Bug
Bug
Suara gedoran pintu begitu keras terdengar.
"Diana Bangun, ini sudah siang." teriak Kirana
" Hey, apa kau sudah mati hahhh. Dasar pemalas." teriaknya lagi.
"Astaga Ki, lo teriak-teriak gitu apa tenggorokan lo gak sakit. Gue aja ngerasa sesak denger lo teriak- teriak gitu." ujar Kanaya yang baru saja datang
"Gue kesel sama Diana tau gak Kay. Sejak tadi gue menggedor pintu ini, tapi Diana masih belum juga bangun dan membuka pintunya. Sebenarnya dia tidur atau sudah mati sih." ujar Kirana dengan nada kesal.
"Hah." Kanaya mengela nafasnya lalu duduk di kursi.
"Ki, mungkin Diana lelah, bukan kah semalam dia lembur." ujar Kanaya
"Lelah sih lelah, tapi gak nyuekin gue juga kali." Kirana mendengus kesal, ia ikut duduk di sebelah Kanaya.
Sementara Diana yang mendengar keributan dari luar pun akhirnya Terbangun.
"Hmm, siapa sih yang ribut pagi buta seperti ini." ujar Diana.
Dengan rasa malas Diana bangkit dari tempat tidurnya. Diana membuma pintu dengan rasa malas.
Klak
Pintu terbuka, dengan masih menguap Diana melihat kelur rumah nya.
"Kenapa sih ribut-ribut di depan rumah ku pagi buta seperti ini." ujar Diana tanpa melihat orang yang ada di balik pintu rumah nya
Kirana dan Kanya melongo melihat tingkah sahabatnya itu. Keduanya hanya bisa geleng-geleng kepala.
Kirana yang memang sudah kesal langsung menyeret Diana ke depan dan langsung menyemprot Diana dengan air.
"Noh, makan tu pagi buta. Dasar Markonah." ujar Kirana sambil terus mengguyur Diana dengan air.
"Aaaaa, udah wow." jerit Diana.
Kirana Melempar selang dan menghentikan aksinya. Melihat Diana yang terkejut sampai tersengal membuat Kanaya kasihan melihatnya.
"Nih handuk." Kanaya menyodorkan handuk kepada Diana.
"Tega banget sih lo Ki, dingin ini." kata Diana sambil gemetar karena dingin
"Siapa suruh lo ngacangin gue sampe siang." ujar Kirana tanpa rasa berdosa.
"Ya kan gue ngantuk, capek lagi." kata Diana
"Udah, gak usah debat. Mending lo mandi deh Di, entar kita ke Mall nya kesiangan." sela Kanaya.
"Iya deh." ujar Diana.
"Eh, tunggu deh Di. Lo pincang kayak gitu kenapa?" tanya Kirana yang baru sadar melihat cara berjalan Diana.
"Ohh ini, Semalem pas gue pulang lembur gue hampir di tabrak mobil." jawab Diana
"Hah, serius lo?" ujar Kanaya
"Tapi lo gk apa apa kan Di, ada cedera parah gak? atau kita ke rumah sakit aja periksain kaki lo." ujar Kirana yang terlihat khawatir
"Gak usah, paling ini cuma salah urat aja. Lagian udah di urut juga kok."
"Lo bilang tadi hampir di tabrak, lo selamet nya kayak gimana tuh?" tanya Kanaya penasaran
"Oh itu, ada cow yang nyelametin gur, dia narik tangan gue dan kita jatuh barengan di pinggir jalan
kalo gak gitu mungkin sekarang gue udah tamat, soalnya laju mobilnya kenceng banget." ujar Diana sambil membayangkan kejadian tadi malam.
"Syukur deh kalo gitu."
"Buruan mandi deh Di, entar lo malah sakit. Kita tunggu disini."
Diana mengangguk, ia langsung masuk ke dalam untuk bersiap.
Usai Diana bersiap, mereka bertiga langsung menuju mall dengan menggunakan mobil Kanaya.Karna memang hanya Kanaya yang mepunyai mobil.
Di dalam perjalanan Kanaya dan Kirana masih penasaran dengan cerita Diana tadi.
"Di, kita sambung obrolan tadi. yang nolongin lo cewek apa cowok?" tanya Kanaya
"Cowok." jawab Diana
"Serius lo, ganteng gak?" tanya Kanaya antusias.
"Elah, kalau udah cowok mata lo langsung ijo ya." sela Kirana.
"Ye sewot aja lu jomblo."
"Ihh. kayak lo gak jomblo aja."
"Ya, ya. Kita kan eman trio jomblo." ujar Diana
Mereka bertiga pun tertawa bersamaan mengingat memang mereka tidak ada yang pernah dekat dengan pria satupun.
Sesampainya mereka di mall, mereka langsung masuk menuju tempat yang sedari tadi mereka bayangkan. Diana yang asyik melihat-lihat tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang sampai Diana terhempas ke lantai.
"Aw." jerit Diana saat bokongnya menyentuh lantai
"Aduh mas, kalau jalan liat-liat dong. Main tabrak aja." ujar Diana yang sekilas melihat orang yang menabrak nya adalahs seorang pria.
"Eh, Mbak, anda yang menabrak saya, kenapa anda malah menyalahkan saya". kata Andra tidak trima dengan tuduhan Diana
Dengan bokong yang masih terasa sakit, Diana mencoba untuk bangun.
"Enak aja, kan anda-" Diana menjeda ucapannya saat tatapan keduanya bertemu.
"Kau." ujar Andra saat baru mengenali wanita di depannya.
"Bukankah kau wanita yang semalam itu." imbuhnya
"Ya, benar. Itu aku." ucap Diana dengan wajah kesal menyembunyikan malunya.
"Kau itu memang gadis yang hobinya menabrakkan diri ya. Bikin kesal saja.' ujar Andra
"Apa anda bilang." Diana menunjuk pria itu dengan jarinya karena tidak terima dengan ucapannya barusan." Anda jangan asal bicara ya tuan, jangan mentang-mentang anda yang sudah menolong saya jadi anda se enaknya bicara seperti itu." ujar Diana dengan nada kesal.
"Memang kenyataannya seperti itu." ucap Andra acuh tak acuh.
Diana menggeram kesal, tapi setelah itu Diana membalik badannya dan pergi begitu saja.
Andra menatap punggung gadis yang sudah dia kali ia temui dan bahkan ia tidak tau namanya sama sekali.
_-_-_-_
"MAAF JIKA CERITANYA BELUM BEGITU MEMUASKAN. KARENA INI ADALAH KARYA PERTAMA SAYA ..JADI MOHON Di MAKLUMI.
DAN HARUS DI INGAT KARYA INI DALAM PROSES REVISI 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Eris Nur Riyanti
bagus
2021-04-18
0
Harlina Jauhari
2 bab...2x jatuh...jangan sampai 100 bab...100x jatuh aja
2021-02-14
1
RIna Cibungsu
disini tertulis karakter andre itu ramah dan baik hati, tapi kok dicerita dingin ya?? 🤔🤔
harusnya kan dicerita dialog dia gini "Ah maaf kamu tidak apa2 waktu diana jatuh atau hati2 kalo mau nyebrang waktu diana hampir tertabrak mobil" sesuai karakter yg othor buat
Jadi bingung aku bacanya 🤔🤔
2021-01-27
0