Diana menghentak-hentakan kakinya sambil menggerutu karena kesal akibat ucapan pria tadi. Pasalnya sudah dua kali ini dia bertemu dengannya dan tetap saja membuat Diana kesal.
"Di lo dari mana aja?" tanya Kanaya.
Ia melihat wajah Diana seperti sedang kesal
"Lo kenapa? muka kusut banget kayak jemuran yang belom di setrika." ujar Kanaya lagi.
"Diem lo Maimunah, gue lagi kesel ni." ucap Diana dengan wajah masam.
Kirana menaikan satu alisnya."Memang kenapa lagi sih Di, dateng-dateng langsung bete gitu. Barang yang lo cari gak ada?" tanya Kirana
"Ih, bukan itu." jawab Diana
"Terus."
"Gue baru kertemu cow yang semalam nolong gue. Dan lo tau, tadi dia nabrak gue. Ehhh dia malah nyolot nyalain gue, pake bilang gue jalan gak pake mata lagi". ujar Diana
"Emp, Buahahahaha. Serius lo." ujar Kirana sambil tertawa.
"Seneng lo liat gue menderita hehh. Dasar sahabat somplak lo pada." ujar Diana semakin di buat kesal.
"Hahh, ye sory deh beb. Udah ah Ki, entar usus lo patah lagi kebanyakan ketawa." kata Kanaya mengingatkan.
"Gue sumpahin beneran." imbuh Diana
"Ye, kejam amat lo pada."
Ketiganya menghentikan percakapan di antara mereka lalu melanjutkan pemburuan yang sempat tertunda. Setelah mendapat apa yang mereka cari,ketiganya pun memutuskan untuk pulang.
Kanaya mengantar Kirana terlebih dulu, setelah itu baru ia mengantar Diana.
Kanaya kembali ke rumah sekitar pukul 3 sore, dan sesampainya di rumah ia mendapati sang kakak sudah berada di rumah.
"Duh, mampus nih gue. Kenapa Abang jam segini udah di rumah sih." ujar Kanaya
Kanaya berjalan pelan menuju anak tangga, ia berharap kakaknya itu tidak melihat dirinya.
" Dari mana saja kamu Nay?" Pertanyaan itu terdengar begitu tidak ramah. Membuat Kaki Kanaya melayang di udara saat ingin menaiki anak tangga
"Da- dari mall bang." jawab Kanaya pelan
"Kamu tau ini jam berapa?"
Kanaya melihat Arloji yang melingkar di tangannya." Jam tiga sore bang." ujar Kanaya.
"Kalau kamu tau ini sudah sore kenapa jam segini baru pulang?"
Kanaya tertunduk takut. Dia memang salah, karena Abangnya itu selalu mengingatkan Kanaya untuk tidak pulang terlalu sore, karena Mama mereka akan sendirian di rumah.
"Maaf bang."
Kakak Kanaya meletakan korang yang ada di tangannya, ia berdiri lalu menghampiri Kanaya yang masih berdiri di dekat tangga.
"Nay, kakak bukannya melarang kamu untuk pergi dengan teman-teman mu. Tetapi kamu harus mengerti jika Mama saat ini sedang sakit, dia perlu kita untuk menjaganya. Kakak saja harus selalu membagi waktu untuk kalian dan juga pekerjaan kakak Nay. Kamu tau, meski kakak seorang CEO itu bukan berarti kakak bisa bebas begitu saja dari pekerjaan kakak. Kakak itu pimpinan perusahaan besar, jadi kakak tidak bisa berlenggang begitu saja dan menyerahkan semua pada karyawan kakak."
Kanaya menghela nafasnya, ia tau jika dirinya salah. Ia tidak pernah mengerti kakaknya. Yang Kanaya tau jika kakaknya seorang CEO, maka kakaknya tidak harus bekerja keras. Tetapi sekarang Kanaya tau, jika semakin tinggi jabatan maka tanggung jawabnya akan semakin besar.
"Iya kak. Kanaya salah, maafkan Kanaya." ujar Kanaya.
"Baiklah, sekarang bersihkan badanmu. Sore ini kakak ada Meting penting, jadi kamu harus menjaga Mama."
"Iya kak."
Kakak Kanaya hendak berbalik.
"Kakak, mama mana?"
Pertanyaan Kanaya membuat langkah kakaknya terhenti
"Mama sedang istirahat."
"Ohh ya Kay, kakak mau kamu jangan terlalu sering kelayapan dengan teman-teman kamu itu. Kakak tidak suka."
"Tapi kak, Teman-temen Kanaya itu baik kok Kakak jangan terlalu khawatir." kata Kanaya sambil mendekat dan memeluk abang tersayang
Pleetakk
Satu jitakan mendarat di kepala Kanaya, membuat Kanaya langsung melepas pelukannya dan mengusap kepalanya yang terkena jitakan.
"Aduh sakit kak." ujar Kanaya
"kamu itu slalu saja. Pergi mandi dan jangan peluk2 Kakak. kamu tau, badan kamu Itu sangat bau."
"Ihh, kakak nyebelin." ujar Kanaya dan langsung berlalu ke atas dengan wajah masam.
Pria yang di panggil kakak itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Melihat sikap adik satu satu nya itu ia hanya bisa tersenyum maklum.
_-_-_-_-_
Di tempat lain, Diana sedang mempersiapkan dirinya untuk berangkat bekerja. Hari ini Diana tidak libur, ia mendapat sip Sore. Itu karena semalam Diana dapat lembut mendadak, maka dari itu hari ini ia dapat sip sore.
Seperti biasa Diana selalu berjalan kaki setiap berangkat ke tempatnya bekerja, itu karena Diana ingin mengirtit okos. Dan lagi pula tempatnya bekerja tidak cukup jauh.
"Hay Fan, gue telat gak ya?" tanya Diana saat melihat Fandi sudah membersihkan meja depan Cafe.
"Gak kok, tuh lo liat. Baru jam segini juga." jawab Fandi.
"Syukur deh." ujar Diana
"Diana." Panggil Rosa
Rosa adalah supervisor kiler di tempat Diana bekerja. Ia selalu saja mencari kesalahan Diana, meski Diana tidak pernah melakukan kesalahan. Dan Diana juga tidak pernah tau kenapa atasannya itu tidak menyukainya.
"Iya mbk Rosa, mbk memanggil saya". ujar Diana dengan sopan
"Hmm, tolong kamu bersihkan ruang VIP No 2. Karena sebentar lagi akan ada tamu penting yang datang. Dan jangan membuat Kesalahan karena tamu ini sangat istimewa, mengerti diana." ujar Rosa dengan mimik wajah tegas.
"Baik mbak, segera Diana laksanakan". ujar Diana
Diana mengambil beberapa peralatan sebelum ia melakukan pekerjaan nya. Diana tidak ingin atasan nya itu murka lagi dan akan memecatnya.
Diana masuk ke dalam ruangan VIP yang di maksud kan oleh Rosa dan bergegas membersihkan ruangan itu. Diana membersihkan ruangan itu dengan sangat telaten, ia tidak ingin di pecat hanya karena masalah kecil seperti membersihkan ruangan untuk tamu penting Cafe itu.
...
.MAAF MASIH DALAM PROSES REVISI🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Andriyah Nurhidayati
kok nama kakak Diana dan cowok itu sama thor Andra semua
2021-07-25
0
Eris Nur Riyanti
lanjut
2021-04-18
0
💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹
utk karya pertama sdh cukup bgs thor.. 👍🏼
2020-12-12
0