Masih flashback ya
"Gerald?" tegur ketiga temannya, melotot tapi Gerald acuh mendatangi wanita dewasa itu yang lagi serius makan bakso.
"Sore, kak." sapa Gerald.
Rheina tak bergeming, dia masih asyik makan bakso Gerald menelan ludah menahan sesak didada.
Ditempat lain..
Ketiga temannya cekikikan ala-ala mbak Kunti mungkin lebih dari mbak Kunti.
"Emang enak dicuekin?".ejek Asrul yang disambut tawa kedua temannya.
Beberapa menit kemudian...
Rheina menatap Gerald...dingin mata sayunya serius menatap Gerald dari atas sampai bawah.
"Kak, sudah dong jangan ditatap terus kayak gitu, entar naksir lho." kata Gerald memuji diri sendiri.
"Ck...siapa yang naksir, coba?" Rheina berdecak, kesal.
"Ya...siapa tahu aja iya?" goda Gerald yang disambut gelengan Rheina.
"Mengapa, kak?"
"Karena saya lebih tua darimu, saya juga pekerja lagipula kamu kan masih sma mengapa gak cari seumuran kamu aja?" tanya Rheina.
"Saya mau cari wanita seperti kakak, saya gak suka yang seumuran." jawab Gerald pantang menyerah.
Rheina menarik nafas, lalu..
"Sayangnya, saya sudah memiliki tunangan dan kami akan resmi menikah bulan depan." tekan Rheina sambil memperlihatkan cincin yang tersemat dijari manisnya.
"Ya...patah hati deh."
"Sudah, cari saja yang lain lagipula kamu masih sma kan?masih muda, jalan kamu masih panjang belajarlah yang giat sampai tingkat akademi lalu cari pekerjaan, pulang sekolah jangan kabur kemal langsung pulang." omel Rheina sambil beranjak meninggalkan Gerald yang terbengong-bengong sedangkan ketiga temannya tidak bisa menahan tawa.
"Tapi, saya sukanya sama kakak,gmana dong?" Gerald belum juga menyerah.
Rheina mengkerutkan keningnya dalam hati kaget baru pertama kali ada lelaki yang bilang suka padanya masih sma, pula sedangkan Dani, tunangannya dulu tidak segampang itu bilang suka.
"Saya sudah bilangkan kalau.saya lebih tua dari kamu?" balas Rheina.
"Tapi, kalau cinta gak mandang, kak." kejar Gerald.
"Iya, benar tapi saya sudah ada yang punya, mana mungkin saya berpaling darinya, maaf saya menolakmu." tekan Rheina sambil berlalu.
Langkah Rheina tiba-tiba terhenti karena sebuah tangan kokoh menariknya.
"Sayangnya, aku tak akan mundur.begitu saja dan tak akan menyerah untuk mendapatkan kakak." bisiknya membuat Rheina bergetar.
"Dasar, gila!" gerutu.Rheina, pelan tapi.suaranya masih terdengar.ditelinga Gerald.
"Saya memang gila, tergila-gila padamu." sahut Gerald yang membuat Rheina menggeleng.
Flashback off...
Rheina tak hentinya berteriak dan menghentikan pertikaian antara Dani dan Gerald, Dani bukan hanya kalah tinggi dari Gerald tapi juga kalah dalam mempermainkan kaki dan tangan, Gerald yang bisa membaca tubuh Dani langsung menangkis serangan Dani.
"Kurang.ajar! ternyata aku bisa kalah oleh anak itu!tidak! aku tidak boleh kalah!awas kau!" sungut Dani sambil membasuh luka dibibirnya dan akan menyerang Gerald.
"Dani, sudah! Gerald.ayo kita pulang!" bujuk Rheina.
Tapi sayang nya.Dani sudah menyerang duluan sayang nya juga Gerald menangkis serangan itu dan memeluk Rheina ...erat!
Lagi-lagi Dani terseok karena kekalahannya.
"Sudahlah, Dani kamu.sudah kalah." tegur Rheina.
"Gak, Rhei aku gak akan menyerah sebelum mendapatkanmu.".sahut Dani, bersikeras.
"Mengapa kamu gak lakukan itu dari dulu?mengapa baru sekarang?heh?mengapa dulu kamu meninggalkan aku?" tanya Rheina bertubi-tubi sambil menenggelamkan kepalanya didada Gerald dan menangis.
"Maafkan aku, Rhei." ucap Dani yang sekarang tersungkur tak berdaya.
Gerald mengusap kepala Rheina dengan lembut lalu mengeratkan pelukannya.
"Tapi aku gak bisa kembali padamu Dani setelah kamu memutuskan pernikahan kita dan meninggalkanku karena aku cacat." tekan Rheina.
"Cacat?" Gerald mengkerutkan keningnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments