" teriak Jack dengan wajah marahnya sambil mendorong sekuat tenaga pedangnya

 

 

Terpopuler

Comments

arfan

arfan

1164

2021-05-20

0

Pendekar

Pendekar

cari mangsa

2021-04-17

0

yang baca anak tolol

yang baca anak tolol

cewe emang merepotkan

2021-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog - Perang Dunia
2 Chapter 1 : Lahirnya sebuah Dendam
3 Chapter 2 : Rebellion
4 Chapter 3 : Dewa Kematian
5 Chapter 4 : Pertemuan
6 Chapter 5 : Identitas
7 Chapter 6 : Ksatria Kebajikan
8 Chapter 7 : Masa lalu Elena
9 Chapter 8 : Seleksi Ksatria
10 Chapter 9 : Batu Oath
11 Chapter 10 : Pemenang Seleksi ksatria
12 Chapter 11 : Latihan
13 Chapter 12 : Pecahan Konflik dan Awal Kesalahan
14 Chapter 13 : Menuju Georgia
15 Chapter 14 : Pulang
16 Chapter 15 : Iblis di Georgia
17 Chapter 16 : Penjelasan Luna
18 Chapter 17 : Dibalik Layar
19 Chapter 18 : Laporan
20 Chapter 19 : Informasi
21 Chapter 20 : Masa Lalu Kriss I
22 Chapter 21 : Masa Lalu Kriss II
23 Chapter 22 : Analisa
24 Chapter 23 : Didalam Tubuh
25 Chapter 24 : Mengamuk
26 Chapter 25 : Pemulihan
27 Chapter 26 : Leo Xander
28 Chapter 27 : Khawatir
29 Chapter 28 : Agresif
30 Chapter 29 : Rigrid Pestonia
31 Chapter 30 : Mimpi atau Ingatan
32 Chapter 31 : Sebelum Acara
33 Chapter 32 : Calon Komandan Ksatria
34 Chapter 33 : Julius vs Dale
35 Chapter 34 : Battle Between Bonds
36 Chapter 35 : Hilang Kendali
37 Chapter 36 : Bantuan
38 Chapter 37 : Jenderal Iblis
39 Chapter 38 : Luther Melawan Jenderal Iblis Gamma
40 Chapter 39 : Perebutan Stone of Oath I
41 Chapter 40 : Perebutan Stone of Oath II
42 Chapter 41 : Perebutan Stone of Oath III
43 Chapter 42 : Leviathan Sang iri hati
44 Chapter 43 : Struggle
45 Chapter 44 : Assist
46 Chapter 45 : Keempat Ksatria Kebajikan
47 Chapter 46 : Kekacauan ibukota Verra
48 Chapter 47 : Melawan Elder Lich
49 Chapter 48 : Awakened Phoenix
50 Chapter 49 : Kehilangan
51 Chapter 50 : Harapan
52 Chapter 51 : Tekad
53 Chapter 52 : Kebenaran I
54 Chapter 53 : Kebenaran II
55 Chapter 54 : Kebenaran III
56 Chapter 55 : Penyesalan
57 Chapter 56 : Akhir dari malam yang panjang
58 Chapter 57 : Menjenguk
59 Chapter 58 : Kondisi Raven
60 Chapter 59 : Menemui Darius dan Jack
61 Chapter 60 : Kembali Sadar
62 Chapter 61: Perubahan mata Raven
63 Chapter 62 : Seeking for Truth
64 Chapter 63 : Bitter Truth
65 Chapter 64 : Sidang perangkap I
66 Chapter 65 : Sidang perangkap II
67 Chapter 66 : Execution
68 PENGUMUMAN!!
69 Chapter 67 : Rotten Kingdom
70 Chapter 68 : Nowhere
71 Chapter 69 : Desa Carne I
72 Chapter 70 : Desa Carne II
73 Chapter 71 : Malam Penuh Kontradiksi
74 Chapter 72 : Perjalanan ke Lembah Gunung
75 Chapter 73 : Goblin
76 Chapter 74 : Redemption
77 Chapter 75 : Counter
78 Chapter 76 : Kembali ke Desa I
79 Chapter 77 : Kembali ke Desa II
80 Chapter 78 : Pilihan
81 Chapter 79 : Bangunnya Iris
82 Chapter 80 : Pergerakan kerajaan Gord
83 Chapter 81 : Persiapan Awal
84 Chapter 82 : Kekhawatiran Iris
85 Chapter 83 : Penyusupan
86 Chapter 84 : Pertarungan di Perbatasan
87 Chapter 85 : Perbedaan Kekuatan
88 Chapter 86 : Kenyamanan yang sementara
89 Chapter 87 : Mengalihkan Perhatian
90 Chapter 88 : Ras yang Telah Lama Punah
91 Chapter 89 : Terdesak
92 Chapter 90 : Kontradiksi
93 Chapter 91 : Naga yang Tak Kenal Ampun I
94 Chapter 92 : Naga yang Tak Kenal Ampun II
95 Chapter 93 : Legenda yang dilupakan I
96 Chapter 94 : Legenda yang dilupakan II
97 Chapter 95 : Masa Lalu Sang Naga I
98 Chapter 96 : Masa Lalu Sang Naga II
99 Chapter 97 : Masa Lalu Sang Naga III
100 Chapter 98 : Tujuan Baru
101 Chapter 99 : Laporan Desa Carne
102 Chapter 100 : Keraguan
103 Chapter 101 : Putri Kerajaan
104 Chapter 102 : Kenyataan yang Palsu
105 Chapter 103 : Seseorang yang Penting
106 Chapter 104 : Kutukan Iris
107 Chapter 105 : Cara Melepas Kutukan
108 Chapter 106 : Lemahnya Ketidaktahuan
109 Chapter 107 : Kota Aizrea
110 Chapter 108 : Dibalik Kota Aizrea
111 Chapter 109 : Laetus Gemini
112 Chapter 110 : Gemini vs Miscellus
113 Chapter 111 : Kesepakatan Gemini
114 Chapter 112 : Yang Lebih Penting
115 Chapter 113 : Perkenalan dengan Iblis
116 Chapter 114 : 8 Senjata Suci
117 Chapter 115 : Diserangnya Kota Aizrea
118 Chapter 116 : Wrath
119 Chapter 117 : Membalikkan Keadaan
120 Chapter 118 : Overpowered
121 Chapter 119 : Pertukaran Setara
122 Chapter 120 : Keputusasaan Raven
123 Chapter 121 : Perselisihan Naga dan Manusia
124 Chapter 122 : Inisiatif
125 Chapter 123 : New Beginning
126 Chapter 124 : The New Raven
127 Chapter 125 : Misteri dibalik Sihir Wrath
128 Chapter 126 : Start Line
129 Chapter 127 : Menuju Kerajaan Tusk
130 Chapter 128 : 4 Ksatria Suci
131 Chapter 129 : Aliansi Baru
132 Chapter 130 : Alasan dibalik Tujuan
133 Chapter 131 : Kesempatan
134 Chapter 132 : Nama yang di Cari
135 Chapter 133 : Pertemuan yang Tidak Terduga I
136 Chapter 134 : Pertemuan yang tidak terduga II
137 Chapter 135 : Adik yang Buruk
138 Chapter 136 : Keputusan
139 Chapter 137 : Seorang Kakak
140 ​​Chapter 138 : Jalan yang Berbeda
141 Chapter 139 : Penjelasan Iris
142 Chapter 140 : Mencari Petunjuk
143 Chapter 141 : Druid I
144 Chapter 142 : Druid II
145 Chapter 143 : Pohon Kehidupan
146 Chapter 144 : Lebih Parah dari Kematian
147 Chapter 145 : Ikatan
148 Chapter 146 : Speed Quest
149 Chapter 147 : Menuju Asteria
150 Chapter 148 : White Walkers
151 Chapter 149 : Cornered
152 Chapter 150 : Ras yang berbeda
153 Chapter 151 : Elena Awakening
154 Chapter 152 : Melawan Pasukan Gord
155 Chapter 153 : Pride
156 Chapter 154 : Raven vs Pride I
157 Chapter 155 : Raven vs Pride II
158 Chapter 156 : Kekuatan untuk Melindungi
159 Chapter 157 : Kemenangan?
160 Chapter 158 : Resurrection of the Greed
161 Chapter 159 : Demon vs Half-Demon
162 Chapter 160 : True Demon
163 Chapter 161 : Seizure
164 Chapter 162 : Zen
165 Chapter 163 : Frozen Tyrant
166 Chapter 164 : Escape
167 Chapter 165 : Sekumpulan Orang Aneh
168 Chapter 166 : Fraksi Lain dari White Walkers
169 Chapter 167 : Diskusi dengan Angelica dan Zen
170 Chapter 168 : Latihan Elena dan Red
171 Chapter 169 : Venus
172 Chapter 170 : Hasil Latihan
173 Chapter 171 : Tugas Baru
174 Chapter 172 : Ujian Akhir Akademi
175 Chapter 173 : Permainan Kotor Bangsawan
176 Chapter 174 : Iris vs Jack
177 Chapter 175 : Bertemunya Kriss dan Iris
178 Chapter 176 : Adik yang Tertutupi Kebenaran
179 Chapter 177 : Kembali ke kerajaan Verra
180 Chapter 178 : Pulang dan Kebenaran
181 Chapter 179 : Pesan dari Ibu
182 Chapter 180 : Dewa Kematian dan Ksatria Kebajikan
183 Chapter 181 : Raven vs Lucas I
184 Chapter 182 : Raven vs Lucas II
185 ​​Chapter 183 : Murid dan Guru
186 Chapter 184 : Lucas yang memuncak, Raven yang terdesak
187 Chapter 185 : Kekacauan di dalam kota Georgia
188 Chapter 186 : Bersikeras
189 Chapter 187 : Elena vs Lucas
190 Chapter 188 : Mengejar Harapan
191 Chapter 189 : Tertangkapnya Elena dan Chelsea
192 Chapter 190 : Langkah Awal Menuju Ibukota
193 Chapter 191 : Penjara Verra
194 Chapter 192 : Dendam
195 Chapter 193 : Bertemu Arcadia dan Perselisihan
196 Chapter 194 : Kriss yang Terpojok
197 Chapter 195 : Rencana Penyelamatan
198 Chapter 196 : Mengambil Gulungan Teleportasi
199 Chapter 197 : Kecurigaan Lucas
200 ​​Chapter 198 : Clash
201 Chapter 199 : Zen & Charlotte
202 Chapter 200 : Setiap Hal yang Terjadi
203 Chapter 201 : Overwhelming Power
204 Chapter 202 : Gungnir
205 Chapter 203 : Pemicu Awal
206 Chapter 204 : Raven’s Rage
207 Chapter 205 : Awal dan Pertengahan
208 Chapter 206 : Kerakusan, Nafsu dan Kemalasan
209 Chapter 207 : Dua Puluh persen
210 Chapter 208 : Rafael Einzberg
211 Chapter 209 : Satu Melawan Tiga
212 Chapter 210 : Empat Melawan Tiga
213 Chapter 211 : Peluang
214 Chapter 212 : Hancurnya Jalan Buntu
215 Chapter 213 : Satu Langkah yang Bermakna (Season 1 End)
216 Chapter 214 : Pecahan yang Menyatu
217 Chapter 215 : Pilihan yang Seharusnya
218 Chapter 216 : Kembali ke Dunia Luar
219 ANNOUNCEMENT! Soul Reaper Characters Illustration is out!
220 Chapter 217 : Kabar dari Hutan Slyph
221 Chapter 218 : Pergerakan Kerajaan Verra dan Kelompok Raven
222 Chapter 219 : Remnant Elf
223 Chapter 220 : Penjelasan Elf
224 Chapter 221 : Rencana Licik
225 Chapter 222 : Wrath of the Demon
226 Chapter 223 : Emosi Manusia
227 Chapter 224 : Iblis di Hutan
228 Chapter 225 : Iblis di Hutan II
229 Chapter 226 : Iblis di Hutan III
230 Chapter 227 : Legendary Power
231 Chapter 228 : Legendary Power II
232 Chapter 229 : Nero vs Shamshiel
233 Chapter 230 : Kekuatan yang Licik
234 Chapter 231 : The Devil and the Human
235 Chapter 232 : Clue about the Devil
236 Chapter 233 : Singgah di Hutan Slyph
237 Chapter 234 : Singgah di Hutan Slyph II
238 Chapter 235 : Perayaan
239 Chapter 236 : Malam Berbintang
240 Chapter 237 : Devil Raid
241 Chapter 238 : Showdown, Manusia vs Iblis
242 Chapter 239 : Showdown, Manusia vs Iblis II
243 Chapter 240 : Showdown, Manusia vs Iblis III
244 Chapter 241 : Belum Menyerah
245 Chapter 242 : Iris’ Awakening
246 Chapter 243 : Kontrak
247 Chapter 244 : Malaikat dan Manusia
248 Chapter 245 : Malaikat dan Manusia II
249 Chapter 246 : Presence and Pressure of the Sloth I
250 Chapter 247 : Presence and Pressure of the Sloth II
251 Chapter 248 : Keputusan yang sulit I
252 Chapter 249 : Keputusan yang Sulit II
253 Chapter 250 : Serangan Balik
254 Chapter 251 : Strongest Archangel I
255 Chapter 252 : Strongest Archangel II
256 Chapter 253 : Four Horsemen of the Apocalypse
257 Chapter 254 : Rise of the Horsemen
258 Chapter 255 : Harga Diri Aegis
259 Chapter 256 : Thousand Years of Goodbyes
260 Chapter 257 : Last Battle
261 Chapter 258 : Pilihan Terakhir
262 Chapter 259 : The Fall of the Strongest Angel
263 Chapter 260 : Arise, Prince of Hell (Season 2 End)
264 Chapter 261 : Dua Iblis Satu Tubuh
265 Chapter 262 : Misteri di Dalam Tubuh Raven
266 Chapter 263 : Keberadaan Asli Lucifer
267 Chapter 264 : Perdebatan Ksatria Kebajikan
268 Chapter 265 : Kabar Buruk
269 Chapter 266 : Pertempuran Baru
270 Chapter 267 : Bantuan untuk Kedua Pihak
271 Chapter 268 : Pertarungan di Ibukota
272 Chapter 269 : Pewaris senjata suci Valkyrie, Heir
273 Chapter 270 : Leader of the Dragons
274 Chapter 271 : Thanatos vs Raven & Phyrros vs Zen
275 Chapter 272 : Awal Baru bagi Dua Jiwa di Satu Tubuh
276 Chapter 273 : A Deal with the Devil
277 Chapter 274 : Lima Puluh Persen
278 Chapter 275 : Reborn Thanatos
279 Chapter 276 : Reborn Thanatos II
280 Chapter 277 : Kehilangannya
281 Chapter 278 : The Devil among Demons
282 Chapter 279 : The Only Way to Bring Him Back
283 Chapter 280 : Kritis
284 Chapter 281 : Come Back, Raven
285 Chapter 282 : Cherished
286 Chapter 283 : After Verra
287 Chapter 284 : Perasaan, dapat Tersampaikan hanya dengan Sentuhan Hangat
288 Chapter 285 : Pembersihan
289 Chapter 286 : Pertemuan yang Terlambat
290 Chapter 287 : Perbincangan antara Kakak Adik
291 Chapter 288 : The Last from the Seven
292 Chapter 289 : Permohonan Tuan Putri
293 Chapter 290 : The Fallen Angel I
294 Chapter 291 : The Fallen Angel II
295 Chapter 292 : The Fallen Angel III
296 Chapter 293 : The Fallen Angel IV
297 Chapter 294 : The Fallen Angel V
298 Chapter 295 : The Girl Who Changed His Life I
299 Chapter 296 : The Girl Who Changed His Life II
300 Chapter 297 : The Girl Who Changed His Life III
301 Chapter 298 : Awal dari Tragedi
302 Chapter 299 : Sesuatu yang Aneh
303 Chapter 300 : Lucifer Origin I
304 Chapter 301 : Lucifer Origin II
305 Chapter 302 : Hidden Power?
306 Chapter 303 : The Nightmare Queen
307 Chapter 304 : Enemies from the Ground
308 Chapter 305 : Beyond the Dragon
309 Chapter 306 : Lima Naga Pendahulu
310 Chapter 307 : Naga Iblis
311 Chapter 308 : Situasi yang Mencekam
312 Chapter 309 : Hasutan Lucifer
313 Chapter 310 : Serangan Balik
314 Chapter 311 : Real Dragon
315 Chapter 312 : Keajaiban yang Menggagalkan Rencana
316 Chapter 313 : Menyusun Rencana
317 Chapter 314 : Nostalgia
318 Chapter 315 : Kata-kata dari Iblis
319 Chapter 316 : Risiko
320 Chapter 317 : Ujian Pertama
321 Chapter 318 : Mereka yang Berharga
322 Chapter 319 : Pertarungan Kekuasaan
323 Chapter 320 : Satu Tujuan
324 Chapter 321 : Ujian Kedua
325 Chapter 322 : Kebingungan Putri Kerajaan
326 Chapter 323 : Penyerangan Iblis
327 Chapter 324 : Tiga dari Tujuh Iblis Dosa Besar
328 Chapter 325 : Pasukan Kematian
329 Chapter 326 : Iblis yang Serakah
330 Chapter 327 : Lautan keputusasaan
331 Chapter 328 : Api Biru
332 Chapter 329 : Identitas yang Sebenarnya
333 Chapter 330 : Keserakahan dan Kesederhanaan
334 Chapter 331 : Tiga Pertarungan Penentu Takdir
335 Chapter 332 : Penentuan Api Biru
336 Chapter 333 : Taman Penuh Kenangan
337 Chapter 334 : Menerima dan Menguasai
338 Chapter 335 : Dua Pertarungan Terakhir
339 Chapter 336 : Kelahiran Makhluk Legenda
340 Chapter 337 : Raven vs Behemoth & Belial
341 Chapter 338 : Pertarungan Iblis Tingkat Atas
342 Chapter 339 : Puncak Kekuatan
343 Chapter 340 : Reinkarnasi
344 Chapter 341 : Iris vs Belial
345 Chapter 342 : Tujuan yang Memulai Perjalanan
346 Chapter 343 : Raven vs Lucifer
347 Chapter 344 : Bukan Hanya Seorang Manusia
348 Chapter 345 : Perlindungan Batin
349 Chapter 346 : Soul Reaper
350 Chapter 347 : Soul Reaper vs Prince of Hell
351 Chapter 348 : The End of Soul Reaper
352 Epilog - Kedamaian Dunia (END)
353 ~Ucapan Terima Kasih Author~
354 Eternal System
Episodes

Updated 354 Episodes

1
Prolog - Perang Dunia
2
Chapter 1 : Lahirnya sebuah Dendam
3
Chapter 2 : Rebellion
4
Chapter 3 : Dewa Kematian
5
Chapter 4 : Pertemuan
6
Chapter 5 : Identitas
7
Chapter 6 : Ksatria Kebajikan
8
Chapter 7 : Masa lalu Elena
9
Chapter 8 : Seleksi Ksatria
10
Chapter 9 : Batu Oath
11
Chapter 10 : Pemenang Seleksi ksatria
12
Chapter 11 : Latihan
13
Chapter 12 : Pecahan Konflik dan Awal Kesalahan
14
Chapter 13 : Menuju Georgia
15
Chapter 14 : Pulang
16
Chapter 15 : Iblis di Georgia
17
Chapter 16 : Penjelasan Luna
18
Chapter 17 : Dibalik Layar
19
Chapter 18 : Laporan
20
Chapter 19 : Informasi
21
Chapter 20 : Masa Lalu Kriss I
22
Chapter 21 : Masa Lalu Kriss II
23
Chapter 22 : Analisa
24
Chapter 23 : Didalam Tubuh
25
Chapter 24 : Mengamuk
26
Chapter 25 : Pemulihan
27
Chapter 26 : Leo Xander
28
Chapter 27 : Khawatir
29
Chapter 28 : Agresif
30
Chapter 29 : Rigrid Pestonia
31
Chapter 30 : Mimpi atau Ingatan
32
Chapter 31 : Sebelum Acara
33
Chapter 32 : Calon Komandan Ksatria
34
Chapter 33 : Julius vs Dale
35
Chapter 34 : Battle Between Bonds
36
Chapter 35 : Hilang Kendali
37
Chapter 36 : Bantuan
38
Chapter 37 : Jenderal Iblis
39
Chapter 38 : Luther Melawan Jenderal Iblis Gamma
40
Chapter 39 : Perebutan Stone of Oath I
41
Chapter 40 : Perebutan Stone of Oath II
42
Chapter 41 : Perebutan Stone of Oath III
43
Chapter 42 : Leviathan Sang iri hati
44
Chapter 43 : Struggle
45
Chapter 44 : Assist
46
Chapter 45 : Keempat Ksatria Kebajikan
47
Chapter 46 : Kekacauan ibukota Verra
48
Chapter 47 : Melawan Elder Lich
49
Chapter 48 : Awakened Phoenix
50
Chapter 49 : Kehilangan
51
Chapter 50 : Harapan
52
Chapter 51 : Tekad
53
Chapter 52 : Kebenaran I
54
Chapter 53 : Kebenaran II
55
Chapter 54 : Kebenaran III
56
Chapter 55 : Penyesalan
57
Chapter 56 : Akhir dari malam yang panjang
58
Chapter 57 : Menjenguk
59
Chapter 58 : Kondisi Raven
60
Chapter 59 : Menemui Darius dan Jack
61
Chapter 60 : Kembali Sadar
62
Chapter 61: Perubahan mata Raven
63
Chapter 62 : Seeking for Truth
64
Chapter 63 : Bitter Truth
65
Chapter 64 : Sidang perangkap I
66
Chapter 65 : Sidang perangkap II
67
Chapter 66 : Execution
68
PENGUMUMAN!!
69
Chapter 67 : Rotten Kingdom
70
Chapter 68 : Nowhere
71
Chapter 69 : Desa Carne I
72
Chapter 70 : Desa Carne II
73
Chapter 71 : Malam Penuh Kontradiksi
74
Chapter 72 : Perjalanan ke Lembah Gunung
75
Chapter 73 : Goblin
76
Chapter 74 : Redemption
77
Chapter 75 : Counter
78
Chapter 76 : Kembali ke Desa I
79
Chapter 77 : Kembali ke Desa II
80
Chapter 78 : Pilihan
81
Chapter 79 : Bangunnya Iris
82
Chapter 80 : Pergerakan kerajaan Gord
83
Chapter 81 : Persiapan Awal
84
Chapter 82 : Kekhawatiran Iris
85
Chapter 83 : Penyusupan
86
Chapter 84 : Pertarungan di Perbatasan
87
Chapter 85 : Perbedaan Kekuatan
88
Chapter 86 : Kenyamanan yang sementara
89
Chapter 87 : Mengalihkan Perhatian
90
Chapter 88 : Ras yang Telah Lama Punah
91
Chapter 89 : Terdesak
92
Chapter 90 : Kontradiksi
93
Chapter 91 : Naga yang Tak Kenal Ampun I
94
Chapter 92 : Naga yang Tak Kenal Ampun II
95
Chapter 93 : Legenda yang dilupakan I
96
Chapter 94 : Legenda yang dilupakan II
97
Chapter 95 : Masa Lalu Sang Naga I
98
Chapter 96 : Masa Lalu Sang Naga II
99
Chapter 97 : Masa Lalu Sang Naga III
100
Chapter 98 : Tujuan Baru
101
Chapter 99 : Laporan Desa Carne
102
Chapter 100 : Keraguan
103
Chapter 101 : Putri Kerajaan
104
Chapter 102 : Kenyataan yang Palsu
105
Chapter 103 : Seseorang yang Penting
106
Chapter 104 : Kutukan Iris
107
Chapter 105 : Cara Melepas Kutukan
108
Chapter 106 : Lemahnya Ketidaktahuan
109
Chapter 107 : Kota Aizrea
110
Chapter 108 : Dibalik Kota Aizrea
111
Chapter 109 : Laetus Gemini
112
Chapter 110 : Gemini vs Miscellus
113
Chapter 111 : Kesepakatan Gemini
114
Chapter 112 : Yang Lebih Penting
115
Chapter 113 : Perkenalan dengan Iblis
116
Chapter 114 : 8 Senjata Suci
117
Chapter 115 : Diserangnya Kota Aizrea
118
Chapter 116 : Wrath
119
Chapter 117 : Membalikkan Keadaan
120
Chapter 118 : Overpowered
121
Chapter 119 : Pertukaran Setara
122
Chapter 120 : Keputusasaan Raven
123
Chapter 121 : Perselisihan Naga dan Manusia
124
Chapter 122 : Inisiatif
125
Chapter 123 : New Beginning
126
Chapter 124 : The New Raven
127
Chapter 125 : Misteri dibalik Sihir Wrath
128
Chapter 126 : Start Line
129
Chapter 127 : Menuju Kerajaan Tusk
130
Chapter 128 : 4 Ksatria Suci
131
Chapter 129 : Aliansi Baru
132
Chapter 130 : Alasan dibalik Tujuan
133
Chapter 131 : Kesempatan
134
Chapter 132 : Nama yang di Cari
135
Chapter 133 : Pertemuan yang Tidak Terduga I
136
Chapter 134 : Pertemuan yang tidak terduga II
137
Chapter 135 : Adik yang Buruk
138
Chapter 136 : Keputusan
139
Chapter 137 : Seorang Kakak
140
​​Chapter 138 : Jalan yang Berbeda
141
Chapter 139 : Penjelasan Iris
142
Chapter 140 : Mencari Petunjuk
143
Chapter 141 : Druid I
144
Chapter 142 : Druid II
145
Chapter 143 : Pohon Kehidupan
146
Chapter 144 : Lebih Parah dari Kematian
147
Chapter 145 : Ikatan
148
Chapter 146 : Speed Quest
149
Chapter 147 : Menuju Asteria
150
Chapter 148 : White Walkers
151
Chapter 149 : Cornered
152
Chapter 150 : Ras yang berbeda
153
Chapter 151 : Elena Awakening
154
Chapter 152 : Melawan Pasukan Gord
155
Chapter 153 : Pride
156
Chapter 154 : Raven vs Pride I
157
Chapter 155 : Raven vs Pride II
158
Chapter 156 : Kekuatan untuk Melindungi
159
Chapter 157 : Kemenangan?
160
Chapter 158 : Resurrection of the Greed
161
Chapter 159 : Demon vs Half-Demon
162
Chapter 160 : True Demon
163
Chapter 161 : Seizure
164
Chapter 162 : Zen
165
Chapter 163 : Frozen Tyrant
166
Chapter 164 : Escape
167
Chapter 165 : Sekumpulan Orang Aneh
168
Chapter 166 : Fraksi Lain dari White Walkers
169
Chapter 167 : Diskusi dengan Angelica dan Zen
170
Chapter 168 : Latihan Elena dan Red
171
Chapter 169 : Venus
172
Chapter 170 : Hasil Latihan
173
Chapter 171 : Tugas Baru
174
Chapter 172 : Ujian Akhir Akademi
175
Chapter 173 : Permainan Kotor Bangsawan
176
Chapter 174 : Iris vs Jack
177
Chapter 175 : Bertemunya Kriss dan Iris
178
Chapter 176 : Adik yang Tertutupi Kebenaran
179
Chapter 177 : Kembali ke kerajaan Verra
180
Chapter 178 : Pulang dan Kebenaran
181
Chapter 179 : Pesan dari Ibu
182
Chapter 180 : Dewa Kematian dan Ksatria Kebajikan
183
Chapter 181 : Raven vs Lucas I
184
Chapter 182 : Raven vs Lucas II
185
​​Chapter 183 : Murid dan Guru
186
Chapter 184 : Lucas yang memuncak, Raven yang terdesak
187
Chapter 185 : Kekacauan di dalam kota Georgia
188
Chapter 186 : Bersikeras
189
Chapter 187 : Elena vs Lucas
190
Chapter 188 : Mengejar Harapan
191
Chapter 189 : Tertangkapnya Elena dan Chelsea
192
Chapter 190 : Langkah Awal Menuju Ibukota
193
Chapter 191 : Penjara Verra
194
Chapter 192 : Dendam
195
Chapter 193 : Bertemu Arcadia dan Perselisihan
196
Chapter 194 : Kriss yang Terpojok
197
Chapter 195 : Rencana Penyelamatan
198
Chapter 196 : Mengambil Gulungan Teleportasi
199
Chapter 197 : Kecurigaan Lucas
200
​​Chapter 198 : Clash
201
Chapter 199 : Zen & Charlotte
202
Chapter 200 : Setiap Hal yang Terjadi
203
Chapter 201 : Overwhelming Power
204
Chapter 202 : Gungnir
205
Chapter 203 : Pemicu Awal
206
Chapter 204 : Raven’s Rage
207
Chapter 205 : Awal dan Pertengahan
208
Chapter 206 : Kerakusan, Nafsu dan Kemalasan
209
Chapter 207 : Dua Puluh persen
210
Chapter 208 : Rafael Einzberg
211
Chapter 209 : Satu Melawan Tiga
212
Chapter 210 : Empat Melawan Tiga
213
Chapter 211 : Peluang
214
Chapter 212 : Hancurnya Jalan Buntu
215
Chapter 213 : Satu Langkah yang Bermakna (Season 1 End)
216
Chapter 214 : Pecahan yang Menyatu
217
Chapter 215 : Pilihan yang Seharusnya
218
Chapter 216 : Kembali ke Dunia Luar
219
ANNOUNCEMENT! Soul Reaper Characters Illustration is out!
220
Chapter 217 : Kabar dari Hutan Slyph
221
Chapter 218 : Pergerakan Kerajaan Verra dan Kelompok Raven
222
Chapter 219 : Remnant Elf
223
Chapter 220 : Penjelasan Elf
224
Chapter 221 : Rencana Licik
225
Chapter 222 : Wrath of the Demon
226
Chapter 223 : Emosi Manusia
227
Chapter 224 : Iblis di Hutan
228
Chapter 225 : Iblis di Hutan II
229
Chapter 226 : Iblis di Hutan III
230
Chapter 227 : Legendary Power
231
Chapter 228 : Legendary Power II
232
Chapter 229 : Nero vs Shamshiel
233
Chapter 230 : Kekuatan yang Licik
234
Chapter 231 : The Devil and the Human
235
Chapter 232 : Clue about the Devil
236
Chapter 233 : Singgah di Hutan Slyph
237
Chapter 234 : Singgah di Hutan Slyph II
238
Chapter 235 : Perayaan
239
Chapter 236 : Malam Berbintang
240
Chapter 237 : Devil Raid
241
Chapter 238 : Showdown, Manusia vs Iblis
242
Chapter 239 : Showdown, Manusia vs Iblis II
243
Chapter 240 : Showdown, Manusia vs Iblis III
244
Chapter 241 : Belum Menyerah
245
Chapter 242 : Iris’ Awakening
246
Chapter 243 : Kontrak
247
Chapter 244 : Malaikat dan Manusia
248
Chapter 245 : Malaikat dan Manusia II
249
Chapter 246 : Presence and Pressure of the Sloth I
250
Chapter 247 : Presence and Pressure of the Sloth II
251
Chapter 248 : Keputusan yang sulit I
252
Chapter 249 : Keputusan yang Sulit II
253
Chapter 250 : Serangan Balik
254
Chapter 251 : Strongest Archangel I
255
Chapter 252 : Strongest Archangel II
256
Chapter 253 : Four Horsemen of the Apocalypse
257
Chapter 254 : Rise of the Horsemen
258
Chapter 255 : Harga Diri Aegis
259
Chapter 256 : Thousand Years of Goodbyes
260
Chapter 257 : Last Battle
261
Chapter 258 : Pilihan Terakhir
262
Chapter 259 : The Fall of the Strongest Angel
263
Chapter 260 : Arise, Prince of Hell (Season 2 End)
264
Chapter 261 : Dua Iblis Satu Tubuh
265
Chapter 262 : Misteri di Dalam Tubuh Raven
266
Chapter 263 : Keberadaan Asli Lucifer
267
Chapter 264 : Perdebatan Ksatria Kebajikan
268
Chapter 265 : Kabar Buruk
269
Chapter 266 : Pertempuran Baru
270
Chapter 267 : Bantuan untuk Kedua Pihak
271
Chapter 268 : Pertarungan di Ibukota
272
Chapter 269 : Pewaris senjata suci Valkyrie, Heir
273
Chapter 270 : Leader of the Dragons
274
Chapter 271 : Thanatos vs Raven & Phyrros vs Zen
275
Chapter 272 : Awal Baru bagi Dua Jiwa di Satu Tubuh
276
Chapter 273 : A Deal with the Devil
277
Chapter 274 : Lima Puluh Persen
278
Chapter 275 : Reborn Thanatos
279
Chapter 276 : Reborn Thanatos II
280
Chapter 277 : Kehilangannya
281
Chapter 278 : The Devil among Demons
282
Chapter 279 : The Only Way to Bring Him Back
283
Chapter 280 : Kritis
284
Chapter 281 : Come Back, Raven
285
Chapter 282 : Cherished
286
Chapter 283 : After Verra
287
Chapter 284 : Perasaan, dapat Tersampaikan hanya dengan Sentuhan Hangat
288
Chapter 285 : Pembersihan
289
Chapter 286 : Pertemuan yang Terlambat
290
Chapter 287 : Perbincangan antara Kakak Adik
291
Chapter 288 : The Last from the Seven
292
Chapter 289 : Permohonan Tuan Putri
293
Chapter 290 : The Fallen Angel I
294
Chapter 291 : The Fallen Angel II
295
Chapter 292 : The Fallen Angel III
296
Chapter 293 : The Fallen Angel IV
297
Chapter 294 : The Fallen Angel V
298
Chapter 295 : The Girl Who Changed His Life I
299
Chapter 296 : The Girl Who Changed His Life II
300
Chapter 297 : The Girl Who Changed His Life III
301
Chapter 298 : Awal dari Tragedi
302
Chapter 299 : Sesuatu yang Aneh
303
Chapter 300 : Lucifer Origin I
304
Chapter 301 : Lucifer Origin II
305
Chapter 302 : Hidden Power?
306
Chapter 303 : The Nightmare Queen
307
Chapter 304 : Enemies from the Ground
308
Chapter 305 : Beyond the Dragon
309
Chapter 306 : Lima Naga Pendahulu
310
Chapter 307 : Naga Iblis
311
Chapter 308 : Situasi yang Mencekam
312
Chapter 309 : Hasutan Lucifer
313
Chapter 310 : Serangan Balik
314
Chapter 311 : Real Dragon
315
Chapter 312 : Keajaiban yang Menggagalkan Rencana
316
Chapter 313 : Menyusun Rencana
317
Chapter 314 : Nostalgia
318
Chapter 315 : Kata-kata dari Iblis
319
Chapter 316 : Risiko
320
Chapter 317 : Ujian Pertama
321
Chapter 318 : Mereka yang Berharga
322
Chapter 319 : Pertarungan Kekuasaan
323
Chapter 320 : Satu Tujuan
324
Chapter 321 : Ujian Kedua
325
Chapter 322 : Kebingungan Putri Kerajaan
326
Chapter 323 : Penyerangan Iblis
327
Chapter 324 : Tiga dari Tujuh Iblis Dosa Besar
328
Chapter 325 : Pasukan Kematian
329
Chapter 326 : Iblis yang Serakah
330
Chapter 327 : Lautan keputusasaan
331
Chapter 328 : Api Biru
332
Chapter 329 : Identitas yang Sebenarnya
333
Chapter 330 : Keserakahan dan Kesederhanaan
334
Chapter 331 : Tiga Pertarungan Penentu Takdir
335
Chapter 332 : Penentuan Api Biru
336
Chapter 333 : Taman Penuh Kenangan
337
Chapter 334 : Menerima dan Menguasai
338
Chapter 335 : Dua Pertarungan Terakhir
339
Chapter 336 : Kelahiran Makhluk Legenda
340
Chapter 337 : Raven vs Behemoth & Belial
341
Chapter 338 : Pertarungan Iblis Tingkat Atas
342
Chapter 339 : Puncak Kekuatan
343
Chapter 340 : Reinkarnasi
344
Chapter 341 : Iris vs Belial
345
Chapter 342 : Tujuan yang Memulai Perjalanan
346
Chapter 343 : Raven vs Lucifer
347
Chapter 344 : Bukan Hanya Seorang Manusia
348
Chapter 345 : Perlindungan Batin
349
Chapter 346 : Soul Reaper
350
Chapter 347 : Soul Reaper vs Prince of Hell
351
Chapter 348 : The End of Soul Reaper
352
Epilog - Kedamaian Dunia (END)
353
~Ucapan Terima Kasih Author~
354
Eternal System

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!