Rheina tersontak dia baru menyadari kalau ada Gerald didekatnya.
"Anu..apa itu?.."
"Jujurlah, Rhei." desak Gerald, lembut sambil berbisik.
Disalah satu sisi Dani tersenyum miring, sedangkan hati Rheina sedang bergejolak antara jujur dan harus ditutupi.
"Jujurlah, Rhei kalau kau per..."
"Diam, kau! biar dia sendiri yang bercerita!" Potong Gerald menyentak.
Dani hanya.mendengus kesal.
"Awas! kau suatu hari wanita mu akan aku bawa pergi lihat saja nanti." sungut Dani, dalam batin.
"Ayo..cerita, sayang aku perlu kepastian darimu bukan kah kita akan menjadi suami istri?hem?" rayu Gerald.
Rheina tak bergeming dia menunduk, menyembunyikan wajahnya yang merona.
"Rhei?" panggil Gerald, lembut.
Rheina hanya menelan ludah tak tahu harus bagaimana?apa Gerald menerima kalau suatu saat dia cacat?apa dia juga menerima Gerald kalau Gerald cacat?
"Gerald, beri aku ruang waktu untuk berbicara karena ini kelamku,tak mudah bagiku untuk menceritakan semua termasuk padamu yang baru saja memiliki hatiku." gumam Rheina, hati-hati sambil menatap Gerald, dalam.
"Baiklah, kalau begitu aku tak mendesakmu lagi, kalau kamu ingin cerita panggil lah aku biar aku yang kerumahmu." balas Gerald, bijak sambil tersenyum.
Rheina mengangguk keras.
"Oh..iya..bukankah hari ini kamu kerja?" Rheina mengingatkan.
"Eh..iya..sampai lupa." Gerald menepuk jidatnya.
"Pasti gara-gara aku ya?" Rheina merasa bersalah.
"Gak, Rhei, kamu wanitaku aku cuma cemas kalau ada apa-apa denganmu, aku ingin melindungi kamu dari pria itu." jawab Gerald yang membuat Rheina terharu.dan merasa bersalah.
"Aku membawa ini untukmu, buat kamu makan siang." tutur Rheina sambil mengeluarkan lunch box berbentuk bulat tapi bertingkat dan menyerahnya pada Gerald.
"Terima kasih, sayang nanti siang aku makan, pasti enak."puji Gerald.
"Itu yang masak ibuku dibantu sama aku." sahut Rheina.
"Tidak masalah." balas Gerald, senang.
Rheina ikut senang.
"Oh..iya..aku berangkat dulu ya, aku takut atasanku marah aku kan baru kerja.
"Aku...aku ikut."
"Untuk apa?kalau bosku lihat aku diantar perempuan gmana?"
"Makanya aku mau berbicara sama atasan kamu akibat kamu keluar begini." jawab Rheina , serius.
"Gak usah, Rhei, aku bisa menghadapinya sendiri, aku ini laki-laki harus berani bertanggung jawab, kalau aku tak bertanggung jawab dengan pekerjaanku bagaimana bisa aku bertanggung jawab dengan keluargaku." ujar Gerald.
Hati Rheina terenyuh dengan tutur kata Gerald, Gerald masih sma tapi mau memikul tanggung jawab sebagai lelaki dia seorang pria dewasa didalam tubuh seorang remaja.
Dicafe Pelangi...
"'Gerald, kemana sih?lama amat." gerutu Afif, cemas sambil celingak-celinguk kanan kiri.
"Kamu mencari siapa, Fif?" tanya Reno, tiba-tiba.
"Gak, mas, gak cari siapa-siapa.kok." jawab Afif, bohong.
"Ya..sudah kalau begitu teruskan pekerjaannya." kata Reno, tegas.
"Ba..baik, mas." sahut Afif.
"Kayaknya.ada yang gak beres nih!" sungut Reno, dalam.hati.
Reno.adalah pekerja paling tua diantara pekerja lainnya selain Ila mereka berdua sepupu dan memiliki masing-masing pasangan.bedanya Reno sudah punya.dua anak bahkan mau tiga sedangkan Ila masih hangat-hangatnya.mereka seumuran sama-sama berumur tiga puluh tahun seumur kakak Rheina tapi.empat tahun dibawah Ivran.
Saat ini Reno berjabat sebagai manager sedangkan Ila berprofesi sebagai bendahara tapi Ila merasa senang dengan profesinya gak ambil pusing dengan jabatan sepupunya yang lebih tinggi darinya begitu juga Reno yang tak meremehkan sepupunya mereka sangat akrab diluar pekerjaan tapi kalau didalam pekerjaan mereka sangat profesional .
"Bagaimana?apa dia sudah kembali?" tanya pak Ramu, cemas.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments