Sepulang dari rumah Diana, Andra mulai tidak sabar. Ia sudah menyuruh orang untuk menyelidiki tentang Diana dan keluarganya. Sampai akhirnya Andra mendapat kabar dari orang suruhannya.
Andra membuka berkas yang dikirim orang suruhannya. Lembar pertama yang Andra lihat ialah Foto masa kecil Diana dan Roy, ayah kandung Diana. Wajah kecil menggemaskan itu sedang tersenyum sambil memeluk boneka di tangannya.
Cukup lama Andra memandangi foto itu, tanpa di sadari Andra pun ikut tersenyum. Saat ia sudah puas Andra kembali mengambil kertas di dalamnya.
Andra membaca dengan sangat teliti tulisan di dalamnya.
Xandra ayu Ardiana, anak dari alm. Anggara putra maheswara dan almh. Lita putriana maheswara. Alamat Desa Sunyi, jalan mawar Nomor 45.
"Maheswara? Aku seperti pernah mendengar nama itu ! tapi dimana?" ujar Andra sambil mengingat-ngingat sekiranya dimana ia pernah mendengar nama itu
_-_-_-_-_-_
Desa sunyi
Diana baru saja bangun, ia merasa dirinya sudah lebih membaik dari dua hari yang lalu. Meski ia merasa masih sedikit pusing dan lemah, tapi Setidaknya Diana sudah bisa beraktifitas yang Ringan-ringan.
Dua hari yang lalu Diana demam akibat menerobos hujan malam itu. Ia tidak menyangka jika akan sakit hingga dua hari lamanya. Beruntung Diana masih bisa memesan makanan dan obat-obatan lewat Online. Jadi Diana tidak sampai mati karena kelaparan dan tidak ada yang memberi obat.
Diana mengecek ponselnya, dan ada beberapa pesan dari Kanaya dan juga Kirana. Tidak hanya pesan, tapi beberapa panggilan kompat dari dua sahabatnya itu.
Diana sudah memutuskan jika dia akan menghilang untuk beberapa waktu. Entah sampai kapan tetapi yang jelas sampai luka yang ada di hatinya mengering.
Sebenarnya bukan karena ucapan Andra yang membuat Diana meninggalkan rumah sang kakek. Tetapi entah kenapa beberapa hari ini Diana sangat merindukan ayah dan Ibunya. Meski Diana tidak pernah melihat Ibunya dengan matanya sendiri, tetapi Diana cukup puas dengan hanya melihat fotonya saja.
Dan di rumah ini banyak sekali kenangan yanh ada di dalamnya meski Diana dulu hanya tinggal berdua saja. Diana bahagia meski hanya sementara.
Kali ini Diana sedang membereskan halaman rumahnya yang begitu banyak di tumbuhi tumbuhan pengganggu. Diana ingin menata taman itu seperti dulu, seperti dimana ayahnya selalu merawat taman peninggalan Ibunya.
Ayah Diana selalu bilang jika Ibunya sangat menyukai tanaman bunga, maka dari itu Ayahnya merawat beberpa bunga peninggalan Almh Ibunya. Dan sekarang Diana ingin dirinya yang melanjutkan itu. Dari rumah ini Diana akan berjualan online untuk bisa mencukupi kebutuhannya.
Terik matahari siang ini benar-benar menyengat di kulit. Diana yang sudah lelah dan merasa sangat haus masuk ke dalam rumahnya. Ia mengambil air mineral di dalam lemari Es lalu meminumnya.
Setelah melepas dahaga, Diana merasa perutnya sangat lapar. Ia mengambil topi dan jaket, keluar dari rumahnya mencari warung terdekat dengan Berjalan kaki.
Sepanjang perjalanan banyak yang menyapa Diana, meski sudah lama tidak berkunjung tetapi orang tua disana selalu mengenali Diana. Anak dari seorang dermawan dan baik hati tidak mungkin mereka tidak mengenali Diana. Karena keluarga Diana adalah orang terkaya di Desa itu. Mekipun begitu Ayah dan Ibu Diana terkenal baik hati dan suka menolong.
"Diana, kapan pulang?" tanya seorang pedagang di warung nasi yang ada di desa itu.
"Udah dua hari yang lalu bik Lili." jawab Diana
"Oh, tak kirain gak ada orangnya, habis kamu gak pernah Bibik liat keluar." ujar Bik Lili
"Iya Bik, pas baru datang Diana sempat sakit, jadi pesan makannya cuma bisa dari Online." ujar Diana.
"Bik, pesen satu di bungkus."
"Siap Neng."
Sambil menunggu pesanannya jadi Diana melihat ponselnya, sambil mempromosikan beberapa barang yang ia jual. Dan ternyata baru pertama promosi ia sudah mendapat beberapa pesanan.
Diana benar-benar senang. Ternyata usaha memang tidak mengkhianati hasil.
"Neng, ini Nasinya." ujar Bik Lili sambil memberikan bungkusan kepada Diana.
"Berapa Bik?"
"Sepuluh ribu Neng." jawabnya
Diana memberikan uang pas, setelah membayar Diana berpamitan pada pedagang itu. Saat perjalan pulang, Diana sesekali beristirahat karena lelah. Tubuh Diana juga belum begitu kuat untuk berjalan jauh. Setelah lelahnya cukup hilang Diana kembali melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di rumah, Diana langsung menyantap nasi yang baru saja ia beli. Diana sangat lapar hingga satupun nasi di depannya tidak tersisa..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Supartini
lanjut
2020-11-30
0
Rat
sepertinya diana itu anak orang kaya dh
2020-11-19
2
Nox Nix
pakek bahasa chatnya anak jaman now yaa😅
2020-10-20
1