Iris dan Julius berdadu pedang dan pukulan dengan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka. Pedang ketemu tinju, terjadi lagi hempasan angin yang kuat secara menerus. Dalam suatu kesempatan, Iris tiba-tiba menunduk kebawah. Melihat hal itu, Julius tanpa ragu menggunakan kaki kirinya untuk menendang Iris. Tetapi dengan Cepat Iris langsung menyelengkat kaki kanan Julius.
* DUUKKK *
"Argh!", teriak Julius yang terjatuh ke tanah
Iris pun langsung mengarahkan pedangnya ke leher Julius seakan menodongnya. Julius terkejut akan hal yang terjadi. Tiba-tiba suara pengawas pertarungan berteriak,
"Selesai!!, Pemenangnya adalah Iris!!"
"HUOOOOOOOO", Suara seluruh penonton berteriak semangat
"hebat sekali!!! Murid Akademi Verra sekarang sangat kuat-kuat!!", teriak salah satu penonton
Julius mencoba untuk berdiri, Iris yang didepan nya pun mengulurkan tangannya membantunya berdiri. Julius meraihnya berkata,
"Sial, Kau ini kuat sekali", kata Julius tertawa kecil
"Hehe, Kamu juga kok", kata Iris dengan tersenyum
- Di area penonton -
"Waah mereka berdua sangat hebat!!", kata Elena Sambil menepuk tangan
"Ngomong-ngomong, Raven dimana sih?? Dia melewatkan seluruh acaranya. Apa jangan-jangan dia sedang melawan ksatria sihir lag?!", kata Elena dengan khawatir
"Tidak mungkin bodoh, aku disini", kata Raven tiba-tiba muncul disampingnya
"UWAA!!! Kau datang darimana?!", teriak Elena terkejut
"terserahku..", kata Raven sambil melihat kearah pertarungannya dan terdiam beberapa saat melihat iris
"Hmm??ada apa Raven?", tanya Elena
"Tidak...... kata kau ada ksatria kebajikan surgawi disini?? Mereka ada dimana??", tanya Raven
"Itu disana, tempat duduk yang kelihatan mewah itu", tunjuk Elena
"Disitu ya....", kata Raven sambil melihat kearah yang ditunjuk Elena
Raven yang melihat kearah singgasana itu pun melihat dengan jelas bahwa disitu ada Kriss duduk di kiri dan disebelahnya ada Claude.
Saat melihat ke kursi paling kanan, Raven melihat ada seorang perempuan yang sungguh cantik dan anggun. Hanya dengan melihatnya sedang duduk, siapapun bisa tahu betapa anggunnya Luna dengan wajahnya yang menawan, tubuh yang indah dengan lekukan yang begitu elok dan rambutnya yang panjang dengan warna sebiru dalamnya lautan.
"Hei, yang duduk paling kanan itu siapa?"
"Ahh itu?, itu adalah Nona Luna Ainsley, Ksatria kebajikan surgawi ke-7, sang kesucian", Kata Elena
"Jadi dia juga salah satu ksatria kebajikan surgawi yaa...", ujar Raven
"Kau...tidak berfikir aneh-aneh kan??", tanya Elena
Tiba-tiba Raven menyeringai setelah mendengar penjelasan Elena. Elena pun kaget dan muncul berbagai fantasi di otaknya.
"(K-kenapa dia menyeringai?, apa jangan-jangan dia berniat untuk melawannya suatu saat nanti??)"
"(Ahh!!, jangan bilang kalau dia tertarik oleh Nona Luna?!!"), ucap Elena dalam hati seperti seorang pacar yang sedang cemburu
"(tentu saja sih jika dia tertarik. Nona luna sangat anggun dan cantik. Ditambah lagi dia juga salah satu ksatria kebajikan surgawi, jadi sudah pasti dia kuat. Raven sepertinya tertarik kepada perempuan kuat yaa") kata Elena dalam hati dengan murung
"(tidak, tunggu dulu. Dia saja berkata bahwa ingin memburu para ksatria kebajikan surgawi. Iyaa Elena!, Tetap berfikir positif!, Mungkin saja dia bertanya karena ingin mengenal tentang mangsanya!, iyaa Pasti seperti itu!) kata Elena menyemangati dirinya sendiri dalam hati.
Saat Elena berfikir aneh-aneh, seluruh murid akademi sihir Verra yang ikut berpatisipasi dalam acara seleksi ksatria bebaris kesamping di tengah arena colosseum. 3 Ksatria kebajikan Surgawi, Kriss, Claude, dan Luna pun turun dan mendatangi mereka. Saat sudah turun, Iris sebagai pemenang berada di depan barisan murid-murid lain, Claude pun datang menghampirinya
"Selamat ya!, Kau ini anak yang kuat dan berbakat", kata Claude sambil menawarkan jabat tangan
"T-terima kasih Tuan Claude!!", kata Iris sambil membalas jabat tangan Claude dengan gemetar
"Dengan ini, seluruh acara seleksi ksatria telah selesai. Dengan Iris, sebagai pemenangnya salah satu dari 7 ksatria kebajikan surgawi akan menjadi pembimbingnya hingga menjadi ksatria yang hebat. Bagi Murid-murid lain, terima kasih karena telah berpartisipasi dan berjuang dengan keras. Kami juga akan mempertimbangkan beberapa dari 12 murid yang akan kami pilih untuk menjadi murid kami secara langsung agar bisa menghasilkan ksatria yang hebat untuk kerajaan Verra!", kata Claude
"(Yosh!, Aku masih ada kesempatan!! Aku masih bisa mengejar mu Iris!!)", kata Julius dalam hati dengan bersemangat
Iris menoleh kearah Julius dengan senyuman manis nya melihat bahwa temannya masih bersemangat dan tidak terpuruk.
Acara seleksi ksatria telah selesai. Hari sudah mulai malam. Para penonton dan murid-murid partisipan sudah mulai meninggalkan Colosseum. Tanpa sepatah kata apapun, Raven berjalan keluar dari Colosseum meninggalkan Elena.
"Hei Tunggu aku!!!", teriak Elena sambil menyusul Raven
Iris dan Julius masih berada di arena Colosseum. Mereka masih berbicara suatu hal.
"Hei Iris!, Aku masih bisa mengejarmu. Jangan mentang-mentang kau menang dariku tadi kau jadi besar kepala!", kata Julius sambil menunjuk Iris
"Hehe, tidak mungkin dong. Aku yang lebih kuat darimu tahu, Weeee~", Kata Iris sambil mengejek Julius
"Apa katamu?!!", Teriak Julius dengan kesal
Tiba-tiba, Kriss datang menghampiri mereka berdua.
"Iris...", kata kriss
"Ah... Kak kriss, ada apa??", tanya Iris
"EHHHH?!!!!", Julius teriak terkejut mendengar Iris memanggil Kriss dengan panggilan kakak
"I-Iris!! Dia itu salah satu dari ksatria kebajikan surgawi tahu!!! Kenapa kau malah memanggilnya kakak?!"
"Ahh aku belum memberitahumu yaa", Ucap Iris
"JANGAN BILANG KALAU DIA ADALAH KAKAKMU??", teriak julius
"Tidak seperti itu, Aku tidak mempunyai kakak kandung. Tapi Kak Kriss sudah bersama ku sejak kecil, jadi aku sudah menganggapnya seperti kakak ku", kata Iris terkekeh
"Oohh,jadi begitu", kata Julius
"Maaf telah membuat mu kebingungan. Dia ini memang sedikit aneh", Kata Kriss kepada Julius
"Ehh apa maksudmuu?!", kata Iris dengan kesal
"T-Tidak apa-apa Tuan Kriss!!Ah maafkan aku, namaku Julius Gregory. Senang bertemu dengan anda Tuan Kriss", kata Julius
"salam kenal Julius,dan kau tidak perlu memanggil ku dengan kata tuan. Panggil saja Kriss", kata Kriss
"T-tapi...", Kata Julius dengan ragu
"Sudah tidak apa-apa, kalau kak Kriss sudah bilang seperti itu maka tidak perlu dikhawatirkan", Kata Iris
"B-baiklah... Kriss", kata Julius
"Nah Begitu dong!", kata Iris
"Iris, Kau ikut aku ke Istana di Ibukota. Kau akan di seleksi oleh para ksatria kebajikan surgawi untuk dilatih dengan siapa", kata Kriss
"Ehh Sekarang?!", teriak Iris terkejut
"iyaa. Dan juga Julius, Kau ikut dengan kami", kata Kriss
"EH?! AKU JUGA??!! Tapi aku kan tidak memenangkan acara seleksi!", kata Julius terkejut
"Seperti yang sudah aku bilang tadi, Bahwa akan ada beberapa murid yang dipertimbangkan", kata Claude dari jauh sambil menghampiri mereka bertiga
"benar tuh benar. Kami juga tidak ingin calon ksatria yang berbakat sepertimu menjadi sia-sia tahu", kata Luna dengan lembut menghampiri mereka
"Bagus untukmu yaa Julius!!",Kata Iris dengan senang
"Iyaa, Ini benar-benar diluar dugaan!!", Kata Julius dengan senang
"Dengan ini, aku tidak akan terpisah darimu!", Kata Iris sambil terkekeh
Julius yang mendengar perkataan Iris, tiba-tiba wajah merah dan malu.
"A-a-apa yang kau katakan?! Jangan membuat orang lain salah paham tau!!!", teriak Julius dengan malu
Setelah itu, Iris dan Julius ikut dengan Kriss, Claude dan Luna ke istana di ibukota. Sesampainya di istana, iris pun bertanya
"Apa kita akan bertemu dengan raja??", tanya Iris dengan gugup
"Tidak. Kalian akan ikut dengan Luna. Luna lah yang akan menjadi mentor kalian berdua", kata Claude
"EHH?!! Nona Luna??", teriak Iris dan Julius
"Benar~, Kalian akan berlatih bersamaku hingga menjadi ksatria yang hebat. Nah sekarang, ayo ikut aku", kata Luna
"hebat sekali!!! Aku akan menjadi lebih kuat!!!", teriak Julius
Iris dan Julius ikut mengikuti Luna kedalam istana. Tiba-tiba mereka terhenti didepan 2 pintu yang bersebelahan dan Luna pun berkata,
"Ini ruangan kalian", kata Luna sambil menunjuk 2 pintu ruangan tersebut
Iris dan Julius secara bersamaan membuka pintu ruangan itu. Mereka pun terkejut melihat isi ruangan yang sunggu mewah dan besar.
"Waahh!!!", kata Iris dan Julius sama-sama terkejut
"Mulai sekarang, kalian akan tinggal disini. Untuk makanan, minuman dan pakaian tidak perlu khawatir. Nanti akan ku minta disediakan oleh pelayan istana", Ucap Luna
"Terima kasih Nona Luna!!!!", kata Iris dan Julius secara bersamaan
"Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kalian bisa seperti ini karena kerja keras kalian", kata Luna sambil memegang kepala mereka berdua
"Baiklah, aku tinggal dulu yaa. Besok kita akan mulai latihan kalian", kata Luna sambil meninggalkan mereka
"Baik!!", kata Iris dan Julius
Iris dan Julius pun masuk kedalam kamar dan mulai melakukan kegiatan masing-masing.
- Setelah acara Colosseum selesai -
Raven pergi keluar dari Colosseum meninggalkan Elena. Elena pun berlari menyusul Raven. Saat itu, mereka berdua pun berjalan mengelilingi kota, dan terhenti di suatu penginapan dengan memesan kamar masing-masing. Raven masuk kedalam kamar nya dan Elena juga. Elena yang berada dalam kamarnya mulai berfikir lagi tentang khayalannya bahwa Raven menyukai Perempuan kuat seperti Luna.
Raven yang berada di kamarnya, duduk terdiam di kasur nya. Dia berfikir,
"(Ksatria suci yang berada di sebelah Kriss itu adalah Orang yang aku lawan sebelumnya saat menyelamatkan Elena, Claude Winchester)"
"(Dan disebelahnya ada Luna Ainsley, ksatria kebajikan surgawi ke-7 , Sang Kesucian)"
"(Waktu itu saat aku melawannya(Claude), dia sangat kuat. Kekuatan sihir yang kurasakan darinya sangatlah besar. Dia juga bisa menggunakan sihir cahaya, yang sangat buruk untuk menjadi lawan sihir ku yaitu sihir kegelapan)"
"(Jika saja aku tidak ditolong Elena waktu itu, aku pasti sudah mati. Para ksatria kebajikan surgawi memang sangat kuat. Dan itu masih salah satu dari mereka)
"(Dan juga, dia(Iris))", kata Raven dalam hati
"(Dia mempunyai kekuatan yang besar, dan lawan laki-lakinya juga sama)"
"(Entah darimana dia bisa menggunakan kekuatan seperti itu)"
"(Sepertinya selama 5 tahun ini, aku hanya berfikir untuk balas dendam saja)"
"Daripada berfikir hal yang rumit, lebih baik aku melakukan pekerjaanku", kata Raven
Raven pun tiba-tiba berdiri. Dia mengambil Kazama dan pergi keluar jendela. Dia pun melompat dari atap ke atap di malam hari itu mencari mangsa bangsawanya di kota sera sekali lagi.
Tiba-tiba saat Raven sedang melompat dari atap ke atap yang lain. Elena yang berada di kamar lain,
"A-apa sih yang daritadi kupikirkan?!!", teriak Elena
"Buat apa aku memikirkan siapa yang disukai olehnya?!", teriak Elena dengan malu, wajah nya memerah
"Tapi.... Bersama dengannya sangat membuatku tenang...."
"Semenjak aku bertemu dengannya aku tidak pernah merasa kesepian lagi..."
"Ohiya, dia sudah tidur belum ya?", tanya Elena kepada dirinya sendiri
Elena pun keluar dari kamarnya, dan menuju kamar Raven. Dia mengetuk pintu kamarnya dan memanggil nama Raven.
* TOK TOK *
"Raven?",tanya Elena
Elena tidak mendapatkan respon apapun. Dia mulai bingung dan mencoba memanggil Raven lagi.
"Ravena?? Ini Elena. Tolong buka in pintu nya", Ucap Elena
Elena masih tetap tidak mendapatkan respon. Elena pun mencoba membuka pintu kamar tersebut. Saat memutarkan gagang pintu,
* CLICK *
Elena bingung, bahwa pintu nya tidak dikunci. Elena pun langsung mengintip kedalam kamar Raven.
"Ravena??", tanya Elena
Elena pun terkejut, Raven tidak ada dikamar. Elena pun melihat jendela kamar Raven yang terbuka.
"Raven?!!", Teriak Elena dengan panik sambil menuju ke jendela yang terbuka
"Dia!! Jangan-jangan dia pergi mencari mangsa(bangsawan untuk dibunuh) lagi?!!", Teriak Elena sambil melihat keluar jendela
"Si Bodoh itu!!", Teriak Elena
Elena terdiam beberapa saat. Dan dia pun mulai mengingat kejadian saat Raven babak belur karena melawan Claude. Dia pun mulai khawatir dan berharap,
"Semoga kau baik-baik saja..... Raven", ucap Elena
- Di tengah kota Sera -
Ada Seorang laki-laki yang sedang berjalan di kota tersebut. Tiba-tiba dia melihat orang sedang melompat. Laki-laki itu adalah Jack Zexter. Dia hanya melihat orang melompat tanpa tahu identitasnya siapa.
"Siapa orang yang melompat lompat diatas atap??", kata Jack
"AH!! Jangan-jangan?!!", teriak Jack
"haha...."
"Ahahahahahaa!! Dewa kematian!!!Ketemu kau!!!", teriak Jack sambil mengejar orang itu dan menggunakan sihirnya
"Wind Assault"
Sebuah sihir angin yang di gunakan oleh Jack seperti hempasan peluru angin padat menuju kearah orang itu dari belakang, orang tersebut adalah Raven. Raven terkejut, menyadari ada seseorang yang menyerangnya, dia pun langsung menghindari sihir itu.
Raven langsung menggunakan sihir kegelapannya untuk membuat topeng yang menutupi bagian matanya dan mengambil kedua Kazama dari punggungnya. Jack yang tadinya menyerang dari bawah , langsung mendaki ke atap bangunan di dekat nya, dan melompat ke atap.
Saat mendarat, dia melihat Raven sedang berdiri memegang pisau. Raven langsung menerjang kearah Jack tanpa ragu. Jack yang baru saja mendarat langsung mengeluarkan pedangnya dan menahan Kazama milik Raven.
* TRAANG *
"Tch!! DEWA KEMATIAN!!!!!" teriak Jack dengan wajah marahnya sambil mendorong sekuat tenaga pedangnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 354 Episodes
Comments
arfan
1164
2021-05-20
0
Pendekar
cari mangsa
2021-04-17
0
yang baca anak tolol
cewe emang merepotkan
2021-04-14
0