Beberapa menit kemudian, Gerald melepaskan ciuman nya dan menatap dalam wajah cantik Rheina, Rheina pun menjadi salah tingkah di buatnya.
"Rhei, Sekolahku hari sabtu libur, Jadi aku punya luang waktu untuk bekerja, Menafkahimu dan keluarga kita." Tutur Gerald, Lembut sambil membelai rambut Rheina yang di kuncir kuda.
"Dan pula." Sambung Gerald. "Aku akan melamar jadi pelayan di cafe itu, Menurut kabar sih...cafe itu bisa menerima anak sma tapi jadwalnya gak boleh bentrok sama sekolah, Meganggu pelajaran, Kebetulan kan hari sabtu aku libur jadi ini kayak nya bisa, Kabarnya di sana gajinya lumayan untuk menghidupi mu." Katanya.
Rheina mengangguk paham, Dia menyadari bukan Dani lelaki pilihan Tuhan tapi Gerald, Gerald anak sma tapi mampu menjadi seorang yang dewasa dan bertanggung jawab pada keluarganya.
Gerald menenggelamkan Rheina ke dada bidangnnya dan Rheinapun merasakan bunyi degup jantung Gerald, Wajah Rheina pun merona.
Kediaman keluarga Handoyo.
"Pa." Bu Handoyo memanggil lembut.
"Iya, Ma." Sahut pak Handoyo sambil santai menonton bola liga indonesia di indosiar.
"Kata Ivran anak kita di lamar sama anak sma, Gmana tuh....Pa? Masa' anak sma melamar wanita dewasa." Protes bu Handoyo sambil cemberut.
Pak Handoyo menghembus kan nafasnya.
"Itu artinya dia lelaki bertanggung jawab, Ma mau menikahi Rheina gak kayak si siapa itu?"
"Dani?"
"Nah Iya itu dia si Dani, Rheina cuma di jadikan pacar aja, Melamar pun tidak,Itu artinya dia tidak bertanggung jawab." Sahut pak Handoyo, Bijak.
"Tapi kan, Pa pria itu masih sekolah di sma." Gerutu bu Handoyo, Cemas.
"What's wrong gitu loh, Kedewasaan secara rasional gak di lihat dari umur tapi tingkah laku, Contohnya siapa itu yang melamar Rheina, Biar papa tanya Ivran dulu deh." Kata pak Handoyo.
"Ivran!" Pak Handoyo memanggil anak pertamanya.
Ivran yang tidur nyenyak pun terlonjak kaget mendengar suara kaleng rombeng suara papanya.
"Iya, Pa." Sahut Ivran.
"Hari ini juga, Sepulang sekolah aku dan keluarga ku akan datang kerumahmu untuk melamarmu." Gumam Gerald Yakin.
" Apa orang tuamu setuju?" Tanya Rheina Cemas.
Gerald mengedarkan pandangan nya keseluruh kelas.
"Aku sudah bercerita tentangmu dan lamaran ku kepadamu, Mereka setuju asal aku siap menafkahimu." Kata Gerald, Serius.
"Apa kau siap?" Tanya Rheina.
"Selalu siap, Sayang." Jawab Gerald sambil mencowel hidung Rheina yang mungil.
Kediaman Handoyo..
"Gerald, Pa namanya, Dia sekolah di sma Mahardika." Kata Ivran, Menjelaskan.
"Kok...kamu tahu, Namanya Gerald?" Tanya bu Handoyo mengkerutkan keningnya.
"Rheina kirim whats app ke aku, Ma." Jawab Ivran.
Tiba-tiba....
Ada bunyi kaca pecah di hp oppo Ivran.
Ternyata Rheina kirim wa yang berbunyi:
"Mas sore ini Gerald dan semua keluarganya mau datang kerumah untuk melamar."
Begitu isi pesan dari Rheina.
"Hah?" Ivran tersentak kaget.
"Ada apa, Vran?" Tanya pak Handoyo, Cemas.
*Sma Mahardika...
Akhirnya bel pelajaran pun di mulai Rheina akhirnya kembali ketempat aktivitasnya di kantor pemasaran Grand wisata.
Lalu dia memesan ojek online.
Kediaman keluarga Handoyo.
"Apa? Gerald dan keluarganya mau datang sore ini?" Ulang bu Handoyo.
Bersambung...
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Suharti Ristie
Aq kok mumet bacanya
2023-12-30
1
Soynaaa
Plotnya agak memusingkan kak. Kurang mulus transisinya
2022-04-14
2
Juwita Rara
sukaaaa..
2020-12-17
3