Putus

Sesampainya di depan rumah Vania, nampak semua lampu di sana mati. Leon pun berfikir jika Vania dan keluarganya sudah tidur. Dan akhirnya Leon memutuskan untuk pulang kembali ke rumah.

Tanpa terasa seminggu sudah berlalu. Leon semakin gelisah, karena seminggu sudah ia tidak mengetahui keberadaan kekasihnya. Dan hari ini adalah hari kelulusan sekolah. Leon masih setia menunggu kekasihnya di depan pintu gerbang sekolah, namun Vania masih juga tak terlihat.

"Dimana kamu Vania. Kenapa nomor kamu sudah gak aktif. Rumah kamu pun selalu sepi. Kamu sebenarnya ada dimana? Atau kamu sudah pindah? Tapi kenapa kamu tidak memberitahuku?" batin Leon resah.

Tak lama orang yang di nantikan Leon datang, namun ia bukan naik angkot seperti biasa melainkan turun dari mobil seorang laki-laki yang amat Leon benci.

"Vania..., kenapa dia bisa bersama Morgan?" gumam Leon dengan kedua tangan yang mengepal.

Leon pun segera berlari menghampiri keduanya. Amarahnya memuncak tatkala Morgan merangkul mesra pinggang Vania di depan Leon.

"Vania!! Tolong jelaskan sama aku, kenapa kamu bisa berangkat sama laki-laki brengsek ini. Kemana aja kamu? Seminggu ini aku selalu datang ke rumah kamu, tapi rumah kamu selalu sepi. Seminggu ini aku juga terus mencoba menghubungi kamu, tapi nomor kamu juga tidak aktif. Dan sekarang kamu datang dengan laki-laki ini. Cepat jelaskan apa maksud semua ini!!" gertak Leon.

Vania mencoba menahan air matanya. Ia menatap Leon sinis dan menyandarkan tubuhnya ke dalam pelukan Morgan.

"Maaf Leon, aku rasa aku lebih memilih Morgan. Dia jauh lebih kaya dari kamu dan selama ini aku sama sekali tidak mencintai kamu. Aku hanya memanfaatkan keroyalan kamu. Dan aku rasa hubungan kita sampai di sini," cetus Vania sambil menarik tangan Morgan melewati Leon.

Tapi seperti apa yang sudah Vania duga sebelumnya, Leon jelas tak percaya begitu saja. Ia menahan tangan Vania dan menarik pergelangan tangannya.

"Tunggu Vania, aku tahu kamu tidak bersungguh-sungguh berkata demikian bukan? Kamu benar-benar tidak ingin mengakhiri hubungan kita kan?" desak Leon.

Dengan cepat Morgan menghempaskan tangan Leon dari tangan Vania.

"Sudah bro, mengalah saja. Jelas-jelas Vania lebih memilih gue daripada loe! Jadi akuin aja kalau memang gue jauh lebih dari segalanya dari loe!" bentak Morgan.

"Diem loe!! Gue lagi bicara sama Vania bukan sama loe!"

"CUKUP!!!" seru Vania. "Leon.., aku minta berhenti mengejarku dan berharap dengan hubungan ini. Karena aku dan Morgan akan segera menikah."

"Menikah???" lirih Leon yang masih tak percaya dengan semua perkataan Vania. Sejenak diam, Leon malah tertawa. "Alasan yang tidak masuk akal, kamu itu pacaran lama sama aku dan tiba-tiba kamu datang dan bilang mau menikah dengan dia! Kamu ini kenapa sih Vania, tolong bilang jujur sama aku," sambungnya.

"Leon.., Leon..., kamu dengar kan Vania bilang apa, kami akan menikah!" sahut Morgan yang semakin membuat kemarahan Leon memuncak. Tangannya sudah menarik kerah baju Morgan dan bersiap melempar bom atom ke wajahnya.

Melihat emosi Leon yang tak terkendali, Vania pun terpaksa menggunakan cara terakhir yang do berikan oleh Nyonya Laras dan Ziva.

"LEON BERHENTI!! ASAL KAMU TAHU AKU SEDANG HAMIL ANAK MORGAN!"

Jedddeer...

Leon merenggangkan cengkeramannya dan sebelah tangannya mengepal keras. Ia mengalihkan pandangannya dam menatap lekat kedua mata Vania. Ucapannya membuat hati Leon seperti tercabik-cabik.

Tiga tahun mereka berpacaran, Leon selalu menjaga tubuh kekasihnya. Tapi sekarang apa yang ia dengar dari mulut Vania, sungguh membuat kepercayaannya mulai di lema.

Leon masih belum percaya seutuhnya. Ia pun meminta bukti kepada Vania tentang pernyataannya barusan.

"Jika memang kamu hamil, aku ingin lihat hasil test peck atau hasil lab," cetus Leon.

Vania terdiam, ia tidak memiliki semua bukti yang Leon minta. Tiba-tiba Morgan mengambil ponselnya dan menunjukkan saat ia sedang berada di ranjang bersama Vania. Sebenarnya itu hanya foto rekayasa dari Ziva, karena memang Ziva sudah hafal betul bagaimana Leon.

"Apa bukti ini sudah cukup membuat loe percaya bro?" ucap Morgan sembari memperlihatkan fotonya bersama Vania.

Deg....

Leon melirik tajam ke arah Vania. Ia berdiri menatap lekat wajah Vania penuh kebencian.

"Rupanya aku salah menilai kamu selama ini. seharusnya aku memang mendengarkan apa kata mamaku. Kamu itu gak lebih dari perempuan murahan yang rela mengobral tubuh kamu demi uang. Aku benci kamu Vania, dan sampai kapan pun aku sudah tidak sudi melihat wajahmu lagi. Mulai detik ini hubungan kita selesai," ucap Leon sembari berjalan meninggalkan Vania pergi.

Air mata Vania luruh. Buliran-buliran kristal itu mulai berjatuhan dari kedua kelopak matanya. Hatinya sakit mendengar ucapan Leon yang merendahkan dirinya. Padahal biasa bibir Leon selalu berkata dan memberi pujian-pujian serta gombalan untuknya.

Melihat kesedihan gadis yang di cintainya, Morgan berusaha meraih tubuh Vania. Namun dengan cepat Vania membuang tangan Morgan.

"Van, masih ada gue yang cinta sama elo," ucap Morgan.

"Pergi loe Gan. Tugas loe udah selesai, dan gue lagi pengen sendiri."

"Tapi Van..."

"Gue bilang pergi ya pergi!!! Dan jangan harap gue bisa mencintai elo. Karena sampai kapan pun cinta gue cuma buat Leon. Gue putus bukan karena keinginan gue, dan elo tahu itu bukan!"

"Iya gue tahu, tapi kasih gue kesempatan buat gantiin posisi Leon di hati loe. Loe lihat kan, Leon udah benci elo. Apa yang mau loe harapin lagi dari dia. Mamanya aja juga gak suka sama elo!" gertak Morgan

"Maaf Gan, tapi gue masih pengen sendiri. Gue maklum kalau Leon benci sama gue, karena siapa pun yang akan melihat foto itu pasti akan marah. Dan gue gak pernah nyalahin Leon soal itu."

"Oke deh Van, kalau itu mau loe. Tapi jangan sungkan kalau loe membutuhkan gue sewaktu-waktu, karena cinta gue buat loe gak akan berubah. Dan gue akan selalu nungguin elo sampai loe bisa buka hati buat gue."

"Thanks ya Gan."

"Iya sama-sama."

Vania menoleh ke belakang, melihat mobil Nyonya Laras yang sedari tadi mengamati dirinya. Vania melihat Nyonya Laras tersenyum sambil memeluk Ziva dan mengacungkan jempol ke arah Vania.

"Pasti tante udah senang kan bisa memisahkan saya dan Leon. Dan loe Ziv, gue kira elo beneran sahabat Leon dan sahabat gue, tapi nyatanya loe malah nusuk gue dari belakang. Maafin aku Leon, aku tahu sekarang kamu pasti benci dan jijik lihat aku," umpat Vania dalam hati. Dan sesaat setelah itu mobil Nyonya Laras sudah berlalu pergi meninggalkan area sekolahnya.

Di jalan Leon tak bisa lagi menyembunyikan rasa kecewanya pada Vania. Ia berteriak seperti orang gila, meluapkan segala penat dalam hatinya. Leon masih tak menyangka jika Vania tega berbuat hal yang menghancurkan hatinya sekarang.

"Gue benci elo Vania!!! Gue benci loe!! Dasar perempuan murahan!! Sampai kapan pun gue udah gak mau kenal sama elo!!" teriak Leon tanpa memperdulikan cemoohan orang-orang sekitar.

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

katanya cinta....tapi cuma gini aja langsung percaya,kalau kalian udah lama berhubungan harusnya kamu tau bagaimana sifat asli vania

2022-02-10

0

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

kamu salah leon

2022-01-01

0

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

kok gue yang nyesek ya 😭

2021-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa
2 Surat Perjanjian
3 Putus
4 Bos Baru
5 Wanita Murahan
6 Karma
7 Hancur Sudah
8 Ada Apa Sebenarnya?
9 Bingung
10 Rencana Gila Leon
11 Antara Cinta dan Benci
12 Mantan Pacar
13 Omong Kosong
14 Berdosakah Aku, Mencintaimu?
15 Melepas Rindu
16 Istri Kedua
17 Kecurigaan Leon
18 Jadi Pelakor Sehari
19 Air Mata Kekecewaan
20 Poligami
21 Cinta Terpendam
22 Tugas dari Leon
23 Naik Jabatan
24 Ratu Drama
25 Aku, Kamu dan Kisah Kita
26 Aku Bukan Pelakor
27 Pertemuan Terakhir
28 Hubungan Gelap
29 Gosip Baru
30 Bubur Mang Asep
31 Maaf
32 Sakit Maag
33 Jangan Menolak
34 Terpaksa
35 Jauhi Leon!!
36 Permintaan Vania
37 Program Hamil
38 Tamparan Balasan
39 Sudah Saatnya
40 Suami Terbaik
41 Perasaan Pras
42 Kenyataan Pahit
43 Depresi
44 Dia Hamil
45 Ada Apa Dengan Kamu?
46 Aku Mandul
47 Aku Harus Jujur
48 Berhasil
49 Vania Kabur
50 Lalai
51 Sama Saja
52 Dokter Mahen
53 Ceroboh
54 Laki-Laki Bodoh
55 Kamu Jahat
56 Sumpah Ziva
57 Perempuan Ular
58 Rencana Pernikahan
59 Dilema
60 Mendapat Restu
61 Perempuan Licik
62 Mertua Vs Menantu
63 Kedatangan Morgan
64 Surat Gugatan Cerai
65 Mencintai Orang Yang Salah
66 Kecelakaan
67 Menantu Durhaka
68 Khawatir
69 Ceraikan Ziva
70 Menghibur Vania
71 Dia Itu Istriku!
72 Posesif
73 Demi Kamu
74 Bubur Termahal
75 Deal
76 Malam Kedua
77 Pulau Kapuk
78 Dasar Boros
79 Istri Sehidup Semati
80 Aksi Heroik Vania
81 Sakit Tak Berdarah
82 Rencana Naura
83 Ngidam Kedua
84 Artikel Kehamilan
85 Merajuk
86 Menunda Pernikahan
87 Wanita Badas
88 Sidang Perceraian
89 Mengagumi Istri Orang
90 Semangat
91 Ketok Palu
92 Terpaksa Bohong
93 Dalang Dari Semuanya
94 Kejutan dari Leon
95 Honeymoon 1
96 Penolakan Vania
97 Belajarlah dari Aku
98 Papa Leon
99 Habisi Dia!
100 Pemenang Terakhir
101 Akal Bulus Kalian
102 Wanita Penggoda
103 Naura Buat Aku
104 Rahasia di Buku Harian
105 Tabrakan
106 Pengorbanan Ziva
107 Plat Mobil Palsu
108 Maafkan Papa
109 Dibalik Kematian Ziva
110 Pembunuhan Berencana
111 Ini Salahku
112 Mengalah
113 Balas Budi
114 Acara Pemakaman Ziva
115 Kamu Yang Menang
116 Mami Naura
117 Pasangan Dunia Akhirat
118 Mendapat Ijin
119 Perempuan Licik dan Serakah
120 Pembawa Sial
121 Tipe Wanita Pras
122 Ketakutan
123 Teman Yang Sesat
124 Gaya Apa Lagi Ini?
125 Mencari Nama Anak
126 Anak Papa
127 Ada Aku
128 Calon Sekutu Leon
129 Tipu Muslihat
130 Peringatan dari Morgan
131 Terlalu Irit
132 Insting Seorang Istri
133 Hukuman Mati
134 Undangan Tuan Malik
135 Aku Setia, Kamu Percaya
136 Jebakan Untuk Leon
137 Istri Yang Luar Biasa
138 Efek Obat
139 Goyah
140 Tangisan Penyesalan
141 Aku Mau Tanggung Jawab
142 Ayo Menikah
143 Calon Suami
144 Aku Tidak Rela
145 Bertepuk Sebelah Tangan
146 Cinta Buta
147 Menjadi Endorse
148 Pesan dari Naura
149 Wanita Susah Dimengerti
150 Pengabdian Pras
151 Yes or No?
152 Minta Restu
153 Level Kita Beda
154 Permintaan Pras
155 Surat Tagihan
156 Berbagi Cerita
157 Solusi Terbaik
158 Bahagia Tanpa Mereka
159 Asisten Miskin
160 Pendonor Dana
161 Pembantu Untuk Naura
162 Aku Cinta Kamu
163 Pendarahan
164 Selamat
165 Sayang-Sayangan
166 Nyawa Harus Dibayar Nyawa
167 Manusia Jelata
168 Penanam Benih
169 Salah Orang
170 Biang Kerok
171 Kehilangan
172 CEO Bodoh
173 Bantuan Untuk Vania
174 Jangan Lupa
175 Kanker Kolorektal
176 Titik Terang
177 Istri Yang Dirindukan
178 Ternyata Kamu Orangnya
179 Pesan Morgan
180 Aku Punya Papa
181 Permintaan Vania
182 Semangat ya Sayang
183 Pernikahan Sederhana
184 Rumah Impian
185 Jangan Pergi!!
186 Hanya Mimpi
187 Tangis Haru
188 Apa Itu Kamu?
189 Kritis
190 Menua Bersama
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Terpaksa
2
Surat Perjanjian
3
Putus
4
Bos Baru
5
Wanita Murahan
6
Karma
7
Hancur Sudah
8
Ada Apa Sebenarnya?
9
Bingung
10
Rencana Gila Leon
11
Antara Cinta dan Benci
12
Mantan Pacar
13
Omong Kosong
14
Berdosakah Aku, Mencintaimu?
15
Melepas Rindu
16
Istri Kedua
17
Kecurigaan Leon
18
Jadi Pelakor Sehari
19
Air Mata Kekecewaan
20
Poligami
21
Cinta Terpendam
22
Tugas dari Leon
23
Naik Jabatan
24
Ratu Drama
25
Aku, Kamu dan Kisah Kita
26
Aku Bukan Pelakor
27
Pertemuan Terakhir
28
Hubungan Gelap
29
Gosip Baru
30
Bubur Mang Asep
31
Maaf
32
Sakit Maag
33
Jangan Menolak
34
Terpaksa
35
Jauhi Leon!!
36
Permintaan Vania
37
Program Hamil
38
Tamparan Balasan
39
Sudah Saatnya
40
Suami Terbaik
41
Perasaan Pras
42
Kenyataan Pahit
43
Depresi
44
Dia Hamil
45
Ada Apa Dengan Kamu?
46
Aku Mandul
47
Aku Harus Jujur
48
Berhasil
49
Vania Kabur
50
Lalai
51
Sama Saja
52
Dokter Mahen
53
Ceroboh
54
Laki-Laki Bodoh
55
Kamu Jahat
56
Sumpah Ziva
57
Perempuan Ular
58
Rencana Pernikahan
59
Dilema
60
Mendapat Restu
61
Perempuan Licik
62
Mertua Vs Menantu
63
Kedatangan Morgan
64
Surat Gugatan Cerai
65
Mencintai Orang Yang Salah
66
Kecelakaan
67
Menantu Durhaka
68
Khawatir
69
Ceraikan Ziva
70
Menghibur Vania
71
Dia Itu Istriku!
72
Posesif
73
Demi Kamu
74
Bubur Termahal
75
Deal
76
Malam Kedua
77
Pulau Kapuk
78
Dasar Boros
79
Istri Sehidup Semati
80
Aksi Heroik Vania
81
Sakit Tak Berdarah
82
Rencana Naura
83
Ngidam Kedua
84
Artikel Kehamilan
85
Merajuk
86
Menunda Pernikahan
87
Wanita Badas
88
Sidang Perceraian
89
Mengagumi Istri Orang
90
Semangat
91
Ketok Palu
92
Terpaksa Bohong
93
Dalang Dari Semuanya
94
Kejutan dari Leon
95
Honeymoon 1
96
Penolakan Vania
97
Belajarlah dari Aku
98
Papa Leon
99
Habisi Dia!
100
Pemenang Terakhir
101
Akal Bulus Kalian
102
Wanita Penggoda
103
Naura Buat Aku
104
Rahasia di Buku Harian
105
Tabrakan
106
Pengorbanan Ziva
107
Plat Mobil Palsu
108
Maafkan Papa
109
Dibalik Kematian Ziva
110
Pembunuhan Berencana
111
Ini Salahku
112
Mengalah
113
Balas Budi
114
Acara Pemakaman Ziva
115
Kamu Yang Menang
116
Mami Naura
117
Pasangan Dunia Akhirat
118
Mendapat Ijin
119
Perempuan Licik dan Serakah
120
Pembawa Sial
121
Tipe Wanita Pras
122
Ketakutan
123
Teman Yang Sesat
124
Gaya Apa Lagi Ini?
125
Mencari Nama Anak
126
Anak Papa
127
Ada Aku
128
Calon Sekutu Leon
129
Tipu Muslihat
130
Peringatan dari Morgan
131
Terlalu Irit
132
Insting Seorang Istri
133
Hukuman Mati
134
Undangan Tuan Malik
135
Aku Setia, Kamu Percaya
136
Jebakan Untuk Leon
137
Istri Yang Luar Biasa
138
Efek Obat
139
Goyah
140
Tangisan Penyesalan
141
Aku Mau Tanggung Jawab
142
Ayo Menikah
143
Calon Suami
144
Aku Tidak Rela
145
Bertepuk Sebelah Tangan
146
Cinta Buta
147
Menjadi Endorse
148
Pesan dari Naura
149
Wanita Susah Dimengerti
150
Pengabdian Pras
151
Yes or No?
152
Minta Restu
153
Level Kita Beda
154
Permintaan Pras
155
Surat Tagihan
156
Berbagi Cerita
157
Solusi Terbaik
158
Bahagia Tanpa Mereka
159
Asisten Miskin
160
Pendonor Dana
161
Pembantu Untuk Naura
162
Aku Cinta Kamu
163
Pendarahan
164
Selamat
165
Sayang-Sayangan
166
Nyawa Harus Dibayar Nyawa
167
Manusia Jelata
168
Penanam Benih
169
Salah Orang
170
Biang Kerok
171
Kehilangan
172
CEO Bodoh
173
Bantuan Untuk Vania
174
Jangan Lupa
175
Kanker Kolorektal
176
Titik Terang
177
Istri Yang Dirindukan
178
Ternyata Kamu Orangnya
179
Pesan Morgan
180
Aku Punya Papa
181
Permintaan Vania
182
Semangat ya Sayang
183
Pernikahan Sederhana
184
Rumah Impian
185
Jangan Pergi!!
186
Hanya Mimpi
187
Tangis Haru
188
Apa Itu Kamu?
189
Kritis
190
Menua Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!