Hujan pun telah reda tapi masih menyisakan petir, pasangan romantis beda genre itu(apaan sih?)🤣 masih aayik bergelut dengan dekapan nya.
Rheina berada di pangkuan Gerald menenggelamkan kepalanya di dada bidang Gerald dan salah satu tangan nya menggantung di bahu kekar Gerald.
Dan Gerald menopang tubuh mungil Rheina, dia mengeratkan pelukan nya begitu juga Rheina, tak terasa lagu Tiffani sudah berakhir.
Sma Mahardika....
Risa, menatap bangku kosong milik Gerald, sedih dia menarik nafas sambil menggelengkan kepalanya, petir masih saja aktif.
"Mengapa harus kak Rheina?" Gumam nya, sedih dalam hati sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Tiba-tiba...
"Hai.....Ris, ke kantin, yuk!" Ajak Silwi.
Risa menggeleng lemah."Enggak ah....Sil , aku males." Tolak Risa.
"Ya..." Keluh Silwi, kecewa.
"Maaf, ya." Risa tidak enak.
"Kamu kenapa, sih? sakit? Tanya Silwi, cemas.
Risa menggeleng lemah.
"Aku cuman males aja." Elak Risa.
Silwi ber o ria.
"Aku tahu kamu merencanakan rencana jahat sama lelaki dewasa itu untuk menculik kak Rhei kan Riska?" Gumam Silwi dalam hati.
"Ya...sudah aku ke kantin dulu ya, kamu mau titip apa?" Tanya Silwi.
Di apartemen Dani..
Dani mengusap wajah tampan nya dia membayangkan Rheina berada di dekatnya tapi.juga membayangkan lekukan tubuh Risa yang sangat menggoda.
Wajah Risa yang cantik, kulit putih yang halus bak sutra dan lekukan tubuh yang indah semua itu membuatnya serasa meneteskan air liurnya satu per satu.
Kediaman keluarga Handoyo...
"Pa, kok...Rheina belum pulang juga sih?" Tanya bu Handoyo, cemas.
"Mungkin macet atau hujan, ma." Jawab pak Handoyo, tenang.
"Ya..mungkin aja."
pak Handoyo terkekeh.
"Kan perginya sama Gerald, ma." Sambung pak Handoyo sambil memicingkan salah satu matanya, memggoda.
Ih..papa ini." sang istri pun mendaratkan cubitan nya dengan mulus di lengan sang suami.
"Aow!"
Di Sumarecon....
"Rhei, bangun, sayang." Usap Gerald, lembut.
Dengan perlahan Rheina membukakan matanya yang indah sambil mengucek-ucek kho ta hay😃.
Gerald tertawa kecil Rheina ternyata sangat lucu saat bangun tidur.
"Ayo..kita foto pre wedding." Ajjak Gerald.
Rheina mengangguk.
Mereka pun keluar dari mobil tak lupa Gerald menekan tombol mengunci lalu merangkul Rheina, mesra.
"Jangan cemas baju-bajunya sudah tersedia." kata Gerald aeolah tahu pikiran Rheina.
Mereka pun berjalan ke arah mall di pintu utara.
Setelah masuk mall mereka di sambut oleh dingin nya mall.
"Aku beli chatime dulu ya, kamu mau?" Tawar Gerald.
Rheina mengangguk.
"Ya...sudah, duduklah, dulu biar aku yang mengantri." Pesan Gerald.
"Iya." Balas Rheina.
Lalu.dia membuka hp nya untuk menuliskan pesan di wa memberi kabar pada keluarganya.
kediaman keluarga Wira...
"Apa? mas Gerald bolos?" Guntur membelalakan matanya.
"kan ada alasan nya, Tur." Bela bu Wira sambil sibuk memasak.
"Dia ngumdang siapa saja ya bu?" Tanya Rendi, ingin tahu.
"Ya...mungkin guru-guru dan teman-teman sekolahnya." Jawab bu Wira sambil menyiapka nasi yang masih hangat, piring beserta lauknya ikan kembung goreng, sayur bayam dan sambal terasi di tambah kerupuk.udang.
"Ayo..makan."
"Enak banget nih." Puji Rendi.
"Iya, mas."
Mereka pun mengambil nasi beserta lauk nya, suara piring pun saling bersahutan.
"Makan, bu." Tawar Guntur.
Bu Wira tersenyum.
"Iya...nanti aja setelah kalian makan."
"Sekarang aja.sih....bu, kita makan bareng-bareng, tar laper lho." Sambung Rendi.
"Iya..iya...bawel." Bu Wira tertawa kecil.
Di mall.Sumarecon.
"Ini." Gerald menyerahkan chatime rasa caramel.pada Rheina.
"Terima kasih." Ucap Rheina lalu menyeruput minuman dingin itu.
Gerald mengangguk lalu duduk.di sebelah Rheina dan juga minum.
Kediaman keluarga Handoyo....
"Mereka lagi foto praweding, pa." Kabar bu Handoyo, lega sambil menyiapkan makan siang perkedel, soto ayam, dan kerupuk.uyel.
"Tuh kan,.mama terlalu cemas sih." Kata pak Handoyo sambil tersenyum lalu mengambil piring.
"Namanya juga emak-emak, Pa." Elak bu Handoyo.
Di mall..
Setelah menghabiskan minuman nya.
"Yuk...kita foto praweding, sayang." ajak Gerald.sambil menarik tangan Rheina.
Tangan nya tak lepas dari tangan Rheina, Rheina pun merasakan kehangatan tangan Gerald.
Beberapa menit kemudian...
Mereka sudah sampai di.studiio foto dan di sambut ramah pemiliknya.
"Kami mau foto praweding." Kata Gerald sambil memandang mesra Rheina.
Rheina tersipu.
"Hem..rupanya kalian calon pengantin baru ya, romantis sekali."
"Ya...begitulah." Sahut Gerald yang matamya tak lepas dari Rheina.
"Ehem...ayo..silahkan kami memiliki baju untuk fotonya, silahkan keruang pakaian.
Beberapa menit kemudian...
Gerald dan Rheina sudah berganti pakaian.
"Kau cantik, Rhei." Puji Gerald.
"Kau juga tampan." Balas Rheina
"Wow!" Si pemilik studio kaget terpesona.
"Sebelumnya di make up dulu ya...mbaknya,.biar tambah syantik." Katanya.
"Mari, mbak." Ajak si pemilik ke salon pribadinya.
Beberapa menit kemudian...
"Cantik." Gumam Gerald.
Rheina memang cantik apalagi di tambah make uo dengan tangan ahli seorang make over, apalagi make nya natural dan gak norak, ingat! make over ya! bukan ketok magic, okeh?
"Ngomong-ngomong tema fotonya mau yang mana nih?" Tamya.si pemilik.toko.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Rosiita
disini kasih visual y dong thor
2020-03-02
3
Aldy Sylvian
cuma di novel masih sma boleh nikah sama orang tuanya dan direstui sama camer dan anehnya guru gurunya bolehin dan tidak dikeluarkan dari sekolah sungguh hayalan tingkat tinggi
2020-02-21
6