Bab : 8 Cantik

Malam semakin larut, Diana dan Kirana pun berpamitan kepada Sandra dan juga Kanaya.

"Tante ini sudah Malam, kami harus pulang." ujar Diana

"Kalian pulang? Kenapa kalian tidak menginap saja disini." kata Sandra.

"Tidak tante, besok saya harus bekerja. Lagi pula Kirana juga harus mengembalikan mobil ke paman nya." Kata Diana lagi

"Jadi seperti itu. Bagaimana kalau Kakak Kanaya saja yang mengantar kalian, nah jika masalah mobil Kirana biar nanti supir yang mengantar." ujar Sandra

"Tidak tante, tidak usah. Lagian kami tidak ingin merepotkan ." tolak Diana

"Benar Tante, lagi pula Kakak Kanaya pasti lelah sepulang bekerja. Kami tidak ingin mengganggu istirahat nya." imbuh Kirana.

"Kalian jangan sungkan seperti itu, tante lebih senang jika kalian tidak menolak. Lagi pula dua gadis pulang larut malam bisa mengundang bahaya. Tante tidak ingin terjadi sesuatu pada kalian." ujar Sandra

"Benar Ki, Di. Gue juga gak mau terjadi sesuatu sama kalian. Nanti siapa yang bakalan nemenin gue belanja lagi." imbuh Kanaya.

Diana dan Kirana saling menatap. Jika di pikiran Kirana sebenarnya tidak masalah, tetapi jika di tanya Diana dia benar-benar keberatan.

"Nay, panggil kakak kamu gih. Suruh dia mengantar Diana dan Kanaya."

Kanaya mengangguk lalu pergi ke atas untuk memanggil Andra. Selang beberapa menit Kanaya kembali turun bersama dengan Andra.

"Mama panggil Andra?" tanya Andra saat tiba di depan Sandra

"Iya Dra, Mama mau kamu anterin Diana dan juga Kirana pulang. Kasihan jika mereka pulang berdua, bahaya, Anak gadis. "ujar Sandra

Andra menatap Diana dan Kirana bergantian. Sebenarnya ia tidak keberatan, karena memang benar yang di katakan oleh mamanya.

"Baiklah. Kalian tunggu disini, aku akan mengambil kunci mobil di atas." ujar Andra

Diana dan Kirana berpamitan dengan Sandra dan juga Kanaya. Dua gadis itu masuk di kursi belakang secara berbarengan.

"Ngapain semua duduk di belakang ! memang kalian pikir saya ini supir kalian." ujar Andra dengan wajah masam

"Em, lo aja di depan Ki." bisik Diana

" Gak ah. lo aja." ujar Kirana

"Ih, lo aja Kirana." ucap Diana lagi

"Enggak Di, lo aj-

"Siapa rumahnya yang paling dekat dengan rumah ini?" tanya Andra. Ia mecela perdebatan kedua gadis itu karena memang tidak akan selesai jika mereka yang memutuskan.

"Sa-ya." jawab Kirana.

"Baik, kalau begitu teman kamu di depan." ujar Andra.

"Teman saya."

"Hahhh." Andra menghela nafas lelah.

"Iya, teman kamu. itu yang duduk di sebelah kamu."

Kirana menatap Diana." Oh, Diana." ucap Kirana.

"Di ,sono cepet pindah." ujar Kirana.

Diana mendengus kesal dengan keputusan sepihak yang di buat Andra. Tetapi dia juga tidak bisa apa-apa, jadi Diana hanya bisa pasrah dan memasang wajah masam.

Setelah Diana pindah barulah Andra melakukan mobilnya menuju rumah Kirana. Di dalam perjalanan tidak satupun yang bicara, Diana sejak tadi membuang muka ke luar jendela. Sementara Kirana terlihat memejamkan matanya, mungkin karena Kirana merasa lelah.

Setengah jam kemudian mobil Andra sampai di depan rumah Kirana. Diana pun langsung membangunkan Kirana yang ternyata ia tidur sejak tadi.

"Kak, terimakasih sudah mengantar." ucap Kirana ke Andra.

"Hmm, masuklah." Kirana mengangguk

"Di, gue masuk dulu. Hati-hati di jalan ya." pamit Kirana.

Setalah Kirana masuk, Diana pun masuk ke dalam mobil. Andra sedikit memperhatikan wajah Diana yang terlihat sangat lelah.

"Kok gak jalan?" tanya Diana saat Andra tidak juga menyalakan mobilnya.

"Eh, iya." ucap Andra sedikit gugup.

Diana memalingkan wajahnya lagi, karena memang ia sangat lelah. Andra pun segera melaju menuju rumah Diana.

Tidak sulit untuk Andra mencari rumah Diana, karena Andra pernah melihat Diana saat pulang bekerja. Di dalam perjalanan Diana juga terlelap, bahkan saat sudah sampai di depan gang rumahnya.

Andra beberapa kali mencoba membangunkan Diana, hanya gadis itu tidak kunjung membuka mata. Akhirnya Andra terpaksa menggendong Diana sampai ke rumahnya.

"Mungkin ini rumahnya." ucap Andra .

Andra mencoba masuk ke dalam, dan untungnya di depan rumah Diana terpajang nama pemilik rumah. Dan benar saja itu rumah Diana. di depan pintu Andra mencari kunci di dalam tas Diana, dan itu tidak sulit karena di dalam tas itu hanya ada dompet ponsel dan kunci saja. Setelah berhasil membuka pintu Andra segera membawa Diana masuk ke dalam dan membaringkannya di tempat tidur.

Sesaat Andra terpaku melihat wajah Diana yang begitu dekat dengannya. Tanpa Andra sadari ia tersenyum samar.

"Cantik." gumam Andra.

Tangan pria itu terangkat menyingkirkan beberapa helai rambut Diana yang menutupi wajahnya. Andra merasa begitu nyaman berada dekat dengan gadis yang baru beberapa hari ini ia kenal.

Saat Andra mulai sadar, ia langsung menjauh. Andra menyentuh dadanya, detak jantungnya berdetak begitu cepat. Sebelum terjadi yang tidak-tidak Andra menyelesaikan pekerjaannya. Pria itu membuka sepatu yang melekat di kaki Diana dan menaruhnya di bawah. Andra sekilas melihat kaki Diana yang terlihat lecet, dan ia baru sadar saat melihat kondisi kamar Diana yang begitu jauh dari kemewahan.

Andra mengela nafasnya, entah kenapa ia merasa sesak. Andra pun memutuskan untuk pulang.

_-_-_-_-_

Mentari pagi mulai menyeruak ke permukaan, cahayanya masuk ke sela-sela jendela kamar berukuran 3×4. Diana menggeliat saat sinar mulai membuat matanya silau.

Diana mengerjapkan matanya, sesekali menguap sambil mengucek matanya.

Saat Diana sadar dimana dirinya saat ini, ia langsung meloncat dari tempat tidur. Mata yang tadinya mengantuk seketika menghilang.

"Astaga Mak, kok gue bisa ada di tempat tidur sih. Bukannya semalam gue ada di mobilnya abang Kanaya." ujar Diana sambil mengingat kejadian tadi malam.

Diana mengacak rambutnya dan menghempas tubuhnya ke tempat tidur. Ia baru ingat jika dirinya ketiduran.

"Astaga, bodo banget sih gue. Masak ia Kak Andra yang gendong gue dan bawa gue ke tempat tidur." ucap Diana sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Diana benar-benar tidak menyangka bisa seteledor ini. Mau di bawa kemana tuh muka kalau sampe ketemu lagi sama Andra.

Sementara itu di kediaman Wiguna Andra sedang berperang dengan pintu kamar Kanaya. Pasalnya sudah hampir setengah jam Andra menggedor pintu kamar adiknya itu, tapi tidak kunjung di buka.

"Nay bangun." teriak Andra mulai tidak sabar.

Kanaya yang sadari tadi merasa terusik pun akhirnya bangun. Dengan malas Kanaya membuka pintu kamarnya.

"Kenapa sih bang triak-triak, aku kan masi ngantuk".ujar Kanaya sambil menguap dan mengucek matanya.

Andra mendengus kesal lalu menjewer telinga adiknya itu." Apa kamu bilang, masih ngantuk, kamu lihat ini udah jam berapa Nay." ucap Andra cepat

"Aduh bang ,sakit ini. Lagian ini jam berapa sih." ucap Kanaya sambil menahan tangan kakaknya yang berada di telinganya.

Andra melepas tangannya." Coba kamu liat ,jam berapa ini." ujar Andra.

Kanaya memutar kepalanya malas, mencari keberadaan jam dinding di kamarnya. Saat matanya jatuh pada jam itu, Kanaya terlonjak kaget.

"Hah, tu jam gak salah kan." ujar Kanaya.

Jam dinding itu menunjukan pukul 10 pagi.

Plak....!

Andra menjitak kepala Kanaya." Kaget kan kamu, sekarang cepet mandi. Mama udah nunggu di bawah." ujar Andra.

Sambil mengusap kepalanya yang sakit Kanaya masuk ke dalam kamar mandi, sementara Andra turun ke bawah lebih dulu.

Kanaya pun akhir nya masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Andra turun ke bawah lebih dulu.

Kanaya turun dengan wajah lebih segar, tetapi sebenarnya gadis itu masih sangat mengantuk.

"Pagi Ma." ujar Kanaya sambil menarik kursi lalu duduk di dapan Sandra.

"Pagi sayang." balas Sandra

"Udah sadar kamu." ujar Andra dengan tatapan mengejek.

"Emang nua aku lagi pinsan." ujar Kanaya dengan nada ketus.

"Emang, kamu pikir satu jam kakak gedor pintu kamu itu gak lagi pinsan." balas Andra

"Ih, sebel."

"Duh, Sudah-sudah jangan berantem lagi,cepat kalian makan. Kalau udah kumpul berantem, kalau satu aja gk ad di tanyain." ujar Sandra saat melihat kelakuan kedua anaknya itu

"Habis, abang duluan mah." kata Kanaya

"Ye kamu tu." balas Andra.

Sandra hanya bisa geleng-geleng kepala melihat bagaimana tingkah keduanya. Tetapi itu lah yang menjadikan Sandra kuat menjalani semua ini tanpa seorang suami.

_-_-_-_-_-_

Diana Hari ini sangat sibuk dengan pekerjaan nya. Hari libur Seperti ini memang di jadikan kesempatan untuk sebagian besar orang menikmati harinya dengan hanya sekedar menongkrong di Cafe dan berbincang bersana tenan atau sahabat tercinta .

Saat Diana sedang sibuk mengantar pesanan kesana kemari, ponsel Diana sempat-sempatnya berbunyi. Dan saat Diana memeriksa panggilan itu ternyata dari Kanaya.

"Kak, aku angkat telpon sebentar ya." ujar Diana pada Alex.

"Ya halo Kay, ada apa?" tanya Diana saat ia sudah menerima panggilan Kanaya.

"Lo kerja? sibuk ya?" Kanaya

"Iya nih, rame banget malahan. Ada apa Kay?" Diana

"Nanti sore lo lembur gak, gue jemput ya. kita main ke pantai, tadi gue udah nelpon Kirana, dan katanya dia gk ad kerjaan hari ini." Kanaya

"Gue gak janji ya, nanti gue kabatin kalau gue gak lembur." Diana

"Ok deh, gue tunggu."

Diana menutup panggilan di ponselnya lalu kembali bekerja. Karena sangat tergesa Diana sampai menabrak pelanggan yang sedang berjalan ke arahnya.

Bruk

"Ih, lo bisa kerja gk sih. Baju gue jadi basah kan." ujar wanita itu dengan nada marah.

" Duh maaf deh mbak, saya gak liat. Sini saya bantu bersihin." ujar Diana dan langsung membatu wanita itu membersihkan pakaiannya yang kotor.

"Ih gak usah, entar baju gur tambah kotor lagi. Lagian nih ya, gaji lo sebulan disini juga gak akan bisa ganti rugi baju gue." bentak wanita itu.

"Duh mbak, sekali lagi saya minta maaf. Saya beneran gak sengaja." ujar Diana.

Rosa dan alex yang mendengar keributan di depan pun langsung berlari menuju tempat tersebut.

"Ada apa ini ribut-ribut." ucap Rosa

"Mbak ini Manager disini kan. Saya mau komplain Mbak, lihat ini baju saya Jadi kotor karena karyawan mbak yang ceroboh ini." ujarnya

"Maaf dengan mbak siapa?" tanya Rosa ramah

"Livia." jawabnya

"Baik mbak Livia, sebagai perminataan maaf kami, kami tidak akan meminta bayaran dari makanan yang sudah mbak pesan. Dan saya mohon maaf atas sikap pelayan kami ini." ujar Rosa.

"Baiklah, tapi lain kali tolong memperkerjakan karyawan itu yang bener." ujar Livia.

Wanita itu mengambil tasnya lalu berlalu meninggalkan Cafe.

Semetara itu

"Diana, kali ini saya bisa memaafkan kamu, tapi jika kamu teledor lagi, saya akan potong gaji kamu untuk mengganti rugi kerugian yang di keluarkan Cafe ini."ujar Rosa.

Diana menghela nafas berat, hari ini benar-benar hari yang melelahkan untuknya. Belum lagi kejadian barusan membuat Diana semakin lelah.

"Jangan di ambil hati, kembali bekerja." ujar Alex memberi semangat pada Diana.

Diana pun kembali bekerja hingga waktu yang sudah di tentukan.

.

.

Terpopuler

Comments

💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹

💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹

Livia sok keren.. ☹️😏😒

2020-12-12

0

Supartini

Supartini

cewek mata duitan banget y gak punya perasaan juga

2020-11-29

1

TePe

TePe

cewek tengil

2020-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Pertemuan pertama
3 Bab 3. Pria itu lagi
4 Bab 4. Pertemuan ke 3
5 Bab 5. Cuitan Para Karyawati
6 Bab 6. Berkunjung
7 Bab 7. Debaran pertama
8 Bab : 8 Cantik
9 Bab 9. 12 Tahun lalu
10 Bab 10 Tamparan Hati
11 Bab 11 Memilih untuk menghilang
12 Bab 12 Gemuruh Hati
13 Bab.13 Keputusan
14 Bab 14. Kumbang pengganggu
15 Bab 15. Mulai dekat
16 Bab 16. Pernyataan Andra
17 Bab 17. Tidak sekarang
18 Bab 18. Ciuman pertama Diana
19 Bab 19. Diana atau Alandra
20 Bab 20. Berkunjung
21 Bab. 21.Keputusan Final
22 Bab.22 Dasar sebuah pernikahan
23 Revisi
24 ALASAN
25 RASA YANG MULAI TUMBUH
26 KENYATAAN
27 KEDATANGAN JESIKA
28 KEDATANGAN JESIKA PATR 2
29 kecemburuan andra
30 EGO
31 PENGAKUAN
32 PENYESALAN
33 PENYESALAN PART 2
34 KEMBALI BERTEMU
35 CEMBURU
36 MASA KECIL DIANA
37 PERDEBATAN
38 PULANG NYA DIANA
39 RENCANA ANDRA
40 PINDAH RUMAH
41 PINDAH RUMAH PART 2
42 AKIBAT MELANGGAR
43 DI UNDUR
44 WAKTU PINDAH TIBA
45 SUASANA BARU
46 MALAM PERTAMA HAMPIR TEJADI
47 UNGKAPAN CINTA ANDRA
48 RENCANA PENCULIKAN
49 PENCULIKAN DIANA PART 1
50 PENCULIKAN DIANA PART 2
51 PENGUMUMAN
52 KESEPAKATAN
53 KESEPAKATAN PART 2
54 SAKIT YANG TIDAK SEBANDING
55 KAMAR PERAWATAN
56 KEDATANGAN FIKO
57 PANGGILAN SAYANG
58 RASA MEMILIKI SEORANG IBU
59 DIVO DAN KIRANA
60 MENJADI ISTRI SEUTUHNYA
61 DIA ISTRI KU
62 SAINGAN BARU
63 GARA GARA MIE INSTAN
64 GARA GARA MIE INSTAN PART 2
65 PENGGANGGU
66 SIKAP ANEH ANDRA
67 Kabar Gembira
68 Sikap Manja Diana
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Pertemuan pertama
3
Bab 3. Pria itu lagi
4
Bab 4. Pertemuan ke 3
5
Bab 5. Cuitan Para Karyawati
6
Bab 6. Berkunjung
7
Bab 7. Debaran pertama
8
Bab : 8 Cantik
9
Bab 9. 12 Tahun lalu
10
Bab 10 Tamparan Hati
11
Bab 11 Memilih untuk menghilang
12
Bab 12 Gemuruh Hati
13
Bab.13 Keputusan
14
Bab 14. Kumbang pengganggu
15
Bab 15. Mulai dekat
16
Bab 16. Pernyataan Andra
17
Bab 17. Tidak sekarang
18
Bab 18. Ciuman pertama Diana
19
Bab 19. Diana atau Alandra
20
Bab 20. Berkunjung
21
Bab. 21.Keputusan Final
22
Bab.22 Dasar sebuah pernikahan
23
Revisi
24
ALASAN
25
RASA YANG MULAI TUMBUH
26
KENYATAAN
27
KEDATANGAN JESIKA
28
KEDATANGAN JESIKA PATR 2
29
kecemburuan andra
30
EGO
31
PENGAKUAN
32
PENYESALAN
33
PENYESALAN PART 2
34
KEMBALI BERTEMU
35
CEMBURU
36
MASA KECIL DIANA
37
PERDEBATAN
38
PULANG NYA DIANA
39
RENCANA ANDRA
40
PINDAH RUMAH
41
PINDAH RUMAH PART 2
42
AKIBAT MELANGGAR
43
DI UNDUR
44
WAKTU PINDAH TIBA
45
SUASANA BARU
46
MALAM PERTAMA HAMPIR TEJADI
47
UNGKAPAN CINTA ANDRA
48
RENCANA PENCULIKAN
49
PENCULIKAN DIANA PART 1
50
PENCULIKAN DIANA PART 2
51
PENGUMUMAN
52
KESEPAKATAN
53
KESEPAKATAN PART 2
54
SAKIT YANG TIDAK SEBANDING
55
KAMAR PERAWATAN
56
KEDATANGAN FIKO
57
PANGGILAN SAYANG
58
RASA MEMILIKI SEORANG IBU
59
DIVO DAN KIRANA
60
MENJADI ISTRI SEUTUHNYA
61
DIA ISTRI KU
62
SAINGAN BARU
63
GARA GARA MIE INSTAN
64
GARA GARA MIE INSTAN PART 2
65
PENGGANGGU
66
SIKAP ANEH ANDRA
67
Kabar Gembira
68
Sikap Manja Diana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!