Bab 20. Berkunjung

Dua hari berlalu sejak Diana sakit, Andra tidak pernah meninggalkan gadis itu. Andra merawat Diana dengan sangat telaten dan terlihat tulus. Hati Diana yang awalnya tidak bisa menerima karena kelancangan Andra waktu itu, kini Diana sudah sedikit bisa menerima.

Diana hanyalah gadis biasa yang jika di perlakukan manis hatinya pasti akan luluh. Diana sudah memutuskan jika ia akan menerima Andra. Semoga saja ia bisa mencintai pria itu setelah mereka menikah.

Sore ini kondis Diana sudah sangat baik, terlihat saat gadis itu sudah bisa melakukan aktivitas nya. Andra merasa sangat senang, tapi juga sangat sedih. Entah kenapa Andra tidak ingin jauh dari gadis itu, karena pastilah setelah ini Diana tidak akan membutuhkannya.

"Sepertinya kau sudah sangat baik, kalau begitu aku permisi pulang." ujar Andra

"Tunggu. Ada yang ingin aku katakan." ucap Diana

"Duduklah." imbuh Diana.

Andra mengikuti arahan Diana, kini mereka duduk di kursi yang ada di teras rumah Diana.

"Ada apa? kau butuh sesuatu?" tanya Andra saat melihat wajah Diana yang terlihat ragu.

"Mm, aku- aku ingin menerima lamaranmu." ujar Diana gugup.

"Kau bilang apa?" tanya Andra yang ingin memastikan pendengaran nya.

"Aku menerima lamaranmu." ucap Diana sedikit keras

"Kau serius? kau tidak sedang MHP kan?" tanya Andra

Diana mengerutkan dahinya mendengar ucapan Andra.

"MHP, apa itu?"

"Memberi Harapan Palsu." jawab Andra

Diana tertawa kecil mendengar istilah yang Andra ucapkan. Pria itu bisa-bisanya merubah Istilah yang biasanya PHP menjadi MHP, sungguh konyol.

Diana menarik Nafasnya dan mengeluarkan nya secara perlahan.

"Tidak, aku tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan. Karena bagiku pernikahan itu sakral." ujar Diana

Andra tersenyum senang, ternyata Diana memiliki kedewasaan yang melebihi umurnya."Baiklah. Aku berterimakasih Karena kau mau memberiku kesempatan. Dan untuk kejadian waktu itu, aku minta maaf. Kita akan melangsungkan pernikahan setelah Kanaya dan Mama kembali, kau mau menunggu?"

"Kanaya dan tante Sandra pergi kemana?" tanya Diana

"Mama sedang melakukan pengobatan di Singapore, dan Kanaya menemaninya." ujar Andra

"Oh seperti itu, baiklah." ujar Diana.

_-_-_-_-_

Setelah hari Dimana Diana menerima Andra, gadis itu mengajukan pengunduran diri di cafe tempatnya berkeja. Diana sengaja melakukan itu karena ia tidak ingin menghilang begitu saja karena sudah sangat lama ia bergabung disana.

Tentu saja tidak semua yang menyetujui keputusan Diana itu termasuk Rosa. Meski wanita itu selalu terlihat galak, ia juga tau mana karyawan yang perlu di pertahankan. Meski memang Diana melakukan kesalahan dengan menghilang beberapa hari ini.

"Kau yakin dengan keputusanmu ini Diana?" tanya Rosa dengan tatapan tajam

Sementara Alex berdiri dengan tangan bersila di dada. Melihat ke arah Diana dengan dahi berkerut.

"Saya yakin Bu, maafkan saya jika selama bekerja disini saya banyak membuat kesalahan." ujar Diana.

Rosa menghela nafas lalu mengambil sebuah amplop coklat dari laci mejanya dan memberikannya kepada Diana.

" Ini gaji kamu yang belum sempat kamu ambil satu bulan lalu, dan saya sudah menambahkan pesangon untuk kamu karena kamu berkerja disini sudah cukup lama." ujar Rosa

Diana mengambil Amplop itu dengan senang hati

"Terimakasih Bu." ucap Diana

"Jika suatu saat nanti kamu ingin kembali, saya tidak keberatan. Semoga saja kamu bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari ini." ujar Rosa mendoakan.

"Terimakasih atas Doa Ibu, saya juga berdoa Cafe ini selalu maju dan berjaya selalu. Kalau begitu saya permisi." ujar Diana yang langsung di angguki oleh Rosa.

Sebelum pulang Diana berpamitan kepada semua temannya. Mereka semua sangat sedih akan kehilangan sosok Diana yang selalu bersemangat ketika bekerja.

"Diana tunggu." panggil Alex.

Diana menghentikan langkahnya mendengar panggilan Alex.

"Hai kak"

"Kau menyakitiku Diana." ujar Alex dengan tatapan yang begitu rapuh.

Diana terkejut mendengar ucapan Alex, apalagi melihat tatapannya yang tidak seperti biasa itu. Diana merasa aneh.

"Kenapa kakak bilang begitu?"

"Kau sangat tau apa maksudku Diana." ujar Andra.

"Kak, kau juga selalu tau aku." balas Diana

Alex menghela nafasnya berat. Jika mengingat bagaimana Diana menolaknya dan mengatakan jika dia hanya menganggapnya kakak, itu sangat menyakitkan.

"Apa karena malam itu Diana? karena aku ingin kau tidak hanya menganggapku kakak. Apa karena itu kau ingin pergi?" tanya Alex.

"Tidak." jawab Diana tanpa ragu.

"Aku pergi bukan karena itu kak, aku tau perasaan kakak tidak salah karena kita tidak punya hubungan darah. Tetapi ada alasan yang tidak bisa aku katakan kepada kakak, aku hanya ingin kakak bahagia dan bisa menemukan pasangan hidup yang lebih dari aku. Maafkan aku kak, tetapi hati tidak akan bisa di paksakan." ujar Diana.

Alex meraih tangan Diana dan menggenggam nya erat. Menatap mata Diana yang terdalam, mencari jawaban atas pertanyaannya. Dan yang Alex dapat adalah kebenaran.

"Boleh kakak memeluk kamu untuk yang terakhir kalinya?" tanya Alex.

Diana mengangguk, saat itulah Alex merasakan pelukan hangat Diana. Gadis yang ia kagumi sejak lama, meski sakit karena Diana pernah menolaknya tetapi Alex berharap gadis kecilnya itu bisa bahagia meski bukan dengannya.

"Aku pergi kak, semoga hubungan kita tidak berakhir disini saja." Ujar Diana

Alex mengangguk, ia sudah iklas dengan semuanya.

Setelah dari Cafe Diana langsung menuju makam orang tuanya. Diana tidak mengatakan pada Andra jika dirinya akan pergi ke Desa. Dengan menaiki Bus, Diana berangkat sekitar pukul 11 siang. Jika di hitung mungkin Diana akan sampai sekitar pukul dua siang.

Di dalam perjalanan Diana hanya Diam sambil melihat keluar jendela. Ini pertama kalinya Diana akan Mengunjungi makan orang tuanya setelah 10 tahun berlalu. Diana tidak pernah tau alasan kenapa Ibunya tidak dimakamkan di kota ini saja. Karena saat Ibunya meninggal beliau sedang berada di kota ini. Diana tidak pernah berkunjung ke makam bukan karena tidak ingin, tetapi entah kenapa kakek Diana selalu melarang nya untuk pergi. Diana selalu menanyakan hal yang sama kepada kakeknya tetapi Diana tidak pernah mendapat jawaban.

Diana merasa sangat lelah, ia melihat jam di tangannya yang ternyata baru pukul 1 siang, jadi masih ada waktu satu jam lagi untuk sampai. Diana menyandarkan punggungnya, mencoba memejamkan mata yang terasa begitu mengantuk.

.

.

Terpopuler

Comments

Supartini

Supartini

👍👍👍👍

2020-11-30

3

nisa manis

nisa manis

mungkin kekayaaan papanya diana diambl pamannya kali kok nama blkang klannya dihapus???

2020-11-28

1

Deberlina LaaUll

Deberlina LaaUll

katanya sie andra uda dijodohkan deh...🤔🤔🤔🤔

2020-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Pertemuan pertama
3 Bab 3. Pria itu lagi
4 Bab 4. Pertemuan ke 3
5 Bab 5. Cuitan Para Karyawati
6 Bab 6. Berkunjung
7 Bab 7. Debaran pertama
8 Bab : 8 Cantik
9 Bab 9. 12 Tahun lalu
10 Bab 10 Tamparan Hati
11 Bab 11 Memilih untuk menghilang
12 Bab 12 Gemuruh Hati
13 Bab.13 Keputusan
14 Bab 14. Kumbang pengganggu
15 Bab 15. Mulai dekat
16 Bab 16. Pernyataan Andra
17 Bab 17. Tidak sekarang
18 Bab 18. Ciuman pertama Diana
19 Bab 19. Diana atau Alandra
20 Bab 20. Berkunjung
21 Bab. 21.Keputusan Final
22 Bab.22 Dasar sebuah pernikahan
23 Revisi
24 ALASAN
25 RASA YANG MULAI TUMBUH
26 KENYATAAN
27 KEDATANGAN JESIKA
28 KEDATANGAN JESIKA PATR 2
29 kecemburuan andra
30 EGO
31 PENGAKUAN
32 PENYESALAN
33 PENYESALAN PART 2
34 KEMBALI BERTEMU
35 CEMBURU
36 MASA KECIL DIANA
37 PERDEBATAN
38 PULANG NYA DIANA
39 RENCANA ANDRA
40 PINDAH RUMAH
41 PINDAH RUMAH PART 2
42 AKIBAT MELANGGAR
43 DI UNDUR
44 WAKTU PINDAH TIBA
45 SUASANA BARU
46 MALAM PERTAMA HAMPIR TEJADI
47 UNGKAPAN CINTA ANDRA
48 RENCANA PENCULIKAN
49 PENCULIKAN DIANA PART 1
50 PENCULIKAN DIANA PART 2
51 PENGUMUMAN
52 KESEPAKATAN
53 KESEPAKATAN PART 2
54 SAKIT YANG TIDAK SEBANDING
55 KAMAR PERAWATAN
56 KEDATANGAN FIKO
57 PANGGILAN SAYANG
58 RASA MEMILIKI SEORANG IBU
59 DIVO DAN KIRANA
60 MENJADI ISTRI SEUTUHNYA
61 DIA ISTRI KU
62 SAINGAN BARU
63 GARA GARA MIE INSTAN
64 GARA GARA MIE INSTAN PART 2
65 PENGGANGGU
66 SIKAP ANEH ANDRA
67 Kabar Gembira
68 Sikap Manja Diana
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Pertemuan pertama
3
Bab 3. Pria itu lagi
4
Bab 4. Pertemuan ke 3
5
Bab 5. Cuitan Para Karyawati
6
Bab 6. Berkunjung
7
Bab 7. Debaran pertama
8
Bab : 8 Cantik
9
Bab 9. 12 Tahun lalu
10
Bab 10 Tamparan Hati
11
Bab 11 Memilih untuk menghilang
12
Bab 12 Gemuruh Hati
13
Bab.13 Keputusan
14
Bab 14. Kumbang pengganggu
15
Bab 15. Mulai dekat
16
Bab 16. Pernyataan Andra
17
Bab 17. Tidak sekarang
18
Bab 18. Ciuman pertama Diana
19
Bab 19. Diana atau Alandra
20
Bab 20. Berkunjung
21
Bab. 21.Keputusan Final
22
Bab.22 Dasar sebuah pernikahan
23
Revisi
24
ALASAN
25
RASA YANG MULAI TUMBUH
26
KENYATAAN
27
KEDATANGAN JESIKA
28
KEDATANGAN JESIKA PATR 2
29
kecemburuan andra
30
EGO
31
PENGAKUAN
32
PENYESALAN
33
PENYESALAN PART 2
34
KEMBALI BERTEMU
35
CEMBURU
36
MASA KECIL DIANA
37
PERDEBATAN
38
PULANG NYA DIANA
39
RENCANA ANDRA
40
PINDAH RUMAH
41
PINDAH RUMAH PART 2
42
AKIBAT MELANGGAR
43
DI UNDUR
44
WAKTU PINDAH TIBA
45
SUASANA BARU
46
MALAM PERTAMA HAMPIR TEJADI
47
UNGKAPAN CINTA ANDRA
48
RENCANA PENCULIKAN
49
PENCULIKAN DIANA PART 1
50
PENCULIKAN DIANA PART 2
51
PENGUMUMAN
52
KESEPAKATAN
53
KESEPAKATAN PART 2
54
SAKIT YANG TIDAK SEBANDING
55
KAMAR PERAWATAN
56
KEDATANGAN FIKO
57
PANGGILAN SAYANG
58
RASA MEMILIKI SEORANG IBU
59
DIVO DAN KIRANA
60
MENJADI ISTRI SEUTUHNYA
61
DIA ISTRI KU
62
SAINGAN BARU
63
GARA GARA MIE INSTAN
64
GARA GARA MIE INSTAN PART 2
65
PENGGANGGU
66
SIKAP ANEH ANDRA
67
Kabar Gembira
68
Sikap Manja Diana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!