"Leon, tunggu sebentar," Vania membuat Leon mengehentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Ada apa lagi Vania? Kamu sudah dapet alasan yang baru biar aku pergi dari sini?" ujar Leon.
"Bukan soal itu."
"Terus?" Leon menaikkan sebelah alisnya, menatap Vania penuh tanya.
"Ehm.., bisa tolong lepaskan tanganmu dari tanganku? Aku tidak ingin ada orang yang bergosip tentang kita," jawab Vania.
Leon menyeringai tampan, sungguh senyuman itu selalu bisa membuat jantung Vania berdebar kencang.
"Aku tidak akan melepaskanmu lagi. Apa lagi di situasi dan kondisimu yang sekarang. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Sudah jangan banyak bicara lagi ya," ucapnya.
Entah berdosakah dengan perasaan yang Vania rasakan sekarang? Mencintai suami orang dan menjadi orang ketiga di rumah tangga mantan kekasihnya sendiri. Sungguh tak pernah terbesit dalam pikiran Vania berada di posisinya sekarang.
"Bapak,Ibu, apa di atas sana kalian kecewa dengan anakmu sekarang?" gumam Vania dengan mata yabg berkaca-kaca.
Sesampainya di dapur, Leon membantu Bu Santi dan Vania mempersiapkan semua yang di butuhkan untuk acara malam tahlilan Pak Indro.
Sesekali Vania mengamati semua gerakan Leon. Seorang Leon, CEO muda yang kaya raya mau menyambah dapur kotor miliknya, dimana banyak tikus dan kecoa tanpa ada rasa jijik dan geli tang terlihat di wajahnya.
"Leon, apa kamu sudah makan?" ucap Vania.
"Belum Vania."
"Mau aku masakin?"
Mata Leon langsung berbinar-binar. "Mau dong, kebetulan perutku sangat lapar. Dan aku juga sudah lama sekali tidak mencicipi masakanmu," jawabnya senang.
"Yaudah aku masakin ya. Tapi aku cuma punya mie instan dan telur, kamu beneran gak papa cuma aku kasih makan itu?"
"Gak papa Vania. Apa pun yang kamu buatkan pasti aku makan," ucap Leon yang hanya di balas senyum malu oleh Vania.
Saat Vania tengah sibuk memasak, Bu Santi dan Leon pergi ke ruang tengah untuk membentangkan tikar ke lantai.
"Nak Leon, boleh ibu bertanya sesuatu?" kata Bu Santi pada Leon.
"Ibu mau tanya apa?"
"Apa kamu mencintai Vania?"
Deg..
Leon tersenyum. Bu Santi sudah bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Leon sekarang.
"Nak Leon, Ibu bisa lihat ada cinta di mata kamu dan Vania. Dia gadis yang baik Nak. Selama 5 tahun Vania tinggal mengontrak di sini, Ibu sama sekali belum pernah lihat Vania membawa seorang laki-laki. Yang ada dalam pikirannya hanya mencari uang untuk pengobatan Bapaknya. Tapi sekarang, Bapaknya sudah pergi. Dan dia hanya sebatang kara. Jika memang Nak Leon mencintainya, segera lamar dia Nak. Ibu sungguh iba dengan nasibnya," jelas Bu Santi.
Leon terdiam. "Mengontrak? Jadi rumah jelek ini hanya rumah kontrakan? Bukannya dulu Vania punya rumah ya? Jadi semalang ini nasib kamu Vania, dan aku? Aku malah meninggalkanmu di kondisi tersulitmu," umpat Leon.
"Nak.., Nak Leon," Bu Santi menepuk pundak Leon, karena sedari tadi ucapannya sama sekali tak di jawab oleh Leon.
"Eh iya Bu, maaf saya malah jadi melamun."
"Iya gak papa. Tapi kalau memang apa yang Ibu katakan soal perasaanmu salah, lupakan saja ya Nak Leon."
"Iya Bu," jawab Leon sambil tersenyum kikuk.
Di sela-sela obrolan antara Bu Santi dan Leon, terdengar derap langkah kaki mendekat ke arah mereka. Bu Santi dan Leon pun seketika menghentikan pembicaraan mereka.
"Leon, ini mie telurnya. Kamu makan dulu ya," ucap Vania sambil menyodorkan semangkuk mie dengan telor mata sapi di atas sana. Makanan itu dulu sering Vania buatkan ketika Leon datang apel ke rumahnya.
"Makasih ya Van. Kamu gak ikut makan bersamaku?" tanya Leon sambil menerima mangkuk tersebut.
"Enggak Leon, aku tadi udah makan di rumah Bu Santi," jawab Vania.
"Oh iya Bu, kira-kira apa ada yang belum terbeli?" tanya Vania pada Bu Santi.
"Ibu lupa bilang sama kamu Van. Air mineral gelasnya belum," ucap Bu Santi.
"Cuma itu Bu?"
"Iya Nak, cuma kurang itu."
"Yaudah Vania pinjam motor Ibu ya. Vania beliin dulu air mineral gelasnya di warung."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
🌻
Vania:berdosa kak aquh mencintaimu?
aquh:banget,laki orang 😔
2022-01-21
0
Sugiyanto Samsung
😚😚😚
2022-01-01
0
Mus Zuliaka
miris amat hidupnya Vania
2021-11-10
0